Keesokan harinya Deandra menuruni anak tangga, hari ini Dean ada meeting pagi bersama dengan klien nya. Joe sudah menunggu Dean di ruang tamu, saat Dean akan menghampiri Joe tiba-tiba saja mama menghadang nya.
"Dean kamu tidak sarapan dulu sayang." Ucap mama.
Gak bisa ma Dean buru-buru." Jawab nya.
"Yasudah kalau begitu kamu hati-hati." Ucap mama.
"Iya ma." Jawab nya, saat Dean akan pergi mama memanggil nya lagi hingga membuat Deandra menghentikan langkahnya.
"Dean tunggu " Ucap mama.
"Ada apa lagi ma?" Tanya Dean.
"Nanti siang kamu jemput Anes dan ajak Anes ke butik oke, ingat harus di jemput." Ucap mama, Deandra mendengus.
"Ma Anes kan bisa pergi sendiri kenapa harus di jemput si." Ujar nya.
"Dean kamu itu calon suami Anes, tentu saja kamu harus menjemput nya. Pokonya kamu harus jemput Anes." Ucap mama, sudahlah Dean sebaiknya kamu pasrah saja.
"Iya-iya nanti aku jemput Anes." Ujar nya, mama mengangguk dan tersenyum manis kepada putranya.
"Belum jadi istri saja sudah merepotkan, bagaimana kalau sudah menikah." Gumam Deandra.
"Kamu mengatakan sesuatu?" Tanya mama, Deandra menoleh.
"Tidak, sudah aku pergi dulu." Ucap Dean, mama mengangguk dan menatap mobil yang di tumpangi putranya yang semakin menjauh.
Di dalam perjalanan menuju kantor Deandra terus menggerutu kepada Joe, sementara joenhanya bisa pasrah dan mendengarkan ocehan bos nya.
"Kau lihat Joe bahkan mama selalu membela wanita itu." Ucap Dean.
"Apakah mama lupa jika aku adalah putra semata wayangnya, kesayangan seluruh keluarga." Ujar nya lagi, Joe menahan tawa nya.
"Dean bagaimana mama tidak membela Anes, kamu lupa kebanyakan ibu-ibu saling berlomba untuk menjadikan Anes menantunya." Ucap Joe, Deandra menghela nafas nya.
"Kalau hanya wanita cantik saja aku juga bisa mencari nya, yang lebih cantik dari Anes." Ucap Deandra, Joe mengangguk iya kan saja daripada di potong gaji pikir Joe.
"Kau pasti yakin kan ada wanita yang lebih cantik dari Anes." ucap Deandra, Joe kelabakan bisa-bisanya Dean malah bertanya seperti itu.
Jelas-jelas selama ini wanita yang ditemui oleh Joe dan Dean itu selalu wanita yang sama, dan dari mata Joe dari semua wanita yang pernah bertemu dengan dirinya hanya Anes yang cantik, menarik dan tidak membosankan jika dilihat.
"Aku tidak yakin, selama ini dari semua yang aku lihat hanya Anes yang menarik. Selain cantik Anes juga tidak membosankan untuk dilihat." Ucap Joe, Deandra mendengus Joe, mama dan Jordan itu sama saja.
"Main mu kurang jauh." Ucap Deandra.
"Dean mainku dan main mu itu sama, bagaimana bisa kau berkata jika mainku kurang jauh." Ucap Joe, Deandra kesal tangan kanan nya ini selalu saja menjawab apa yang Deandra katakan.
Setibanya di kantor Deandra langsung pergi ke ruang meeting bersama dengan Joe, setelah selesai meeting Deandra berniat untuk pergi ke ruang kerja nya.
"Tuan tunggu." Panggil Joe, Deandra menghentikan langkahnya dan menatap Joe.
"Ada apa?" Tanya Deandra.
"Ini sudah waktunya tuan menjemput nona muda." Ucap Joe, Deandra terbelalak karena Joe mengatakan itu saat para karyawan lewat.
"Aku akan menjemputnya nanti." Ucap Deandra, Joe mengejar bos nya.
"Tuan ini sudah siang dan nyonya meminta saya untuk mengingatkan tuan." Ujar nya, Dean menghela nafas dan menadahkan tangan.
"Mana." Ucap Deandra.
"Apa?" Tanya Joe, Deandra menatap Joe tajam membuat Joe sadar apa yang diminta oleh tuan nya.
"I_ini tuan." Ujar nya, menyerahkan kunci mobil kepada Dean.
Tanpa menunggu lama Deandra berjalan keluar dari kantor, membuat Jordan yang baru saja tiba menatap Dean yang pergi tanpa menyapa nya.
"Itu tuan muda mau kemana?" Tanya Joe.
"Kemana lagi kalau bukan menjemput nona muda." Jawab Joe, Jordan menoleh terkejut mendengar perkataan Joe.
"Hah, seriusan Dean mau jemput si cantik." Ucap Jordan, Joe mengangguk.
"Hmmm." Jawab nya, Jordan tersenyum mendengar itu.
Sementara Deandra ia sedang dalam perjalanan menuju kantor Anes, Dean memarkir mobilnya dengan rapi saat sudah tiba di kantor Anes.
Dari kejauhan ia melihat Anes yang sedang berjalan dengan Aleta, Deandra langsung turun dari mobil nya dan menghampiri Anes.
"Ikut aku." Ucap Dean.
"Eh, lepas kamu apa-apaan si." Ucap Anes.
"Tidak perlu banyak bicara dan ikut aku." Ucap Deandra, Aleta tercengang melihat pemandangan di hadapannya.
"Tunggu kamu mau bawa Anes kemana?" Tanya Aleta, membuat Deandra menoleh.
"Ke butik untuk memilih gaun pertunangan." Jawab nya, Aleta menganga mendengar perkataan Deandra begitupun dengan Anes.
"Apa?" Pekik Anes, Deandra memasukkan Anes kedalam mobil nya setelah itu ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"Hei, kau bisa pelan-pelan tidak." Pekik Anes, yang kaget karena Dean mengemudi seperti orang keset*nan.
"Kenapa? Kau takut?" Ejek nya.
"Kau ingin memb*nuhku." Kesal Anes.
"Bukankah ini yang kamu lakukan saat menjadi supirku." Ucap Deandra, membuat Anes terdiam.
Si*l kenapa Deandra masih mengingat kejadian menyebalkan itu, Anes kira hanya Anes saja yang mengingat nya.
"Cih, tidak ada kata takut dalam kamusku." Ucao Anes, ia menenangkan dirinya dan merubah ekspresi nya menjadi datar.
(yaampun ini orang g*la kali ya, bisa-bisanya dia bawa mobil melebihi orang keset*nan, tolong selamatkan aku. Aku belum menikah dan belum memiliki anak yang lucu-lucu seperti Rafael dan Ayaza Tulung.) Batin Anes.
Di depan ada lampu merah dan Deandra menginjak rem nya dengan mendadak, membuat Anes menatap nya tajam.
"Jika kamu tidak bisa mengemudi berikan saja kepadaku, jangan bertingkah seenaknya dan membuar resah pengemudi yang lain." Ucap Anes, Deandra tidak menggubris perkataan Anes.
"Kau t*li." Teriak Anes, Deandra menatap Anes dengan tajam.
"Kau bisa diam tidak nona muda, aku sedang fokus mengemudi." Ucap Deandra, Anes menganga fokus katanya. Fokus membuat orang senam jantung begitu.
Anes tidak lagi bersuara ia membiarkan saja Deandra yang mengemudi sesukanya, anggap saja anak kecil yang baru menemukan mainan baru pikir Anes.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama akhirnya merekapun tiba di tempat tujuan, Anes menatap sebuah butik di hadapan nya.
"Turun." Ucap Deandra.
"Kau saja yang turun, aku ingin tidur." Balas Anes, Deandra menatap Anes.
"Inikah calon menantu kesayangan mama, bukannya menghargai keinginan calon mertua malah ingin tid_" Ucapan Deandra terhenti, saat Anes menyumpal mulut Dean dengan tisu.
"Jagan banyak bicara." Ucap Anes, lalu keluar dari mobil membuat Deandra naik darah.
Ingin rasanya Dean menendang Anes ke kutub Utara agar wanita itu hidup sendiri disana, kenapa Anes selalu membangkitkan emosi Dean.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading 🤗😉 jangan lupa like komen dan vote nya 🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 311 Episodes
Comments
Nayla Sasa
Thorrr bnyak typonya siapa yg nanya siapa yg jwb bikin bgg percakapannya seolah olahh di kejar orng mabuk aja
2023-02-21
0
kavena ayunda
aleta anak julian kn
2022-07-26
0
Vivi Jambak
ada lucunya, tmbah seru nih
2022-05-10
0