Sesampainya dikantornya yang terlihat sudah sepi Bryan dan Agam bergegas masuk ke ruangan Agam, wajarlah jika kantor sudah sepi karena jam pulang kantor telah berkahir sekitar 1 jam yang lalu
Sesampainya diruangan Agam, Bryan pun langsung meminta laporan itu pada Agam. Terlihat Agam mengambil sebuah map cokelat lalu mdnyodorkannya pada Bryan, Bryan pun mengambilnya dengan cepat lalu berlalu pergi, tujuannya kali ini adalah ruangan pribadinya sendiri
Ah...betapa bodohnya dia tadi, karena ia sangat bersemangat untuk melihat laporan yang diberikan Agam dan ingin segera membuktikan pada Mama dan keluarganya jika tuduhan yang dilontarkannya selama ini adalah salah besar hingga membuat Bryan lupa, untuk apa ia mengikuti Agam keruangannya? Kenapa ia tadi yak menyuruh Agam saja untuk mengambilkan laporan tersebut lalu memintanya untuk mengantarkannya keruangan pribadinya
"Gam, aku akan keruangan ku sendiri dan kau tunggulah aku" ucap Bryan tanpa menatap Agam lalu bergegas pergi meninggalkan ruangan Agam tersebut
"Baik Pak" ucap Agam sembari mamandang langkah kaki Bryan dengan perasaan sendu
Bruaaakkkkk....Bryan menutup pintu dengan kasar lalu mempercepat langkah kakinya menuju kursi kebesarannya. Dihempaskannya bokongnya tersebu, ada perasaan was was dalam diri Bryan sebelum merobek map tersebut dengan tak sabarnya
"Reyhan?" panggil Agatha.
Pria yang merasa dirinya dipanggil pun teramat terkejut dengan keberadaan Agatha, Yah....wanita itu kenapa ada disini? Seperti itulah kira kira arti dari ekspresi wajah yang ditampilkan Reyhan
Tanpa menunggu lama, Agatha pun berlari kearah Reyhan dan langsung memeluk erat laki laki tersebut. Namun aneh...kenapa Reyhan tak memberikan respon dengan memeluk dirinya seperti biasanya batin Agatha
Deg...perasaan campur aduklah yang kini menjalar kedalam tubuh Reyhan, saat Agatha tiba tiba memeluknya ia merasa seluruh tubuhnya menegang dan kaku hingga rasanya tangannya tak bisa digerakkan untuk membalas pelukan erat tangan Agatha
Sellena yang melihat pemandangan tiba tiba tersebut merasa amat sangat tak suka dengan pemandangan didepannya ini
"Apa yang kau lakukan Agatha" pekik Sellena tiba tiba
"Apa maksudmu? Tentu saja aku menyambut pacarku" jawab Agatha seraya melepas pelukannya pada tubuh Reyhan. Sellena mendengar itu dengan sinis
"Apa maksudmu Agatha? Siapa maksudmu yang kau sebut pacarmu? Dia calon suami Sellena" marah Mama Henny melihat tingkah Agatha
"Dasar pembawa omong kosong" cibir Agatha yang sama sekali tak menanggapi dengan serius omongan Mama tirinya tersebut
"Bodoh, aku dan Reyhan akan segera menikah" celutuk Sellena
"Apa maksudmu?"tanya Agatha menatap Sellena dengan geram
"Aku hamil dan ini adalah anak Reyhan" jawab Sellena sinis
Deg....tiba tiba Agatha merasakan pasokan udaranya menipis sehingga membuatnya sulit bernafas dan seperti ada bongkahan batu yang besar yang telah menghantam tepat ulu hatinya
"Tidak...itu pasti tidak mungkin, Reyhan bukan lah type laki laki pembual yang sering mengumbar kata kata manis pada orang lain dan yang lebih pasti Reyhan bukanlah laki laki yang suka melirik lirik perempuan lain" Batin Agatha
Agatha mengalihkan pandangannya pada Reyhan seakan akan meminta penjelasan, walaupun ia sangat yakin dengan apa yang dikatakan oleh hatinya namun tetap saja ia ingin mendengar jawaban dari mulut Reyhan sendiri
"Aku dijebak ta" lirih Reyhan yang mengerti dengan arti tatapan mata Agatha
Deg...pandangan mata Agatha tiba tiba buram seketika mendengar penuturan Reyhan. Berarti yang dikatakan Sellena tentang keberadaan seorang Anak dirahimnya benar, dan itu benar benar Anak Reyhan
"Maafin aku ta, aku bener bener dijebak dan aku juga sama sekali tak ingin ini semua terjadi" ucap Reyhan meyakinkan, walaupun ia tak bisa mengubah kenyataan tentang kehadiran Anak dirahim Sellena setidaknya ia harus meyakinkan pada Agatha tentang rasa cintanya yang sama sekali tak hilang terganti untuknya
"Dasar wanita jalanggggggg" teriak Agatha lalu melangkah kearah Sellena dan menjambak rambut Sellena kuat kuat
"Akhhhh" rintih Sellena
Pak Surya, Mama Sinta dan Reyhan membelalakkan mata melihat keganasan seorang Agatha, dengan cepat Pak Surya menarik tubuh Agatha agar bjsa melepaskan cengkraman tangannya dari rambut Agatha
"Agatha tenang! Sellena sedang mengandung" pekik Pak Surya
"Dia wanita ****** yang telah menjebak Reyhan, dasar wanita murahan" pekik Agatha
"Persetan dengan Reyhan yang dijebak, kenyataannya Sellena telah mengandung Anak Reyhan jadi mengalahlah Agatha" tukas Pak Surya
Agatha menatap Papamya dengan nyalang seakan akan tak terima dengan keputusan yang diucapkannya. Hatinya teriris dengan ucapan Papanya. Mengalah? Sudah berapa ratus kali ia melakukan itu. Iya yakin Sellena sendiri lah yang telah menjebak Reyhan melihat ekspesi Sellena yang sama sekali tidak bersedih, sebaliknya ia nampak berbinar binar seolah olah ini adalah moment yang telah lama dinantikannya
Jadi untuk apa Reyhan harus bertanggung jawab jika ini semua memang sudah direncanakan semdiri oleh Sellena. Bahagia yang baru saja dikhayalkannya kini telah sirna
"Berapa kali lagi aku harus mengalah untuk Sellena?" tanya Agatha dengan mata yang berembun
"Kau tidak bisa egois kali ini ta" ucap Pak Surya frustasi
"Kenapa? Kenapa Ha? Kenapa kau selalu menjadi Papa yang baik untuk sellena tapi kau menjadi Papa yang buruk untukku!" teriak Agatha dengan nyalang, ia telah muak dengan sang Papa yang sama sekali tak lernah memihaknya
Duarrr...... Bagai disambar petir hati Pak Surya mendengar kata kata yang keluar dengan lantang dari mulut Agatha. Ia diam terpaku tak mampu berkata kata seolah olah dunianya berhenti sesaat. Hingga ia sama sekali tak menyadiri kepergian Agatha setelah kata kata tersebut keluar dengan lancar dari mulut Agatha
Sellena, Mama Henny dan Reyhan juga terkejut dengan pertengakaran Papa dan Anak dihadapannya ini. Reyha yang menyadari kepergian Agatha pun bergegas menyusul Agatha
"Ta....aku mohon berhenti ta" tariak Reyhan pada Agatha yang tengah berlari saat ini.
Seolah olah tuli, Agatha sama sekali tak membalas teriakan Reyhan. Fokusnya kali ini adalah berlari sekencang kencangnga dan menjauh dari rumah rasa neraka yang telah ditempatinya bertahun tahun ini. Ia bertekad tak akan kembali lagi kerumah tersebut nantinya
Saat melihat ada taksi yang melintas, Agatha pun langsung menghentikan taksi tersebut dan memasukinya sehingga Reyhan sama sekali tak bisa mengejarnya, bagaimana bisa? Mana mungkin Reyhan yang berlari akan sanggup mengejar taksi yang ditumpangi Agatha
Didalam taksi Agatha memejamkan mata rapat rapat ingin melupakan kejadian ini, namun yang tampak malah kekadian tadi yang tampak jalas seolah olah seperti film yang baru saja dirilis. Agatha menggigit bibir bawahnya kuat kuat seakan akan menekan suara tangisnya agar tak keluar menggelegar
Yah...tujuannya saat inj adalah toko miliknya untuk mengambil kartu Atm nya yang terletak dilaci ruang kerjanya. Tentu saja Agatha sangat membutuhkan uang tersebut untuknya hidup nanti karena saat ini hanyalah Sebuah Ponsel saja yang ia bawa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Sukliang
papa kandung serasa iblis
mama tiri setan
adik tiri anjing
2022-06-15
1
miella
banyak typo bertebaran
2022-06-13
0
Rinjani
gila Surya belain anak bawaain istrinya ..Reyhan walau gak salah tp yaaa udah lah
2022-03-21
0