Bienvenue à Paris
Setelah menempuh perjalanan selama 7 jam, pesawat pun mendarat di bandara Charles de Gaulle. Begitu turun dari pesawat, Aline dan Dea sudah disambut oleh kedua orang tua Dea, Tuan Haris Hermawan dan Nyonya Sasmitha Hermawan. Dea segera berlari berhambur ke pelukan Daddy dan Mommynya. Aline tersenyum melihat tingkah manja sahabatnya.
"Mommy, Daddy. Dea kangen," ucap Dea sambil memeluk keduanya.
"Dasar anak manja, Daddy sudah menyuruhmu untuk segera datang ke sini tapi ada saja alasanmu untuk menolak," ujar Tuan Haris sambil mencubit pipi putrinya.
"Harusnya Daddy dan Mommy yang datang berkunjung ke Indonesia. Oma dan Opa merindukan kalian," gerutu Dea dengan bibir manyunnya.
Tuan Haris dan istrinya hanya tertawa. Nyonya Sasmitha melihat ke arah Aline.
"Aline. Apa kamu tidak kangen sama Mommy, Nak?" tanya Nyonya Sasmitha sambil merentangkan kedua tangannya.
Aline segera berhambur ke dalam pelukan Nyonya Sasmitha.
"Aline kangen Mom. Aku juga kangen kalian," ucap Aline mengeratkan pelukannya.
"Sebaiknya kita pulang ke rumah. Nanti kalian bisa kangen-kangenan sepuasnya. Biarkan anak buah Daddy yang membawa barang-barang kalian," ucap Tuan Haris.
Mereka pun segera pergi meninggalkan bandara menuju mansion keluarga Hermawan. Begitu memasuki halaman mansion, indra penglihatan Aline seketika dibuat kagum. Mansion yang luas dengan gaya eropa klasik yang dipadukan dengan berbagai ornamen modern yang lebih terlihat seperti istana. Keluarga Hermawan merupakan sebuah keluarga asli Indonesia yang sukses dan menjadi salah satu keluarga terkaya di Eropa yang menggeluti bisnis di bidang IT.
Ketika sampai, Mommy Dea segera menyuruh mereka masuk ke dalam mansion untuk makan bersama. Asisten rumah tangga sudah menyajikan berbagai macam hidangan di meja makan. Aline dan keluarga Dea pun makan bersama.
Di ruang keluarga mereka berkumpul sekarang. Tuan Haris duduk di sofa berdampingan dengan istrinya. Sedangkan Aline dan Dea duduk bersebelahan di sofa lainnya.
"Aline, tinggallah dengan nyaman di sini. Jangan anggap kami sebagai orang lain. Daddy dan Mommy sudah anggap kamu seperti anak kami sendiri. Setiap kali kami melihat keakraban kalian, kami merasa seperti punya anak kembar. Anggaplah kami seperti orang tuamu sendiri," tutur Tuan Haris.
"Benar Aline. Mommy dan Daddy bahagia punya putri sepertimu. Kamu dan Dea sudah seperti saudara. Jadi kamu jangan merasa sungkan ya," tambah Nyonya Sasmitha.
Aline merasa terharu, keluarga Dea sangat tulus menyayanginya melebihi keluarganya sendiri. Dia sangat bahagia karena telah diberi kesempatan untuk memiliki keluarga yang utuh, punya ayah, ibu dan saudara.
"Terima kasih Mommy, Daddy sudah anggap Aline seperti putri kalian sendiri. Aline sangat bahagia kalian bisa menerimaku dengan baik," ucap Aline sambil meneteskan air mata bahagia.
Dea langsung memeluknya dengan bahagia. Tuan Haris dan istrinya juga merasa bahagia. Tuan Haris memeluk pinggang istrinya.
"Mommy, Daddy. We're coming." Suara seorang pria yang berjalan sambil bergandengan dengan seorang wanita.
Aline dan yang lainnya segera menoleh ke arah suara itu berasal.
"Kakak!" Dea berteriak dan segera berlari menghamburkan tubuhnya memeluk pria itu.
Dia adalah kakak laki-laki Dea, Narendra Arsakha Hermawan. Dan wanita di sampingnya adalah Charlotte Margareth, istri Rendra, bule asli Perancis.
"Adikku sayang, akhirnya kamu kembali. Kakak sangat merindukanmu," ucap Rendra.
"Hai kakak iparku sayang." Dea berpindah memeluk kakak iparnya.
"Hai adik iparku yang paling cantik," balas Charlotte. Charlotte sudah mulai fasih berbahasa Indonesia. Sejak menikah, Rendra mengajarkan Charlotte bahasa Indonesia.
Kemudian ketiganya bergabung dengan Aline dan orang tua Dea di ruang keluarga. Rendra dan Charlotte berpelukan dengan orang tua Rendra. Charlotte juga memeluk Aline sebagai ucapan perkenalan.
"Selamat datang di Paris, Aline. Semoga kamu bisa senang dan betah tinggal di sini. Kamu sekarang adalah adik kedua kakak setelah Dea. Dan kamu tidak perlu khawatir, kakak sudah menutup semua akses yang berhubungan denganmu. Kamu aman sekarang," ucap Rendra.
"Terima kasih banyak, Kak. Maafkan aku sudah terlalu banyak merepotkan," ucap Aline.
"Kamu tak perlu sungkan. Kita kan keluarga," ucap Charlotte dengan senyum anggunnya.
Merekapun melanjutkan acara kangen-kangenan mereka.
...***...
Di Jakarta, Rino sudah sampai di bandara setelah melakukan penerbangan dari Jerman. Dia dan anak buahnya segera pergi ke hotel XXX untuk mencari petunjuk dan jejak keberadaan Aline. Informasi yang dia dapatkan adalah nama lengkap Aline tertulis Rosaline Ariana, tanpa menuliskan nama Hadinata di belakangnya. Rino juga mendapatkan alamat apartemen Aline. Dia segera datang ke apartemen, tapi apartemen itu sudah kosong. Rino bertanya kepada pegawai lobby dan security di sana untuk mendapatkan informasi tentang Aline. Rino diberitahu bahwa Aline pergi ke kampung halamannya di Solo.
Sebelumnya Adrian sengaja membuat rumor bahwa Aline pergi ke Solo ke kampung halamannya untuk mengelabuhi semua orang.
Rino dan anak buahnya segera ke Solo. Dia juga menyewa beberapa orang untuk membantunya mencari Aline dengan berkeliling Solo. Tapi usaha mereka pun sia-sia karena tidak menemukan Aline di sana.
Zayn yang mendapat informasi dari Rino menjadi semakin marah. Sampai sekarang Aline belum ditemukan. Dia juga sudah meminta para hacker untuk melacak keberadaan Aline, tapi hasilnya nihil. Zayn segera melakukan penerbangan dan kembali ke Indonesia bersama Arya. Sesampainya di Jakarta, Zayn segera pulang ke rumah orang tuanya.
Di mansion mewah keluarga Alvaro, terlihat seorang wanita sedang sibuk menyiapkan berbagai masakan, karena dia senang akhirnya putra sulungnya pulang ke rumah. Wanita itu adalah Savira Dewi Alvaro, ibu dari Zayn. Nyonya Savira merasa bahagia akan bertemu dengan Zayn putranya.
Tak selang berapa lama, sebuah mobil yang tak asing lagi masuk ke halaman mansion. Nyonya Savira segera keluar menyambut kedatangan Zayn.
"Zayn akhirnya kamu pulang Nak. Mama rindu sekali, tiga bulan kamu tidak mengunjungi Mama dan Papa," ucap Nyonya Savira sambil memeluk putranya.
"Maafkan Zayn, Ma. Karena banyak pekerjaan dari perusahaan yang harus Zayn selesaikan. Karena Papa kan sudah memberikan tanggung jawab perusahaan kepada Zayn," jawab Zayn merasa tidak enak pada ibunya.
"Sudahlah, ayo kita masuk. Mama sudah memasak makanan kesukaan kamu." Nyonya Savira dan Zayn segera menuju ruang makan. Di sana juga ada ayah Zayn, Tuan Alexander Alvaro, pria berdarah Jerman.
"Selamat datang kembali, Son," sapa Tuan Alex.
"Terima kasih, Pa. Vero mana Pa? Dia tidak ikut makan?" tanya Zayn.
"Adikmu itu sudah keluar sejak pagi. Entah keluyuran ke mana," jawab Nyonya Savira.
"Sudahlah Ma, biarkan saja. Yang penting dia tidak membuat masalah, tidak mabuk-mabukan dan ingat pulang ke rumah," sahut Tuan Alex.
Nyonya Savira hanya mengangkat kedua bahunya. Dan ketiganya pun menikmati makan bersama mereka.
"Pa, Ma, setelah makan ada yang ingin Zayn sampaikan kepada kalian," ucap Zayn dengan wajah serius dan dijawab dengan anggukan oleh kedua orang tuanya.
Di ruang keluarga, Zayn duduk di sofa dan mulai berbicara.
"Zayn ingin meminta bantuan Papa dan anak buah Papa untuk mencari seseorang," pinta Zayn.
"Siapa orang itu? Sampai kamu minta bantuan Papa," tanya Tuan Alex.
"Dia seorang wanita. Lebih tepatnya dia wanitaku," jawab Zayn.
Tuan Alex dan Nyonya Savira sangat terkejut mendengar putranya yang selama anti wanita, yang selalu jijik berdekatan dengan wanita, sekarang memiliki seorang wanita yang dia inginkan. Senyum bahagia terumbar dari bibir cantik Nyonya Savira.
"Siapa wanita itu Zayn? Apa kami mengenalnya?" tanya Nyonya Savira penasaran.
"Tidak, Papa dan Mama tidak mengenalnya," jawab Zayn. "Bantu Zayn, Pa. Zayn harus menemukannya dan segera menikahinya," ucap Zayn dengan wajah serius.
"Ada apa Zayn? Tadi kamu meminta bantuan mencari seorang wanita dan sekarang tiba-tiba ingin menikah. Ceritakan pada kami, ada masalah apa?" perintah Tuan Alex.
Zayn menarik napasnya panjang lalu menceritakan semua yang terjadi antara dirinya dengan Aline pada malam itu kepada kedua orang tuanya. Tuan Alex dan istrinya sangat terkejut mendengar penuturan putranya. Nyonya Savira tak kuasa menahan air matanya ketika mengetahui putranya telah menodai seorang wanita.
TBC...
Jangan lupa dukung author dengan meninggalkan comment, like, vote dan favorite.
Terima kasih🙏🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Rini Puji
aq suka tipe sprti zayn pasti setia tidak gampang bermain wanita
2022-01-20
2
Trimulyani Suwandi
ceritanya bagus 👍👍👍
2022-01-11
3
Lovely
😍😍 trnyata Alien dpt keluarga Menantu yg lbh kaya n baik hati 💋👍👍👍👍👍👍👍
2022-01-06
9