Petunjuk Arah Palsu
Semenjak hamil Aline sering mengalami mood dan suasana hati yang berubah-ubah. Kadang mudah senang, sedih, marah, dan lainnya. Seperti saat ini kandungannya yang menginjak usia 4 bulan, tiba-tiba dia merasakan rindu yang luar biasa, tapi tidak tahu kepada siapa. Dia bahkan sudah melakukan panggilan video dengan kakak dan ayahnya, tapi di hatinya masih ada yang mengganjal. Kemudian dia membuka lemari bajunya dan mengobrak-abrik barang di dalamnya tapi tetap tidak menemukan apa yang dia cari.
Dea yang masuk ke kamar Aline pun terkejut melihat kamar Aline yang berantakan dengan baju yang berserakan di mana-mana.
"Kamu sedang mencari apa Lin sampai membongkar lemarimu seperti ini?" tanya Dea.
"Entahlah. Masih aku cari." Aline mengambil tas kopernya dan membukanya. Di dalamnya tersimpan baju Zayn yang dulu pernah dia pakai. Aline segera mengambilnya lalu memeluk dan mencium baju itu. Meskipun sudah dicuci namun aroma khas Zayn masih melekat. Rasa rindu yang dia rasakan pun segera terobati.
"Itu kan baju pria itu. Kamu masih menyimpannya? Dan kenapa kamu memeluk baju itu, Lin?" tanya Dea yang heran dengan sikap Aline.
"Sebenarnya dulu aku sempat ingin membuangnya, tapi entah kenapa hatiku menolak. Akhirnya aku mencuci dan menyimpannya. Sepertinya bayiku merindukan ayahnya. Sejak tadi aku merindukan seseorang tapi tak tahu siapa. Aku sudah menelpon Kak Adrian dan Papa, tapi rinduku masih belum hilang. Instingku membawaku ke sini dan mencari baju ini. Dan lihat setelah aku memeluk dan mencium baju ini hatiku merasa tenang, De." Aline terkekeh sambil menangis. Dia merasa kasihan bayinya yang tidak bisa dekat dengan ayahnya.
"Aku yakin bayimu memiliki ikatan batin yang kuat dengan ayahnya. Sepertinya ayahnya sedang mencari kalian, karena Kak Rendra bilang sudah beberapa kali ada orang yang ingin mencoba meretas dan masuk ke dalam sistem keamanan Kakak yang digunakan untuk melindungi data-datamu," cerita Dea.
"Aku tidak tahu De. Jika nanti kami bertemu lagi apa yang harus aku lakukan. Aku takut jatuh cinta dan menaruh kepercayaan pada seorang pria jika akhirnya hanya hinaan yang aku dapatkan," ucap Aline sendu.
"Sudahlah jangan ingat lagi masa lalu yang kelam itu. Kamu harus bahagia untukmu dan bayimu. Aku yakin suatu saat nanti Tuhan akan mendatangkan lelaki yang terbaik untukmu dan bayimu." Dea terus memberi semangat pada Aline. Aline pun tersenyum.
*Perusahaan Alvaro Group*
"Bagaimana hasil pertemuan dengan klien kita Arya? Apakah berjalan dengan baik?" tanya Zayn.
Semenjak pertemuan bisnis dengan Permata Corp. beberapa waktu lalu, Zayn tidak pernah mau menghadiri pertemuan dengan klien lagi, dan menyuruh Arya untuk menggantikannya. Zayn tidak ingin kejadian seperti dulu sampai terulang lagi.
"Berjalan dengan baik Tuan. Dan mereka sudah menyepakati dan menandatangani surat perjanjian kerja samanya," jawab Arya.
"Lalu apa sudah ada kabar tentang keberadaan Aline?" tanya Zayn serius.
"Maaf Tuan anak buah kita dan anak buah Tuan besar belum menemukan Nona Aline. Beberapa kali kita mendapatkan petunjuk tapi hasilnya nihil. Dan sepertinya orang yang menutup semua akses data Nona Aline sengaja ingin mempermainkan kita dengan memberikan petunjuk arah yang palsu," terang Arya.
Zayn mengerutkan dahinya tidak mengerti maksud Arya. Dan Arya pun melanjutkan penjelasannya.
"Beberapa petunjuk arah yang kita dapatkan kebanyakan mengarah ke daerah pedalaman di Indonesia, seperti ke daerah pedalaman suku Mentawai di Sumatera, suku Dayak di Kalimantan, bahkan sampai di pedalaman suku Dani yang berada di daerah pegunungan Papua."
Zayn membelalakkan matanya karena terkejut. Itu artinya siapapun yang melindungi Aline bukanlah orang sembarangan. Bahkan sudah banyak hacker yang dia sewa, tetapi tetap tidak mendapatkan apa-apa. Zayn hanya bisa berdoa pada Tuhan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan Aline dan bayinya, dan berharap dia bisa segera dipertemukan dengan Aline.
Zayn pun memutuskan untuk pulang karena kepalanya mulai pusing lagi. Dan Arya segera mengantarkan bosnya pulang ke mansion.
Sesampainya di mansion Zayn segera mencari adiknya Vero. Semakin lama ngidam Zayn semakin aneh, dia ingin memeluk dan menghirup aroma tubuh adiknya itu. Saat melihat Vero sedang menonton televisi di ruang keluarga, Zayn langsung memeluk dan mengendus-endus adiknya itu. Alhasil Vero pun teriak-teriak, dia merasa geli dengan sikap kakaknya itu.
"Mama, tolongin Vero, Ma! Ada beruang kutub yang berubah jadi beruang mesum menerkam Vero!" teriak Vero yang membuat Nyonya Savira hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua anaknya.
"Ma, tolongin Vero dong, Ma!" mohon Vero. Zayn semakin mengeratkan pelukannya.
"Sudahlah Ver, kamu tidak kasihan sama kakakmu itu yang lagi ngidam. Sabar dulu ya," ucap Nyonya Savira pada Vero. Vero hanya mendengus kesal.
"Dan Zayn jangan terlalu erat peluknya, kasihan adikmu tidak bisa napas nanti," Nyonya Savira ganti menasehati Zayn.
Akhirnya Vero pun mengalah, kasihan juga melihat penderitaan kakaknya yang mual muntah terus. Bahkan Vero sampai harus menemani Zayn tidur di kamarnya.
...***...
Adrian sekarang berada di Paris dan menginap di mansion Hermawan. Dia beralasan sedang ada perjalanan bisnis kepada keluarganya, dan hanya ayahnya yang mengetahui tujuan aslinya. Kandungan Aline sekarang sudah memasuki usia 9 bulan dan tinggal menunggu hari kelahiran. Adrian ingin mendampingi adiknya saat melahirkan.
Saat ini keluarga Hermawan, Aline dan Adrian sedang berkumpul di taman mansion. Bahkan sekarang juga ada Rendra dan Charlotte yang sedang mengandung 8 bulan. Keluarga Hermawan sangat bahagia mereka sudah tidak sabar menyambut kehadiran dua bayi yang akan meramaikan mansion mereka.
"Bagaimana kabarmu Ryan?" tanya Rendra yang baru bergabung.
"Kabarku baik. Selamat atas pernikahanmu dan selamat sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ayah," ucap Adrian.
"Terima kasih. Kapan kamu akan menyusul?" sahut Rendra.
"Aku masih belum kepikiran ke sana. Masih fokus membantu Papa mengurus perusahaan," jawab Adrian.
"Kalian berdua akrab sekali," seru Dea.
"Kakak dan Adrian teman satu SMA dulu dan kami bersahabat. Kami berpisah saat kakak berangkat kuliah ke LA. Dan sekarang persahabatan itu menurun ke kalian berdua," jelas Rendra.
"Aline, Kakak masih menyelidiki kejadian waktu itu. Dan kakak menemukan sesuatu. Setelah hacker kakak meretas komputer di hotel XXX menunjukkan bahwa sebenarnya kamar no. 1123 itu atas nama Abraham Baskoro, seorang produser yang terkenal suka main perempuan. Lalu kakak juga mengecek rekaman CCTV di ruang resepsionis. Sesaat pria yang bernama Bram itu menerima kunci kamar dia bertabrakan dengan seorang pria yang juga mengambil kunci di sana. Dan kunci mereka tertukar. Setelah Kakak perhatikan pria itu memakai pakaian body guard, dan sepertinya dia mengambilkan kunci untuk bosnya, si pria yang berada di kamar itu bersamamu," terang Adrian.
"Dan Bayu pernah memergoki beberapa orang suruhan sedang mencarimu. Kakak tidak tahu mereka surahan siapa, apakah orang yang ingin mencelakaimu atau orang suruhan pria itu. Bahkan mereka sampai mencarimu ke Solo sesuai dengan rumor yang Kakak ciptakan," tambah Adrian.
Aline hanya diam dan menghela napasnya.
"Kalau menurutku mereka adalah orang suruhan dari pria itu. Karena dia kan sempat menulis surat untuk Aline dan mengatakan bahwa dia akan kembali lagi," ujar Dea.
"Kakak setuju dengan ucapan Dea. Beberapa kali ada orang yang mencoba meretas sistem keamanan yang Kakak gunakan untuk melindungi data-data Aline," ucap Rendra. "Tapi Kakak sudah membuat petunjuk arah palsu untuk mengelabuhi mereka," tambahnya dengan tatapan jahilnya.
"Apa yang sudah kamu lakukan Ren? Jangan berlebihan," sahut Nyonya Sasmitha.
"Rendra hanya mengirimkan mereka ke beberapa daerah pedalaman di Indonesia," jawabnya santai.
Dan semua yang ada di sana dibuat terkejut. Bisa-bisanya Rendra membuat orang-orang itu masuk ke daerah pedalaman di beberapa pulau di Indonesia.
"Kamu ini benar-benar. Kalau mereka sampai kenapa-kenapa bagaimana?" ucap Nyonya Sasmitha.
"Mommy tenang saja. Harusnya Mommy bangga, putra Mommy ini membuat lebih banyak orang mengetahui tentang keindahan dan keragaman suku budaya yang ada di Indonesia. Indonesia is a wonderland," ucap Rendra dengan bangganya.
"Tetap saja sikap kamu itu tidak benar. Sudah hentikan cukup kunci aksesnya tidak perlu membuat petunjuk palsu lagi. Berhentilah bermain-main," ceramah Nyonya Sasmitha. Tuan Haris hanya menggelengkan kepala mendengar perdebatan istri dan putranya.
"Yah Mommy. Padahal Rendra sudah menyiapkan tempat baru lagi yang tak kalah menantang," gerutu Rendra.
"Daerah pulau mana lagi, Kak?" tanya Dea penasaran.
"Di pedalaman hutan Amazon," ucap Rendra kemudian tertawa terbahak-bahak.
Charlotte segera mencubit perut suaminya dan membuat suaminya kesakitan.
"Hentikan kejahilanmu itu. Apa kamu lupa aku sedang mengandung? Aku tidak mau terjadi apa-apa dengan bayiku," marah Charlotte.
"Iya sayang maaf. Aku berhenti." Rendra memeluk istrinya supaya tidak marah lagi.
"Sekarang semua terserah padamu, Lin. Jika memang ayah bayimu sedang mencari kalian, apa kamu akan memberikannya kesempatan untuk menemukanmu?" tanya Tuan Haris.
Aline menghela napas panjang. Dia masih belum siap bertemu dengan Zayn.
"Biarkan seperti ini dulu, Dad. Jika memang dia serius mencari kami, dia harus berusaha lebih keras lagi. Dia harus menunjukkan bahwa dia layak untuk kami," jawab Aline.
"Daddy setuju. Pria itu harus melewati banyak ujian dan rintangan dulu sebelum bertemu kalian. Dia harus menunjukkan keseriusannya. Daddy juga ingin kamu mendapatkan pria yang benar-benar layak untuk kamu dan bayimu, Nak," ucap Tuan Haris menyetujui ucapan Aline.
Saat sedang asyik mengobrol, tiba-tiba perut Aline sakit. Dia mengalami kontraksi hebat.
"Aaakkhhh....! Perutku sakit. Sepertinya aku akan melahirkan," jerit Aline.
Aline segera dibawa ke rumah sakit. Nyonya Sasmitha sudah menelpon temannya seorang dokter kandungan untuk mempersiapkan semuanya di rumah sakit untuk persalinan Aline.
Saat berada di rumah sakit, Aline semakin sering mengalami kontraksi. Dokter segera memeriksanya, dan Aline sudah memasuki pembukaan kedua. Dia sudah dibawa ke ruang bersalin untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dan semua anggota keluarga harus menunggu di luar. Adrian pun tidak diijinkan untuk menemani. Semakin sakit yang Aline rasakan, tanpa sadar dia meneriakkan nama Zayn di sela-sela rintihannya.
Zayn yang sedang makan malam bersama keluarganya terkejut seperti mendengar ada yang memanggil namanya dan dia menjatuhkan sendoknya. Dia memegang dadanya yang terasa sesak dan jantungnya berdetak semakin cepat.
TBC...
Jangan lupa dukung terus author dengan meninggalkan comment, like, vote dan favorite.
Terima kasih🙏🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Astri
🤣🤣🤣😀
2024-08-30
0
Zieya🖤
hahaha lucu ngidamnya Zayn...
2023-12-18
1
Lena Kasenda
maju thoor semakin asyik ceritanya...tapi jgn terlalu lama alien ketemu dam zaeyn
2023-04-11
0