Merutuki Kebodohan

Sena hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan Mei, moodnya seketika jadi hancur. Tapi bagaimanapun ia harus bersikap profesional, tidak boleh melibatkan hati saat ia sedang bekerja.

Semuanya sudah selesai, Sena! I know you can do it.

Kalimat penyemangat yang diucapkan dalam hati, rupanya sedikit mampu membuat senyumnya terukir. Sakit hati bukan akhir dari segalanya, tapi entah kenapa rasa sakit itu begitu membekas dan terngiang dalam ingatannya.

“Semua sudah siap? Kita berangkat sekarang!” suara Pak Deni seketika membuyarkan lamunannya. Ia menghela napas lirih sebelum akhirnya mengiyakan ajakan Pak Deni.

“Baik, Pak!” jawab serempak semua orang yang berada di ruangan tersebut.

🍁🍁🍁

Sebuah gedung pencakar langit yang berada tak jauh dari gedung tempat Sena bekerja menjadi tujuan timnya kali ini. Bukan kali pertama ia masuk ke dalam gedung tersebut.

Namun, kalimat Pak Deni yang mengatakan jika CEO dari Montana Group yang merupakan generasi keempat dari penerus keluarga terkaya di Indonesia yang akan menghadiri meeting hari ini tiba-tiba membuatnya sedikit gugup. Tentunya ia tak ingin melakukan kesalahan dalam presentasinya kali ini, ia harus bisa menyuguhkan performa terbaiknya.

Sena dan timnya kini sudah menjejakkan kaki ke sebuah ruangan yang luasnya tiga kali dari ruang meeting di tempatnya bekerja. Kesan nyaman dan astetik begitu melekat pada ruangan tersebut.

Seorang staff wanita yang usianya sekitar 25 tahunan tampak menyiapkan semua hal yang dibutuhkan oleh sang CEO. Wanita itu terlihat begitu elegan dengan balutan busana yang bisa dipastikan merupakan keluaran sebuah brand ternama.

Ketiga rekan kerja pria Sena bahkan tak berkedip melihat staff dari Montana Group itu. “Lihatlah, dia sangat cantik sekali. Aku rasa untuk masuk ke perusahaan ini memang harus good looking ya? Buktinya dari customer service di depan hingga staff pegawainya semua tampak berkelas, tidak ada yang mengecewakan,” celetuk Toni.

“Tentu saja, perusahaan terbesar di Indonesia memang harusnya melakukan seleksi ketat untuk karyawannya.”

“Tapi, di kantor kita juga ada yang tak kalah good lookingnya dengan beberapa staff di sini. Itu Sena dan Mei, mereka terlihat seperti bidadari di antara para buaya,” seloroh Jono seraya menahan tawa.

Memang benar di kantor tempat Sena bekerja 70 persen pegawainya adalah laki-laki, perusahaan yang bergerak di bidang desain grafis itu lebih banyak menerima pegawai pria dibandingkan seorang wanita. Jadi tak salah jika seorang Sena yang memang memiliki paras yang cantik dan kulit putih yang diturunkan dari ibunya itu menjadi primadona di kantornya.

🍁🍁🍁

Setelah menunggu hampir kurang lebih lima belas menit, tampak beberapa orang memasuki ruang meeting tersebut. Dua orang yang masuk terlebih dahulu terlihat biasa saja. Namun, saat seorang pria yang memiliki badan proporsional dengan wajah tampan yang mampu membuat kaum hawa terpaku menatapnya melangkah masuk ke ruangan tersebut tiba-tiba membuat ruangan yang awalnya dingin dan lengang berubah menjadi hangat serta membuat tim Sena yang sudah menunggu sedari tadi tampak bersemangat dari sebelumnya.

Semua rekan kerja Sena tak terkecuali Mei tampak terpesona oleh paras menawan seorang pewaris Klan Hutama tersebut.

Tapi itu semua tidak berlaku bagi Sena, memang benar ia terkejut saat melihat pria yang merupakan CEO itu. Namun, terkejutnya bukan sebagai seorang gadis yang mengagumi ketampanan lawan jenisnya. Melainkan ia terkejut karena ternyata pria yang sudah salah paham dengannya adalah seorang yang sangat berkuasa di perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaannya.

Sena sedikit panik, pasalnya ia sempat berlaku kurang menyenangkan pada pertemuan pertama dan kedua dengan pria berhidung mancung itu.

Jadi dia CEOnya? Dia Tuan Arzachel? Ah bodonya kamu Sena, kemana saja kamu selama ini? Kenapa kamu tidak tahu jika pria yang sudah berbaik hati ingin menolongmu adalah Tuan Arzachel yang sangat terkenal di kalangan para wanita yang berharap menjadi Cinderella di dunia nyata. Dan bisa-bisanya kamu malah bersikap tidak sopan dengannya.

Gadis itu tak henti merutuki kebodohannya, wajah paniknya bahkan terlihat jelas oleh atasannya. “Sena, kamu baik-baik saja, 'kan?” tanya Pak Deni yang terlihat khawatir dengan perubahan sikapnya.

“O, saya baik-baik saja, Pak,” balasnya dengan tersenyum canggung. Sena mencoba menutupi wajahnya dari Zac, tentunya ia tak ingin pria itu menyadari jika gadis yang ia coba selamatkan dan bersikap tidak sopan kepadanya, sekarang berada satu ruangan dengannya.

Sikapnya yang begitu aneh, tentu saja berkebalikan dengan sikap Mei. Gadis itu tampak begitu senang saat melihat Zac, pandangannya bahkan terus tertuju pada pria yang sedang duduk di paling ujung itu.

Rapat pun dimulai, Sena masih terus berusaha untuk menguasai rasa gugupnya ditambah dengan ketakutannya jika sampai CEO Montana tak meloloskan kerjasama mereka kali ini karena kesalahan yang seharusnya tak pernah ia lakukan.

Namun, di luar dugaannya. Presentasi yang ia lakukan berjalan dengan sangat baik, ia bahkan sangat piawai dalam mempresentasikan materinya. Zac bahkan terlihat begitu antusias mendengarkan presentasinya.

Pertemuan mereka yang selalu terjadi kebetulan membuat Zac sedikit terusik, apalagi sikap Sena yang seolah menghindarinya. Seperti yang dilakukan Sena barusan, presentasi yang ditujukan untuk menarik minat seorang CEO Montana. Tapi yang dilakukan Sena malah melihat ke arah Rama dan dua orang yang duduk di depan Zac.

Sena selalu menghindari kontak mata dengan Zac, ia ingin menganggap bahwa ini adalah pertemuan pertama mereka dan berharap pria itu tidak menyinggung apapun tentang kejadian di atap gedung seperti yang kemarin dilakukan Zac ketika di taman.

Gadis itu tampak menghela napas lega ketika berhasil menyampaikan presentasi dengan singkat, padat dan jelas, Zac bahkan begitu semangat bertepuk tangan sesaat ia mengakhiri presentasinya. Tentu saja hal itu menjadi poin plus, Pak Deni berulang kali mengacungkan jempol ke arahnya.

Namun, tidak dengan Mei. Teman Sena yang bermuka dua itu terlihat begitu kesal karena penampilan Sena yang menarik banyak perhatian termasuk sang CEO.

“Saya sangat terkesan sekali dengan presentasi nona—?” Zac tampak menatapnya dengan wajah bertanya-tanya.

“Sena, Tuan Zac,” balas Pak Deni cepat.

“Nona Sena, nama yang bagus,” puji Zac seraya mengulas senyum.

Sena segera menunduk karena merasa tak nyaman dengan pujian Zac, tentu saja tatapan iri kembali dilayangkan Mei. Bukannya ia tak sadar. Namun, ia merasa tak perlu meladeni teman yang sudah merebut kekasihnya itu.

“Terima kasih, anda terlalu memuji, Tuan,” ucap Sena seraya menatap Zac sekilas.

“Maaf jika aku salah, tapi sepertinya kita pernah bertemu sebelumnya, 'kan?” pertanyaan Zac sontak membuat Sena membelalak tak percaya. Bagaimana mungkin di acara formal seperti ini, pria itu masih membahas hal tak penting yang sangat ia takutkan.

“Ehm ... Maaf, saya permisi ke toilet sebentar.” Sena tak ingin mencari masalah, jadi ia memilih menghindar dari pertanyaan Zac.

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

aku rate kak

2022-11-04

0

nurhaya507

nurhaya507

sena good looking 👍

2022-05-01

2

༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜

༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜

si Mei slalu iri pd Sena,pst skrg dia mau mendekati Zac juga...😤😤

2022-03-04

2

lihat semua
Episodes
1 Gadis yang Malang
2 Pria Arogan
3 Gadis Itu!
4 Kebetulan yang Menyebalkan
5 Don't Want to Meet You
6 Persiapan Rapat Penting
7 Merutuki Kebodohan
8 Perasaan Bersalah
9 Dukungan Oma
10 Resign
11 Nasi Uduk
12 Benarkah Dia?
13 Healing Smile
14 Menahan Kesal
15 Ikuti Aku!
16 Tawaran yang Menggiurkan
17 Sekretaris Pribadi
18 Tak Tinggal Diam
19 Kejahatan akan Mendapat Balasannya
20 Menolak Tawaran
21 Kenangan Masa Lalu
22 Tamu tak Diundang
23 Hadiah
24 Obsesi
25 Obsesi Part. 2
26 Biarkan Aku Menyukaimu
27 Bagai Langit dan Bumi
28 Ucapan Terima Kasih
29 Warung Apung
30 Terpesona
31 Menepati Janji
32 Lounge and Bar
33 Panik
34 Salah Paham
35 Merindukan Ayah
36 Sangat Menyakitkan
37 Petuah dari Wanita Luar Biasa
38 Keputusan yang Sulit
39 Restu Mama
40 Maling
41 Berubah
42 Jangan Seperti Ini!
43 Stupid Girl!
44 Tidak Terlalu Menyakitkan
45 Wanita dengan Segala Kerumitannya
46 Hari yang Berat
47 Bersyukur
48 Membatalkan Lamaran
49 Because It's You
50 Anniversary Opa dan Oma
51 Yes, I Will
52 si Dokter dan si Pasien
53 Belum Terbiasa
54 Jalan-jalan ke Mall
55 Untuk Ibu
56 Thank You for Coming Into My Life
57 Hari yang dinanti
58 Hari Bahagia
59 Hanya Ingin Berduaan
60 Panik
61 Hal Memalukan
62 Kita di Rumah Sakit!
63 Jangan Memanjakanku!
64 Penyihir Cinta
65 Penyesalan
66 Aku Malu!
67 Motif Natasha
68 Warung Bakso
69 Nomor Tidak Dikenal
70 Kamu Jangan Khawatir
71 Jangan Pernah Menggangguku Lagi!
72 Kita ke Bali
73 Welcome to Bali
74 Kamu tak Menginginkanku!
75 Aku Sangat Mencintaimu, Sayang!
76 Siapa Wanita Itu?!
77 Gadis yang Manis
78 Emosi
79 Apa Kamu Cemburu?
80 Semoga Dia Tenang di Sana
81 Ada Apa Lagi Ini?
82 Salah Sangka
83 Mantan Rama
84 Gadis Kecil
85 Bandara
86 Rumah Makan Nasi Uduk
87 Jangan Menatap Istriku!
88 Bersikap Dingin
89 Aku Tak Cemburu!
90 Apa Kamu Masih Marah?
91 Ide Gila!
92 Tak Ingin Pergi
93 Black Line
94 Bubur Ayam
95 Kamu yang Memulai
96 Kabar Membahagiakan
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Gadis yang Malang
2
Pria Arogan
3
Gadis Itu!
4
Kebetulan yang Menyebalkan
5
Don't Want to Meet You
6
Persiapan Rapat Penting
7
Merutuki Kebodohan
8
Perasaan Bersalah
9
Dukungan Oma
10
Resign
11
Nasi Uduk
12
Benarkah Dia?
13
Healing Smile
14
Menahan Kesal
15
Ikuti Aku!
16
Tawaran yang Menggiurkan
17
Sekretaris Pribadi
18
Tak Tinggal Diam
19
Kejahatan akan Mendapat Balasannya
20
Menolak Tawaran
21
Kenangan Masa Lalu
22
Tamu tak Diundang
23
Hadiah
24
Obsesi
25
Obsesi Part. 2
26
Biarkan Aku Menyukaimu
27
Bagai Langit dan Bumi
28
Ucapan Terima Kasih
29
Warung Apung
30
Terpesona
31
Menepati Janji
32
Lounge and Bar
33
Panik
34
Salah Paham
35
Merindukan Ayah
36
Sangat Menyakitkan
37
Petuah dari Wanita Luar Biasa
38
Keputusan yang Sulit
39
Restu Mama
40
Maling
41
Berubah
42
Jangan Seperti Ini!
43
Stupid Girl!
44
Tidak Terlalu Menyakitkan
45
Wanita dengan Segala Kerumitannya
46
Hari yang Berat
47
Bersyukur
48
Membatalkan Lamaran
49
Because It's You
50
Anniversary Opa dan Oma
51
Yes, I Will
52
si Dokter dan si Pasien
53
Belum Terbiasa
54
Jalan-jalan ke Mall
55
Untuk Ibu
56
Thank You for Coming Into My Life
57
Hari yang dinanti
58
Hari Bahagia
59
Hanya Ingin Berduaan
60
Panik
61
Hal Memalukan
62
Kita di Rumah Sakit!
63
Jangan Memanjakanku!
64
Penyihir Cinta
65
Penyesalan
66
Aku Malu!
67
Motif Natasha
68
Warung Bakso
69
Nomor Tidak Dikenal
70
Kamu Jangan Khawatir
71
Jangan Pernah Menggangguku Lagi!
72
Kita ke Bali
73
Welcome to Bali
74
Kamu tak Menginginkanku!
75
Aku Sangat Mencintaimu, Sayang!
76
Siapa Wanita Itu?!
77
Gadis yang Manis
78
Emosi
79
Apa Kamu Cemburu?
80
Semoga Dia Tenang di Sana
81
Ada Apa Lagi Ini?
82
Salah Sangka
83
Mantan Rama
84
Gadis Kecil
85
Bandara
86
Rumah Makan Nasi Uduk
87
Jangan Menatap Istriku!
88
Bersikap Dingin
89
Aku Tak Cemburu!
90
Apa Kamu Masih Marah?
91
Ide Gila!
92
Tak Ingin Pergi
93
Black Line
94
Bubur Ayam
95
Kamu yang Memulai
96
Kabar Membahagiakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!