Kebetulan yang Menyebalkan

Sena tampak duduk di taman sembari menunggu toko buku langganannya buka. Ia melihat ponselnya yang sedari tadi sengaja ia matikan karena tak ingin diganggu dengan telepon atau pesan yang dikirim Hansa.

Benar dugaannya, puluhan pesan yang dikirim beruntun yang menyebabkan notifikasinya berbunyi berulang kali membuatnya harus menghela napas panjang karena saking kesalnya. Ia memejam mata singkat untuk menyiapkan mental dan hatinya.

Hansa adalah cinta pertamanya dan adegan ciuman yang dilakukan Hansa dan Mei di pantry kantor, saat ia tak sengaja memergokinya. Benar-benar terpatri dalam ingatannya, jijik sekaligus benci seolah melebur menjadi satu.

Sena bukan gadis yang terbiasa dengan ciuman dan pelukan, sekalipun mereka sudah bersama tiga tahun. Mungkin itu salah satunya yang membuat Hansa bosan dengannya. Apalagi Hansa seorang pria tampan yang begitu seksi, tidak bisa dipungkiri jika ia memiliki hasrat yang lebih ketika mereka sedang bersama.

Namun, Sena selalu menolak ajakannya yang mungkin awalnya berciuman dan bisa saja berakhir dengan adegan ranjang. Itu yang sangat dihindari Sena karena ia selalu mengingat pesan dari ibunya. Seorang gadis harus pintar menjaga dirinya, dan ia bangga bisa mempertahankan itu sampai saat ini.

Pengkhianatan ini tak akan pernah ia lupakan, rasa sakit yang sangat membekas di hatinya akan selalu ia jadikan pelajaran berharga di kemudian hari. Bahwa kita tidak bisa mempercayai seseorang sekalipun kita sudah lama bersamanya.

Sena tak ingin ambil pusing dengan pesan yang dikirim Hansa, ia segera menghapus lalu memblokir nomer mantan kekasihnya. Ia harap dengan cara tersebut, ia bisa kembali hidup dengan tenang dan untuk ke depannya. Ia harus berpikir ulang untuk resign dari tempatnya bekerja saat ini.

Jika keadaan memaksanya harus profesional dan tidak melibatkan urusan hati dalam bekerja, tapi sepertinya itu akan sangat sulit. Apalagi Mei yang berada satu ruangan dengannya. Pasti akan sangat sulit jika menganggap semuanya baik-baik saja.

“Hah ... Apa yang harus aku lakukan? Kenapa semuanya jadi serumit ini! Apa salahku pada kalian, sampai-sampai kalian tega melakukan ini kepadaku!” Suara Sena begitu nyaring hingga beberapa orang yang lewat di depannya tampak menatapnya dengan pandangan heran.

Air matanya mulai mengalir di kedua sudut matanya, bukannya ia tidak sadar banyak pasang mata yang melihat ke arahnya dengan tatapan aneh. Namun, rasa sakit yang teramat sangat membuatnya lepas kontrol.

Ia benci menangis, apalagi menangis untuk orang yang tak pantas untuk ditangisi. Ia benar-benar membencinya. Dengan menghela napas kasar, Sena mengusap kedua pipinya secara bergantian.

“Mulai saat ini, aku harus bisa melupakan semuanya. Dia tidak pantas untuk aku tangisi, aku tidak butuh siapapun untuk bertahan di dunia ini. Aku punya Ibu dan Shera, mereka adalah semangatku untuk bertahan. Ya, aku pasti bisa melewati semua ini!”

Setelah puas menangis, ia tiba-tiba merasa lapar. Meluapkan emosi dengan menangis ternyata bisa membuat energinya terkuras. Ia beranjak dari bangku taman dan berjalan ke arah luar taman.

Namun, saat ia belum jauh berjalan. Ia melihat seorang pria menjatuhkan sebuah foto. Ia memungut foto tersebut dan mengamati sesaat. “Ini bukannya Marisa? Penyanyi yang meninggal beberapa tahun lalu, ya?” gumam Sena yang masih melihat foto wanita cantik itu.

Sena lalu mengalihkan perhatiannya pada pria yang tadi tak sengaja menjatuhkan foto tersebut. Ia segera mengejar pria itu untuk mengembalikan foto yang ia temukan.

“Mas maaf, sepertinya anda menjatuhkan foto ini!” seru Sena yang kini sudah berdiri di belakang pria yang saat ini mengenakan kaus, dari penampilan pria itu terlihat seperti baru selesai jogging.

Pria itu menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya. “Iya!” ucap pria tersebut yang ternyata adalah Zac.

Zac tampak mengamati Sena sesaat, begitu juga dengan gadis itu. Ia merasa pernah bertemu dengan Zac sebelumya, tapi ia tak ingat di mana.

“Anda gadis yang akan bunuh diri kemarin sore, ya?” tanya Zac to the point dengan kening berkerut.

Pertanyaan Zac seketika membuat Sena kesal. Ternyata dia?! Hah ... Sungguh memalukan sekali, bagaimana mungkin dia masih menganggapku ingin bunuh diri? Padahal jelas-jelas kemarin aku sudah menjelaskan bahwa itu hanya kesalah pahaman saja! batin Sena dengan memasang wajah sebal.

“Nona, kok diam? Anda baik-baik saja, 'kan?” Zac melihat ke arah Sena dan ia sedikit terkejut karena gadis itu membawa foto kekasihnya. “Maaf, foto itu—.”

Sena terburu-buru memberikan selembar foto tersebut pada Zac. “Maaf, foto ini tadi terjatuh. Ini silahkan diterima, saya permisi dulu!” pamit Sena seraya berjalan melewati Zac.

Zac menerima foto Marisa dengan perasaan bertanya-tanya, ia terus menatap Sena yang semakin menjauh darinya. Dalam benaknya muncul beberapa pertanyaan. Kenapa gadis itu terlihat tidak menyukainya? Apa yang salah dengan dirinya?

Kedatangan Rama yang tiba-tiba menyusulnya, membuat perhatian Zac teralihkan.

“Tuan, Tuan Damian baru saja menelepon. Tuan besar Arga sakit, sekarang beliau berada di rumah sakit Hutama,” jelas Rama.

“Kita ke rumah sakit sekarang!” ucap Zac dengan wajah khawatir.

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

semangat kak

2022-11-02

0

nurhaya507

nurhaya507

siapakah Marisa??? 😍

2022-04-26

3

༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜

༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜

siapa wanita yg ada di foto itu?apakah kekasihnya Zac?🤔

2022-03-04

2

lihat semua
Episodes
1 Gadis yang Malang
2 Pria Arogan
3 Gadis Itu!
4 Kebetulan yang Menyebalkan
5 Don't Want to Meet You
6 Persiapan Rapat Penting
7 Merutuki Kebodohan
8 Perasaan Bersalah
9 Dukungan Oma
10 Resign
11 Nasi Uduk
12 Benarkah Dia?
13 Healing Smile
14 Menahan Kesal
15 Ikuti Aku!
16 Tawaran yang Menggiurkan
17 Sekretaris Pribadi
18 Tak Tinggal Diam
19 Kejahatan akan Mendapat Balasannya
20 Menolak Tawaran
21 Kenangan Masa Lalu
22 Tamu tak Diundang
23 Hadiah
24 Obsesi
25 Obsesi Part. 2
26 Biarkan Aku Menyukaimu
27 Bagai Langit dan Bumi
28 Ucapan Terima Kasih
29 Warung Apung
30 Terpesona
31 Menepati Janji
32 Lounge and Bar
33 Panik
34 Salah Paham
35 Merindukan Ayah
36 Sangat Menyakitkan
37 Petuah dari Wanita Luar Biasa
38 Keputusan yang Sulit
39 Restu Mama
40 Maling
41 Berubah
42 Jangan Seperti Ini!
43 Stupid Girl!
44 Tidak Terlalu Menyakitkan
45 Wanita dengan Segala Kerumitannya
46 Hari yang Berat
47 Bersyukur
48 Membatalkan Lamaran
49 Because It's You
50 Anniversary Opa dan Oma
51 Yes, I Will
52 si Dokter dan si Pasien
53 Belum Terbiasa
54 Jalan-jalan ke Mall
55 Untuk Ibu
56 Thank You for Coming Into My Life
57 Hari yang dinanti
58 Hari Bahagia
59 Hanya Ingin Berduaan
60 Panik
61 Hal Memalukan
62 Kita di Rumah Sakit!
63 Jangan Memanjakanku!
64 Penyihir Cinta
65 Penyesalan
66 Aku Malu!
67 Motif Natasha
68 Warung Bakso
69 Nomor Tidak Dikenal
70 Kamu Jangan Khawatir
71 Jangan Pernah Menggangguku Lagi!
72 Kita ke Bali
73 Welcome to Bali
74 Kamu tak Menginginkanku!
75 Aku Sangat Mencintaimu, Sayang!
76 Siapa Wanita Itu?!
77 Gadis yang Manis
78 Emosi
79 Apa Kamu Cemburu?
80 Semoga Dia Tenang di Sana
81 Ada Apa Lagi Ini?
82 Salah Sangka
83 Mantan Rama
84 Gadis Kecil
85 Bandara
86 Rumah Makan Nasi Uduk
87 Jangan Menatap Istriku!
88 Bersikap Dingin
89 Aku Tak Cemburu!
90 Apa Kamu Masih Marah?
91 Ide Gila!
92 Tak Ingin Pergi
93 Black Line
94 Bubur Ayam
95 Kamu yang Memulai
96 Kabar Membahagiakan
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Gadis yang Malang
2
Pria Arogan
3
Gadis Itu!
4
Kebetulan yang Menyebalkan
5
Don't Want to Meet You
6
Persiapan Rapat Penting
7
Merutuki Kebodohan
8
Perasaan Bersalah
9
Dukungan Oma
10
Resign
11
Nasi Uduk
12
Benarkah Dia?
13
Healing Smile
14
Menahan Kesal
15
Ikuti Aku!
16
Tawaran yang Menggiurkan
17
Sekretaris Pribadi
18
Tak Tinggal Diam
19
Kejahatan akan Mendapat Balasannya
20
Menolak Tawaran
21
Kenangan Masa Lalu
22
Tamu tak Diundang
23
Hadiah
24
Obsesi
25
Obsesi Part. 2
26
Biarkan Aku Menyukaimu
27
Bagai Langit dan Bumi
28
Ucapan Terima Kasih
29
Warung Apung
30
Terpesona
31
Menepati Janji
32
Lounge and Bar
33
Panik
34
Salah Paham
35
Merindukan Ayah
36
Sangat Menyakitkan
37
Petuah dari Wanita Luar Biasa
38
Keputusan yang Sulit
39
Restu Mama
40
Maling
41
Berubah
42
Jangan Seperti Ini!
43
Stupid Girl!
44
Tidak Terlalu Menyakitkan
45
Wanita dengan Segala Kerumitannya
46
Hari yang Berat
47
Bersyukur
48
Membatalkan Lamaran
49
Because It's You
50
Anniversary Opa dan Oma
51
Yes, I Will
52
si Dokter dan si Pasien
53
Belum Terbiasa
54
Jalan-jalan ke Mall
55
Untuk Ibu
56
Thank You for Coming Into My Life
57
Hari yang dinanti
58
Hari Bahagia
59
Hanya Ingin Berduaan
60
Panik
61
Hal Memalukan
62
Kita di Rumah Sakit!
63
Jangan Memanjakanku!
64
Penyihir Cinta
65
Penyesalan
66
Aku Malu!
67
Motif Natasha
68
Warung Bakso
69
Nomor Tidak Dikenal
70
Kamu Jangan Khawatir
71
Jangan Pernah Menggangguku Lagi!
72
Kita ke Bali
73
Welcome to Bali
74
Kamu tak Menginginkanku!
75
Aku Sangat Mencintaimu, Sayang!
76
Siapa Wanita Itu?!
77
Gadis yang Manis
78
Emosi
79
Apa Kamu Cemburu?
80
Semoga Dia Tenang di Sana
81
Ada Apa Lagi Ini?
82
Salah Sangka
83
Mantan Rama
84
Gadis Kecil
85
Bandara
86
Rumah Makan Nasi Uduk
87
Jangan Menatap Istriku!
88
Bersikap Dingin
89
Aku Tak Cemburu!
90
Apa Kamu Masih Marah?
91
Ide Gila!
92
Tak Ingin Pergi
93
Black Line
94
Bubur Ayam
95
Kamu yang Memulai
96
Kabar Membahagiakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!