Malam Yang Kelam
Seorang pria muda dan tampan, sedang duduk di salah satu meja VVIP di hotel XXX. Zaidan Maliq Alvaro (Zayn), seorang CEO kaya raya yang terkenal dingin dan angkuh. Dia adalah putra dari Alexander Alvaro, pemilik Alvaro Group yang terkenal. Zayn mengidap mysophobia terutama terhadap makhluk yang bernama "wanita". Zayn adalah sosok pria berwajah tampan, rahang tegas, mata elang berwarna safir, dan memiliki tubuh tinggi atletis dengan beberapa roti sobek di perutnya. Banyak wanita yang tergila-gila dan berusaha mendekatinya. Tetapi tak ada satupun wanita yang berhasil menyentuhnya. Berbagai cara sudah mereka lakukan, tetapi Zayn tetap tak tersentuh.
Saat ini Zayn sedang melakukan pertemuan dengan rekan bisnisnya dari Mahesa Group, Frans Alfred Mahesa. Setelah cukup lama pembicaraan bisnis tersebut berakhir dengan kesepakatan bersama. Tak lama datanglah seorang wanita cantik, tinggi, dan memakai baju super sexy. Bella Wira Admaja, seorang model dan anak dari seorang pejabat pemerintahan. Bella melangkahkan kaki jenjangnya mendekati meja Zayn.
"Selamat malam Tuan." Bella menyapa dengan nada genitnya.
"Apa kabar Tuan Zaidan?" Tanpa malu Bella memeluk lengan Zayn.
Seketika Zayn beranjak dari duduknya, melepaskan tangan Bella dan mendorong wanita itu sampai jatuh terduduk di lantai.
"Aarrgg!" Bella mengerang kesakitan.
"Lancang!" hardik Zayn dengan tatapan membunuhnya.
Bella terdiam dengan wajah memerah menahan marah dan malu.
"Tuan Frans saya permisi dulu. Nanti asisten saya yang akan mengantarkan surat kontrak kerjasama kita ke perusahaan Anda." Zayn segera meninggalkan tempat itu.
Di luar restoran Arya, asisten kepercayaan Zayn, dan anak buahnya sudah menunggu. Zayn segera melepaskan jasnya dan menyerahkan pada asistennya.
"Bakar baju itu," perintahnya.
"Baik Tuan," sahut Arya dan menyuruh salah anak buahnya segera membakar jas itu. Ini bukan pertama kalinya dia diminta membakar baju bosnya. Benda apapun yang dipakai Zayn yang tersentuh oleh wanita, terutama baju, Zayn segera memerintahkan anak buahnya untuk membakarnya. Dia merasa jijik seperti terkena kotoran yang menjijikkan.
Zayn dan Arya masuk ke dalam lift menuju lantai kamar yang sudah dipesan. Zayn merasakan kepalanya sedikit pusing dan badannya terasa panas. Dia merasakan hasratnya keluar. Arya terkejut melihat kondisi Tuannya seperti terkena pengaruh obat.
"Arya perintahkan anak buahmu memesan kamar lain yang jauh dari kamarku sebelumnya. Berani sekali mereka mempermaikanku. Segera bereskan para sampah itu." Zayn berusaha bertahan agar pikirannya tetap fokus.
Zayn dan Arya keluar lift dan menuju sebuah kamar. Di sana sudah ada Rino, anak buah Arya memberikan kunci hotel dan baju ganti untuk Zayn.
"Ini Tuan kunci dan baju Anda. Saya juga sudah memesankan minuman hangat untuk Anda minum nanti setelah selesai berendam," ujar Rino.
Zayn hanya menganggukkan kepala. Setelah Zayn masuk ke kamar, Arya dan Rino menyusul anak buahnya yang lain untuk memberikan pelajaran kepada para sampah yang sudah berani mencari masalah dengan bosnya.
Saat di dalam kamar, Zayn mematikan semua lampu di sana dan hanya menyalakan lampu kamar mandi. Dia ingin berendam untuk menghilangkan efek obat perangsang yang sudah dicampur dengan minuman yang ia minum tadi. Efek obat itu semakin kuat, Zayn terjatuh dan terduduk di lantai dekat ranjang. Dia merasakan sakit karena hasratnya yang semakin meningkat.
Terdengar ketukan dari luar pintu, tapi Zayn mengabaikannya. Tak lama, masuklah seorang pegawai hotel mengantarkan pesanan yang ia duga minuman hangat yang dipesan oleh Rino.
"Permisi Tuan, saya mengantarkan pesanan Anda," ucap seorang wanita pegawai hotel sambil mendorong troli makanan.
"Taruh saja di sana. Biarkan tetap di atas troli dan segeralah keluar dari sini," sahut Zayn sedikit membentak.
Wanita itu terkejut. Kemudian ia menaruh troli dan mengucapkan permisi sebelum keluar dari kamar. Zayn semakin kepanasan dan membuatnya mengerang, "Aarrgghh!"
Wanita itu menghentikan langkahnya kemudian melihat ke arah Zayn dan melangkahkan kakinya mendatangi Zayn.
"Tuan, Anda tidak apa-apa? Sepertinya Anda sedang sakit," tanyanya dengan nada khawatir. Wanita itu mencari tombol untuk menyalakan lampu.
"Jangan nyalakan lampunya. Biarkan seperti ini. Sebaiknya kamu segera keluar dari sini!" perintah Zayn.
"Tapi Anda sedang kesakitan, biarkan saya menolong Anda," sahut wanita itu.
"Saya bilang cepat kamu keluar!" bentak Zayn.
Wanita itu tidak mengindahkan ucapannya dan langsung mendekati Zayn dan menyentuh tubuhnya. Dan seketika tubuh Zayn semakin terbakar dan hasrat dalam tubuhnya semakin besar.
"Ya ampun Tuan tubuh Anda panas sekali. Anda sedang demam." Wanita itu menyentuh wajah Zayn.
"Aku mohon jangan sentuh aku. Segeralah pergi dari sini. Aku tidak ingin menyakitimu," mohon Zayn lagi.
Tetapi wanita itu tidak bergeming. Dia berusaha membantu Zayn berdiri dari duduknya dan memapahnya menuju ranjang. Hal ini sontak membuat hasrat Zayn tak terkendali. Tanpa berpikir panjang Zayn menariknya ke dalam pelukannya dan menempelkan bibirnya di bibir wanita itu. Dia merasakan sensasi luar biasa saat bibirnya menyentuh benda kenyal itu. Ada rasa manis dan memabukkan dari bibir itu yang selama ini tidak pernah Zayn rasakan.
Wanita itu berusaha memberontak agar lepas dari pelukan Zayn. Tapi Zayn semakin mengeratkan pelukannya dan m****** bibir manis itu dengan rakus. Dia seperti kecanduan. Sekuat tenaga wanita itu mendorong Zayn sampai akhirnya dia bisa terlepas. Wanita itu segera berlari ke arah pintu.Saat sampai di pintu, Zayn menariknya lagi ke dalam pelukannya dan menutup pintu serta menguncinya. Wanita itu pun semakin ketakutan, badannya mulai gemetar.
"Aku tadi sudah menyuruhmu keluar, tapi kamu keras kepala. Sekarang kamu harus menolongku. Kumohon aku sudah tidak tahan lagi," pinta Zayn dan wanita itu memberontak.
Zayn menatap Aline dan berkata, "Aku akan memberikanmu uang, berapapun yang kamu inginkan akan aku berikan."
"Lepaskan, saya bukan wanita murahan!" bentak wanita itu.
"Baiklah. Siapa namamu? Jawab." Zayn sedikit melonggarkan pelukannya.
"A-Aline. Nama saya Aline. Saya mohon lepaskan saya. Saya harus segera pulang," jawab wanita itu dengan memohon.
Zayn menatap mata Aline dan berucap, "Aline. Dengarkan aku, setelah ini selalu ingatlah namaku Zayn." Zayn langsung memanggul Aline dan membawanya ke ranjang. Aline terus meronta.
Zayn membanting Aline ke atas kasur kemudian mengukungnya dan m****** bibirnya lagi. Aline memukul dada Zayn sambil menangis. Zayn bangkit dan segera membuka seluruh bajunya dan membuangnya asal menunjukkan dada bidangnya dan tubuhnya yang atletis. Kemudian dia merobek baju Aline sampai tak bersisa.
Zayn terpana melihat pemandangan di depannya membuatnya meneguk salivanya. Meskipun sedikit pencahayaan dari dalam kamar mandi dia masih bisa menikmati kulit mulus dan luar biasa Aline. Saat matanya melihat dua gundukan menantang di hadapannya, Zayn sudah tak tahan lagi untuk melahap salah satunya dengan rakus sedang satu tangannya meremas gundukan satunya.
"Aahh..." Aline merasakan kepalanya pusing dan tubuhnya ikut memanas. Di sisa tenaganya, dia masih berusaha memberontak.
Zayn semakin gencar memberikan sentuhan ke seluruh tubuh Aline. Dan meninggalkan tanda kepemilikannya di seluruh tubuh Aline. Selama ini Zayn tidak pernah menyentuh seorang wanitapun. Dan sekarang dia hanya mengikuti naluri kelaki-lakiannya. Saat Zayn mulai memasuki mahkota Aline dia merasa kesulitan. Dan akhirnya dia berhasil membobol pertahanan Aline. Aline berteriak saat mahkotanya terkoyak. Zayn segera membungkam bibir Aline dan menyelesaikan aktivitasnya.
Sedangkan di kamar lain Tuan Bram sangat kesal karena wanita yang ditunggunya tak kunjung datang, sampai akhirnya ada seorang pegawai hotel wanita masuk ke ruangaannya membawakan minuman. Wanita itu tidak terlalu cantik tapi tubuhnya yang sexy dan menggiurkan di balik seragam ketatnya dan 2 kancing baju yang sengaja dibuka dan menampilkan aset yang cukup besar dan hampir tumpah dari tempatnya. Dia yakin pasti ini wanita itu adalah teman Alexa. Wanita itu adalah Neny. Sebelumnya, saat Neny memastikan Aline pergi mengantarkan pesanan tamu itu dan meminum air yang sudah dia campur dengan obat yang diberikan Alexa. Dia diminta mengantarkan minuman ke kamar tamu yang juga berada di lantai 3. Tuan Bram meneguk salivanya dan hasratnya langsung bangkit. Tanpa pikir panjang dia langsung menerkam Neny dan menggempurnya tanpa ampun karena pengaruh obat k**t yang sudah dia minum.
Hal serupa juga terjadi di kamar Presidential Suite, kamar yang semula dipesan untuk Zayn. Di kamar itu ada sepasang pria dan wanita yang sedang memadu kasih yang tak lain adalah Frans dan Bella yang berencana menjebak Zayn. Arya dan anak buahnya memberikan obat perangsang pada keduanya lalu memasukkan mereka ke kamar tersebut dan menguncinya dari luar.
TBC
Jangan lupa beri like, comment, vote dan favorite.
Terima kasih🤩
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Astri
omegott zayn sudah saling bertukar nama, mgkin dia audah trtarik sm aline walau tak jelas melihat wajah aline😍
2024-08-30
0
Nurliana Saragih
Berarti tiga pasangan yang menikmati 👉👈!!!
🤭🤭🤭
Kasian Neny ma Aline!!!
😭😭😭
2022-07-18
2
Nurliana Saragih
Oalah,,, kukira yang Aline tolong itu Bandot Tua pesanan Alexa?!
Oh,,, ternyata calon Pappy masa depan Aline.
Kalo ini yang ditolong Aline,aku mah setuju banget!!!
🤣🤣🤣
2022-07-18
2