Anes tidak jadi beristirahat gara-gara Deandra, wanita itu berjalan berkeliling di sekitar rumah. Dari kejauhan Anes melihat Kenzie yang sedang bermain di taman bersama dengan suster nya.
"Hai." Sapa Anes, ia duduk di kursi taman.
"Nona." Sapa suster Kenzie.
"Hai sus." Ucap Anes.
"Iya nona." Ucap suster itu.
"Anak manis namanya siapa?" Tanya Anes pura-pura tidak tahu.
"Namaku Kenzie Tante." Jawab nya.
"Nama yang bagus seperti orang nya yang tampan." Ucap Anes, Kenzie hanya diam saja.
Bagi Anes itu wajar karena Anes dan Kenzie baru saja bertemu, jadi mungkin Kenzie masih merasa sungkan kepada Anes.
"Kenzie sedang main apa?" Tanya Anes lagi.
"Main mobilan." Jawab nya, Anes tersenyum manis kepada Kenzie.
"Kenzie Tante mau ikut bermain boleh tidak?" Tanya Anes, suster menatap Anes dengan sendu baru kali ini pasangan Deandra peduli kepada Kenzie.
Selama ini jika Dean mengajak wanita untuk bertemu dengan Kenzie tidak ada yang sepeduli Anes kepada Kenzie, meskipun hanya hal-hal kecil namun suster yakin lama kelamaan Kenzie akan luluh dan mungkin akan lebih dekat dengan Anes.
"Memangnya Tante bisa." Ucap Kenzie.
"Bisa dong jangankan main mobilan manjat pohon saja Tante bisa." Ceplos Anes, Kenzie dan suster tercengang mendengar perkataan Anes.
"Jangan mengajarkan Kenzie yang tidak-tidak." Ucap Liza, membuat Anes menoleh menatap Liza yang tak lain adalah mama Kenzie.
"Aku tidak mengajarkan yang aneh-aneh, aku hanya ingin bermain saja dengan Kenzie." Ucap Anes, Liza mendecih kepada Anes.
"Kau pikir setelah berhasil merebut hati papa dan mama Gavriel, kamu bisa merebut hati Kenzie dan Deandra? Jangan mimpi terlalu tinggi." Ucap Liza, Anes mengernyit ini orang ada masalah hidup apa si, kenapa tiba-tiba marah kepada Anes.
"Yang mau mengambil hati Kenzie dan Dean siapa? Aku bukan orang tidak mampu yang akan mencuri hati lalu menjualnya." Balas Anes, ia tak mau menanggapi perkataan Liza dengan serius.
"Saya tidak sedang bercanda." Ucap Liza.
"Yang ngajak kamu bercanda siapa, jangan terlalu percaya diri jadi orang." Ucap Anes, sudahlah daripada nanti terpancing emosi lebih baik Anes pergi saja.
"Anak manis Tante pergi dulu ya, kita main-main nya lain kali saja. Sekarang Kenzie lanjut main sama suster ya." Ucap Anes, Kenzie mengangguk dan tersenyum manis kepada Anes.
"Iya tante." Ucap Kenzie, Anes berjalan melewati Liza tanpa menatap wanita itu.
Anes kembali masuk kedalam kamar nya dan melihat-lihat sekeliling takut ada Deandra yang tiba-tiba menyeret nya lagi, Anes menghela nafas lega saat melihat Dean yang terlelap di sofa.
Anes kembali ke tempat tidur dan merebahkan tubuhnya disana, Anes merasa sangat lelah hari ini selain karena Dean ia juga belum terbiasa dengan keadaan rumah Deandra yang terlihat sepi.
Biasanya jika sedang berada di rumah Anes akan berbincang dan berkumpul dengan mommy dan kakak iparnya, tapi disini Anes hanya bisa berdiam diri di kamar saja, Anes yang merasa lelah pun perlahan terlelap.
...
Tok...tok...tok..
"Tuan nona sudah waktunya makan malam." Ucap pelayan itu.
Pelayan itu mengetuk kamar Anes dan Dean berkali-kali, Anes yang saat itu sedang berada di kamar mandi tidak mendengar suara ketukan itu.
Tok...tok...tok...
"Tuan, nona nyonya sudah menunggu di ruang makan." Ucap nya, Deandra menggeliat dan mencoba untuk membuka matanya.
Ceklek... Pintu terbuka memperlihatkan wajah Deandra yang terlihat kusut, pelayan tahu mungkin tuan dan nona muda nya sedang beristirahat.
"Makan malam sudah siap, tuan dan nyonya sudah menunggu tuan di ruang makan." Ucap nya, pelayan itu melirik ke dalam kamar Dean.
"Cari apa?" Tanya Dean.
"Dimana nona muda tuan." Ujar nya.
"Tidak ada sudah aku tenggelamkan nona mudamu itu." Sengit Dean, pelayan yang cukup akrab dengan Deandra itu tercengang mendengar perkataan tuan nya.
"Maaf tuan kalau begitu saya permisi." Ucap pelayan itu, ia tidak ingin kena semprot oleh Deandra.
"Hmmm." Sahut Dean, lelaki itu berjalan menuju kamar mandi dan mengetuk pintu nya.
"Aneska cepat kau ini mandi atau pingsan kenapa lama sekali." Teriak Deandra, membuat Anes yang berada di dalam kamar mandi terkejut.
"Aku sedang meeting kenapa masalah untukmu." Ucap Anes, benar-benar wanita ini membuat Deandra emosi.
"Terserah kau saja lah, mama sudah menunggu untuk makan malam." Ucap Deandra, tak lama kemudian Anes membuka pintu kamar mandi.
"Oke." Jawab nya, Anes berjalan melewati Deandra tanpa rasa bersalah.
"Cih, apa aku harus membuat dua kamar mandi." Sinis Dean.
"Boleh buat saja." Ucap Anes, Deandra geregetan kepada Anes.
Setelah selesai membersihkan diri Deandra dan Anes turun untuk makan malam bersama dengan yang lain, mama dan papa menatap Dean dan Anes dengan senyum manis.
"Kalian ini ngapain aja si, untuk makan malam saja sampai membuat kami menunggu lama." Ucap Liza.
"Kenapa tidak makan lebih dulu saja ribet." Sinis Deandra, mama memegang tangan Dean agar tidak terpancing emosi.
"Sudah sebaiknya kita makan saja, ayok Anes makan yang banyak nak." Ucap mama, Anes mengangguk dan tersenyum manis kepada mama.
Anes mengambil makanan untuk Deandra dan Liza memperhatikan itu semua, ia memutar bola matanya malas.
"Ini." Ucap Anes, memberikan piring yang sudah terisi oleh makanan kepada Dean.
Benar-benar terlihat seperti pasangan suami istri sungguhan jika sedang makan, mama dan papa saja sampai merasa sangat senang melihat semua itu.
"Om Dean." Panggil Kenzie.
"Hai boy, ada apa hmmm." Ucap Deandra.
"Kenzie sudah makan banyak." Ucap nya, Deandra tersenyum manis kepada Kenzie.
"Good boy, kalau begitu Kenzie bobok ya om mau makan dulu." Ucap Deandra.
"Hmmm, tante Kenzie bobok duluan ya, dadah tante." Ucap Kenzie, membuat Anes menoleh dan tersenyum.
"Oke boy dadah." Ucap Anes, Deandra merapatkan bibirnya dan menatap Anes dengan datar.
Sementara Anes hanya diam saja tanpa mempedulikan tatapan Deandra, setelah selesai makan malam Dean kembali ke kamar nya ada beberapa pekerjaan yang harus ia cek.
Sementara Anes membantu para pelayan merapikan meja makan, para pelayan sudah melarang Anes. Namun Anes tetaplah Anes wanita itu memang tidak bisa diam, bahkan sepertinya Anes tidak keberatan melakukan semua itu.
"Nona jangan sebaiknya nona istirahat saja." Ucap para pelayan.
"Tidak apa-apa aku senang melakukan ini." Ucap Anes.
"Sayang jangan nak, sebaiknya kamu istirahat lagi di kamar ya." Ucap mama.
"Tidak apa-apa ma aku senang melakukan nya." Ucap Anes, mama menatap Anes dengan lembut.
"Kamu itu putri mama jadi sebaiknya kamu beristirahat saja ya sayang." Ucap mama, Anes diam dan menatap mama.
"Ayok nak." Ucap mama.
"Sedikit lagi ma." Ucap Anes.
"Ada mbak yang akan membersihkan itu, sebaiknya kamu pergi ke kamar." Ucap mama, akhirnya Anes pun tidak bisa menolak keinginan mama dan pergi ke kamar nya.
Mama menatap kepergian Anes dengan senyum manis yang terukir di bibir nya, ia merasa tidak salah pilih menantu Anes benar-benar wanita yang tepat untuk Deandra.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading 🤗😉 jangan lupa like komen dan vote nya 🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 311 Episodes
Comments
Rieni Dachlan
adem rasa nya baca cerita yg ibu mertua nya baik bnget...
2022-03-12
0
Triono
lanjut
2022-02-09
0
Arin
sy kok rsnya pngin nimpuk kpla Liza ya,orng gak tau dri...
2022-01-18
1