Akhirnya Ku Menemukanmu
DńA Fashion
Seorang wanita paruh baya dengan kecantikan paripurna memasuki butik DńA Fashion. Wanita itu tersenyum simpul melihat pemandangan dan suasana di dalam butik. Seorang pelayan butik menghampirinya.
"Selamat siang, Nyonya. Ada yang bisa saya bantu?" sapa pelayan toko dengan sopan.
"Siang. Apa saya bisa bertemu dengan designer butik ini?" tanya wanita itu.
"Anda ingin bertemu dengan Nona Ariana. Mari silahkan saya antarkan ke ruangan Nona Ariana." Pelayan toko mengantarkan wanita itu menuju ruangan Aline. Aline sedang membuat design untuk koleksi terbarunya.
"Permisi Nona. Ada yang ingin bertemu dengan Anda," ucap pelayan toko itu.
"Persilahkan dia masuk, Ana," jawab Aline. Pelayan toko itu bernama Ana. Ana mempersilahkan wanita itu masuk ke ruangan Aline.
"Selamat siang Nyonya. Ada yang bisa saya bantu?" ucap Aline dengan sopan.
"Selamat siang. Perkenalkan namaku Savira," tutur Nyonya Savira sambil mengulurkan tangannya. Wanita itu adalah ibunya Zayn. Setelah Nyonya Savira mengetahui bahwa Aline merupakan designer sekaligus pemilik butik DńA Fashion, Nyonya Savira segera meminta ijin kepada suaminya untuk menemui calon menantunya itu.
"Selamat datang di butik kami, Nyonya Savira. Perkenalkan nama saya Rosaline Ariana, Nyonya bisa memanggil saya Ariana," ucapnya dengan senyum cantiknya dan menerima uluran tangan Nyonya Savira dan mempersilahkannya untuk duduk.
"Kamu cantik sekali. Senang berkenalan dengan denganmu, Ariana," puji Nyonya Savira.
"Anda terlalu memuji Nyonya. Nyonya jauh lebih cantik bahkan di usia Anda yang sekarang, Anda tetap terlihat awet muda." Aline balas memuji.
"Kamu bisa saja. Wanita ini sudah tua, Nak. Tujuanku datang kemari, aku ingin memesan baju di butik ini. Apa kamu bersedia membuatkannya untukku Ariana?" tanya Nyonya Savira.
"Saya merasa terhormat Nyonya sudah menaruh kepercayaan kepada saya. Saya memiliki banyak design, Nyonya bisa melihatnya terlebih dahulu siapa tahu ada yang sesuai dengan keinginan Anda." Aline mengambilkan beberapa gambar design yang dia buat.
"Aku percayakan padamu, design dan warna apa yang cocok untukku. Aku percaya pilihanmu pasti bagus," jawab Nyonya Savira.
Aline pun mengangguk kemudian dia segera mengukur badan Nyonya Savira. Nyonya Savira memberikan uang muka dan meninggalkan nomor telponnya. Nyonya Savira merasa sangat senang berada di dekat Aline, dia langsung jatuh cinta dengan calon menantunya itu. Setelah satu jam lamanya Nyonya Savira pun pamit kepada Aline. Sebelum keluar dari butik dia memeluk Aline dengan erat. Aline terkejut dan juga merasa senang.
...***...
Zayn, Arya dan Nadine sudah sampai di bandara Jakarta. Semula, Zayn ingin segera pulang ke mansion tapi tiba-tiba ada klien yang ingin mengadakan pertemuan bisnis sebelum si klien berangkat ke Jepang. Mereka pun menuju sebuah restoran di mall M2 tempat diadakannya pertemuan tersebut.
Setelah meeting selesai, ketiganya segera meninggalkan restoran tersebut. Saat keluar dari restoran ada seorang anak laki-laki sedang membawa es krim berlari ke arah mereka. Dan anak itu tanpa sengaja menabrak Zayn. Anak itu jatuh terduduk di lantai dan es krimnya tumpah mengotori baju Zayn. Zayn terkejut. Dia langsung menghampiri anak itu dan membantunya berdiri. Zayn terpana melihat wajah anak itu yang memiliki netra safir yang sama dengannya.
"Apa ada yang sakit?" tanya Zayn ramah sambil memeriksa tubuh anak itu.
"Ak-aku baik-baik saja. Maafkan aku sudah membuat baju Anda kotor," ucap anak itu sedikit takut.
"Tak apa. Ini masih bisa dibersihkan, yang penting kamu tidak apa-apa. Lain kali hati-hati ya," ucap Zayn sambil tersenyum. Anak kecil itu terus menatap wajah Zayn membuat hati Zayn menghangat.
Arya dan Nadine heran melihat sikap Zayn. Biasanya Zayn akan langsung marah jika ada kotoran yang menempel di bajunya. Arya terkesima melihat wajah anak itu yang mirip dengan Zayn.
"Axel!" panggil Dea yang berlari dan menghampiri mereka. "Mimi kan sudah bilang jangan makan es krim sambil berlarian. Maafkan putra saya Tuan," ucap Dea sedikit membungkukkan tubuhnya.
Zayn hanya menganggukkan kepalanya.
Dea segera membawa Axel pergi dari sana. Axel menengok ke belakang untuk melihat Zayn yang berjalan menjauh ke arah yang lain.
"Papa," gumamnya dalam hati sambil tersenyum.
Mansion Alvaro
Kedatangan Zayn disambut oleh Tuan Alex dan istrinya.
"Assalamualaikum, Ma, Pa," salam Zayn.
"Waalaikumsalam," jawab keduanya.
Zayn dan keluarganya berkumpul bersama di ruang keluarga. Nadine dan Arya juga ikut bergabung.
"Vero mana Ma?" tanya Zayn.
"Kenapa mencariku? Kangen ya?" sahut Vero yang baru turun dari tangga.
"Malas!" ketus Zayn.
Vero menyebikkan bibirnya.
"Apa maksud dari pesanmu itu, Vero?" seru Zayn.
Vero segera mengambil ponselnya dan menunjukkan foto Aline dan putranya.
"Ini lihatlah sendiri," ucap Vero.
Zayn segera mengambil ponsel itu. Matanya terbelalak melihat Aline dengan seorang anak laki-laki.
"Apa anak ini anakku?" tanya Zayn seakan tak percaya.
"Bukan itu anakku," sewot Vero. "Kakak bisa lihat sendiri kan wajahnya mirip sekali denganmu dan wanita yang memangkunya itu yang bernama Aline kan," ucap Vero.
Zayn sangat bahagia. Dia melihat foto putranya lagi dan dia teringat dengan anak kecil yang menabraknya tadi. Zayn juga melihat foto yang lain dan memperhatikan wanita yang ada di samping Aline adalah wanita yang bersama anak kecil itu di mall.
"Akhirnya ku menemukanmu, My Cherry."
"Axel. Namanya Axel," ucap Zayn.
Semua yang ada di sana terkejut dengan penuturan Zayn.
"Anak kecil yang menabrakku di mall tadi yang bernama Axel. Dia adalah putraku." Zayn tersenyum senang.
Arya dan Nadine segera berebut ponsel Vero untuk melihat foto anak Zayn.
"Benar Tuan, dia anak kecil itu. Pantas saja wajah kalian sangat mirip," ujar Arya.
"Kamu sudah bertemu dengan cucu Mama?" tanya Nyonya Savira penasaran.
"Kami tidak sengaja bertemu tadi, Ma. Dia tidak sengaja menabrakku dan menumpahkan es krimnya di bajuku. Perasaanku menghangat saat berdekatan dengannya. Apa ini yang dinamakan ikatan batin?" ujar Zayn sambil terkekeh.
"Kabar baiknya kita sudah tahu di mana mereka tinggal sekarang. Malahan Mama sudah bertemu dengan calon istrimu," tutur Tuan Alex. Zayn langsung menatap ke arah ibunya.
"Mama tadi menemui Aline. Aline adalah pemilik butik DńA Fashion, salah satu brand yang terkenal di Perancis dan Eropa. Dia adalah designer hebat, semua rancangannya luar biasa. Mama sudah melihatnya sendiri. Aline tidak tahu siapa Mama sebenarnya. Mama sangat yakin Zayn memang tidak salah pilih calon istri. Mama harap kamu secepatnya menyelesaikan masalah kalian dan segera bawa menantu dan cucu Mama pulang ke rumah ini." Nyonya Savira sudah tidak sabar bisa berkumpul bersama Aline dan putranya.
"Zayn pasti akan membawa mereka pulang ke rumah, Ma," jawab Zayn mantab.
"Lalu apa rencanamu sekarang, Zayn? Papa harap kamu jangan sampai gegabah dan salah langkah atau dia akan pergi lagi darimu," ucap Tuan Alex.
"Zayn punya rencana, Pa. Zayn tidak akan membiarkan Aline pergi lagi dari hidup Zayn," jawab Zayn.
...***...
DńA Fashion
Dea tergopoh-gopoh masuk ke dalam ruangan Aline.
"Aline, coba periksa email butik kita. Kita mendapatkan email dari Alvaro Group, perusahaan retail terbesar di Asia dan Eropa. Mereka mengajukan kontrak kerjasama bisnis dengan butik kita. Alvaro Group merupakan pemegang saham terbesar dari mall M2. Mereka tertarik dengan brand kita. Jika kita bisa bekerja sama dengan mereka kita bisa memasukkan brand kita di distro mall," terang Dea dengan antusiasnya.
"Ini adalah kesempatan besar untuk mengembangkan butik kita," sahut Aline.
"Kita harus membalas email mereka, Lin. Bagaimana ambil atau tidak?" tanya Dea.
"Bukankah rejeki tidak boleh ditolak," jawab Aline.
Dea segera membalas email itu dan menyetujui pengajuan kontrak kerja sama mereka. Tak selang berapa lama, email balasan pun masuk.
"Mereka mengirimkan surat perjanjian kontrak kerja sama antara Alvaro Group dengan DńA Fashion. Dan CEO mereka ingin bertemu dengan pemilik sekaligus designer DńA Fashion untuk penandatanganan surat perjanjian kerja sama tersebut besok di Alvaro Group." Dea membacakan isi pesan tersebut.
"Itu artinya kamu yang harus datang ke sana, Lin," ucap Dea.
Aline menghela napas berat. Biasanya jika menyangkut masalah kerja sama bisnis, Dea yang akan mengatasinya. Aline berasa tidak nyaman dengan pertemuan-pertemuan seperti itu. Tapi ini demi kemajuan butik mereka, Aline pun menyanggupinya.
"Baiklah besok aku akan pergi ke Alvaro Group. Tapi bisakah kamu besok menemani Axel ke toko buku, De? Karena aku sudah janji padanya untuk menemaninya membeli buku," pinta Aline.
"Jangan khawatir, besok aku akan menemani Axel ke toko buku," jawab Dea.
Alvaro Group
Keesokan harinya Aline pergi ke Alvaro Group dengan menggunakan setelan celana jeans dan kaos yang dipadukan dengan blazer, memakai flat shoes dan sling bag. Sesampainya di perusahaan Alvaro Group. Dia menuju ke meja resepsionis.
"Selamat pagi. Ada yang bisa kami bantu Nona?" tanya salah seorang resepsionis.
"Selamat pagi. Saya dari DńA Fashion ada janji bertemu dengan CEO Alvaro Group untuk membahas kerja sama bisnis," ucap Aline.
"Maaf Nona. Apa kami tidak salah dengar? CEO kami tidak mungkin bersedia bertemu dengan seorang wanita. Atau jangan-jangan Anda hanya mencari alasan saja supaya bisa bertemu CEO kami dan mau merayunya," ucap resepsionis yang lain dengan nada mengejek.
"Apa maksud kalian? Saya datang ke sini karena memang ada janji dengan CEO kalian karena urusan bisnis. Apa seperti ini cara pegawai Alvaro Group bersikap pada tamu?" Aline merasa kesal dengan ucapan resepsionis itu.
"Sudahlah Nona jangan berpura-pura lagi. Sebaiknya Nona segera pergi sebelum para penjaga mengusir Nona dari sini," ujar resepsionis itu lagi.
Nadine keluar dari lift dan segera menghampiri Aline yang sedang bersitegang dengan resepsionis.
"Nona Ariana, Anda sudah datang. Maafkan atas ketidaknyamanan Anda karena ketidaksopanan mereka," ujar Nadine kemudian melirik kedua resepsionis itu dan membuat mereka ketakutan. "Tuan Zaidan sudah menunggu Anda. Mari saya antarkan Anda ke ruangan beliau." Nadine mengantarkan Aline menuju ruangan CEO menggunakan lift khusus pada petinggi Alvaro Group.
Sesampainya di depan ruangan CEO, Nadine mengetuk pintu dan membukakannya untuk Aline.
"Silahkan masuk Nona, Tuan sudah menunggu Anda di dalam."
Aline pun masuk dan Nadine menutup pintu itu kembali. Aline berjalan menuju meja CEO, dengan posisi kursi CEO yang membelakanginya dan menghadap ke arah luar ruangan yang dibatasi kaca besar. Semakin mendekat Aline mencium aroma khas yang tidak asing baginya.
"Selamat pagi Tuan Zaidan. Saya Rosaline Ariana dari DńA Fashion," sapa Aline.
Kursi CEO itu pun segera berputar dan memperlihatkan sosok Zayn dengan wajah dinginnya.
"Selamat datang Nona Rosaline Ariana. Apa kabar Aline, My Cherry?" ucap Zayn dengan senyum menyeringai.
Deg.
Seketika tubuh Aline membeku dan wajahnya memucat.
TBC...
Jangan lupa dukung author dengan meninggalkan comment, like, vote dan favorite.
Terima kasih🙏🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Astri
aku juga😆
2024-08-30
0
miella
si axel udah nyari tau dluan tentang bpknya
2022-07-27
1
@shiha inayah
akhirnya Zayn dan Aline bertemu jg...
2022-07-18
1