Malam ini benar-benar terasa dingin di balkon kamar hotel yang Axel tempati. Pria itu memandang di kejauhan pinggiran kota dengan keheningan malam. Pria itu melamun mengingat lagi percakapannya dengan orang tuanya dan tersenyum.
FLASH BACK ON
"Suamiku, putra kita baru saja tiba. Kenapa kau memojokan dia dengan pertanyaan mu itu." Seru Laila kepada suaminya.
"Tidak apa-apa, bu. Ayah dan ibu memang berhak tau mengapa aku meminta ayah melanjutkan perjodohan itu. Terimakasih ayah dan ibu mau mengabulkan permintaanku yang satu itu."
"Jadi, son, apa penjelasan mu?" Tanya Victor lagi.
"Well, beberapa waktu yang lalu aku tidak sengaja bertemu dengan seorang wanita, yah. Aku tidak sengaja menabraknya saat dia akan pergi makan siang. Aku terpesona padanya, kupikir itu hanyalah ketertarikan biasa."
"Siapa wanita itu?" Tanya Laila dengan penasaran dan tidak sabar.
Axel hanya terkekeh lalu menjawab "Sabar bu, aku belum selesai bercerita."
"Baiklah, lanjutkan ceritamu." Lanjut ibu dengan sedikit cemberut.
"Pertama kali mendengar suara wanita itu, bu, hatiku bergetar dan menghangat. Walaupun saat itu dia terlihat ketus sekali. Aku memperhatikannya makan siang, waktu dia memakan makanannya dengan lahap, itu membuatku tersenyum senang."
"Singkat cerita saat aku kembali dari toko bunga suatu pagi dan melewati taman kota, aku menemukan puppies di sebuah kotak. Mereka menangis dengan kencang. Lalu aku membawa mereka ke klinik milik wanita itu. Ya, wanita itu adalah seorang dokter hewan."
"Aku melihatnya mengurus keempat bayi itu dengan sabar dan telaten. Dan itu membuatku semakin tertarik padanya. Aku juga melihat bunga yang aku kirimkan tanpa nama itu diletakkan di meja kerjanya, aku senang, hatiku berbunga-bunga.
"Dan ketika aku melihatnya makan siang bersama seorang pria, aku merasa cemburu dan marah. Dan di saat itu aku meminta Chris untuk mencari info tentang wanita itu karena aku ingin memilikinya. Dan dari info yang diberikan oleh Chris.."
Belum sempat Axel melanjutkan, Victor sudah memotong perkataan putranya itu.
"Wanita itu adalah Amanda Anastasia, putri dari James, sahabatku. Dan wanita yang kau tolak mentah-mentah, dua tahun yang lalu, yang bahkan fotonya saja kau robek saat kami memberikannya padamu."
"Ya, dan itu membuatku seperti disambar petir. Aku sangat tidak menyangka hal ini akan terjadi padaku."
"Maafkan aku, yah. Kurasa aku menerima hukumannya sekarang, karena dia tidak terlalu merespon perhatian yang kuberikan."
"Sabarlah sayang, tinggal beberapa hari lagi." Kata Laila kepada putranya tersebut.
"Tentu saja bu, aku tidak akan menyia-nyiakan pilihan ayah dan ibu lagi kali ini."
FLASH BACK OFF
Pagi-pagi sekali James sudah membangunkan putrinya. "Selamat pagi putriku yang cantik, ayo bangun. Temani ayah jogging." Katanya sambil membuka tirai kamar amanda.
"Baiklah ayah." Kata amanda yang masih mengantuk sambil berjalan ke kamar mandi untuk mencuci wajahnya.
"Jangan kembali tidur, ibumu sudah memberikan susu untuk bayi-bayi itu. Dan membersihkan mereka."
"Baiklah yah."
Setelah Amanda masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci muka, James meninggalkan kamar putrinya dan turun ke dapur untuk menemui istrinya.
"Sayang, kau sedang memasak?"
Tanya James sambil memeluk istrinya dari belakang dan mencium puncak kepala istrinya.
"Iya, aku memasak makanan kesukaan putri kita."
"Kau selalu saja memanjakan dia."
"Hey! Bukankah kau lebih memanjakannya?"
James terkekeh akan protes istrinya dan menciumi kepala istrinya berulang kali dengan gemas.
"Oh ayolah ayah, ibu. Jangan membuatku iri. Aku juga ingin mempunyai seseorang yang sangat mencintaiku."
James menoleh kepada putrinya tanpa melepas pelukannya kepada istrinya.
"Kau sudah siap?"
"Tentu saja." Kata amanda sambil mengambil gelas dan mengambil air minum, lalu meminumnya. "Ayo kita jogging sekarang, ayah."
Setelah itu James mendaratkan satu lagi ciuman di kepala istrinya sambil berpamitan yang membuat amanda memutar bola matanya, lalu mereka berdua keluar rumah dan mulai jogging di dalam cuaca yang mulai dingin.
Disaat suami dan putrinya pergi jogging, ponsel Irene berdering. Irene menghentikan kegiatan memasaknya dan melihat layar pada ponselnya. Tertera nama Laila disana yang langsung membuat Irene menjawab panggilan ponsel tersebut
"Selamat pagi Laila. Bagaimana kabarmu?"
"Selamat pagi Irene, kabarku baik-baik saja. Aku hanya mau mengabarkan bahwa aku sudah tiba semalam di hotel. Besok malam kami akan makan malam di rumahmu."
"Oh benarkah, ini benar-benar kabar gembira."
"Apa kau sudah memberitahu putrimu tentang rencana kita?"
"Aku akan memberitahunya hari ini."
"Tidak-tidak Irene, biarkan hal ini menjadi kejutan untuk putrimu." Kata Laila dengan terkekeh penuh semangat.
"Kau yakin, Laila?"
"Tentu saja. Kalau begitu sampai jumpa besok malam, Irene."
"Sampai jumpa besok Laila."
Setelah menutup panggilan ponselnya, bel pintu rumah Irene berbunyi. Irene cepat-cepat mematikan kompornya dan berlalu dari dapur untuk membuka pintu rumahnya.
"Selamat pagi nyonya. Hari ini ada kiriman bunga lagi untuk putrimu."
"Sepagi ini?"
"Iya nyonya."
"Well, kurasa pria itu benar-benar mencintai putriku. Tapi, siapa dia?"
Kurir itu hanya mengangkat kedua bahunya tanda tidak tau.
"Baiklah nyonya, aku harus pergi karena masih banyak kiriman bunga yang harus aku kirimkan pagi ini." Kata kurir tersebut sambil berlalu dari beranda rumah Irene.
Irene meletakan bunga itu di meja makan lalu melanjutkan memasak dengan tenang
"Well, setidaknya aku sudah tenang ada seseorang yang memperhatikan putriku."
Sementara itu James dan Amanda sudah melewati alun-alun kota dan banyak sekali orang yang mengenal Amanda menyapanya.
Akhirnya setelah beberapa putaran, mereka memutuskan untuk kembali ke rumah. Saat memasuki dapur, James dibingungkan oleh adanya bunga mawar putih yang diletakan di atas meja makan.
"Bunga dari siapa ini, sayang?"
"Bunga ini untuk putri kita, sayang. Seseorang mengirimkan bunga ini untuknya."
Saat amanda menyusul ayahnya kedalam dapur dia melihat kiriman bunga lagi untuknya.
"Bunga lagi, bu?"
"Iya sayang, ada kartunya di atasnya."
Amanda langsung mengambil kartu itu dan membaca isi nya
SELAMAT PAGI, CANTIK
SEMOGA HARIMU MENYENANGKAN
-PENGGEMARMU-
Amanda tersenyum setelah membacanya, wanita itu merasa harinya menjadi lebih cerah. Amanda langsung mencari vas bunga dan memindahkan bunga-bunga itu kedalam vas yang sudah diberi air. Lalu meletakan vas tersebut di tengah-tengah meja makan.
"Setidaknya, bunga-bunga ini bisa mempercantik meja makan ibu."
Setelah mengatakan itu dengan tersenyum cerah, amanda berlalu pergi ke kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian.
"Lihatlah itu, putri kita tersenyum cerah. Bagaimana dengan rencana kita, sayang?" Tanya James kepada istrinya.
"Well, Laila baru saja meneleponku dan mengabarkan bahwa dia dan keluarganya sudah berada di kota ini. Dan besok, dia akan makan malam disini bersama keluarga kita."
"Kita harus memberitahu amanda, sayang."
"Laila bilang agar tidak memberitahu putri kita, agar semua ini menjadi kejutan untuk amanda."
"Well, jika itu keinginan kalian, aku bisa bicara apa."
Setelah itu James masuk ke kamarnya untuk mandi dan bersiap untuk sarapan.
Ketika semua sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan tiba-tiba Irene berkata "Sayang, tante Laila dan keluarganya sedang berada di kota. Ibu mengundang mereka untuk makan malam bersama besok."
"Kebetulan sekali, bu. Aku juga sangat rindu kepada tante Laila. Ini berita yang mengejutkan. Aku akan membantu ibu memasak besok."
Mendengar respon positif dari putrinya, James dan Irene saling melirik satu sama lain dan bernapas lega.
.
.
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE NYA YA GUYS.. THANK YOU 🙏🏻🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
🌹Milea 🖤
bagus crita nya ringan g, trkesan buru" dan tlisan nya rapi 👍🏻
2020-07-30
1