Anes baru saja tiba di kediaman nya, ia berjalan menaiki anak tangga namun langkah nya terhenti saat seseorang memanggil nya.
"Kamu darimana?" Tanya mommy, wajah mommy terlihat lelah mungkin karena banyak pikiran.
"Aku habis bertemu dengan Deandra." Jawab nya, mommy mengernyit heran sementara Daddy yang baru saja tiba tersenyum tipis.
"Kamu menemui Deandra?" Tanya mommy, Anes mengangguk dan mommy menarik tangan Anes untuk duduk di sofa.
"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Daddy.
"Hanya membicarakan hal-hal yang biasa." Jawab Anes.
"Benarkah apa itu?" Tanya mommy.
"Dean meminta Anes untuk menerima perjodohan ini." Ujar nya, mommy terkejut mendengar perkataan putrinya
"Benarkah? Lalu bagaimana apakah kamu akan menerima nya?" Tanya mommy, Anes menghela nafasnya dan mengangguk.
"Yes mom, Anes menerima nya apakah mommy senang?" Ucap Anes, mommy dan Daddy nya tersenyum senang.
"Sungguh kamu tidak bercanda?" Tanya sang mommy.
"Tidak, untuk apa Anes bercanda ini bukan lah candaan yang lucu." Ujar nya, mommy tersenyum dan mengecup wajah cantik putrinya.
"Inikah yang dinamakan dengan tuan putri yang sudah menemukan pangeran nya." Goda sang Daddy, Anes hanya tersenyum saja menanggapi candaan Daddy nya.
Ia tidak menyangka jika ternyata mommy dan Daddy begitu bahagia mendengar kabar Anes yang sudah menerima Deandra, disini Anes tahu jika dirinya harus benar-benar terlibat meyakinkan dimata mommy dan Daddy nya.
"Tentu saja, bukankah putri kita terlihat begitu cantik. Dan sang pangeran pun terlihat begitu tampan." Ucap mommy dengan bangga.
"CK, dasar. Yasudah Anes pergi ke kamar dulu." Ujar nya, mommy dan Daddy pun mengangguk.
Mereka menatap tubuh putrinya yang semakin menjauh, ternyata Anes benar-benar membuat keduanya bangga.
Di dalam kamar Anes mengambil ponselnya dan menatap pesan dari Deandra, ia mendecih saat membaca pesan itu.
***Pesan chat
Tuan kutub**: Jangan lupa perjanjian kita, dan ingat saat ini statusmu adalah calon istriku jadi jagalah sikapmu*.
Anes: Dalam perjanjian tertulis dengan jelas jika kau tidak berhak melarang ku!
Tuan kutub: Aku tidak melarangmu, apapun yang kamu lakukan itu hak mu. Aku hanya mengingatkan agar kau tidak berdekatan dengan lelaki lain, jika kau melakukan itu sama saja kau menjatuhkan harga diriku sebagai calon suami kamu.
Anes: Itu bukan urusanku, bukankah sudah jelas kita tidak boleh ada yang mencampuri urusan masing-masing apa kau lupa?
Deandra: Tentu saja tidak, besok mama meminta aku untuk menjemput mu. Ingat acting yang meyakinkan!
Setelah membaca pesan terakhir dari Deandra, Anes melemparkan ponselnya ke atas tempat tidur. Ia merasa dirinya terjebak dalam permainan Deandra.
...
Keesokan harinya Anes keluar dari rumah dan berniat untuk pergi ke kantor, namun betapa terkejutnya ia saat melihat Deandra yang sedang bersandar pada pintu mobil nya.
Anes melihat jam yang melingkar di tangan nya, masih menunjukkan jam 08:00 pagi hari. Mata Anes memicing menatap Deandra.
"Untuk apa kau kemari?" Tanya Anes.
"Tentu saja menjemput kamu memangnya mau apa lagi." Ucap Deandra, Anes mendecih.
"Aku bisa pergi sendiri dan tidak perlu kamu jemput." Ucap Anes, Deandra tersenyum tipis.
"Ikut aku." Ucap Deandra, lelaki itu masuk kedalam mobilnya tanpa membukakan pintu mobil untuk Anes.
"Pergi saja sendiri." Ucap Anes, wanita itu berjalan menuju mobilnya milik nya.
Namun dengan cepat Deandra keluar dari mobil dan berlari memegang tangan Anes, membuat Anes sedikit memberontak.
"Lepasin." Ucap Anes.
"No, masuk sekarang dan tidak ada penolakan." Ucap Deandra, Anes mendengus saat Deandra membukakan pintu mobil dan menyuruh Anes masuk.
Anes masuk dan duduk dengan tenang, wanita itu malas berdebat dengan Deandra. Sementara Deandra ia fokus mengemudi tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
"Kita mau ke mana?" Tanya Anes.
"Mama meminta aku untuk mengajakmu kerumah." Ucap Deandra.
"Aku tidak mau, aku harus kerja." Ucap Anes, Deandra tidak mempedulikan hal itu.
"Deandra turunkan aku " Pekik Anes, Deandra menempelkan sebuah kartu unlimited ke bibir Anes.
"Diam, jangan banyak bicara lagi. Pendapatan kamu satu bulan kedepan aku yang bayar." Ucap Deandra, Anes merampas kartu itu dan melemparkannya kepada Deandra.
"Kau pikir aku wanita b*y*ran." Sengit Anes, Deandra hanya diam tak menjawab pertanyaan Anes.
"Bukankah kamu yang mengatakan jika kamu ingin sebuah kemewahan?" Ucap Deandra.
"Kemewahan yang aku maksud itu rumah, mobil setelah menikah nanti bukan sekarang, lagian kau tidak memiliki tanggung jawab untuk memberi kemewahan kepadaku sekarang." Sinis Anes, Deandra tertawa mengejek.
"Kau bukan wanita ma*re tapi pura-pura ma*re, kalau mau seperti itu jangan setengah-setengah." Ucap Deandra, bodoamat Anes tidak peduli.
Anes memalingkan wajahnya dan menaati jalanan kota yang begitu ramai, setelah menempuh perjalanan yang cukup lama akhirnya merekapun tiba di kediaman Gavriel.
"Turun." Ucap Deandra.
"Tidak mau." Jawab Anes.
"Mau turun sendiri atau mau aku gedong." Ancam Deandra, Anes kesal ia ingin sekali melempar sepatu yang ia kenakan kepada kepala Deandra.
"Tidak perlu aku masih punya kaki." Ucap Anes, Deandra tak menggubris ia memasang wajah datar nya dan masuk kedalam rumah.
"Ma aku pulang." Panggil Deandra, mama dan Liza pun menghampiri Deandra.
"Dimana Anes?" Tanya mama, Liza terlihat sangat penasaran bagaimana Anes dan bagaimana penampilan nya.
"Aku disini Tante." Ucap Anes, yang baru saja memasuki kediaman Gavriel.
Anes terlihat begitu anggun dan elegan, liza terdiam menatap Anes yang terlihat sangat cantik dan calm.
"Sayang bagaimana kabar kamu nak?" Tanya nyonya Gavriel.
"Kabar Anes baik-baik saja, Tante sendiri bagaimana kabar nya?" Ucap Anes.
"Seperti yang kamu lihat Tante baik-baik saja, dan sangat baik saat mendengar jika kamu dan Deandra sudah menyetujui perjodohan ini." Ucap nyonya Gavriel.
"Iya, itu karena Deandra yang memohon kepada aku." Ucap Anes, membuat Deandra terbelalak.
"Kapan aku memohon?" Tanya Deandra.
"Kemarin, kau meminta Joe untuk menjemput ku dan mengajakku ke sebuah restoran mewah. Dan kau memohon agar aku mau menerima perjodohan ini." Ucap Anes, Deandra menganga ternyata Anes benar-benar meresahkan kehidupan nya.
"Bagus dong kalau seperti itu, itu artinya Dean mau berjuang untuk kamu." Ucap mama, semakin membuat Dean memelototkan matanya.
"Mama kenapa malah membela Anes?" Tanya Deandra.
"Karena memang tugas lelaki itu berusaha kan Tante." Ucap Anes, mama Deandra tersenyum dan mengangguk.
"Sudah sebaiknya kita masuk saja, kasihan Anes pasti capek." Ucap mama.
"Ma dia hanya duduk manis, yang nyetir aku kenapa mama malah memanjakan nya?" Protes Deandra, mama menatap Deandra dengan tajam.
Hal itu membuat Dean berpikir sepertinya ia salah meminta Anes menerima perjodohan nya, ia kira dirinya akan mudah membuat Anes kesal ternyata malah Anes yang membuat dirinya selalu emosi.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading 🤗😉 jangan lupa like komen dan vote nya 🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 311 Episodes
Comments
Yen
Siap-siap bucin Dean 😀
2022-05-26
1
Yulieni
hahahahaha mantab👍
2022-05-18
0
Santoso Zha
yoi
2022-04-25
0