Episode 11

Keterpurukan Aline

Dea menjatuhkan tubuhnya di sofa dan duduk berhadapan dengan Adrian. Dia merasakan detak jantungnya berdegup kencang karena takut dengan tatapan dingin Adrian. Dea bingung dia harus mulai menjelaskan dari mana. Cukup lama mereka terdiam, membuat Adrian mulai merasa jengah.

"Jelaskan dari awal dan jangan ada yang terlewat sedikitpun." Adrian menatap Dea dengan wajah dinginnya, membuat Dea sedikit merinding.

"Aku tidak tahu harus mulai menjelaskan dari mana, Kak," sahut Dea. "Baiklah aku akan menceritakannya tapi aku mohon kakak jangan memotong saat aku bercerita. Dan jangan menatapku seperti itu. Kakak membuatku takut." Dea mendengus. Adrian hanya menganggukkan kepalanya.

Dan akhirnya Dea pun mulai bercerita dari awal rencana Rio akan melamar Aline. Kemudian kedatangan Nyonya Erisa ke apartemen yang ingin meminta maaf dan ingin memperbaiki hubungan dengan Aline. Nyonya Erisa juga mengundang Aline dan Rio untuk makan malam keluarga yang seharusnya diadakan pada malam ini. Tapi karena Aline tak kunjung datang, akhirnya Rio dan keluarga Tuan Robby juga dirinya pergi mencari Aline di hotel XXX. Sesampainya di hotel mereka masih belum menemukan Aline. Sampai akhirnya mereka menuju kamar no. 1123 dan menemukan Aline sudah terkapar di tempat tidur. Segala drama yang terjadi selama berada di kamar itu. Dan ditutup dengan kejadian Adrian yang hampir menabrak Aline.

"Mamaku mendatangi Aline untuk meminta maaf dan mengajak berbaikan. Apa aku tidak salah dengar?" Adrian mulai mengeluarkan suaranya.

"Kenapa? Kakak tidak percaya. Aku juga tidak. Tapi memang kenyataannya seperti itu. Aku berpapasan dengan Nyonya Erisa di lobby apartemen kemarin," sahut Dea.

"Aku tahu betul jika Mama sangat membenci Aline, begitu juga Alexa. Dan tiba-tiba mereka meminta maaf apalagi sampai mau mengadakan makan malam bersama, itu konyol," ucap Adrian tak percaya. Dea hanya mengangkat kedua bahunya.

Adrian mengusap wajahnya dengan kasar. Ada perasaan marah mengetahui peristiwa yang menimpa Aline. Meskipun selama ini hubungan persaudaraan mereka tidak baik, tapi Adrian tetap tidak suka jika Aline disakiti. Bagaimanapun juga Aline tetaplah adiknya. Dia juga memikirkan keadaan ayahnya yang pasti sangat terpukul dengan masalah Aline.

"Apa Kak Adrian tidak akan pulang ke rumah? Karena ini sudah malam sekali," tanya Dea tiba-tiba.

"Malam ini aku akan menginap di sini. Aku tidak bisa meninggalkan Aline dengan kondisi seperti sekarang. Kamu tidak keberatan kan. Aku akan tidur di sofa," jawab Adrian.

"Baiklah aku akan mengambilkan bantal dan selimut untuk Kakak." Dea segera berdiri dan masuk ke dalam kamar mengambil bantal dan selimut untuk Adrian.

Belum lama Adrian tertidur dia dikejutkan oleh teriakan Aline dari dalam kamar.

"Tidak!" jerit Aline.

Adrian segera berlari memasuki kamar Aline. Begitu melihat Adrian masuk dan mendekatinya, Aline semakin histeris dan ketakutan.

"Tidak. Aku mohon jangan mendekat. Pergi!" jerit Aline dan menyuruh Adrian menjauh darinya.

"Aline tenanglah, ini aku Adrian kakakmu." Adrian berusaha menenangkannya.

Dea yang sedang berada di dapur pun segera berlari ke kamar Aline. Melihat Aline yang ketakutan, dia segera mendekatinya dan ikut menenangkannya.

"Aline, tenang ya. Ada aku di sini. Kamu jangan takut." Dea langsung memeluk tubuh Aline yang bergetar. Dan Aline pun lama kelamaan menjadi lebih tenang.

"Lihatlah dia Kak Adrian, kakakmu." Dea melepaskan pelukannya dan meminta Aline untuk melihat ke arah Adrian. Adrian semakin terpukul melihat keterpurukan adiknya, wajahnya berubah sendu.

"Kak Adrian," panggil Aline.

Perlahan Adrian mendekat ke arah Aline dan duduk di sampingnya. Dia takut jika Aline akan histeris lagi seperti sebelumnya.

"Iya Aline, ini aku Adrian. Jangan takut," ucap Adrian pelan.

"Kakak, aku takut sekali." Tangis Aline pecah.

Adrian segera menarik Aline ke dalam pelukannya. Dia mengusap kepala Aline dengan lembut. "Jangan takut, ada kakak di sini. Kakak tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu."

"Aku sudah hancur. Aku sudah rusak dan kotor Kak. Aku sudah kehilangan kehormatanku, dan aku juga sudah kehilangan orang yang sangat aku cintai," ungkap Aline pada kakaknya.

"Sudah, kamu harus tenang. Kamu masih punya kakak, papa, juga sahabatmu Dea. Kami tidak akan pernah meninggalkanmu. Benarkan De?" Adrian beralih menghadap Dea.

"Itu benar Lin. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu. Kamu bukan hanya sahabatku, tapi kamu saudara perempuanku," tutur Dea membuat Aline terharu dan bahagia. Dia sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Dea. Dia pun mulai tersenyum.

"Kamu pasti lapar. Aku akan siapkan makanan untukmu. Kamu belum makan sejak tadi," ucap Dea.

"Aku tidak lapar De," jawab Aline.

"Tapi kamu harus makan. Kakak tidak mau kamu sakit. Makanlah meskipun sedikit," ucap Adrian penuh perhatian. Aline pun mengangguk. Dia menurut pada kakaknya. Dea segera ke dapur mengambil bubur yang sudah dia buat sebelumnya saat Aline masih pingsan. Aline memakan bubur buatan Dea beberapa suapan.

"Sekarang tidurlah. Jangan khawatir lagi. Dea akan menemanimu tidur. Kakak akan tidur di sofa," ucap Adrian.

Aline hanya mengangguk kemudian segera membaringkan tubuhnya kembali diikuti oleh Dea. Adrian segera keluar dari kamar dan menutup pintunya. Dia juga segera merebahkan tubuhnya di sofa. Dia merasakan tubuhnya lelah sekali.

Di sebuah club, kondisi Rio juga sama buruknya. Dia melampiaskan rasa sakitnya dengan mabuk-mabukan. Mark dengan setia menemaninya. Dia tidak tega membiarkan Rio sendirian dalam kondisi seperti ini, karena sebelumnya Rio tidak pernah minum minuman keras. Rio mencurahkan semua masalahnya dengan Aline pada sahabatnya itu. Setelah meneguk beberapa gelas, akhirnya Rio sudah tidak sadarkan diri. Mark membawa Rio pulang ke apartemennya.

...***...

Sinar matahari mulai menerobos masuk melalui jendela kamar Aline. Aline mengerjapkan matanya. Dia segera bangun dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Di ruang tamu, Dea dan Adrian sedang mengobrol sambil menikmati teh hangat.

"Kak, aku tidak tega melihat kondisi Aline sekarang. Dia benar-benar terpuruk," ucap Dea dengan wajah sendunya. "Apa sebaiknya kita bawa Aline pergi dari sini, supaya dia tidak terus menerus mengingat kejadian itu. Aline membutuhkan suasana yang baru supaya bisa menenangkan diri."

"Kamu benar. Aline membutuhkan tempat baru yang tidak ada hubungannya dengan masa lalunya. Kalau Aline mau aku akan membawanya ke luar kota dan memberikan tempat tinggal yang baru, dengan harapan dia bisa memulai kehidupannya lagi dengan baik," sahut Adrian.

"Bagaimana kalau Aline ikut aku tinggal di Paris? Di sana kami akan tinggal bersama keluargaku. Selama ini Mommy dan Daddyku juga sayang sama Aline. Aline sudah kami anggap sebagai bagian dari keluarga kami. Mommyku adalah seorang dokter. Aku yakin Mommy bisa membantu menyembuhkan kondisi psikis Aline. Aku tidak tega meninggalkan Aline sendiri,Kak. Aline juga akan mendapatkan peluang yang lebih besar untuk mengembangkan bakat dan karirnya di bidang design selama di Paris." Dea mencoba menjelaskan pada Adrian.

Adrian mengangguk-anggukkan kepalanya memikirkan usul dari Dea. Apa yang disampaikan Dea ada benarnya juga. Tapi dia memberikan semua keputusan pada Aline.

Tak lama, pintu kamar terbuka dan keluarlah Aline yang sudah rapi dan bersih. Wajahnya terlihat lebih segar dan keadaannya sudah jauh lebih baik dari pada semalam. Dia berjalan mendekat ke arah Dea dan Adrian.

"Bagaimana keadaan kamu sekarang? Apa sudah lebih baik?" tanya Dea sambil tangannya menunjuk ke tempat duduk di sampingnya. Aline pun segera duduk.

"Aku sudah jauh lebih baik. Terima kasih." Aline menjawab sambil tersenyum. "Kakak tidak pulang ke rumah? Mama dan Papa pasti khawatir jika Kakak tidak pulang," ucapnya pada Adrian.

"Mereka tidak tahu jika aku sudah kembali dari Bali. Kakak sengaja tidak memberitahu mereka," jawab Adrian dengan wajah datarnya. "Sebaiknya kita sarapan dulu sekarang. Kamu harus makan, supaya tubuhmu bisa segera pulih." Adrian segera beranjak ke ruang makan diikuti oleh Dea dan Aline. Mereka pun sarapan bersama menyantap masakan yang sudah Dea pesan secara online sebelumnya.

Setelah selesai sarapan, mereka kembali ke ruang tamu. Karena saking penasarannya, Adrian pun memberanikan diri untuk bertanya pada Aline dengan hati-hati. Dia ingin mengetahui detail kejadian itu langsung dari Aline.

"Aline, bukan maksud Kakak ingin mengingatkanmu tentang kejadian semalam. Tapi aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi langsung darimu. Kakak harap kamu mau terbuka sama Kakak." Adrian menatap lekat wajah adiknya mengharapkan penjelasan Aline.

Aline menarik napasnya panjang. Sebenarnya dia tidak ingin mengingatnya lagi. Mungkin dengan menceritakannya pada Adrian dia berharap kakaknya akan percaya bahwa dia tidak menjual diri tapi dipaksa. Akhirnya dia menceritakan semuanya pada Adrian.

"Kemarin adalah hari terakhir aku bekerja di sana. Banyak tugas yang harus diselesaikan dan harus sedikit lembur. Aku mengirim pesan pada Papa aku akan datang sedikit terlambat di acara makan malam keluarga. Setelah pekerjaanku selesai, manager memanggilku dan memberikan gaji terakhirku. Akupun sudah diijinkan untuk pulang. Namun saat aku akan bersiap untuk pulang, aku mendapatkan perintah untuk mengantarkan pesanan tamu di kamar 1123, katanya itu tugas terakhirku, itu yang disampaikan Neny teman kerjaku. Dia bilang itu permintaan dari manager, tapi lupa menyampaikannya padaku saat aku ke ruangan beliau." Aline menarik napas panjang sebelum melanjutkan.

"Aku mengantarkan pesanan itu. Sesampainya di depan kamar aku mengetuk pintu kamar beberapa kali tapi tidak ada jawaban, kemudian aku memberanikan diri membuka pintu itu yang ternyata tidak dikunci. Aku permisi untuk masuk, dan saat di dalam suasana kamar gelap. Kemudian ada sahutan dari dalam kamar, suara seorang pria yang menyuruhku meninggalkan pesanan tetap di atas troli dan membentak menyuruhku segera pergi dari sana. Saat aku akan keluar, aku mendengar dia mengerang seperti orang kesakitan. Aku khawatir jika dia sakit, aku kembali ke dalam dan menghampiri pria itu yang sedang terduduk di lantai. Saat aku akan menyalakan lampu dia melarangku. Dia semakin merintih membuatku tidak tega. Aku memberanikan diri menyentuh tubuhnya yang basah karena keringat, dan wajahnya panas. Dia terus menerus menolak ku sentuh dan memohon agar aku segera pergi dari sana, tapi aku mengabaikan ucapannya. Aku pikir dia deman karena badannya panas sekali, akhirnya aku membantunya berdiri dan memapahnya ke ranjang."

Mata Aline mulai berkaca-kaca tapi dia tetap melanjutkan ceritanya.

"Ti-tiba-tiba pria itu memelukku dan memaksa m*****mku. Dia memohon padaku dia bilang sudah tidak tahan lagi. Aku langsung memberontak, tapi tenaganya lebih besar dariku. Aku sudah memohon agar dia melepaskanku tapi dia menulikan telinganya. Kepalaku terasa pusing dan badanku seperti terbakar. Dia menjatuhkanku ke ranjang kemudian dia memaksa melakukannya padaku." Aline menangis tersedu-sedu. Dea langsung memeluknya.

"A-aku tidak tahu siapa pria itu. Saat dia pergi aku sedang tak sadarkan diri," ucap Aline yang masih terisak.

Adrian terdiam, kemudian mengusap wajahnya dengan kasar. Dia memijit-mijit kepalanya yang terasa sedikit pening. Kemudian dia mencoba fokus kembali.

"Kalau dari ceritamu tadi, sepertinya pria itu sedang dalam pengaruh obat perangsang. Karena kamu tidak mencium bau alkohol kan di tubuh atau bajunya." Dea dan Aline membelalakkan matanya.

"Maksud Kakak, apa?" tanya Aline.

"Akan kakak jelaskan. Awalnya dia menyuruhmu segera pergi, padahal dia merasa kesakitan. Kakak yakin saat itu dia sedang menahan efek dari obat itu dan tidak ingin kamu mendekatinya, dia takut menjadi tidak terkendali. Dan ketika kamu menyentuh tubuhnya pasti dia semakin terbakar seperti orang demam, dan hasrat dalam tubuhnya mengalahkan akal sehatnya." Adrian mencoba menjelaskan apa yang ada dalam pikirannya.

TBC...

Jangan lupa tinggalkan comment, like, vote dan favorite.

Terima kasih🙏🤩

Terpopuler

Comments

Astri

Astri

yuhu the the best emang kamu dea

2024-08-30

0

Retno Palupi

Retno Palupi

Adrian kakak yg baik, meskipun g bisa melindungi aline dr adik dan ibunya

2024-03-10

0

D'

D'

kakak yang pengertian

2022-03-23

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Episode 12
14 Episode 13
15 Episode 14
16 Episode 15
17 Episode 16
18 Episode 17
19 Episode 18
20 Episode 19
21 Episode 20
22 Episode 21
23 Episode 22
24 Episode 23
25 Episode 24
26 Episode 25
27 Episode 26
28 Episode 27
29 Episode 28
30 Episode 29
31 Episode 30
32 Episode 31
33 Episode 32
34 Episode 33
35 Episode 34
36 Episode 35
37 Episode 36
38 Episode 37
39 Episode 38
40 Episode 39
41 Episode 40
42 Episode 41
43 Episode 42
44 Episode 43
45 Episode 44
46 Episode 45
47 Episode 46
48 Episode 47
49 Episode 48
50 Episode 49
51 Episode 50
52 Episode 51
53 Episode 52
54 Episode 53
55 Episode 54
56 Episode 55
57 Episode 56
58 Episode 57
59 Episode 58
60 Episode 59
61 Episode 60
62 Episode 61
63 Episode 62
64 Episode 63
65 Episode 64
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93
95 Episode 94
96 Episode 95
97 Episode 96
98 Episode 97
99 Visual
100 Episode 98
101 Episode 99
102 Episode 100
103 Episode 101
104 Episode 102
105 Episode 103
106 Episode 104
107 Episode 105
108 Episode 106
109 Episode 107
110 Episode 108
111 Episode 109
112 Episode 110
113 Episode 111
114 Episode 112
115 Episode 113
116 Episode 114
117 Episode 115
118 Episode 116
119 Episode 117
120 Episode 118
121 Episode 199
122 Episode 119
123 Episode 120
124 Episode 121
125 Episode 122
126 Episode 123
127 Episode 124
128 Episode 125
129 Extra Part (1)
130 Extra Part (2)
131 Extra Part (3) End
132 Pengumuman
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Prolog
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Episode 12
14
Episode 13
15
Episode 14
16
Episode 15
17
Episode 16
18
Episode 17
19
Episode 18
20
Episode 19
21
Episode 20
22
Episode 21
23
Episode 22
24
Episode 23
25
Episode 24
26
Episode 25
27
Episode 26
28
Episode 27
29
Episode 28
30
Episode 29
31
Episode 30
32
Episode 31
33
Episode 32
34
Episode 33
35
Episode 34
36
Episode 35
37
Episode 36
38
Episode 37
39
Episode 38
40
Episode 39
41
Episode 40
42
Episode 41
43
Episode 42
44
Episode 43
45
Episode 44
46
Episode 45
47
Episode 46
48
Episode 47
49
Episode 48
50
Episode 49
51
Episode 50
52
Episode 51
53
Episode 52
54
Episode 53
55
Episode 54
56
Episode 55
57
Episode 56
58
Episode 57
59
Episode 58
60
Episode 59
61
Episode 60
62
Episode 61
63
Episode 62
64
Episode 63
65
Episode 64
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93
95
Episode 94
96
Episode 95
97
Episode 96
98
Episode 97
99
Visual
100
Episode 98
101
Episode 99
102
Episode 100
103
Episode 101
104
Episode 102
105
Episode 103
106
Episode 104
107
Episode 105
108
Episode 106
109
Episode 107
110
Episode 108
111
Episode 109
112
Episode 110
113
Episode 111
114
Episode 112
115
Episode 113
116
Episode 114
117
Episode 115
118
Episode 116
119
Episode 117
120
Episode 118
121
Episode 199
122
Episode 119
123
Episode 120
124
Episode 121
125
Episode 122
126
Episode 123
127
Episode 124
128
Episode 125
129
Extra Part (1)
130
Extra Part (2)
131
Extra Part (3) End
132
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!