Tutt.....tut...tut....
"Halo" sapa Agatha
"Halo ta, aku baru dapet pesan WhatsApp kalo tadi ada yang pesen mau minta dilukisin sama kamu. Tapi bukan orangnya katanya sumbernya dari foto" ucap Milla
"Oh" Agatha mangut mangut
"Oh doang?" kesal Milla dengan respon yang diberikan Agatha. Bagaimana bisa seorang seniman hanya ber Oh ria saat mendapat pesanan dari seorang CEO besar
"Terserah lo deh kesel gue sama lo"
"Oh iya ini kliennya seorang CEO loh" lanjut Milla
"Siapa?" heran Agatha juga penasaran
"Nanti juga tau sendiri lo"
"Oh ya hampir lupa gue, jadi nanti gue dateng ke gerai lo terus gue siapin bahan bahan buat lo nglukis habis itu gue cabut minta izin gue mau ada urusan"
"Lagian kan kemarin gue gak libur tuh, anggep aja hari ini sebagai gantinya yah"
"Terus juga gue pasti nanti gak ngapa ngapain juga kan, gak bisa lukis juga gue, gerai lo juga diboxing juga sama tuh orang"ocah Milla panjang lebar
"Emmm boleh juga deh lagian keren juga yah tu orang pake acara diboking segala"
"Yang penting lo siapin aja keperluannya" ucap Agatha
"Biasa lah ta namanya juga orang keyong cuy. Yaudah gue otewe nih ke gerai lo" ucap Milla
Seusai berbincang dengan Milla ia pun bergegas menuju meja makan, sesampainya dimeja makan terlihat semua orang telah berkumpul menyantap sarapannya masing masing
Tak mau ambil pusing Agatha pun langsung duduk dikursi yang biasa ia duduki saat makan
"Darimana aja kamu lama banget?" tanya Mama Sinta dengan rait wajah yang tak suka
"Kamar" jawab Agatha singkat sembari mengambil nasi goreng beserta lauk pauk lalu memakannya dengan cepat
Usai menghabiskan makanannya Agatha pun berdiri berniat meninggalkan meja makan tersebut dan memulai menjalankan aktivitasnya
"Mau kemana loh?" tanya Selena saat melihat Agatha berdiri hendak meninggalkan meja makannya
"Ada urusan" jawab Agatha ketus
"Alah ada urusan apansih lo? Palingan juga sama gerai lukisan lo"
"Hallah punya gerai kecil aja sok sokan sibuk lo" sinis Sellena
"Yang sibuk kan gue, kenapa jadi lo yang sewot" balas Agatha tak kalah sinis
"Dasar anak gak tau diri" potong Mama Sinta
"Udah udah kalian ini pagi pagi udah ribut aja" pangkas Pak Surya dengan geram
"Ini nih pa, dasar anak gak tau diri gak punya sopan santun sama orang tua"
"Emang gak pernah diajarin sopan santun apa sama orang tuanya"kesal Mama Sinta membuat Agatha menatap wanita tua itu dengan nyalang, kesal karena sudah terlalu sering menginjak injak harga dirinya
"Seharusnya Mama tanya sama Papa, pernah gak dia ngajarin aku sopan santun semenjak ibuku tiada" teriak Agatha menahan air mata yang hendak mengalir bebas. Seusai meluapkan amarahnya dimeja makan Agatha langsung berlari membonceng ojek online yang tadi telah dipesannya.
Tujuannya saat ini adalah rumah Reyhan kekasihnya, ia belum siap datang ke gerai dengan perasaan kacau seperti ini. Itu tidak akan berdampak baik daat ia melukis
Perjalanan menuju rumah sang kekasih dihiasi dengan pemandangan pemandangan pohon beserta gedung yang menjulang tinggi menghiasi ibu kota. Tak terasa ia telah sampai ke tempat yang ia tuju
Ting...tong...setelah beberapa kali memencet bel, akhirnya sang pemilik keluar juga. Terlihatlah lelaki tampan dengan wajah sawo matang, hidung mancung dengan bibir sensual. Yah...itulah Reyhan sang kekasih
"Sayang, ada apa pagi pagi kesini?" tanya Reyhan dengan suara serak khas bangun tidur sedikit terkejut dengan kedatangan Agatha dengan mata sembabnya.
Bugh...Agatha langsung menghamburkan diri kepelukan Reyhan tanpa menjawab pertanyaan Reyhan terlebih dahulu hingga membuat Reyhan bingung dan terpaku. Yah....sementara ini yang Agatha butuhkan hanyalah ketenangan
"Kamu kenapa ta?" tanya Reyhan dengan panik
"Papa han Papa....hikss...hiks...hikss" jawab Agatha terisak
Reyhan sedikit banyak mengerti arah pembicaraan Agatha karena selama ini Agatha sesekali menceritakan masalahnya dengan keluarganya
"Yaudah, kamu masuk dulu yah aku buatin kamu minuman" ucap Reyhan mengelus puncak kepala Agatha lalu memapahnya pelan pelan
Reyhan membawa Agatha duduk disofa, ia sendiri berlalu ke dapur untuk membuatkan secangkir minuman supaya Agatha menjadi sedikit lebih tenang nantinya
"Ini teh nya diminum dulu ta" ujar Reyhan menyodorkan minuman untuk Agatha, namun Agatha sama sekali tak bergeming. Agatha masih memandang lurus kedepan dengan tatapan kosong. Reyhan tak ingin memaksa Agatha untuk minum terlebih dahulu, mungkin saja saat ini Agatha belum merasakan haus
"Kamu cerita gih sekarang sama aku" ujar Reyhan mendudukkan bokongnya disamping Agatha seraya mengelus elus punggung kecil Agatha
Agatha pun menceritakan drama pertengkarannya dengan keluarganya tadi pagi
"Kenapa han? Kenapa sekarang Papa berubah...hiks..hikss..hiks.." tanya Agatha dengan suara terisak
Melihat itu Reyhan pun langsung mendekap tubuh mungil Agatha seakan akan menyalurkan kekuatan untuk wanita berubuh kecil tersebut
"Kamu harus sabar ta, harus kuat. Kamu harus yakin kalau suatu saat nanti kamu pasti akan bahagia" ucap Reyhan menenangkan Agatha
Perlahan lahan isakan tangis Agatha pun mereda
"Makasih ya han karena selama ini kamu selalu ada untukku" ucap Agatha tersenyum tulus yang dibalas senyum kecil oleh Reyhan
Setelah tenang, Agatha pun pergi ke gerainya dengan diantar oleh Reyhan
"Makasih" ucap Agatha saat sudah tiba digerai miliknya
"Sama sama" ucap Reyhan sembari mengacak acak kecil rambut Agatha dengan gemas
"Ihhh...kamu ini, rambut aku jadi berantakan tau" kesal Agatha namun bibirnya memancarkan senyum
"Hahah...lucu banget sih kamu"
"Yaudah aku pergi dulu yah" pamit Reyhan
Agatha memandangi kepergian Reyhan dengan senyum lebarnya, beruntung sekali ia memiliki Reyhan. Hingga berangsur angsur tubuh Reyhan tak terlihat lagi. Agatha pun bergegas memasuki gerainya, dilihatnya alat alat yang ia butuhkan untuk melukis sudah tersedia dengan lengkap.
"Milla memang profesional dan bisa diandalkan" batin Agatha
Sambil menunggu seseorang yang telah memboxing gerainya, Agatha pun beberes beres hal yang masih bisa dibereskan hanya membersihkan mejanya, selebihnya gerainya ini telah rapi dan bersih karena telah dibersihkan oleh Milla
"Ma aku pamit dulu" ucap Bryan
"Iya, kamu hati hati ya yan" jawab Pak Hamdan
"Nih fotonya, alamatnya Mama kirim lewat chat aja yah" ucap Mama Henny sembari menyodorkan sebuah foto
Bryan pun mengambil foto yang disodorkan Mamanya lalu bergegas pergi. Hampir 1 jam ia mengendarai mobilnya barulah ia sampai digerai yang dialamatkan Mamanya. Gerai ini terbilang kecil namun terlihat bersih dan rapi, itulah kesan pertama yang ia dapat
"Permisi" ucap Bryan saat memasuki gerai
"Iya, selamat datang" ucap Agatha tersenyum manis sembari berjalan menuju ke arah pelanggannya
"Maaf apakah anda yang telah memesan gerai saya hari ini? tanya Agatha
"Iya" jawab Bryan mengangguk kecil
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 130 Episodes
Comments
Sukliang
rayhand ba8k dak thor
2022-06-15
1
miella
boking bkn boxing
2022-06-13
0
Wirda Lubis
pandangan pertama
2022-01-04
0