Pagi harinya, seperti biasa setiap hari Minggu citra akan bangun lebih siang dari hari biasanya.
Karena kegiatan yang akan dia lakukan hanya bersih-bersih rumah dan hari ini Adit juga mengajak citra pergi ke pantai untuk melihat matahari terbenam disana.
Citra mulai membersihkan rumahnya yang sedikit berantakan, maklumlah citra hanya punya waktu satu hari untuk membersihkan rumahnya karena Senin sampai Jumat dirinya sibuk bekerja.
Hari Sabtu citra selalu menyempatkan diri ke makam ibunya dan ke panti asuhan yang sedari dulu dia selalu datangi bersama almarhum Anton untuk sekedar memberikan sedikit rejeki dan membawa sedikit jajanan untuk anak-anak yatim piatu disana.
"huh, akhirnya selesai juga beres-beresnya, tinggal mandi sebelum mas Adit datang" *ucap citra yang baru saja selesai membersihkan rumahnya.
"tok.tok.tok"
Baru saja citra berniat untuk pergi ke kamar mandi, terdengar ketukan pintu apartemennya.
"ya sebentar" *teriak citra dari dalam kamarnya.
Citra berjalan menuju pintu dan membukanya, terlihat Adit yang sedang berdiri dengan membawa bungkusan ditangannya.
"mas Adit kok pagi banget datangnya, citra belum juga mandi"
"pagi? sayang ini udah jam 11 udah ngga pagi lagi"
"hehehe"
Citra merangkul tangan Adit dan mempersilahkan kekasihnya masuk kedalam untuk menunggu dia mandi.
"mas Adit kaya biasa ya nunggu disini" *citra melepaskan rangkulannya dan mendudukan Adit disofa ruang tamunya.
"boleh ikut mandi ngga? *goda Adit
*BUG* citra memujul lengan Adit dengan wajah yang sudah memerah karena malu sedangkan Adit terkekeh.
Citra lari ke kamar mandi dan segera membersihkan tubuhnya.
Sembari menunggu kekasihnya yang sedang mandi, Adit menyalakan televisi dan menonton acara yang sedang tayang dijam tersebut.
20 menit berlalu, citra selesai dengan ritual mandinya dan memakai baju yang cocok untuk pergi ke pantai.
Citra mengenakan kaos oblong berwarna putih seperti yang dipakai Adit, dan celana jeans berwarna biru muda lalu memoles wajahnya dengan makeup yang natural dan fresh.
Walaupun citra hanya memakai makeup yang natural, namun dia membutuhkan waktu 30 menit untuk menyelesaikan riasannya, itulah kebiasaan citra yang lebih lama merias wajah ketimbang mandinya.
Dia ingin selalu terlihat sempurna jika sudah urusan makeup dan perawatan kecantikan lainya.
Itu yang membuat citra selalu terlihat cantik dan muda walaupun usianya sudah tidak muda lagi.
Citra keluar dari kamarnya dan menuju keruang tamu.
Adit yang sedang fokus dengan layar televisi didepannya, tidak menyadari kedatangan citra.
"serius banget si pacarnya aku nonton tv nya" *citra duduk disebelah Adit.
Adit tersenyum dan menatap wajah cantik citra "cantik banget si pacarnya aku"
"gombal"
"beneran sayangku"* ucap Adit dengan suara yang begitu halus.
"blush" pipi citra memerah mendengar ucapan Adit.
"emm, makan siang dulu ya mas disini, aku udah masak tadi" *citra mengalihkan pembicaraan karena malu.
"wkwkwk" adit terkekeh melihat wajah malu kekasihnya.
Citra berdecak dan menarik tangan Adit menuju ke meja makan "udah ayo sayang"
Mereka berdua menghabiskan makan siang mereka, sebelum berangkat ke pantai yang jaraknya kurang lebih 3 jam dari apartemen citra.
Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 1 siang, Adit dan citra sudah berada didalam mobil dan Adit melajukan mobilnya
"sayang, nanti langsung pulang kan? *tanya citra pada Adit.
"iya sayang, kamu mau nginep disana?
"ngga mas, kalau mau nginep disana kan citra bisa bawa ganti gitu, hehe"
"langsung pulang aja ya"
"oke"
Didalam perjalanan citra tertidur pulas, sedangkan Adit fokus dengan jalan didepannya
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam, mobil Adit masuk kearea parkir pantai.
Adit membangunkan citra yang terlihat sangat lelap "sayang, bangun udah sampai"
Citra mengerjapkan matanya dan mencoba mengumpulkan kesadarannya.
"OOO, udah sampai ya mas"
"," Adit mengangguk "Ayuk kita turun"
"," citra mengangguk.
Adit turun dari mobilnya dan berlari membukakan pintu untuk citra.
"silahkan nyonya ratu *ucap Adit dengan nada seperti pelayan yang mempersilahkan ratunya.
Citra tertawa melihat tingkah Adit.
Mereka berdua berjalan kearah bibir pantai dan bermain air disana, citra berlari dengan tawa yang sangat lepas, seolah tidak ada beban dihidupkannya.
Melihat kekasihnya yang begitu bahagia, Adit juga tersenyum bahagia "semoga akan seperti ini selamanya tuhan"
"mas Adit ayo kejar citra" *teriak citra yang sudah berlari semakin menjauh dengan Adit
"awas kamu ya kalau ketangkap" *Adit berlari menyusul citra.
Waktu sudah semakin sore dan moment matahari terbenam sudah didepan mata mereka "indah sekali ya mas" *ucap citra yang berada dipelukan Adit.
"iya indah kaya kamu"
"mas Adit ihh, citra serius tau"
"mas juga serius sayang"
Citra tersenyum malu karena ucapan Adit padanya, banyak pasang mata yang melihat kemesraan mereka berdua.
Apalagi para wanita yang terpesona melihat wajah tampan Adit yang diatas rata-rata.
"Sebenarnya mereka mau lihat pantai apa liat kamu si mas?
Adit mengerutkan keningnya "maksudnya?
"tuh liat mereka dari tadi aku perhatiin ngeliatin kamu terus mas"
"udah biarin aja"
"seneng ya diliatin cewe"
"tuh kan mulai lagi, sayang dengerin mas *mas itu bukan tipe orang yang mudah jatuh cinta, dan bukan tipe orang yang suka selingkuh mas itu setia, jadi kalau mas udah sayang sama satu orang ya udah, mas akan menyayangi dia sampai maut memisahkan"
"wuuu, gombal"
"tuh bilang gombal lagi, mau bukti?
Tiba-tiba Adit membalikkan tubuh citra untuk menghadap ke tubuhnya, Adit mendekatkan wajahnya ke wajah citra dan bersiap untuk mencium b*bir citra.
Belum sempat mendarat, citra menjauhkan wajahnya dari wajah Adit
"hahaha" citra kembali berlari dan dikejar oleh Adit.
Saat mereka berdua sedang asik bermain air tiba-tiba hujan datang, dan hujannya begitu lebat.
Adit dan citra berlari kearah mobil dan mereka memutuskan untuk pulang.
Sampai dipos parkir, Adit diberitahu petugas pantai kalau jalan menuju kota sedang ditutup karena terjadi bencana longsor.
Aditpun memilih untuk mencari hotel yang berada disekitar pantai.
Setelah berjalan cukup jauh, Adit melihat ada hotel disana, Adit dan citra turun.
"Selamat malam ada yang bisa saya bantu" *ucap resepsionis hotel pada Adit dan citra.
"Mbak saya mau pesan kamar untuk dua orang"
"mohon maaf mas, kamar dihotel ini sisa satu"
"oo, apa ada hotel lain disekitar sini mbak?
"mohon maaf mas, hotel ditempat lain sudah penuh semua yang ada hanya dihotel ini dan itupun tinggal satu kamar"
Adit bertanya pada citra "sayang kamarnya tinggal satu"
"ya ambil aja mas, mau bagaimana lagi, mas kan denger sendiri sudah tidak ada kamar lagi dihotel manapun"
Setelah beberapa pertimbangan Adit memutuskan untuk memesan kamar yang hanya tersisa satu itu.
"iya sudah mbak, saya pesan kamar itu"
"silahkan mas, saya antar"
Adit dan citrapun mengikuti arahan resepsionis yang merangkap menjadi penunjuk jalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments