Setelah tiga hari berada di kota B akhirnya Deandra memutuskan untuk menyusul Anes kesana, Dean merasa kuping nya akan pecah mendengar perkataan mama setiap hari yang memintanya untuk menjemput Anes.
Dan disinilah lelaki itu berada di depan hotel tempat Anes dan Aleta menginap, lelaki itu menunggu kedatangan Anes di dalam mobil nya dan dari kejauhan Deandra sudah bisa mengenali Anes yang baru saja keluar dari mobil nya.
Tanpa menunggu lama lagi Deandra keluar dari dalam mobil nya dan berjalan mendekati Anes, kedatangan Deandra membuat Anes dan Aleta terkejut bukan main.
"Loh nes Dean kok ada disini." Ucap Aleta menyikut lengan Anes.
"Nah loh ta raja s*nga ta." Ucap Anes bercanda, Aleta menelan saliva nya.
Bisa-bisanya Anes bercanda setelah melihat wajah dingin Deandra, Aleta bahkan bisa merasakan aura dingin dari kedatangan Dean.
"Pulang." Ucap Deandra, Anes mengernyit menatap Dean.
"Tidak mau " Jawab nya.
"Jangan seperti anak kecil Aneska, kalau saya bilang pulang ya pulang." Ucap Dean.
"Urusan aku belum selesai mungkin besok aku baru bisa pulang." Jawab nya santai.
"Gak ada besok-besok kamu harus pulang hari ini bersama dengan saya." Ucap Deandra.
"Dean kamu apa-apaan si, kita sudah membuat kesepakatan tidak akan mencampuri urusan masing-masing." Ucap Anes.
"Pers*tan dengan kesepakatan itu, memiliki kesepakatan seperti itu membuat kamu seenaknya bersikap egois. Kamu memikirkan pekerjaan kamu yang tidak seberapa, tapi apa kamu memikirkan bagaimana orang tua kamu, hmmm?" Ucap Deandra.
"Tidak seberapa kata kamu." Ucap Anes.
"Cukup Anes jika bukan karena mama saya juga tidak akan mau jauh-jauh menemui kamu, karena apa? Karena saya tahu sikap seperti ini yang akan saya dapatkan." Ucap Dean.
"Aku sudah bilang aku akan pulang besok." Ucap Anes.
"Gak ada kamu pulang sekarang bersama saya." Ucap Deandra, lelaki itu sudah tidak sabar lagi hingga mengangkat tubuh Anes ke pundak nya.
"Aaaaa, Dean nyungsep ini kepala nyungsep." Teriak Anes, Deandra tidak peduli dengan teriakan Anes.
"Ini kenapa jadi kaya penonton gini si, emang ya terkadang perjodohan itu tidak selancar yang kita impikan." Gumam Aleta.
"Masuk." Ucap Deandra, dan memasukkan Anes ke mobil nya.
"Aduh." Pekik Anes saat kepalanya terbentur.
"Diam dan duduk manis disini." Ucap Deandra, Anes hanya menatap lelaki itu dengan tajam.
Dean berjalan mendekati Aleta membuat Aleta sedikit gugup, ia takut jika Deandra akan menyalahkan nya.
"Nona maaf karena saya harus membawa Anes pulang lebih dulu, saya sudah mengabari suami anda dan dia akan segera kesini." Ucap Deandra.
"Eh, iya gak apa-apa kok bawa aja lagian Anes juga pasti sibuk kan." Ucap Aleta, Deandra mengangguk dan langsung kembali ke mobilnya.
"Kamu kenapa si aku harus mengurus pesanan untuk acara pertunangan Deandra." Ucap Anes, Deandra menatap Anes dengan tajam.
"Kamu mau mengurus soal pertunangan orang lain Aneska, tapi apa kamu pernah berpikir bagaimana acara pernikahan kamu nanti? Setidaknya meskipun kita tidak menginginkan pernikahan ini, kita bisa membuat nya istimewa untuk orang tua kita." Ucap Deandra, dan baru kali ini Anes bungkam.
Kenapa Anes diam dan tidak menjawab perkataan Deandra? Karena Anes memang sadar jika dirinya salah, mungkin mommy dan Daddy tidak mengijinkan Anes pergi.
Hanya karena Anes merengek akhirnya mereka mengijinkan Anes untuk pergi, Anes menatap jalanan kota yang terlihat padat. Ia merasa ngantuk dan lelah di perjalanan, perut nya juga sudah terasa lapar.
"Lapar." Ucap Anes tiba-tiba, Deandra menoleh menatap Anes yang memasang wajah memelas.
"Apa? Katakan sekali lagi." Ucap Deandra malah mengejek Anes.
"Lapar." Teriak Anes, Deandra tersenyum sinis.
"Itu urusanmu bukan urusanku, siapa suruh pergi ke kota B. Sudah tahu mau menikah harusnya diam di rumah, ini malah kelayapan." Ucap Deandra, lelaki itu kembali memancing emosi Anes yang sudah mereda.
Anes menatap Deandra dengan garang lihat saja jika sudah menikah habislah kau, itulah yang ada di pikiran Anes saat ini.
"Kalau tidak mampu memberikan makan setidaknya jangan menculik anak orang begitu saja, kau tau dompetku berada di tas milik Aleta." Geram Anes.
"Aku tidak peduli lagian tidak ada yang menyuruh kamu menaruh dompet di tas Aleta, dan yang terpenting saat ini aku sudah menjalankan tugas untuk menjemput kamu. Dan harusnya kamu bersyukur karena aku mau menjemput kamu dalam arti kamu tidak perlu mengemudi." Ucap Deandra, Anes mendecih kepada lelaki itu.
"Terserah kau saja lah aku lelah berdebat dengan orang seperti kamu." Ucap Anes memejamkan mata nya, dan berakhir Anes tidur selama perjalanan.
Deandra menghentikan mobilnya di sebuah restoran namun melihat Anes yang tidur dengan nyenyak akhirnya Dean pun melajukan kembali mobilnya, Deandra menggelengkan kepalanya tidak habis pikir dengan kelakuan Anes yang egois.
Setibanya di kediaman Justin Deandra membangunkan Anes dengan cara mencubit hidung mancung Anes, hingga membuat wanita itu kesulitan untuk bernafas.
"Aaaaa, kau g*la kau ingin memb*n*hku?" Pekik Anes, Deandra mengarahkan pandangannya kedepan membuat Anes sadar jika mereka sudah sampai di tempat tujuan yang tak lain adalah rumah nya.
"Dasar menyebalkan." Sengit Anes dan langsung turun dari mobil, Anes menutup pintu mobil dengan membanting nya.
Deandra menggelengkan kepala kenapa mama bisa begitu sayang kepada Anes, apakah jika mama melihat tingkah Anes juga tidak akan merubah keputusan nya?.
Tak lama kemudian Anes kembali membuat Deandra kaget, Dean menatap Anes dengan sinis.
"Apalagi?" Tanya Dean.
"Makasih." Ucap Anes, setelah mengatakan itu Anes kembali membanting pintu mobil Deandra.
"Dasar g*la." Pekik Deandra, Anes tidak mempedulikan itu dan melenggang masuk kedalam rumah nya.
"Sayang kamu sudah pulang, tapi mana koper nya nak kok tidak bawa koper." Ucap mom Dea, yang melihat putrinya memasuki rumah.
"Kopernya tertinggal disana mom." Jawab nya.
"Kok bisa?" Tanya sang mommy.
"Ini semua gara-gara Deandra, dia datang dan jemput Anes kesana tanpa ba-bi-bu langsung culik Anes pulang." Protes nya, mom Dea tersenyum dan mengelus kepala Anes dengan lembut.
"Mungkin Dean khawatir sama kamu sayang, mangkanya dia jemput kamu." Ucap sang mommy.
"Khawatir dari mana? Selama perjalanan saja aku tidak diberi makan." Ujar nya, mom Dea tertawa kecil mendengar aduan putri nya.
"Mungkin karena kamu membuat Deandra kesal, jadi dia tidak mau memberikan kamu makan." Ucap mom Dea.
"Mom lapar." Lirih nya, sang mommy pun tertawa ia merasa gemas kepada putri nya.
"CK, yasudah ayok mommy temani kamu makan." Ucap mom Dea, Anes mengangguk dan mengikuti mommy nya yang berjalan ke ruang makan.
Anes langsung makan dengan lahap membuat mom Dea tersenyum senang, karena Deandra berhasil membuat Anes kembali dengan selamat.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading 🤗😉 jangan lupa like komen dan vote nya 🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 311 Episodes
Comments
Nana Alvionita
🤣🤣🤣smgatt thoor
2022-03-24
0
᪙ͤæ⃝᷍𝖒ᵗᵃʳⁱ♡⃝𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂᶬ⃝𝔣🌺
Lnjut lgi
2021-12-25
0
Marni Sakti
gila
2021-10-07
0