Mama Dean mengajak Anes untuk duduk di ruang keluarga, bersama dengan Liza dan Deandra. Mama duduk di samping Anes sementara Deandra duduk di samping Liza.
"Begini sayang karena Dean sudah mau menerima perjodohan ini, Tante bermaksud untuk menemui kedua orang tua kamu apakah boleh?" Tanya mama Dean, Anes terdiam sebentar ia mempertimbangkan dulu.
"Tentu saja boleh, lagi pula Anes juga sudah setuju." Ceplos Deandra.
"Tetap saja, kita butuh persetujuan Anes untuk datang menemui kedua orang tuanya." Ucap mama Dean, Liza tersenyum sinis mama terlalu menyayangi Anes padahal wanita itu belum menjadi menantunya.
"Tentu saja boleh Tante, aku tidak ada alasan untuk melarang Tante datang menemui mommy dan Daddy." Ucap Anes, Liza menatap Anes apakah anak ini manja? Pikir Liza.
"Benarkah?" Tanya mama Dean.
"Hmmm." Balas Anes, Deandra tersenyum tipis begitupun dengan Anes.
Keduanya tersenyum karena merasa tidak sabar untuk menjalankan rencana mereka, kedua nya saling menatap satu sama lain dengan tatapan saling menantang.
Malam hari setelah mengantar Anes pulang Deandra baru saja masuk kedalam rumah dan di hadang oleh Liza, Dean menatap Liza datar. Jujur saja Deandra kurang menyukai Liza yang selalu ingin tahu urusan Deandra.
"Ada apa?" Tanya Deandra.
"Kenapa kamu menerima perjodohan ini?" Tanya Liza.
"Apa urusanmu menanyakan hal ini kepadaku." Ucap Deandra.
"Dean kau tidak melihat jika wanita itu memiliki rencana tidak baik." Ujar nya, Deandra tersenyum tipis.
"Memangnya kenapa jika dia memiliki sebuah rencana, lagi pula yang menjalankan semua ini itu aku bukan kamu." Ucap Deandra.
"Kau tidak bisa egois Dean, kau juga harus memikirkan keluargamu." Ucap Liza, Dean memicingkan matanya menatap Liza.
"Ada apa denganmu Liza? Kenapa kau sibuk sekali mengurusi hidupku? Kenapa tidak kau urus saja Kenzi yang jelas-jelas membutuhkan perhatian dan kasi sayang mu." Ucap Deandra, ya Kenzi adalah anak laki-laki Liza.
Deandra memutuskan untuk pergi dari hadapan Liza, namun sebelum itu Deandra menghentikan langkahnya dan kembali menatap Liza.
"Jangan pernah mencampuri urusanku!" Ucap Dean menegaskan dan pergi begitu saja, Liza menatap kepergian Deandra.
...
Keesokan harinya di kediaman Abrisham semua keluarga sedang berkumpul untuk sarapan, mommy menatap putrinya dengan senyum manis.
"Sayang semalam nyonya Gavriel menghubungi mommy." Ucap mom Dea, Anes mengangguk dan menatap mommy nya yang terlihat bahagia.
"Apa yang kalian bicarakan?" Tanya Anes.
"Tentu saja membicarakan kamu dan Deandra, nyonya Gavriel juga mengajak mommy dan Daddy untuk membicarakan rencana pertunangan dan pernikahan kalian." Ucap mom Dea, membuat adik dan kakak Anes tersedak.
"Uhukk-uhuukkk." Batuk kakak dan adik Anes.
"Minum sayang, pelan-pelan makan nya." Ucap mom Dea, dan kakak ipar Anes.
"Kau sudah menerima perjodohan nya Anes?" Tanya kakak sulung Anes.
"Hmmm." Balas Anes.
"Wow, secepat itu kamu menerima nya." Goda Aiden kakak Anes.
"Memangnya kenapa, apa ada yang salah?" Tanya Anes, sang kakak pun menggelengkan kepalanya membuat sang mommy tersenyum.
Setelah selesai sarapan merekapun sibuk dengan urusan masing-masing, dan Anes masih sempat pergi ke kantor nya.
Malam hari di sebuah restoran mewah terlihat mommy Dea, Daddy Justin, tuan Gavriel, nyonya Gavriel, Deandra dan Anes di sebuah ruangan VVIP.
Deandra dan Anes saling menatap dengan tajam, tatapan keduanya seperti sedang mengibarkan bend*ra p*r*ng.
"Jadi bagaimana, apakah tuan Abrisham sudah menyiapkan tanggal untuk pertunangan mereka?" Ucap tuan Gavriel.
"Kalau saya terserah mereka saja, jika mereka ingin secepatnya maka sayapun akan mengatur semuanya dengan baik." Ucap dad Justin.
"Jadi bagaimana Anes Dean, apakah kalian sudah memikirkan tanggal nya?" Tanya tuan Gavriel, kepada dua orang yang saling menatap dengan tajam.
"Lakukan secepatnya." Ucap keduanya kompak tanpa mengalihkan pandangan mereka, mom Dea merasakan aura dingin dalam tatapa Anes.
"Ini kalian mau bertunangan, kenapa saling menatap seperti akan memulai p*r*ng." Ucap mom Dea, membuat Anes tersadar jika ia harus berakting dengan baik.
"Ah, itu mungkin prasaan mommy saja. Tadi Deandra menendang kaki Anes dan kami tidak sengaja bertatapan." Ucap Anes ngasal, Deandra memelototi Anes.
"Kapan aku menendang kaki kamu?" Tanya Deandra.
"Baru saja mungkin kau lupa." Ucap Anes, wanita itu kembali memasang wajah datar nya.
Deandra menatap Anes dengan nyalang ia benar-benar selalu kalah cepat oleh Anes, lihat saja Deandra tidak akan membiarkan Anes terus menang dalam kisah ini.
"Jadi bagaimana jika acara pertunangan kalian akan di lakukan satu minggu lagi, dan acara pernikahan kalian akan dilakukan dua Minggu setelah pertunangan." Ucap dad Justin.
"Tidak itu terlalu lama." Ucap Deandra, Anes menoleh menatap Deandra.
"Benar, bagaimana jika acara pernikahan dilakukan satu Minggu setelah bertunangan." Ucap Anes, Deandra menoleh terkejut ia kira Anes akan menolak untuk mempercepat semuanya, Tapi ternyata Anes malah semakin memajukan waktu yang sudah di tawarkan oleh orang tua mereka.
"Kenapa cepat sekali?" Tanya Deandra.
"Bukankah dua Minggu setelah bertunangan itu terlalu lama menurutmu." Ucap Anes santai, Deandra mengeraskan rahang nya. Kali ini Anes benar-benar menguras kesabaran nya.
"Benar apa yang dikatakan oleh Anes, satu Minggu setelah bertunangan itu sangat tepat." Ucap nyonya Gavriel, yang lagi-lagi membela Anes.
Anes tersenyum penuh kemenangan kepada Deandra, lagi-lagi Anes yang selalu di bela oleh mama dan papa Deandra.
"Bagaimana dengan kamu Deandra?" Tanya dad Justin.
"A_aku bagaimana baik nya saja, jika Anes ingin satu Minggu setelah bertunangan itu tidak masalah." Ucap Deandra pasrah, Anes menunduk menahan tawa nya.
Kali ini ia sudah maju satu langkah dalam membuat Deandra tidak bisa berkutik lagi, mama Dean dan mom Dea tersenyum senang mendengar keputusan yang mereka dapat malam ini.
"Baik kalau begitu, mama dan mom Dea akan mempersiapkan pertunangan dan pernikahan kalian secepatnya." Ucap mama, Deandra mengangguk lemah. Ia menatap Anes yang meminum minuman nya dengan santai, Anes terlihat begitu puas membuat Deandra kesal.
"Baik karena waktu sudah di tentukan, jadi Anes dan Deandra kalian tidak perlu memikirkan apapun. Karena kami yang akan mempersiapkan semuanya." Ucap nyonya Gavriel.
"Benar, tidak perlu banyak berpikir. Kalian hanya perlu menjaga kesehatan kalian, agar saat acara kalian terlihat fresh." Ujar mom Dea.
"Tentu saja, kami akan beristirahat dengan baik." Ucap Anes, Anes mengatakan itu sambil menatap Deandra yang menatap nya dengan kesal.
"Yasudah kalau begitu kami pamit untuk pulang nyonya Gavriel." Ucap mom Dea.
"Tentu saja nyonya Dea, hati-hati dijalan." Ucap nyonya Gavriel, akhirnya merekapun pamit untuk pulang.
Deandra menatap punggung Anes yang semakin menjauh dengan kesal, kenapa Anes selalu membuat rencana nya gagal.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading 🤗😉 jangan lupa like komen dan vote nya 🙏😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 311 Episodes
Comments
imafe
yg sabar dean orng sabar banyak ayamnya🤣🤣🤣
2022-10-15
0
kavena ayunda
anaknya dea toh baru paham q
2022-07-26
0
Ache....
apakah liza suka deandra?
2022-06-26
0