Gadis Itu!

“Maaf ya tadi buat kamu nunggu lama,” ucap Bu Indah saat mereka sudah duduk di ruang tamu yang luasnya empat kali dari ruang tamu rumahnya.

“Tidak apa-apa, Bu,” jawabnya seraya tersenyum.

“Aku pulang!” suara seorang pria mengalihkan perhatiannya. Ia melihat pria yang tadi menegurnya tampak berjalan masuk ke dalam rumah.

“Evan kenapa baru pulang? Kemana saja kamu? Kamu benar-benar—,”

“Berisik, Ma!” potong pria itu seraya berjalan masuk ke dalam tanpa mengindahkan ucapan Bu Indah.

Wanita paruh baya itu tampak menghela napas lirih seraya menggeleng pelan. Bu Indah lalu melihat ke arahnya dengan wajah yang berubah canggung.

Sena tampak tidak enak dengan situasi yang terjadi, ia memilih untuk pamit pulang. “Kalau begitu saya pulang dulu, Bu,” ucapnya seraya beranjak dari tempat duduknya.

“Lho kok buru-buru? Pasti kamu merasa tak nyaman dengan sikap Evan barusan, ya?” tanya Bu Indah dengan raut wajah sedih.

“O, tidak, Bu. Bukan begitu, ada beberapa pekerjaan yang harus saya kerjakan,” kilahnya dengan mencoba memasang wajah datar.

“Begitu ya, Sena. Baiklah kalau begitu. Terima kasih ya, ini uangnya!” Bu Indah menyerahkan beberapa lembar uang seratus ribuan kepada Sena.

Gadis itu tampak membulatkan mata. “Ini terlalu banyak, Bu!” tolaknya secara halus. Ia terpaksa harus kembali duduk.

“Tidak apa-apa, anggap saja sebagai bonus. O ya, Sena. Bagaimana pekerjaan kamu?”

Entah kenapa pertanyaan Bu Indah tiba-tiba mengingatkannya pada mantan kekasih dan sahabatnya. Mungkin karena mereka satu kantor, sehingga apapun yang menyinggung soal pekerjaan. Pikirannya akan langsung tertuju pada Hansa.

“Ehm ... Baik, Bu. Hanya saja mungkin saya akan keluar beberapa minggu ke depan.” Sena bahkan tak sadar dengan ucapannya. Ia yang masih merasakan perih akibat pengkhiatan kekasihnya secara spontan bicara seperti itu.

Namun, sungguh di luar dugaan Sena. Wanita di hadapannya malah terlihat begitu senang ketika ia mengatakan hal itu.

“Benarkah? Kalau begitu, apa kamu tertarik bekerja di Coffee Shop saya? Kebetulan Finance Staff saya kemarin baru saja mengundurkan diri, Sena akuntan, 'kan?”

Sena mengangguk. “Iya, Bu!”

“Nah, kebetulan sekali 'kan. Jadi bagaimana mau ya kerja di Coffee Shop saya?” tawar Bu Indah dengan penuh semangat.

Sena tak langsung menjawab tawaran wanita di hadapannya. Tentu saja ini tak semudah yang diucapkannya, apalagi posisinya di kantor begitu kuat karena etos kerja dan prestasinya yang cukup membuat atasannya puas.

“Tapi itu semua masih dalam pertimbangan, Bu. Saya belum mengajukan surat pengunduran diri,” jujurnya dengan wajah tak yakin.

“Nggak apa-apa, Sena. Pokoknya kalau kamu resign dari pekerjaanmu, segera hubungi saya ya,” balas Bu Indah dengan wajah berbinar. Meski masih tak begitu yakin, Sena akhirnya mengiyakan ucapan Bu Indah.

🍁🍁🍁

Dalam perjalanan pulang, Sena sengaja mampir ke toko buku untuk membeli beberapa buku. Namun, pikirannya selama perjalanan ke toko yang akan ia kunjungi dipenuhi oleh adegan perselingkuhan Hansa.

Ini benar-benar sangat sulit baginya, setelah tiga tahun bersama tiba-tiba harus dihempaskan oleh kenyataan yang menyakitkan. Perselingkuhan yang dilihatnya secara langsung membuatnya menyimpulkan satu hal, bahwa semua laki-laki sama. Ia tidak ingin jatuh cinta lagi, benar-benar menyakitkan.

Traffic light yang berubah warna menjadi merah, memaksanya untuk menghentikan motornya tepat di depan zebra cross. Pandangan Sena langsung tertuju pada seorang pria paruh baya yang mengenakan tongkat yang sedang menyebrang, semua orang tampak bergantian memberikan bantuannya. Namun, pria bertongkat itu menolak dan merasa masih mampu untuk berjalan seorang diri.

Lampu sudah berganti hijau dan pria paruh baya itu masih bersikeras berjalan seorang diri tanpa bantuan siapapun. Sena akhirnya memilih turun dari motornya dan berlari mendekat ke arah pria tersebut, gadis itu berjongkok dan pura-pura mengikat tali sepatunya agar pengendara mau mengalah dan memberi waktu untuk pria paruh baya itu berjalan melewati jalur penyebrangan.

Setelah berhasil dengan ide pertamanya, ia kembali menjalankan ide selanjutnya. Ia pura-pura bermain ponselnya dengan melambatkan jalannya agar bisa menyamakan langkahnya dengan langkah pria bertongkat itu. Beruntung para pengendara bersabar dan memberikannya jalan hingga pria paruh baya itu berhasil melewati zebra cross tanpa bantuan langsung darinya.

Dengan setengah menunduk Sena berpamitan kepada pria paruh baya itu. “Hati-hati di jalan, Pak!”

Pak tua itu terlihat mengulas senyum dengan sikap Sena. “Terima kasih anak muda, kamu membantu saya tanpa membuat saya bergantung padamu,” ucap pria paruh baya itu.

“Sama-sama, Pak,” balas Sena dengan mengulas senyum tulus.

Adegan barusan ternyata diawasi oleh Zac yang kebetulan juga berada di lokasi yang sama. Zac bahkan terus mengamati gerak gerik yang Sena lakukan untuk membantu pria bertongkat itu, ia seolah teringat sesuatu.

“Bukankah itu gadis yang akan bunuh diri di gedung kemarin sore, Ram?” tanya Zac seraya menunjuk ke arah depan.

“Benar, Tuan. Dia adalah gadis kemarin sore!”

Zac tampak mengangguk seraya masih terus melihat ke arah gadis itu, tanpa pria itu sadari senyum terulas di bibirnya.

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

aku like kak

2022-11-02

0

LOPE🍓

LOPE🍓

move on move on senaa hempas kan pasangan yg cingkuh

2022-08-06

3

nurhaya507

nurhaya507

Q mulai dari zac kak.. penasaran banget sm kisah mereka.. 😍

2022-04-26

3

lihat semua
Episodes
1 Gadis yang Malang
2 Pria Arogan
3 Gadis Itu!
4 Kebetulan yang Menyebalkan
5 Don't Want to Meet You
6 Persiapan Rapat Penting
7 Merutuki Kebodohan
8 Perasaan Bersalah
9 Dukungan Oma
10 Resign
11 Nasi Uduk
12 Benarkah Dia?
13 Healing Smile
14 Menahan Kesal
15 Ikuti Aku!
16 Tawaran yang Menggiurkan
17 Sekretaris Pribadi
18 Tak Tinggal Diam
19 Kejahatan akan Mendapat Balasannya
20 Menolak Tawaran
21 Kenangan Masa Lalu
22 Tamu tak Diundang
23 Hadiah
24 Obsesi
25 Obsesi Part. 2
26 Biarkan Aku Menyukaimu
27 Bagai Langit dan Bumi
28 Ucapan Terima Kasih
29 Warung Apung
30 Terpesona
31 Menepati Janji
32 Lounge and Bar
33 Panik
34 Salah Paham
35 Merindukan Ayah
36 Sangat Menyakitkan
37 Petuah dari Wanita Luar Biasa
38 Keputusan yang Sulit
39 Restu Mama
40 Maling
41 Berubah
42 Jangan Seperti Ini!
43 Stupid Girl!
44 Tidak Terlalu Menyakitkan
45 Wanita dengan Segala Kerumitannya
46 Hari yang Berat
47 Bersyukur
48 Membatalkan Lamaran
49 Because It's You
50 Anniversary Opa dan Oma
51 Yes, I Will
52 si Dokter dan si Pasien
53 Belum Terbiasa
54 Jalan-jalan ke Mall
55 Untuk Ibu
56 Thank You for Coming Into My Life
57 Hari yang dinanti
58 Hari Bahagia
59 Hanya Ingin Berduaan
60 Panik
61 Hal Memalukan
62 Kita di Rumah Sakit!
63 Jangan Memanjakanku!
64 Penyihir Cinta
65 Penyesalan
66 Aku Malu!
67 Motif Natasha
68 Warung Bakso
69 Nomor Tidak Dikenal
70 Kamu Jangan Khawatir
71 Jangan Pernah Menggangguku Lagi!
72 Kita ke Bali
73 Welcome to Bali
74 Kamu tak Menginginkanku!
75 Aku Sangat Mencintaimu, Sayang!
76 Siapa Wanita Itu?!
77 Gadis yang Manis
78 Emosi
79 Apa Kamu Cemburu?
80 Semoga Dia Tenang di Sana
81 Ada Apa Lagi Ini?
82 Salah Sangka
83 Mantan Rama
84 Gadis Kecil
85 Bandara
86 Rumah Makan Nasi Uduk
87 Jangan Menatap Istriku!
88 Bersikap Dingin
89 Aku Tak Cemburu!
90 Apa Kamu Masih Marah?
91 Ide Gila!
92 Tak Ingin Pergi
93 Black Line
94 Bubur Ayam
95 Kamu yang Memulai
96 Kabar Membahagiakan
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Gadis yang Malang
2
Pria Arogan
3
Gadis Itu!
4
Kebetulan yang Menyebalkan
5
Don't Want to Meet You
6
Persiapan Rapat Penting
7
Merutuki Kebodohan
8
Perasaan Bersalah
9
Dukungan Oma
10
Resign
11
Nasi Uduk
12
Benarkah Dia?
13
Healing Smile
14
Menahan Kesal
15
Ikuti Aku!
16
Tawaran yang Menggiurkan
17
Sekretaris Pribadi
18
Tak Tinggal Diam
19
Kejahatan akan Mendapat Balasannya
20
Menolak Tawaran
21
Kenangan Masa Lalu
22
Tamu tak Diundang
23
Hadiah
24
Obsesi
25
Obsesi Part. 2
26
Biarkan Aku Menyukaimu
27
Bagai Langit dan Bumi
28
Ucapan Terima Kasih
29
Warung Apung
30
Terpesona
31
Menepati Janji
32
Lounge and Bar
33
Panik
34
Salah Paham
35
Merindukan Ayah
36
Sangat Menyakitkan
37
Petuah dari Wanita Luar Biasa
38
Keputusan yang Sulit
39
Restu Mama
40
Maling
41
Berubah
42
Jangan Seperti Ini!
43
Stupid Girl!
44
Tidak Terlalu Menyakitkan
45
Wanita dengan Segala Kerumitannya
46
Hari yang Berat
47
Bersyukur
48
Membatalkan Lamaran
49
Because It's You
50
Anniversary Opa dan Oma
51
Yes, I Will
52
si Dokter dan si Pasien
53
Belum Terbiasa
54
Jalan-jalan ke Mall
55
Untuk Ibu
56
Thank You for Coming Into My Life
57
Hari yang dinanti
58
Hari Bahagia
59
Hanya Ingin Berduaan
60
Panik
61
Hal Memalukan
62
Kita di Rumah Sakit!
63
Jangan Memanjakanku!
64
Penyihir Cinta
65
Penyesalan
66
Aku Malu!
67
Motif Natasha
68
Warung Bakso
69
Nomor Tidak Dikenal
70
Kamu Jangan Khawatir
71
Jangan Pernah Menggangguku Lagi!
72
Kita ke Bali
73
Welcome to Bali
74
Kamu tak Menginginkanku!
75
Aku Sangat Mencintaimu, Sayang!
76
Siapa Wanita Itu?!
77
Gadis yang Manis
78
Emosi
79
Apa Kamu Cemburu?
80
Semoga Dia Tenang di Sana
81
Ada Apa Lagi Ini?
82
Salah Sangka
83
Mantan Rama
84
Gadis Kecil
85
Bandara
86
Rumah Makan Nasi Uduk
87
Jangan Menatap Istriku!
88
Bersikap Dingin
89
Aku Tak Cemburu!
90
Apa Kamu Masih Marah?
91
Ide Gila!
92
Tak Ingin Pergi
93
Black Line
94
Bubur Ayam
95
Kamu yang Memulai
96
Kabar Membahagiakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!