Kehilangan Jejak
"A-ap? Apa Kakak yakin? Semula pria itu memang terus menyuruhku pergi bahkan sampai membentakku. Jika benar seperti itu, seandainya saat itu aku segera pergi, semua itu tidak akan terjadi. Jadi ini semua karena salahku sendiri," ucap Aline semakin menangisi dirinya.
"Kakak tidak bermaksud bilang seperti itu. Kamu jangan menyalahkan dirimu. Kakak masih belum tahu pasti, itu masih dugaan Kakak saja." Adrian mencoba menenangkan Aline. "Tapi Kakak heran kenapa kepalamu tiba-tiba pusing?" ujar Adrian sambil menopang dagunya. Aline hanya menggelengkan kepalanya.
"Apa kamu makan atau meminum sesuatu sebelum pergi mengantarkan pesanan itu?" tanya Adrian.
"Aku sempat minum air dari botolku karena haus. Tapi karena Melly mengagetkanku air minumku tumpah," jawab Aline.
Adrian mengerutkan dahinya memikirkan sesuatu. "Apa air itu masih ada?" tanyanya lagi.
"Sepertinya masih ada di botol dalam tasku. Ada apa Kak?" Aline penasaran.
"Ambilkan saja dulu airnya sekarang," perintah Adrian.
Aline segera beranjak dan mengambil botol minumnya dari dalam tas dan menyerahkannya pada Adrian. Adrian membuka tutup botolnya dan mencium aroma air di dalamnya. Kemudian Adrian menelpon asistennya, Bayu untuk datang ke apartemen Aline. Tak lama kemudian, Bayu pun datang.
"Bay, tolong bawa air dalam botol ini ke Laboratorium. Usahakan hari ini saya sudah bisa mendapatkan hasilnya." Adrian menyerahkan botol berisi air itu kepada Bayu.
"Baik, Pak. Akan segera saya laksanakan. Saya permisi dulu." Bayu segera berangkat ke Laboratorium.
"Apa ada masalah dengan air itu, Kak?" tanya Aline penasaran.
"Kakak merasa ada yang aneh dengan air itu. Nanti kita lihat saja hasilnya. Sekarang Kakak mau ke hotel XXX, untuk mengecek CCTV di sana siapa tahu ada petunjuk. Kamu istirahat saja di sini sama Dea. Nanti sepulang dari hotel, Kakak akan pulang ke rumah. Kakak mau mengecek kondisi Papa." Adrian segera berdiri dan mengambil tasnya.
"Aline juga ingin bertemu Papa," ucap Aline sedih.
"Jangan sekarang. Pulihkan dulu kesehatanmu," ucap Adrian. Dan dijawab dengan anggukan Aline.
Keluar dari apartemen, Adrian segera melajukan mobilnya menuju hotel XXX. Sesampainya di hotel, Adrian harus menelan kekecewaan karena kamera CCTV di lantai 3 mengalami kerusakan sejak kemarin siang dan masih dalam perbaikan, sehingga Adrian tidak mendapatkan hasil apa-apa. Dan pegawai hotel bernama Neny juga tidak ada, dia sudah mengundurkan diri. Akhirnya Adrian pun memutuskan untuk pulang ke rumah.
...***...
"Bagaimana Arya, sudah ada kabar dari anak buahmu? Apa mereka sudah bertemu dengan wanitaku?" Zayn sudah tidak sabar menunggu informasi dari anak buahnya. Dia sekarang sedang duduk di kursi kebesaran Presiden Direktur Alvaro Group yang ada di Jerman, salah satu perusahaan cabang yang ada di Eropa. Di sana sudah ada Arya dan Rino yang menghadap.
"Mohon maaf Tuan. Saat mereka sampai, kamar tersebut sudah kosong tak berpenghuni dan kondisi kamar sudah bersih dan rapi. Dan wanita itu sudah tidak ada di sana. Mereka cukup kesusahan mencari jejak wanita tersebut. Kamera CCTV yang ada di sepanjang lorong lantai 3 hotel XXX dalam keadaan rusak. Sehingga anak buah kita tidak perlu bersusah payah menghapus rekaman Anda saat berada di sana, tapi sisi buruknya mereka juga tidak bisa melacak wanita Anda," lapor Arya.
Zayn seketika menggebrak meja karena anak buahnya tidak bisa menemukan Aline.
"Dasar tidak becus. Mencari seorang wanita saja tidak bisa!" Zayn menatap Arya dingin.
Arya dan Rino sedikit merinding, mereka tahu betul mood bosnya sedang tidak baik. Mereka harus lebih berhati-hati dalam berbicara.
"Dasar bodoh. Kalian kan bisa melacaknya dari black card yang aku berikan padanya," umpat Zayn.
Rino pun menjawab. "Maaf Tuan kami tidak bisa melacak black card Anda, karena black card itu sudah tidak bisa dipakai lagi."
Zayn dan Arya mengerutkan dahinya dan menatap Rino heran. Rino yang mendapatkan tatapan dari kedua atasannya semakin gugup dan menelan salivanya.
"Ka-karena... Black card itu sudah menjadi potongan-potongan kecil di dalam tempat sampah saat pegawai hotel membersihkan kamar. Dan truk sampah sudah mengambil sampah hotel pagi-pagi sekali. Jadi kita tidak bisa melacaknya Tuan." Zayn dan Arya terkejut mendengar penjelasan Rino.
Seketika Arya membelalakkan mata dan menutup mulutnya yang menganga. Baru kali ini ada wanita yang tidak mau menerima black card unlimited, malah memotong-motongnya dan membuangnya ke tempat sampah.
Sedangkan Zayn menarik sudut bibir kanannya membentuk senyuman kecil. Wanitanya memang luar biasa, bukan wanita sembarangan. Yang jelas Aline tidak bisa disamakan dengan wanita-wanita yang selalu mengejarnya selama ini. Mereka tidak sebanding dengan Aline. Zayn baru ingat jika Aline merupakan pegawai hotel XXX.
"Aku ingin kalian terus mencarinya. Informasi untuk kalian, nama wanita itu Aline, dia merupakan salah satu pegawai hotel di sana. Kembalilah ke hotel itu untuk mencari informasi dan data-datanya. Aku ingin kau, Rino turun langsung. Besok pagi, kembalilah ke Indonesia," perintah Zayn.
"Baik Tuan. Saya permisi dulu," ucap Rino dan dijawab dengan anggukan Zayn. Rino segera meninggalkan ruangan Presdir.
"Apa dia seistimewa itu Tuan?" tanya Arya.
"Dia sangat istimewa. Dia satu-satunya wanita yang bisa aku sentuh tanpa merasa jijik, dan malah membuatku nyaman. Hanya dia yang layak menjadi istriku, ratu dalam hidupku." Zayn mengumbar senyumnya sambil mengingat wajah cantik Aline.
Arya senang melihat bosnya bisa tersenyum bahagia. Dia khawatir jika tidak ada satupun wanita yang bisa dekat dan membuat Zayn jatuh cinta. Dia sempat berpikir bahwa Zayn penyuka sesama jenis, karena Zayn tidak sudi bersentuhan dengan wanita manapun, kecuali ibu dan kerabat dekatnya saja. Wajah Zayn tiba-tiba berubah menjadi dingin kembali.
"Bagaimana kabar para sampah itu?" tanya Zayn.
"Tuan bisa melihat berita mereka melalui sosial media atau media elektronik. Saya yakin berita mereka sudah menjadi trending topic, terutama di Indonesia," ucap Arya dengan senyum bangganya.
Zayn segera mengambil poselnya dan berselancar di dunia maya. Tak butuh waktu lama, Zayn sudah mendapatkan apa yang dia cari. Benar kata Arya berita itu sudah menjadi trending topic di Indonesia.
"Seorang CEO Muda dari Mahesa Group, Frans Alfred Mahesa Terciduk Sedang Berbuat Mesum Dengan Model Cantik Bella Wira Admaja, Putri dari Pejabat Wira Admaja Di Hotel XXX." Begitulah judul dari berita tersebut. Dan mendapatkan banyak komentar terutama komentar negatif dari netizen.
"Benar-benar sudah nggak waras. Bapaknya k******r, anaknya jadi p*****r biar bisa menggaet pengusaha kaya," komentar netizen A.
"Demi menaikkan karir dan popularitas, si Bella rela j*** d*** agar mendapatkan sokongan dari Mahesa Group," komentar netizen B.
"Kerjamu luar biasa Arya," puji Zayn.
"Saya hanya membantu menyempurnakan skenario yang mereka buat, dengan mengganti tokoh utamanya saja. Selama ini Mahesa Group hanya berpura-pura menjalin kerja sama dengan Alvaro Group. Mereka ingin menghancurkan Anda dan Alvaro Group sebagai pesaing bisnis mereka. Sedangkan Bella, si perempuan gila harta yang sama dengan ayahnya. Mereka bekerja sama untuk menjebak Anda. Frans ingin menghancurkan nama baik Anda, sedangkan keluarga Admaja bermimpi bisa menjalin hubungan kekeluargaan dengan keluarga Alvaro. Wira Admaja sengaja menyuruh anak buahnya sendiri dan menghubungi para wartawan untuk menggrebek kamar hotel." Arya memberikan penjelasan panjang lebar.
"Hanya ada dalam mimpi mereka." ucap Zayn dengan senyum evilnya.
TBC...
Jangan lupa dukung author dengan meninggalkan comment, like, vote dan favorite.
Terima kasih🙏🤩
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Allesio Farteza
etttdaahhh ini bacanya gimana
2022-07-30
1
miwmiuᥫ᭡
kemungkinan gagal maning kan aline mau ke Paris
2022-04-27
1
Vanesa Ninik
pling g suka bc novel yg tulisanya sll disensor xxx .kyak nonton film bokeb aja pk disensor
2022-02-17
2