Keesokan harinya Deandra kembali ke kediaman Justin, hari ini mama akan meminta Anes untuk fitting baju. Dean menghela nafasnya dan mengumpulkan kesabaran nya dalam menghadapi Anes.
Deandra keluar dari mobil nya dan berjalan menuju pintu utama, kepala pelayang menyambut kedatangan Deandra dan mempersilahkan calon menantu keluarga Justin untuk masuk.
"Selamat datang tuan muda, mari masuk nyonya sudah menunggu di ruang keluarga." Ucap nya, karena memang mama Dean sudah menghubungi mom Dea jika putranya akan menjemput Anes hari ini.
"Iya terimakasih banyak." Ucap Deandra, kepala pelayan mengangguk.
"Dean sudah sampai, silahkan duduk nak mommy panggilkan Anes nya dulu." Ucap mom Dea, saat mom Dea akan menaiki anak tangga Anes turun dengan muka bantal nya.
"Iya Tante." Jawab Deandra.
Anak gadis mom Dea itu sudah dilarang pergi kemanapun, Anes berjalan dengan cuek dan hal itu membuat Deandra mengernyit.
Anes yang bisanya terlihat elegan dan modis kini hanya mengenakan celana training dan kaos kebesaran, Dean menunduk memijat pelipisnya.
"Siang mom." Sapa Anes, mom Dea tercengang melihat keadaan putrinya.
Dilarang keluar rumah membuat Anes selalu berada di kamar seharian, bahkan hal itu kadang membuat mommy nya heran.
Anes hanya akan turun jika sarapan, makan siang dan makan malam. Mungkin gadis itu akan turun jika ada sesuatu yang sedang ia inginkan.
Anes berjalan ke dapur untuk mengambil minum, wanita itu menatap pelayan yang membawa camilan dan minuman.
"Untuk siapa itu mbak?" Tanya Anes.
"Maaf nona ini untuk tamu nyonya." Jawab nya.
"Tamu mommy? Siapa bukankah ini masih beberapa hari ke acara pernikahan." Gumam Anes, yasudahlah biarkan saja Anes mengambil segelas air putih.
Hal itu membuat mom Dea menghampiri putrinya, sabar mom calon manten emang kadang ngeselin.
"Sayang ada Deandra di ruang keluarga." Ucap mom Dea.
Byurrr... Anes menyemburkan air yang diminumnya karena terkejut.
"Uhukk-uhuukkk, ada siapa mom?" Tanya nya takut salah dengar.
"Ada Deandra sayang, dia kesini untuk menjemput kamu." Ucap mommy, Anes menelan saliva nya.
Kenapa lelaki itu harus datang kerumah nya si, tahukan Anes malas keluar rumah. Anes menatap mommy nya yang tersenyum manis.
"Segera bersiap-siap mommy tunggu kamu di ruang keluarga." Ucap mommy, Anes menghela nafasnya dan pergi ke kamar nya.
Deandra bisa melihat Anes yang berlari ke kamar nya, ia menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan kelakuan Anes.
Setelah selesai bersiap-siap Anes dan Deandra pun pamit untuk pergi, kali ini Anes membawa lengkap dompet dan tas. Ia takut kelaparan dan tidak diberi makan lagi oleh Deandra.
Deandra membukakan pintu mobil untuk Anes, namun Anes malah membuka pintu penumpang dan duduk disana.
"Jalan." Ucap Anes, Deandra menghela nafasnya dan membuka pintu penumpang membuat Anes menoleh.
"Kenapa duduk di belakang?" Tanya Dean.
"Suka-suka aku lah kenapa emang, kamu ingin duduk dekat aku? Atau kamu sudah mulai tertarik sama aku." Ucap Anes, Deandra mengedikan bahu nya dan menggelengkan kepalanya.
"Tidak usah bermimpi terlalu jauh." Ucap Deandra, membanting pintu mobil nya membuat Anes tersentak kaget.
Deandra melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, duduk di belakang membuat Anes terlempar kesana-kemari akibat kelakuan Deandra.
"Hey pelan-pelan aku bisa ma*i jika kau mengemudi seperti ini." Ucap Anes.
"Agar cepat sampai aku malas jika harus berlama-lama dengan kamu." Ucap Deandra, Anes geram ia bangun dan melangkah duduk di depan.
"Kau g*la." Kesal Anes, Deandra tersenyum tipis.
"Meskipun g*la seperti ini bukankah aku bisa mengalahkan lelaki waras yang ingin menikah dengan kamu, nyatanya sekarang yang kamu katai g*la ini yang akan menjadi suami kamu." Ucap Deandra lelaki itu mendekatkan wajahnya kepada wajah Anes, membuat Anes mendorong kepala Deandra.
"Jauhkan wajahmu." Ucap Anes.
"Kenapa kamu takut terpesona dengan ketampanan seorang Deandra." Ujar nya, oh my mom tolong Anes kenapa jadi seperti ini.
Dean lelaki itu mendapatkan kepercayaan diri dari mana, siapa yang mengajari lelaki itu beri tahu Anes.
"Mimpi saja kau." Ucap Anes, Deandra tertawa mengejek kepada Anes.
Setibanya di butik Anes langsung keluar dan berjalan memasuki butik, sementara Deandra lelaki itu berjalan di belakang Anes.
"Sayang kamu sudah sampai nak." Ucap mama.
"Iya Tante Anes mau minta maaf karena kemarin-kemarin Anes malah sibuk dengan pekerjaan Anes, soalnya Anes tidak tahu kalau Tante mau ajak Anes fitting baju." Ucap Anes, nyonya Gavriel tersenyum.
"Tidak apa-apa sayang tidak masalah, kamu tidak perlu memikirkan hal itu lagi." Ucap nyonya Gavriel.
"Ah, alasan itumah orang aku sudah menghubungi dia berkali-kali tapi tidak di jawab." Ucap Deandra tiba-tiba, membuat Anes memelototkan matanya.
"Sudah Dean jangan membuat Anes merasa bersalah, lagian ini juga salah kamu karena tidak berkomunikasi dengan baik kepada Anes." Ucap nyonya Gavriel, membuat Deandra mendengus selalu saja Anes yang di bela.
"Sudah Tante memang Anes yang salah kok tidak menjawab telpon dari Deandra." Ucap Anes, Deandra menatap Anes dengan heran tumben Anes mau mengalah.
"Yasudah siapapun yang salah tidak perlu di bahas lagi, Tante juga salah karena tidak memberi tahu kamu lebih dulu." Ucap mama Dean, Anes hanya tersenyum saja.
"Nyonya gaun nya sudah bisa di coba." Ucap pegawai butik.
"Baiklah, ayok sayang kamu harus coba gaun nya." Ucap mama, Anes mengangguk dan berjalan mengikuti pegawai butik.
"Ma Dean_" Ucap lelaki itu terhenti saat mama membekap mulutnya, mema menunjuk-nunjuk Anes yang baru saja keluar dari ruang ganti.
"Emmmh." Pekik Deandra, mencoba untuk melepaskan tangan mama yang menutupi mulutnya.
"Dean lihat Anes sangat cantik." Ucap mama, Anes berjalan dan berdiri di depan mama dan Deandra.
"Biasa saja." Jawab nya, mama melotot menyentil kening Deandra.
"Apa mata kamu bermasalah hah? Anes cantik seperti itu kamu bilang biasa saja." Ucap mama.
"Lagian mama apaan si, semua wanita juga cantik ma bukan cuma Anes." Ucap Deandra.
"Bagi mama dari semua wanita yang dekat dengan kamu hanya Anes yang paling cantik." Ujar nya.
"Terserah mama saja, lagian pendapat orang kan beda-beda ma." Ucap Deandra.
"Boleh coba yang satunya sayang." Ucap mama, Anes mengangguk dan kembali ke ruang ganti.
"Nona anda sangat cantik memakai gaun tadi, tapi sepertinya memakai gaun ini tidak akan kalah cantik." Ucap pegawai butik.
"Terimakasih." Ucap Anes.
"Mari saya bantu nona." Ucap nya, membantu Anes memakai gaun pengantin nya.
Anes kembali keluar dan berhasil menghipnotis mama, mama menunjuk-nunjuk gaun yang di pakai Anes.
"Yang ini, saya mau yang ini." Ucap mama, Deandra menggelengkan kepalanya melihat kehebohan mama.
"Baik nyonya jika anda ingin yang ini." Ucap pegawai butik.
Setelah selesai mencoba gaun Anes duduk di samping mama, Anes merasa mengantuk akhir-akhir ini ia merasa sering mengantuk karena tidak ada kegiatan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading 🤗😉 jangan lupa like komen dan vote nya 🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 311 Episodes
Comments
Muly Yanti
ntar bucin woi
2022-06-16
0
Siti Rahmaeni
novel yang sangat menarik
2022-05-14
0
jhon teyeng
bntr yah kak aku mau ikuti dulu tulisanmu yg blm bs masuk ke diriku
2022-03-22
0