BAB 8

DUA BULAN BERLALU

Setelah kepergian Anton, citra sudah mulai terbiasa hidup tanpa almarhum dan sudah melakukan aktivitas seperti biasanya.

Hubunganya dengan aditpun semakin dekat ditambah lagi dengan campur tangan dari ibu Anton yang ingin sekali menjodohkan citra dengan laki-laki yang dia percaya bisa menggantikan almarhum anaknya.

Seperti saat ini ibu Anton sengaja menelpon citra untuk berkunjung kerumahnya, namun citra harus datang bersama dengan Adit karena dia juga ingin bertemu dengan Adit.

Walaupun awalnya citra sempat menolak namun karena ibu Anton memaksa mau ngga mau citra mengikuti keinginan ibu Anton.

"Hallo assalamualaikum ibu" *ucap citra setelah memencet tombol berwarna hijau diponselnya.

"wa'alaikusalam nak, kamu sibuk ngga hari ini"

"citra ngga sibuk kok Bu, kebetulan hari ini hari Sabtu jadi citra libur"

"ibu kangen sama kamu, kamu mau ngga kesini nemuin ibu"

"bisa Bu, nanti citra kerumah ibu siang ya"

"kamu dijemput Adit aja ya nak, tadi ibu juga minta Adit untuk berkunjung juga kesini, karena ibu juga kangen sama Adit"

"Citra berangkat sendiri saja Bu naik motor, citra ngga mau merepotkan mas Adit"

"Tadi ibu udah bilang kok sama Adit dan Adit bilang tidak merepotkan sama sekali, kamu mau ya nak"

Citra menghela nafasnya pelan "yasudah nanti citra kesitu sama mas Adit Bu"

Diseberang telepon ibu Anton tersenyum bahagia dan membuat Rani yang baru saja turun dari kamarnya mengerutkan dahinya.

"kamu hati-hati dijalan ya nak"

"iya Bu makasih"

Akhirnya ibu Anton menutup teleponnya dan kembali tersenyum.

"ibu kenapa senyum-senyum terus dari tadi, habis telepon siapa si Bu" *tanya Rani setelah melihat ibunya selesai menutup teleponnya.

"ibu habis telepon citra, ibu minta citra buat datang kesini sama nak Adit" * jelas ibunya

"ibu memang serius mau menjodohkan mbak citra sama mas Adit, Rani lihat mbak citra masih belum bisa nglupain mas Anton loh Bu, apa ngga kasian nanti mbak citranya"

"Justru ibu mau menjodohkan mereka berdua biar citra bisa cepat melupakan almarhum kakak kamu Ran, ibu kasian sama citra yang tinggal sendiri, ibu mau ada yang menjaga dia, kamu tau kan maksud ibu"

"iya Bu, Rani paham kok, tapi mungkin mas Adit harus sabar, karena Rani tau mba citra sampai saat ini masih sayang sama Almarhum kakak"

Ibu Anton mengangguk "ibu paham kok, ibu juga sudah bilang sama nak Adit, dan nak aditpun mau menunggu sampai citra mau membuka hatinya untuk nak Adit"

"Sekarang ibu Rani pindah profesi jadi biro jodoh ya hahaha" *ucap Rani sambil tertawa.

Ibu Anton memukul lengan Rani pelan sambil tersenyum "Dasar anak nakal"

Dilain tempat

Adit yang baru saja selesai mengisi lagu dicafe tempat dia bekerja, segera menuju ke ruang istirahat untuk membereskan barang-barangnya dan keluar menuju parkiran.

Setelah menaiki mobilnya Adit melajukan mobilnya menuju apartemen citra, jam baru menunjukkan pukul 10 pagi sedangkan mereka akan berkunjung kerumah ibu Anton pada pukul 2 siang.

Adit sengaja datang lebih awal karena dia sudah sangat merindukan citra, gadis yang sudah membuatnya tergila-gila.

Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit, Adit sampai didepan unit apartemen milik citra dan segera mengetuk pintunya.

tok.tok.tok.

Citra membuka pintu apartemennya dan kaget melihat sosok yang berada didepannya, Adit hari ini terlihat sangat tampan dengan Hem berwarna hitam dan celana jeans berwarna biru , cukup lama citra terdiam dengan terus menatap wajah Adit.

Adit tersenyum melihat wajah citra yang sedang terpesona melihatnya.

Namun sudah hampir 1 menit Adit berdiri didepannya citra masih terus saja terdiam "fyuhhh" * Adit meniup pelan wajah cantik milik citra.

Lihatlah bahkan saat belum mandi saja dia sangat terlihat cantik.

Citra yang mendapat tiupan dari Adit segera tersadar dari lamunannya dan mukanya langsung memerah karena menahan malu.

"m,,mas Adit kok pagi banget datang, sini masuk mas" *citra mempersilahkan Adit masuk kedalam dan duduk disofa yang berada diruang tamu.

"iya dari cafe aku Langsung kesini, soalnya kalo pulang kerumah nanti jauh bolak baliknya" *jelas Adit dan citra mengangguk

"Mas Adit mau minum apa biar citra ambilin"

"air putih aja cit, tadi mas baru minum kopi dicafe"

Citra mengangguk dan berjalan ke dapur y mengambil air putih dan sedikit cemilan dilemari es.

"Silahkan diminum mas Adit dan ini ada sedikit kue, citra mandi dulu ya mas, tadi abis beres-beres, keringat nya banyak bau asem "* ucap citra sambil terkekeh.

Adit ikut terkekeh "kamu masih tetep wangi kok cit, dan aku tetep suka sama kamu dalam keadaan belum mandi sekalipun" *ucap Adit dalam hati.

Citra beranjak menuju kamar mandi yang berada di luar kamarnya karena lampu kamar mandi kamarnya mati.

Setelah selesai mandi, betapa bodohnya dia karena lupa tidakmembawa handuk sedangkan bajunya sudah dia masukan kedalam ember yang berisi air.

10 menit berlalu citra masih terus berdiam diri didalam kamar mandi dengan tubuh polos dan basah.

"aduh dingin banget lagi,yaudah deh minta tolong mas Adit aja"

Akhirnya citra memutuskan untuk memanggil Adit yang sedang duduk diruang tamu.

"Mas Adit, mas Adit" *teriak citra dari dalam kamar mandi

Aditpun segera berlari mendengar teriakan citra, dia berfikir terjadi bsesuatu dengan citra

"Citra ada apa cit, kamu ngga papa kan" *ucap Adit dengan nada panik sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi.

"citra ngga papa mas, emm..*citra ragu untuk mengatakan apa yang terjadi tapi tubuhnya yang sudah sangat kedinginan membuatnya mau tak mau harus meminta tolong sama Adit.

"kamu kenapa cit"

"mas Adit, citra lupa ngga bawa handuk, dan baju citra sudah basah, bisa minta tolong ngga buat ambilin handuk citra didalam kamar citra mas?

Adit kaget dan sempat bingung, namun akhirnya dia mengambilkan handuk citra didakamarnya dan membawanya kembali dan memberikannya kecitra.

Citra yang sudah menerima handuk miliknya segera keluar dengan hanya memakai handuk saja.

"mas Adit tutup mata ya, citra mau keluar nanti kalau citra udah sampe dikamar mas Adit boleh buka mata lagi.

Adit mengangguk dan mengikuti arahan citra, namun citra tidak tau kalau mata Adit sedikit terbuka dan tidak sengaja melihat sebagian tubuh putih milik citra.

"Ya Tuhan adit kenapa kamu ngintip si" *Adit bergumam sendiri merutuki kebodohannya yang malah mengintip tubuh citra yang sedang berjalan menuju kamarnya.

"sudah mas Adit boleh buka mata " *teriak citra dari dalam kamarnya.

Aditpun membuka matanya dan berjalan kembali ke ruang tamu dengan perasaan yang campur aduk.

Terpopuler

Comments

orang awam

orang awam

p

2021-12-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!