Sore itu adam bersama chicko menjemput amanda di kliniknya. Amanda terlihat sangat bahagia, dia mengelus kepala chicko dengan lembut dan menyapanya "Bagaimana kabarmu hari ini, chicko?"
Chicko menjawabnya dengan gonggongan kecil lalu mengibaskan ekornya "Apa kau bahagia?" chicko menampakkan senyuman di wajahnya.
"Aku tau kau sedang bahagia, sayang." kata amanda kepada chicko.
"Aku menemukan tempat agar kita bisa mengajak chicko minum kopi sekalian makan malam. Apa kau keberatan?" tanya adam kepada amanda.
"Tidak, aku tidak keberatan. Hanya saja aku tidak bisa pulang terlalu malam. Besok pagi aku akan pergi ke rumah ibuku." Jawab amanda dengan sopan.
"Baiklah, aku akan mengantarmu pulang setelah makan malam."
Amanda mengangguk dan mereka pun berlalu masuk kedalam mobil adam.
Di dalam mobil, adam menceritakan tentang kegiatannya di kantor siang itu dan amanda mendengarkan dengan tenang dan sesekali menimpali perkataan adam.
Sepanjang makan malam adam hanya menceritakan tentang dirinya dan hal itu membuat amanda sedikit merasa kecewa, karena adam sama sekali tidak menanyakan tentang dirinya. Sudah lama amanda memendam perasaannya kepada adam. Saat pertama kali adam datang ke klinik empat tahun yang lalu, pria itu sudah memiliki kekasih. Dan amanda sangat menyukainya dari pertama kali mereka bertatap muka.
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
Setelah makan malam yang membuat mereka berdua tertawa bahagia, adam mengantarkan amanda kembali ke klinik karena dia harus membawa pulang mobilnya.
Ketika tiba di gedung apartemennya, amanda dikejutkan oleh axel yang berdiri di depan mobil sport nya.
Flash Back On
"Tidak perlu, aku membawa mobilku sendiri. Jadi kau tidak perlu mengantarku pulang." Tolak amanda dengan senyuman.
"Baiklah, jika begitu aku pamit sekarang. Aku harus kembali ke kantorku." Jawab axel dengan senyuman juga.
"Baiklah, hati-hati di jalan axel." Axel hanya menjawabnya dengan anggukan dan senyuman.
Ketika malam tiba dan amanda mengendarai mobilnya untuk pulang, tiba-tiba ban mobilnya bocor dan dia harus berhenti di pinggir jalan. Amanda kebingungan karena dia tidak bisa mengganti ban mobilnya sendiri. Dia keluar dari mobilnya dan mencoba untuk mencari pertolongan, tetapi di jalanan sudah sepi dan cuaca sudah menjadi dingin.
"Bagaimana ini! Cuaca sudah sangat dingin!" Kata amanda sambil menggerutu sendiri.
Di tempat lain axel sedang dalam perjalanan pulang dari meeting nya bersama client dari jepang. Saat dia sedang memperhatikan jalanan, axel melihat amanda yang kebingungan di pinggir jalan. Dengan cepat axel memutar balik mobilnya dan memarkirkannya di depan mobil amanda.
Dengan khawatir dia cepat-cepat keluar dari mobilnya. "Amanda! Apa yang kau lakukan disini?"
"Axel! Ban mobilku pecah. Aku tidak mengerti cara mengganti ban. Aku mencoba mencari pertolongan. Ya Tuhan! Dingin sekali."
"Ayo masuk kedalam mobilku dulu!" Axel menarik paksa tangan amanda.
"Tunggu dulu, bayi-bayi mu ada di dalam mobilku!"
"Masuklah dulu kedalam mobilku, akan kuambil mereka!"
Setelah amanda masuk kedalam mobil, axel langsung berlari kecil menuju mobil amanda dan memindahkan bayi-bayinya ke pangkuan amanda.
Setelah itu axel memutar ke bangku kemudi. "Aku akan mengantarmu pulang, aku akan menelepon seseorang untuk memperbaiki mobilmu dan mengantarnya ke tempat tinggal mu."
Axel melepaskan jas nya lalu memakaikan jas nya kepada amanda. Setelah itu dia menelepon chris sekretarisnya, dan chris mengangkat nya pada deringan kedua "Chris, di jalan B ada mobil sedan berwarna merah dengan ban pecah. Kirim seseorang untuk memperbaikinya dan kirim mobil itu ke alamat.. " Axel diam sebentar lalu bertanya kepada amanda "Dimana alamat tempat tinggal mu?"
"Apartemen 14 di jalan C." Axel kembali ke ponselnya "Kau sudah mendengar dimana alamatnya. Kerjakan tugasmu." axel menutup teleponnya meninggalkan chris menggerutu sendiri.
Setelah itu axel melajukan mobilnya menuju alamat yang diberikan oleh amanda. "Masih dingin?" tanya axel kepada amanda.
"Tidak, sudah hangat. Terimakasih banyak atas bantuan mu axel."
Axel tersenyum dan menjawab "Jangan dipikirkan, kau juga sudah membantu bayi-bayi ku. Ngomong-ngomong, apa jenis kel***n bayi-bayi ku?"
"Semuanya betina."
"Jadi aku memiliki empat putri sekarang."
"Well, kau harus menjaganya dengan baik. Biasanya seorang putri saja sudah merepotkan karena mereka sangat manja."
"Benarkah? Kurasa aku bisa memanjakan mereka semua."
Amanda hanya terkekeh dan memandang axel dengan seksama. "Aku tidak menyangka, dia yang terlihat dingin ternyata sangat lembut." kata amanda dalam hati.
Keesokan paginya amanda sangat terkejut ketika melihat mobilnya sudah diperbaiki dan terparkir sempurna di pelataran parkirnya dengan kunci yang dititipkan kepada penjaga.
Amanda tersenyum mengingat semua kebaikan axel, pria yang baru dikenalnya.
Flash Back Off
"Axel, apa yang kau lakukan disini?" kata amanda sambil berjalan ke arah axel.
Mendengar namanya disebut, axel menoleh "Kenapa kau bisa ada disini? Kupikir kau sudah ada di apartemen mu karena lampunya menyala."
"Oh! Yang berada di apartemen ku adalah kelly, dia menggantikan ku untuk menjaga bayi-bayi mungil mu. Tapi, apa yang kau lakukan disini?"
"Emmm.. Aku.. Aku ingin meminta kopi padamu." wajah axel menjadi merah padam. "Alasan konyol apa ini!" kata axel dalam hati merutuki kebodohannya.
"Aku tidak punya kopi, karena aku penyuka teh. Apa kau mau secangkir teh?"
"Tidak, tidak usah. Kurasa aku akan pulang. Maaf, aku sudah mengganggumu." Dengan cepat-cepat axel berlalu dari sana tanpa menunggu jawaban dari amanda. "Pria yang aneh." batin amanda.
Di jalan axel begitu merutuki kebodohannya. "Alasan yang memalukan! Kau sangat bodoh axel!" kata axel berbicara sendiri didalam mobilnya.
⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️
Keesokan paginya amanda sudah bersiap-siap untuk berangkat ke rumah ibunya setelah selesai memberi susu kepada semua bayi axel. Amanda berencana akan membawa mereka berempat bersamanya untuk mengunjugi ayah dan ibunya.
Selesai sarapan, amanda membawa bayi-bayi axel kedalam mobil dan dia mengemudikan mobilnya pergi ke kota tempat ayah dan ibunya tinggal. Perjalanan dari kota amanda ke kota orang tuanya memakan waktu 6 jam menyetir.
Sebelum masuk kejalan tol, amanda mampir ke pom bensin untuk mengisi bahan bakar dan membeli minuman. Setelah itu dia langsung tancap gas untuk cepat tiba di rumah orang tuanya.
Siang menjelang sore amanda sudah tiba di kota orang tuanya. Sebelum menuju ke rumah orang tuanya, amanda mampir ke sebuah toko selimut untuk membeli beberapa selimut lembut untuk bayi-bayi axel, karena musim dingin di kota ini lebih cepat datang.
Setibanya di rumah orang tuanya, amanda disambut oleh ayah dan ibunya. Mereka saling berpelukan dengan rindu yang tak terbendung. Ayah amanda terlihat sangat bahagia saat putri semata wayangnya pulang ke rumah.
"Apa yang kau bawa dalam kotak itu, sayang?" kata ayah amanda.
Dengan senyum cerah amanda membuka kotak tersebut yang membuat ayah dan ibunya terkejut "Lihatlah, betapa mungilnya mereka." kata ibu dengan lembut "Ayo bawa mereka masuk agar mereka tidak kedinginan, sayang."
"Kau benar bu, sudah waktunya aku mengganti selimut mereka dan memberi mereka susu."
Ayah amanda sangat senang dengan kedatangan bayi-bayi mungil axel. Dia merasa seperti memiliki cucu. "Kapan kau akan memberiku cucu, putriku." Tanya ayah saat mereka sudah di dalam.
"Ayah, bagaimana aku bisa memberimu cucu. Pacar saja aku tidak punya." protes amanda dengan kekehan.
"Sudah-sudah, ayo bersihkan dirimu dulu lalu kita makan malam. Ibu akan memberi bayi-bayi ini susu. Kau beristirahatlah dulu sayang. Perjalanan panjang ini pasti membuatmu lelah." amanda menjawabnya dengan anggukan dan berlalu pergi.
Setelah amanda naik ke kamarnya yang ada di lantai 2, ibu amanda berkata kepada suaminya "Kurasa rencana teman kita itu akan berhasil." Ayah hanya tersenyum sayang kepada istrinya dan menjawab "Kuharap juga begitu, sayang. Sekarang, ayo kita beri bayi-bayi ini susu."
.
.
.
.
.
.
.
.
JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE NYA YA GUYS!! THANK YOU 🙏🏻🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments