Saat Anes sedang berjalan keluar dari kantor ia melihat Joe yang berdiri di depan kantor nya, Joe? ya, lelaki itu adalah orang kepercayaan Deandra lelaki yang dijodohkan dengan dirinya.
"Nona." Panggil Joe, Anes menatap Joe tanpa ekspresi.
Melihat wajah Anes yang datar Joe sedikit berfikir, ternyata Anes dan Deandra adalah dua orang yang terlihat cocok. Deandra selalu memasang wajah datar nya saat melihat Joe, begitupun dengan Anes yang saat ini menatap Joe tanpa ekspresi.
"Ada apa kau kemari?" Tanya Anes to the points.
"Bisakah nona ikut dengan saya." Ujar nya, Anes mengernyit untuk apa Anes ikut dengan Joe?
"Tidak, banyak urusan yang harus saya selesaikan." Ucap Anes, wanita itu berniat untuk pergi dari hadapan Joe.
"Nona saya mohon ikutlah dengan saya, jika tidak tuan akan memecat saya nona." Ucap Joe, mencoba memelas di hadapan Anes.
"Lalu apa hubungannya dengan saya, itu urusan kamu dengan tuan kamu." Ucap Anes, Joe berpikir bagaimana caranya agar ia bisa membawa Anes bertemu dengan Deandra.
"Nona jangan membuat saya berbuat kasar kepada anda." Ucap Joe, Anes mendecih mendengar perkataan Joe.
"Kau pikir saya takut?" Ujar nya, Joe menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Ternyata membujuk Anes lebih sulit daripada membujuk mantan kekasih bos nya yang dulu, Anes terlihat sangat cuek dan keras kepala.
"Nona tuan ingin berbicara dengan anda, jadi anda harus ikut dengan saya." Ucap Joe, Anes menatap Joe mencari kebenaran.
"Apa yang ingin tuan mu bicarakan?" Tanya Anes.
"Saya tidak tahu nona, maka dari itu nona harus ikut dengan saya." Ujar nya, Anes sedikit berfikir haruskah dia ikut dengan Joe.
Anes melihat wajah Joe yang memelas di hadapan nya, karena merasa kasihan akhirnya Anes pun memutuskan untuk ikut dengan lelaki itu.
...
Dan disinilah Anes dan Deandra berada dalam ruang VVIP di sebuah restoran, Anes menatap Deandra yang duduk di hadapannya dengan Joe yang berdiri di belakang Deandra.
"Apa yang ingin anda bicarakan dengan saya tuan?" Tanya Anes, Deandra menatap Anes dengan datar.
"Terima perjodohan itu." Ucap Deandra, membuat Anes menatap nya penuh dengan tanda tanya.
"Anda yakin?" Tanya Anes, Deandra mengangguk membuat Anes tertawa kecil.
"Ya, saya yakin." Jawab nya.
"Apa yang membuat anda berubah pikiran? Bukankah selama ini anda menolak keras perjodohan ini." Ucap Anes, Deandra mengalihkan pandangan nya ke arah lain.
"Tidak ada, saya hanya berpikir apa salahnya jika saya mengikuti keinginan orang tua saya." Ucap Deandra, Anes tersenyum tipis mendengar nya.
"Hal menguntungkan seperti apa yang akan saya dapatkan, jika menerima perjodohan ini?" Tanya Anes, membuat Deandra menatap Anes dengan intens.
Wanita kaya seperti Anes masih memikirkan sesuatu yang menguntungkan dari sebuah perjodohan, padahal Anes tahu dengan jelas jika kedua orang tuanya juga menginginkan ini semua.
"Wanita seperti dirimu masih memikirkan sebuah keuntungan." Ucap Deandra, sedikit mengejek.
"Tentu saja, bagaimanapun juga saya seorang wanita. Wanita yang akan menyerahkan hidup saya kepada lelaki yang tidak saya cintai, bukankah saya harus mendapatkan keuntungan dari semua ini." Ucap Anes, sebenarnya Anes tidak membutuhkan itu semua.
Anes sengaja melakukan ini untuk membuat Deandra ilfeel dan membatalkan perjodohan nya, dan jika harus terjadi pun Anes akan tetap kepada pendirian nya untuk membuat Deandra mend*rita.
"Apa yang kamu inginkan?" Tanya Deandra, lelaki itu menatap Anes dengan kesal.
Lihat saja Dean tidak akan membiarkan Anes tenang, Anes pikir setelah menikah nanti Deandra akan membuat nya bahagia, cih jangan bermimpi. Itulah yang ada di pikiran Deandra saat ini.
"Tentu saja kemewahan dan kebebasan, bagaimana apa anda setuju." Ucap Anes, Deandra tercengang mendengar perkataan Anes.
Baru kali ini Deandra mendengar wanita yang terang-terangan atas apa yang ia inginkan, biasanya wanita akan malu-malu untuk meminta sesuatu kepada lelaki nya.
"Hanya itu?" Tanya Deandra menyepelekan.
"Ada lagi." Jawab Anes.
"Apa?" Tanya Deandra.
"Anda tidak boleh mencampuri urusan pribadi saya, apapun yang saya lakukan anda tidak berhak untuk melarang nya. Dan saya tidak mau anda menyentuh saya, tidak boleh ada kontak fisik di antara kita." Ucap Anes menegaskan, Deandra tertegun.
"Kenapa kau meminta banyak sekali permintaan." Ucap Deandra, Anes mengangkat bahu nya.
"Jika keberatan yasudah, cari saja wanita lain yang bisa menarik perhatian kedua orang tuamu." Ujar nya, Anes bangun dari duduknya dan berniat untuk pergi.
"Tunggu." Panggil Deandra, Anes kembali menoleh dan menatap Deandra.
Joe yang melihat itu menahan tawa nya, hanya Anes yang bisa membuat Deandra mati kutu sekarang.
"Ada apa lagi tuan muda Gavriel?" Tanya Anes penuh penekanan.
"Baik, tapi saya juga memiliki peraturan untuk kamu." Ucap Deandra, Anes terdiam menunggu Deandra melanjutkan perkataannya.
"Katakan." Ucap Anes.
"Kau tidak boleh ikut campur dalam urusan pribadi ku, kau tidak boleh mencari tahu tentang apa yang aku lakukan diluar sana. kamu juga tidak boleh melarang kemana aku pergi, dalam inti kita tidak boleh mencampuri urusan satu sama lain." Ucap Deandra, Anes terdiam.
"Bukan masalah, lagi pula saya bukan tipikal wanita kepo yang selalu ingin tau urusan orang lain." Ucap Anes, setelah mengatakan itu Anes pergi dari hadapan Deandra.
Deandra merasa kesal karena memang baru Anes yang berani menantang nya, Deandra menatap tajam Anes yang semakin menjauh.
"S*al, lihat saja aku tidak akan pernah membuat hidupmu tenang." Geram Deandra.
"Tuan apa yang akan anda lakukan?" Tanya Joe, Deandra menatap Joe tajam.
"Berhenti memanggilku tuan jika sedang diluar kantor, kau ingin aku memotong gaji mu." Sengit Deandra.
"So_sorry, terus apa yang akan kamu lakukan? Sangat terlihat dia bukan wanita lemah, yang disakiti akan menangis." Ucap Joe, Deandra memijat pelipisnya yang terasa pusing.
"Itu bisa aku pikirkan nanti, yang penting sekarang mama berhenti meneror ku." Ujar nya.
Ya memang setiap pulang kerumah Dean selalu di hadang oleh mama nya, entah kenapa mama begitu menyayangi Anes yang bahkan belum menjadi menantunya.
Mama lebih memilih membuat hidup Deandra tidak tenang hanya demi Anes, agar Deandra mau menikah dengan Anes.
Hal itu membuat Deandra kesal, belum apa-apa saja ia sudah harus mengalah dari Anes dengan permintaan-permintaan konyol wanita itu. Jika bukan karena mama sepertinya Dean tidak sudi untuk menemui Anes dan berbicara dengan Anes.
Sementara Anes tersenyum penuh kemenangan karena berhasil membuat Deandra kesal, ia berjalan ke pinggir jalan untuk memanggil taksi.
"Taksi." Panggil Anes, ya karena saat pergi tadi Anes tidak membawa mobil nya.
Karena Joe meminta Anes untuk ikut bersama dengan nya, alhasil Anes meminta supir untuk mengambil mobilnya di kantor.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading 🤗😉 jangan lupa like komen dan vote nya 🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 311 Episodes
Comments
kavena ayunda
anaknya dena kah thor aneska
2022-07-26
0
Eni Trisnawati Mmhe Winvan
👍🏼👍🏼👍🏼👍👍👍🏼👍🏼👍👍👍🏼👍👍 mantap anes
2022-06-24
0
Santoso Zha
next
2022-04-24
0