Setelah keluar dari hotel, Bryan dibuat pusing harus kemana ia mencari Agatha. Bryan bahkan langsung melajukan mobilnya mengelilingi jalanan Ibu Kota sampai sampai ia melupakan pekerjaannya
Tutt....tuttt....tut....suara dering Hp Bryan
"Halo" sapa Bryan
"Maaf Pak, apakah hari ini anda tak masuk ke kantor?" tanya Agam sekretaris Bryan
"Aku cuti" ucap Bryan
"Tapi.." belum selesai Agam bicara
"Lakukan saja" ucap Bryan memotong ucapan Agam
"Ba..baik Pak" jawab Agam pada akhirnya
Huh, mau tak mau akhirnya Agam sendiri yang harus menghadiri bergagai acara yang masih dapat diwakilkan olehnya. Tentu saja Agam merasa sangat kesal dengan keputusan Boss nya yang mengajukan cuti dengan tiba tiba dan bahkan menggunakan alasan yang ia sendiri tak tau karena apa? Tapi Agam sendiri memakluminya karena selama ini Bryan selalu rajin dan tak pernah absen dari pekerjaannya apa lagi setelah kepergian Viola keluar negeri
Rasa marah dan kesal tentu saja menghampiri Bryan, bagaimana mungkin ia bisa tak marah? Ia yang telah berusaha menolong Agatha dari para pria pria hidung belang semalam dan membawanya ke hotel karena memang ia tak tau alamat Agatha hingga ia terjebak dengan kejadian semalam dan? Huh...Agatha meninggalkannya sendiri bagaikan pria penghibur saja
Tentu saja Bryan juga kesal karena ia sama sekali tak mendapatkan petunjuk harus melakukan apa tanpa perundingan dengan Agatha. Apakah akan melupakan kejadian ini begitu saja? Sebagai seorang pria tentu saja Bryan merasa tak adil, bagaimana jika nanti saat Agatha menikah dan suaminya mendapati Agatha tak suci lagi? Akankah itu akan menjadi masalah dalam rumah tangga mereka?
Berbeda jika Agatha harus menikah dengannya, bukan karena mencintai Agatha tapi Bryan mencoba memposisikan diri sebagai Agatha. Bukankah semalam Agatha berada dalam keadaan yang sangat kacau? Akan kah kejadian semalam akan menambah masalah bagi Agatha.
Melihat raut wajahnya semalam saja sudah membuat Bryan merasa kasihan. Huh...bagaimana lagi ini? Kemana ia harus mencari keberadaan wanita itu?
Tut...tut...tut....dering suara hp Bryan. Tertera nama Mamanya, tak menunggu lama Bryan pun langsung mengangkat panggilan tersebut karena tak ingin membuat Mamanya kecewa karena ia tak pulang semalaman
"Halo ma" sapa Bryan setelah menekan tombol hijau pada ponselnya
"Halo..kamu kemana aja kok nggak pulang?" tanya Mama Henny dengan nada khawatir. Benarkan? Meskipun Bryan sudah menjadi laki laki dewasa, tapi Mamanya selalu memperlakukanmya dan juga Adiknya bagai Anak kecil
"Semalem Bryan nginep dihotel ma, Bryan kecapean karena harus lembur" jawab Bryan dengan nada yang dibuat buat lemah
"Emangnya kamu nggak ke kantor?" tanya Mama Henny
"Nggak ma, aku cuti" jawab Bryan
"Oh...yaudah, cepetan kamu pulang" perintah Mama Henny
"Tapi ma, Bryan masih ada urusan" tolak Bryan mencoba memberi alsan karena sebenarnya ia belum ingin menyelesaikan pencarian ini sebelum bertemu dengan Agatha
"Pulang ke rumah dulu baru nanti dilanjut lagi" perintah tegas sang Mama
Bryan menelan ludahnya kasar, wanita paruh baya ini jika sudah mempunyai keinginan tak akan bisa di bantah bahkan oleh Papa nya yang telah menemaninya bertahun tahun sekalipun. Mau tak mau Bryan pun melajukan mobilnya menuju rumah, butuh waktu sekitar 40 Menitan untuk sampai dirumah
Bryan memasukkan mobilnya pada garasi, lalu berjalan menuju rumah dan dilihatnya sang Mama telah bersiri diaampinh pintu dengan tangan yang berkacak pinggang, mungkin Mamanya mendengan suara deru mesin mobilnya
"Mama, Mama ngapain berdiri di sini?" tanya Bryan pada Mamanya yang malah terlihat seperti malaikat penjaga pintu
"Ngapain ngapain? Kamu nggak sadar ini sjdah jam berapa?" tanya Mama Henny dengan nada yang sudah mulai mencapai titik emosi
"Emmm Beyan ketiduran ma, capek tau" jawab Bryan asal
"Harusnya semalam kamu telepon Mama dulu dong, biar Mama nggak Khawatir"
"Kamu tau nggak betapa khawatirnya Mama saat kamu nggak ada dimeja makan?"
"Terus Mama tanya sama pembantu katanya kamu semalem.nggak pulang?"
"Mama Khawatir sama kamu yan" jelas Mama Henny dengan wajah berapi api
"Iya ma...Bryan minta maaf" ucap Bryan mengakhiri drama sang Mama, bukan malah iba mendengar curhatan hati Mamanya justru Bryan merasa bahwa sanv Mama saat ini tengah mengembangkan bakat kemampuanya dalam berakting
"Awas kalau kamu ulangin" ancam Mama Henny
"Iya ma...iya, yaudah Bryan mau mandi dulu" ucap Bryan melangkahkan kakinya masuk kedalam.rumah
"Kok baru pulang yan?" tanya Papa Hamdan yang tengah duduk di sofa
"Iya pa, semalem.aku nginep di hotel" jawab Bryan apa adanya
"Ohhh" jawab Papa Hamdan mangut mangit mengiyakan saja ucapan Bryan
"Ratih biasanya pulang jam berapa pa?" tanya Bryan pada Papanya
"Biasanya sih sore, udah ada jadwal kes soalnya" jawab Papa Hamdan
"Oh...yaudah, Bryan masuk ke kamar dulu ya" pamit Bryan dan dijawabi dengan anggukan kepala dan juga senyuman lebar dan Bryan pun langsung melangkahkan kakinya menuju kamarnya
Ceklek....suara pintu kamar Bryan yang terbuka, Bryan masuk lekas melepas sepatunya
Bughhh....suara sepatu Bryan yang dilempar ke sembarang arah mendarat mulus dilantai setelah terpental dari ujung nakas. Bryan langsung membaringkan tubuhnya dikasur menatap langit langit kamar yang berwarna putih tersebut
"Gue musti gimana?" lirih Bryan yang tak kunjung mendapatkan solusi dari permasalahannya
"Apa gue musti jujur sama Mama Papa?" gumam Bryan
"Gak gak...gak bisa, gue laki laki dan gue harus bisa nyelesaiin masalah gue sendiri" optimis Bryan
"Tapi gimana caranya?" pikir Bryan Frustasi sembari mengacak acak rambutnya. Memejamkan mata lekat lekat kemudian menarik nafas dan menghembuskannya berulang kali, mencoba menetralkan pikirannya sendiri agar dapat berfikir dengan jernih, Lama Bryan melakukan hal itu.
"Eh..." kaget Bryan yang langsung bangun dari mata terpejamnya, bukan karena kaget karena suatu hal melainkan otaknya yang tadi seperti lampu mati sekarang tiba tiba mendapatkan pencerahan. Yah...tiba tiba otak Bryan seperti lampu yang langsung menyala terang karena mendapatkan ide
"Kenapa gue gak kepikiran dari tadi, Anjir....emang" gemas Bryan pada dirinya sendiri
Buru buru Bryan melangkahkan kaki ke kamar mandi, bukan untuk mandi melainkan hanya sekedar membasuh muka dan gosok gigi, maklum lah tadi Bryan terlalu terburu buru keluar dari hotel dan jika ia mandi saat ini akan terlalu membuang buang waktunya juga. Toh....tanpa mandi pun Bryan tetap akan terlihat tampan juga
Hanya 5 Menit waktu yang dibutuhkan Bryan untuk membasuh mukanya dan gosok gigi, begitu selesai Bryan langsung bergegas pergi lagi tanpa mengganti pakaian juga
"Loh, mau kemana kamu?" tanya Mama Henny yang menatap Bryan yang tengah menuruni anak tangga dan mengamati penampilan Bryan dari atas sampai bawah, masih sama penampilannya seperti tadi tapi mengapa ia nampak sangat terburu buru padahal dia baru saja pulang
"Aku ada urusan ma" jawab Bryan tanpa menghentikan langkahnya
"emang kamu mau kemana?" tanya Mama Henny lagi
"Biasalah ma, urusan Anak muda. Ya udah aku berangkat dulu ya" pamit Bryan langsung mengambil tangan Mamanya untuk diciumnya dan berlalu pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari sang Mama
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Sukliang
iya di setan ibu tiri kejam sinta namanya
2022-06-15
1
Rizal ahmad Aisyah
pasti ke toko galeri x agatha.
2022-01-01
0
ria aja
lnjut
2021-10-24
0