Healing Smile

“Marisa!”

Zac reflek menyebut nama kekasihnya yang sudah meninggal dua tahun yang lalu, semua orang yang berada di tempat yang sama tampak menatapnya dengan pandangan sedih.

Lily sendiri bahkan terlihat terkejut, niatnya ingin memberi kejutan kepada Zac dengan membawa saudara Marisa yang kebetulan menjadi seniornya di London. Malah dia sendiri yang terkejut karena sikap Zac yang di luar perkiraannya.

Mama Sarah yang duduk di sebelah tante Daisy pun terlihat kaget dengan reaksi Zac. Wanita yang sudah melahirkan Zac itu segera berjalan untuk menghampiri putra pertamanya.

“Zac! Kamu baik-baik saja, 'kan?” tanya Mama Sarah yang begitu mencemaskan putranya.

Zac menoleh ke arah mamanya dengan tatapan sayu dan mengulas senyum. “I'm okay, Ma.” Ia mengalihkan perhatiannya pada gadis yang mirip dengan Marisa, mengamati wajah gadis itu dengan saksama. za a

Memang benar gadis di hadapannya ini sangat mirip dengan kekasihnya yang sudah meninggal, tapi ia mencoba menguasai hatinya. Seseorang yang sudah meninggal tidak mungkin hidup lagi 'kan? Ia bahkan meyakinkan hal itu pada dirinya sendiri.

Namun, rasa rindu yang ia rasakan kepada Marisa sepertinya sudah tidak dapat dibendung lagi, ia mendekati gadis itu. “Kenapa kamu begitu mirip dengannya?” pertanyaan Zac sontak membuat Lily merasa bersalah dengan tindakan yang ia lakukan.

“Kak, maafkan aku. Aku tak bermaksud membuatmu bersedih, dia saudara Marisa yang kebetulan sekarang menjadi seniorku. Awalnya aku juga sangat kaget karena dia begitu mirip dengan Marisa, tapi—.”

“Tidak apa-apa Lily, aku baik-baik saja!” potong Zac cepat seraya mencoba tersenyum meskipun sedikit dipaksakan.

“Aku juga merasakan yang kamu rasakan, aku begitu kehilangan Marisa,” ucap gadis yang merupakan saudara Marisa itu.

Entah kenapa hati Zac tiba-tiba terasa sakit, setelah ia berusaha keras untuk mengikhlaskan kepergian Marisa. Kini hadir seorang gadis yang begitu mirip dengan kekasihnya, walaupun tidak secara keseluruhan kemiripan mereka. Namun, jika orang tidak teliti maka akan menganggap bahwa gadis itu adalah Marisa.

Tak terkecuali Zac, ia hampir hanyut dalam halusinasinya jika yang berdiri di hadapannya adalah sosok kekasih yang begitu ia rindukan.

🍁🍁🍁

Setelah peresmian butik tante Daisy usai, kini Zac dan Natasha—nama gadis yang merupakan saudara Marisa. Tampak duduk di sebuah cafe yang tak jauh dari butik.

“Semua masih seperti mimpi ya?” kalimat pembuka yang dipilih Natasha membuat Zac mengulas senyum. Meskipun ia membenarkan ucapan gadis itu, tapi ini semua adalah takdir Tuhan. Seperti yang selalu diucapkan Oma Erina dan Mamanya.

“Semua sudah menjadi ketetapanNya, kita hanya bisa menjalani dan berusaha yang terbaik.”

“Kamu masih mencintai Marisa, bukan?”

Pertanyaan Natasha sontak membuat Zac menatap gadis itu dengan tatapan heran.

“Maaf, maksudku selama ini yang aku dengar dari Lily dan cerita dari Marisa langsung. Kalian adalah sepasang kekasih yang sangat serasi dan tak terpisahkan. Jadi, aku yakin saat ini kamu pasti masih mencintai Marisa, 'kan?” ada penekanan dalam kalimat Natasha, gadis itu seolah ingin menegaskan sesuatu.

Zac menunduk seraya menghela napas lirih, entah apa tujuan Natasha menanyakan pertanyaan sensitif itu padanya. Tapi, kali ini ia merasa tak perlu menjawabnya. Meskipun Natasha adalah saudara Marisa dan bahkan mereka sangat mirip. Namun, tidak seharusnya ia bertanya hal itu bukan?

“Aku rasa pertanyaanmu itu, tak membutuhkan jawaban,” jawab Zac singkat. Kedua sudut bibirnya tampak melengkung sempurna. Sebuah senyuman yang dilihat Natasha begitu menawan. Pantas saja Marisa begitu menyukainya dulu.

“Maaf, jika aku salah bertanya. Tapi aku harap kamu tak begitu saja melupakan Marisa karena dia dulu sangat mencintaimu, kamu tentunya tak ingin melihat dia bersedih, 'kan?” wajah gadis itu terlihat datar, seolah tanpa beban ia mengatakan semua itu pada Zac.

Sekali lagi pertanyaan Natasha membuat dadanya berdenyut nyeri dan sekarang pikiran Zac mulai mengingat kembali bagaimana dulu ia begitu bahagia saat bersama Marisa.

Perasaan bersalah yang beberapa hari menghantuinya dan mulai mampu ia atasi. Kini perlahan hadir kembali, perasaannya kembali gamang. Zac memilih bergeming seraya mengalihkan perhatiannya dari gadis itu, menatap pada sepasang kekasih yang duduk berjarak beberapa meja darinya. Senyum tipis tampak terukir kembali di bibirnya. Ia seperti sedang flashback, kenangan bersama dengan Marisa yang tak pernah akan ia lupakan kini tergambar jelas di hadapannya.

Bayangan dirinya dan Marisa seolah terpampang nyata, senyuman manis Marisa yang selalu menjadi healing smilenya bahkan tak pernah ia lupakan. Ia memejamkan mata demi merasakan dadanya yang semakin sesak.

Aku sangat merindukanmu, Marisa, batin Zac seiring dengan rasa sesak yang semakin memenuhi dadanya.

🍁🍁🍁

Di lain tempat, di sebuah rumah sederhana yang tampak asri dengan tanaman yang ditata rapi di teras depan dengan dua pot bunga besar yang terletak di sisi kanan kiri pagar kecil yang mengelilingi teras dan dalam rumah tersebut terlihat dua orang wanita yang tengah duduk di ruang televisi dengan fokus tertuju pada koper yang sengaja diletakkan di meja.

Sena tampak ragu membuka benda kotak besar berwarna hitam itu, ia melihat ke arah ibunya. Bu Ratna terlihat mengangguk. Kedua wanita itu begitu menghayati, sungguh jika ada orang lain yang melihat tingkah mereka. Pasti orang lain itu berpikir bahwa mereka sedang memecahkan suatu masalah yang serius. Padahal kenyataanya, mereka hanya sedang ragu antara membuka atau tidak koper yang diberikan oleh bos Montana Group.

Dengan menghela napas kasar, Sena akhirnya membulatkan tekad untuk membuka koper tersebut. Kedua matanya seakan mau loncat dari tempat ketika koper hitam itu berhasil ia buka. Tumpukan lembaran uang seratus ribu yang entah berapa jumlahnya, yang pasti jumlahnya begitu banyak. Sukses membuat ibu dan anak terbelalak tak percaya.

“Sena, itu uangnya banyak sekali. Lebih baik kamu kembalikan saja, kita tidak bisa menerima uang sebanyak itu, Na!” perintah ibunya yang mendadak takut ketika mendapat rezeki yang tak diduga-duga itu.

Sena mengangguk, membenarkan ucapan ibunya. “Iya, Bu. Besok akan Sena kembalikan.”

Terpopuler

Comments

༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜

༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜

curiga Natasha bukan gadis baik² 🙄

2022-03-04

1

ℒℴℴ𝓃𝓀Ryuzein•𖣤​᭄😎

ℒℴℴ𝓃𝓀Ryuzein•𖣤​᭄😎

orang baik pasti kebanyakan selalu bikin perasaannya bersalah Mulu beda sama orang yang gak punya pulsa eh hati😅

2022-03-04

2

Anin 💝💋

Anin 💝💋

lanjut besuk lgi bacany ya kk othor....

2022-02-18

0

lihat semua
Episodes
1 Gadis yang Malang
2 Pria Arogan
3 Gadis Itu!
4 Kebetulan yang Menyebalkan
5 Don't Want to Meet You
6 Persiapan Rapat Penting
7 Merutuki Kebodohan
8 Perasaan Bersalah
9 Dukungan Oma
10 Resign
11 Nasi Uduk
12 Benarkah Dia?
13 Healing Smile
14 Menahan Kesal
15 Ikuti Aku!
16 Tawaran yang Menggiurkan
17 Sekretaris Pribadi
18 Tak Tinggal Diam
19 Kejahatan akan Mendapat Balasannya
20 Menolak Tawaran
21 Kenangan Masa Lalu
22 Tamu tak Diundang
23 Hadiah
24 Obsesi
25 Obsesi Part. 2
26 Biarkan Aku Menyukaimu
27 Bagai Langit dan Bumi
28 Ucapan Terima Kasih
29 Warung Apung
30 Terpesona
31 Menepati Janji
32 Lounge and Bar
33 Panik
34 Salah Paham
35 Merindukan Ayah
36 Sangat Menyakitkan
37 Petuah dari Wanita Luar Biasa
38 Keputusan yang Sulit
39 Restu Mama
40 Maling
41 Berubah
42 Jangan Seperti Ini!
43 Stupid Girl!
44 Tidak Terlalu Menyakitkan
45 Wanita dengan Segala Kerumitannya
46 Hari yang Berat
47 Bersyukur
48 Membatalkan Lamaran
49 Because It's You
50 Anniversary Opa dan Oma
51 Yes, I Will
52 si Dokter dan si Pasien
53 Belum Terbiasa
54 Jalan-jalan ke Mall
55 Untuk Ibu
56 Thank You for Coming Into My Life
57 Hari yang dinanti
58 Hari Bahagia
59 Hanya Ingin Berduaan
60 Panik
61 Hal Memalukan
62 Kita di Rumah Sakit!
63 Jangan Memanjakanku!
64 Penyihir Cinta
65 Penyesalan
66 Aku Malu!
67 Motif Natasha
68 Warung Bakso
69 Nomor Tidak Dikenal
70 Kamu Jangan Khawatir
71 Jangan Pernah Menggangguku Lagi!
72 Kita ke Bali
73 Welcome to Bali
74 Kamu tak Menginginkanku!
75 Aku Sangat Mencintaimu, Sayang!
76 Siapa Wanita Itu?!
77 Gadis yang Manis
78 Emosi
79 Apa Kamu Cemburu?
80 Semoga Dia Tenang di Sana
81 Ada Apa Lagi Ini?
82 Salah Sangka
83 Mantan Rama
84 Gadis Kecil
85 Bandara
86 Rumah Makan Nasi Uduk
87 Jangan Menatap Istriku!
88 Bersikap Dingin
89 Aku Tak Cemburu!
90 Apa Kamu Masih Marah?
91 Ide Gila!
92 Tak Ingin Pergi
93 Black Line
94 Bubur Ayam
95 Kamu yang Memulai
96 Kabar Membahagiakan
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Gadis yang Malang
2
Pria Arogan
3
Gadis Itu!
4
Kebetulan yang Menyebalkan
5
Don't Want to Meet You
6
Persiapan Rapat Penting
7
Merutuki Kebodohan
8
Perasaan Bersalah
9
Dukungan Oma
10
Resign
11
Nasi Uduk
12
Benarkah Dia?
13
Healing Smile
14
Menahan Kesal
15
Ikuti Aku!
16
Tawaran yang Menggiurkan
17
Sekretaris Pribadi
18
Tak Tinggal Diam
19
Kejahatan akan Mendapat Balasannya
20
Menolak Tawaran
21
Kenangan Masa Lalu
22
Tamu tak Diundang
23
Hadiah
24
Obsesi
25
Obsesi Part. 2
26
Biarkan Aku Menyukaimu
27
Bagai Langit dan Bumi
28
Ucapan Terima Kasih
29
Warung Apung
30
Terpesona
31
Menepati Janji
32
Lounge and Bar
33
Panik
34
Salah Paham
35
Merindukan Ayah
36
Sangat Menyakitkan
37
Petuah dari Wanita Luar Biasa
38
Keputusan yang Sulit
39
Restu Mama
40
Maling
41
Berubah
42
Jangan Seperti Ini!
43
Stupid Girl!
44
Tidak Terlalu Menyakitkan
45
Wanita dengan Segala Kerumitannya
46
Hari yang Berat
47
Bersyukur
48
Membatalkan Lamaran
49
Because It's You
50
Anniversary Opa dan Oma
51
Yes, I Will
52
si Dokter dan si Pasien
53
Belum Terbiasa
54
Jalan-jalan ke Mall
55
Untuk Ibu
56
Thank You for Coming Into My Life
57
Hari yang dinanti
58
Hari Bahagia
59
Hanya Ingin Berduaan
60
Panik
61
Hal Memalukan
62
Kita di Rumah Sakit!
63
Jangan Memanjakanku!
64
Penyihir Cinta
65
Penyesalan
66
Aku Malu!
67
Motif Natasha
68
Warung Bakso
69
Nomor Tidak Dikenal
70
Kamu Jangan Khawatir
71
Jangan Pernah Menggangguku Lagi!
72
Kita ke Bali
73
Welcome to Bali
74
Kamu tak Menginginkanku!
75
Aku Sangat Mencintaimu, Sayang!
76
Siapa Wanita Itu?!
77
Gadis yang Manis
78
Emosi
79
Apa Kamu Cemburu?
80
Semoga Dia Tenang di Sana
81
Ada Apa Lagi Ini?
82
Salah Sangka
83
Mantan Rama
84
Gadis Kecil
85
Bandara
86
Rumah Makan Nasi Uduk
87
Jangan Menatap Istriku!
88
Bersikap Dingin
89
Aku Tak Cemburu!
90
Apa Kamu Masih Marah?
91
Ide Gila!
92
Tak Ingin Pergi
93
Black Line
94
Bubur Ayam
95
Kamu yang Memulai
96
Kabar Membahagiakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!