KENCAN YANG DITUNGGU-TUNGGU

Malam itu amanda membawa keempat puppies milik axel ke apartemennya. Dia merawatnya sepanjang malam, hingga amanda tidak tidur. Keesokan harinya saat amanda tengah tertidur, ponselnya berdering dengan kencang.

Amanda dengan malasnya mengambil ponselnya yang diletakkan dia atas nakas di samping tempat tidurnya. "Dokter, kau dimana?" Terdengar suara kelly saat amanda menjawab panggilan ponselnya. "Aku masih di rumah. Maaf aku baru tidur tiga jam yang lalu karena menjaga bayi-bayi tuan axel." Jawab amanda sambil melihat jam di atas nakas nya.

"Apa kau lupa kau punya janji dengan tuan adam? Dia mencarimu ke klinik dan menunggumu." amanda langsung bangun dengan terlonjak dari tempat tidurnya "Ya ampun! Aku lupa. Aku akan segera bersiap dan segera kesana, kelly." Tanpa menunggu jawaban kelly, amanda langsung berlari menuju ke kamar mandinya dan segera mandi.

Setelah selesai bersiap, amanda membawa puppies axel pergi ke klinik dan menitipkannya kepada kelly sementara dia akan makan siang bersama adam.

"Maafkan keterlambatan ku, adam. Semalam aku harus menjaga keempat puppies itu hingga pagi."

Adam tersenyum dam mengambil tangan amanda untuk digenggam "Tidak masalah. Ayo kita pergi makan siang." Amanda mengangguk dan tersenyum malu-malu, tanpa disadarinya axel memperhatikan mereka dari dalam mobilnya. Axel mengepalkan tinjunya berusaha meredam rasa cemburu di dadanya.

"Siapa pria itu?" gerutu axel dalam hati. Axel bermaksud untuk mengunjungi puppies yang baru saja diadopsi olehnya. Karena melihat amanda berjalan bersama pria lain, akhirnya axel mengurungkan niat nya dan kembali ke kantornya.

Ketika tiba di ruangannya axel memanggil sekretaris nya lewat telepon "Chris masuk ke ruanganku!" Merasa dipanggil oleh boss nya dengan nada yang tajam, chris yang sedang makan siang menghentikan kegiatannya dan langsung masuk kedalam ruangan boss nya tersebut.

"Ada yang harus saya kerjakan presdir?" tanya chris kepada axel. "Kau tau klinik hewan yang ada di jalan A?" chris mengingat-ingat klinik tersebut dan dia mengingat ada klinik hewan yang lumayan besar disana lalu mengangguk. "Iya, aku tau."

"Cari tau latar belakang pemiliknya. Aku memberimu waktu 1 jam. Aku mau info lengkap tentang pemilik klinik itu." Chris yang terheran-heran bertanya "Memangnya presdir mau membeli klinik itu?" axel hanya menatapnya tajam dan tentu saja sekretarisnya itu menjadi merinding ketakutan lalu menjawab dengan cepat "Baik presdir. Akan saya kerjakan sekarang juga."

Dengan cepat chris kabur dari ruangan boss nya dan menggerutu dalam hati. "Ada apa lagi ini. Kenapa Presdir punya permintaan yang aneh-aneh."

⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️

"Terimakasih atas traktiran makan siangnya." kata amanda kepada adam yang sudah mengantarnya kembali ke klinik. "Apa besok kita bisa bertemu kembali? Minum kopi setelah selesai bekerja mungkin." tanya adam kepada amanda dengan penuh harap.

"Tentu saja jika aku tidak merepotkan mu." adam menggeleng dengan cepat. "Tentu saja tidak merepotkan, aku akan mengajak chicko denganku. Apa kau keberatan jika aku mengajak chicko?"

Amanda terkekeh dan menjawab "Tentu saja tidak. Aku akan senang bertemu dengan chicko di luar klinik." Adam ikut terkekeh bersama amanda lalu berkata "Baiklah, aku tidak akan menahan mu lebih lama lagi. Pasien mu sudah menunggumu. Dia memperhatikan kita dari dalam sepanjang waktu."

Seketika amanda menoleh dan mendapati axel berdiri menatapnya dengan tatapan aneh yang sulit diartikan. "Kurasa kau benar, aku akan masuk sekarang." kata amanda setelah kepalanya kembali menghadap adam. "Aku akan menjemputmu besok." amanda mengangguk dan tersenyum "Baiklah."

Setelah mengucapkan salam perpisahan, amanda masuk kedalam klinik dan langsung disambut oleh suara berat axel "Selamat siang dokter." amanda tersenyum kikuk dan membalas sapaan axel "Selamat siang tuan axel."

Axel menghembuskan nafas berat lalu berkata dengan senyum "Kurasa kemarin kita sudah sepakat bahwa kau akan memanggilku dengan nama saja, dokter." dengan senyum manis amanda menjawab "Kau bukan temanku, bagaimana aku bisa memanggilmu hanya dengan nama saja?" axel terkekeh lalu berkata sambil mengulurkan tangannya kepada amanda "Baiklah, kalau begitu bisakah kita berteman?"

Amanda tersenyum ramah lalu menjawab "Tentu saja." sambil menjabat tangan axel "Amanda. Kau bisa memanggilku amanda." axel menjabat tangan amanda dengan lembut dan mereka saling terpaku menatap mata satu sama lain selama beberapa detik hingga axel berdeham dan bertanya "Bagaimana keadaan anak-anak ku?"

Amanda langsung melepas jabatan tangan mereka dan menjawab "Mereka sangat sehat. Kau bisa melihat mereka di ruangan ku. Ayo!" ajak amanda kepada axel yang disahuti dengan anggukan dan senyuman oleh axel.

Axel merasa hatinya berbunga-bunga sudah menjadi lebih dekat dengan wanita di hadapannya itu. Axel jatuh hati pada pandangan pertama saat bertabrakan dengan amanda sehingga membuatnya membuntuti wanita itu selama beberapa hari. Dia tergila-gila kepada kecantikan dan keanggunan amanda. Bagi axel, amanda adalah wanita yang sangat jarang dia temui di dunia nyata. Wanita dengan kecantikan dan kelembutan. Wanita cerdas yang selalu menggunakan hatinya dan sangat berhati-hati berdekatan dengan pria.

"Mereka baru saja minum susu dan sedang tertidur pulas. Aku rasa mereka baik-baik saja. Mereka tidak menunjukkan tanda-tanda sedang sakit atau tidak sehat." Axel tersenyum melihat bayi-bayi mungil itu tertidur pulas. Axel sama sekali tidak menyangka akan begitu menyukai hewan, bisa dibilang dia adalah pria yang sangat arogan hingga membenci hewan. Tapi amanda membuatnya berubah, dia bisa menyayangi bayi-bayi mungil ini.

Tanpa axel sadari, axel sudah membelai bayi-bayi mungil itu dengan jarinya yang besar hingga membuat bayi-bayi itu menangis dan membuat axel kebingungan. "Apa yang terjadi? Kenapa mereka menangis?" Amanda terkekeh melihat kepanikan di wajah axel dan menjawab "Tidak apa-apa, axel. Mereka hanya merindukan kehangatan induknya. Kurasa mereka menganggap anda sebagai induknya."

Axel mengerutkan dahinya "Lalu, apa yang harus aku lakukan agar mereka tidak menangis lagi?" Amanda memberikan contoh kepada axel dengan menggendong salah satu puppies dan memeluk mereka hingga mereka terdiam. Axel melakukan persis seperti yang dilakukan amanda dan benar saja, bayi-bayi itu tidak menangis lagi.

Setelah axel meletakkan bayi-bayi mungil itu, dia memberanikan diri mengajak amanda untuk makan malam "Apa kau punya waktu untuk makan malam denganku, amanda?"

"Maaf, malam ini aku harus menjaga bayi-bayi anda. Kelly tidak bisa membawa mereka pulang ke flat nya."

"Jadi kau membawa mereka pulang setiap malam?"

"Tentu saja! Mereka tidak memiliki induk, jika aku tidak membawa mereka pulang, mereka bisa mati sewaktu-waktu."

"Ah! Maafkan aku! Aku tidak tau itu. Jujur saja aku belum pernah memelihara atau mengadopsi binatang sebelumnya."

"Lalu mengapa kau mengadopsi mereka?"

"Entahlah, kurasa aku jatuh cinta pada pandangan pertama pada mereka."

Amanda yang mendengar pernyataan axel menjadi tersenyum lembut. Dan hal itu tidak luput dari perhatian axel. "Well, bagaimana jika nanti aku akan mengantarmu pulang?" Seketika senyum amanda lenyap digantikan dengan keterkejutan.

.

.

.

.

.

.

.

JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE NYA YA.. THANK YOU 🙏🏻🙏🏻

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!