Akhirnya citra pulang menggunakan ojek online sedangkan mas Anton menyelesaikan pekerjaannya.
Mas Anton kembali melanjutkan pekerjaannya, setelah selesai menelfon citra, pujaah hatinya yang selama ini mengisi kekosongan hatinya.
Anton adalah anak kedua dari 3 bersaudara, dia mempunyai 1 kakak perempuan dan 1 adik perempuan jadi dia adalah anak laki-laki satu-satunya dikeluarga besarnya.
Anton sudah kehilangan sosok ayah semenjak umurnya 8 tahun, dan sejak saat itulah dirinya sebagai anak laki-laki satu-satunya berjanji akan selalu berusaha melindungi keluarganya dan membiayai keluarganya.
Itu yang membuat Anton sangat dewasa diumurnya saat ini, membuat banyak wanita nyaman dan kagum dengannya, namun hanya satu wanita yang bisa meluluhkan hatinya dialah citra kekasihnya saat ini.
Dua jam berlalu setelah Anton menyelesaikan pekerjaannya, akhirnya Anton pulang dengan menggunakan motor bebek berwarna hitam miliknya, sebenarnya Anton mempunyai mobil dirumahnya namun dia dan citra lebih nyaman mengendarai motor, akhirnya setiap berangkat kerja dia akan menggunakan motornya.
Anton berjalan membelah jalanan kota yang sudah cukup sepi karena saat ini jam sudah menunjukkan pukul 21 lebih 25 menit, Anton begitu kelelahan karena seharian mengerjakan pekerjaan yang lumayan menunmpuk.
Saat Anton sedang melintas disebuah jalan yang lumayan sepi tiba-tiba Anton kehilangan keseimbangan dan mengakibatkan kan dirinya menabrak sebuah pohon besar dipinggir jalan.
*Brak*
Suara yang dihasilkan dari benturan motor milik Anton dengan pohon didepannya cukup keras, namun tidak ada satupun orang yang mendengar, karena memang jalan tersebut lumayan jauh dari pemukiman warga.
Anton mencoba meminta tolong sebelum kesadarannya menghilang.
Dilain tempat
Adit yang kehabisan bahan makanan dirumahnya, berniat untuk berbelanja di mall yang berada ditengah ibu kota jakarta, sekaligus mencari angin agar tidak suntuk terus-terusan berdiam diri dirumah, mengingat semenjak dirinya kembali kekota Jakarta Adit selalu berada dirumah.
Dengan menggunakan celana jeans berwarna hitam dan kaos lengan pendek berwarna putih serta jaket kulit berwarna hitam Adit bersiap menaiki mobil, mobil yang dia beli dari tabungannya yang dia kumpulkan dari uang yang dikirim oleh ayah tirinya untuk uang jajannya sejak dia masih kecil.
Selesai berbelanja dan jalan-jalan sebentar di mall, Adit memutuskan untuk pulang kerumahnya, karena memang supermarket akan tutup pada pukul 9 malam dan saat ini menunjukkan pukul 8 lebih 50.
adit pulang melewati jalan pintas yang bisa menghemat waktu hampir 20 menitan.
Saat melewati jalan yang sepi, Adit melihat orang yang tergeletak dipinggir jalan dengan motor yang masih menyala dengan jarak yang cukup jauh.
Adit mendekati orang tersebut dan melihat darah dibagian hidung dan telinga, serta lecet-lecet dibeberapa bagian tubuh lainnya.
Adit melihat kearah sekitar berharap ada orang yang lewat namun nihil, akhirnya dia membawa orang tersebut kerumah sakit yang jaraknya cukup dekat dengan lokasi kecelakaan.
Sesampainya di Rumah sakit, para petugas medis langsung berlari menuju mobil Adit yang baru saja terparkir didepan ruang IGD dengan membawa brankar.
Sebelum sampai dirumah sakit Adit memang sudah menghubungi pihak rumah sakit bahwa ada korban kecelakaan dengan kondisi yang sangat parah sedang dibawa menuju kerumah sakit tersebut jadi itu sebabnya petugas sudah mempersiapkan diri saat Adit sampai.
Anton dibawa keruang ICU untuk menjalankan pemeriksaan karena memang kondisinya sangat serius.
Perawat menyerahkan tas yang masih dipakai Anton kepada Adit, karena memang hanya Adit pihak dari Anton.
Adit memberanikan diri untuk mengambil ponsel milik Anton dan mencari kontak dipanggilan terakhir diponsel Anton, karena itu artinya mereka pasti saling berkabar sebelum kejadian naas ini.
Terlihat disana nama kontak bertulis my love dan Adit memencet tombol telepon.
Beberapa menit berdering akhirnya telepon diangkat oleh pemilik kontak my love tersebut dan terdengar suara lembut seorang perempuan yang Adit yakini adalah kekasih si korban.
"Hallo assalamualaikum, mas sudah sampai ya? kok lama si? ngerjain laporan dari berapa tahun? wkwkwk "* terdengar citra bertanya sangat panjang dan meledek kekasihnya, membuat Adit tidak tega memberitahukan keadaan korban saat ini.
"maaf saya bukan pemilik ponsel ini, saya tadi menemukan pemilik ponsel ini tergeletak dijalan dengan luka yang cukup serius karena kecelakaan tunggal, dan saat ini korban berada dirumah sakit Sehat Sentosa didepan ruang ICU" *Adit menjelaskan kepada wanita diseberang telepon dengan perasaan yang tidak tega, karena Adit tau pasti wanita diseberang telepon sangat syok dan sedih.
Lama tidak ada jawaban, Adit justru mendengar isakan dari seberang telepon dan tidak lama teleponnya dimatikan, membuat Adit bingung apa yang terjadi dengan wanita tersebut.
Adit memutuskan untuk menunggu sampai dokter keluar dari ruang ICU.
20 menit berlalu dokter akhirnya keluar dengan wajah yang susah diartikan.
"keluarga pasien" *dokter bertanya kepada Adit yang duduk didepan ruang ICU seorang diri.
"saya yang membawa pasien ke rumah sakit ini, tapi saya bukan keluarga pasien" *jawab Adit
"Saya keluarga pasien dok, saya tunangannya" tiba-tiba dari arah belakang terdengar suara seorang wanita cantik yang tak lain adalah citra dengan mata sembapnya, citra berjalan mendekat kearah dokter yang menangani mas Anton, tanpa melirik kearah Adit yang sedang kaget karena ternyata kekasih korban adalah wanita yang kemarin mengantarkan dia pulang.
Dokter kemudian berbicara dengan sangat hati-hati "begini mbak, saya harap mba tenang dan ikhlas, kami sudah berusaha semaksimal mungkin namun, pasien tidak bisa kami selamatkan karena benturan dikepala pasien membuat darah menggumpal dan membuat kinerja otak tidak berfungsi sehingga pasien tidak bisa terselamatkan"
*DAM*
Kaki citra tiba-tiba melemas dan saat citra hampir jatuh kelantai Adit menangkap tubuh langsing wanita didepannya.
"Mas Anton" * suara lirih citra memanggil nama kekasihnya yang sekarang sudah tiada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments