Dukungan Oma

Sebuah kamar President Suite di Rumah Sakit Hutama menjadi tujuan Zac saat ini, tampak Oma Erina sedang duduk di sebelah Opa Arga yang tengah beristirahat.

“Zac, apa kamu baru pulang dari kantor?” tanya Oma Erina sesaat setelah ia mencium tangan wanita yang begitu ia cintai itu, ia lalu mencium pipi Oma Erina secara bergantian.

“Iya, Oma. Bagaimana keadaan Opa?” Zac berdiri di belakang Oma seraya memegang kedua pundak wanita paruh baya itu.

“Kita duduk di sana, Opamu baru saja memejamkan mata. Kita jangan sampai menganggu istirahatnya,” balas Oma seraya beranjak dari kursi dan berjalan ke arah sofa yang berada sekitar tujuh meter dari ranjang Opa.

Zac mengangguk, ia mengalungkan tangan di bahu Omanya dan membantu sang Oma duduk.

“Opa sudah membaik, kata Dokter Hendra besok Opa sudah boleh pulang,” jelas Oma seraya menepuk punggung tangannya.

Zac mengulas senyum lega. “Syukurlah.”

“O ya ... Mamamu baru saja pulang, kemarin menemani Oma menunggu Opa.”

“O, sayang sekali. Harusnya aku kesini lebih awal ya Oma, aku sudah tiga hari belum mengunjungi Mama dan Papa.”

Oma terdiam sesaat seraya mengamati wajahnya. “Zac.” Oma menarik tangannya, lalu mengusapnya perlahan.

Ia juga melakukan hal yang sama, menggenggam tangan Oma dengan lembut. “Iya, Oma.”

“Katakan, ada masalah apa?”

Zac tampak terkesiap dengan pertanyaan Oma. “Masalah? tidak ada masalah apa-apa, Oma.”

“Jangan berbohong kepada Oma, kamu persis dengan papamu. Ketika kalian ada masalah wajah kalian tidak bisa menutupi, kamu bisa menutupinya di depan orang lain. Tapi tidak di depan Oma.”

Ia menunduk beberapa detik, sebelum akhirnya mendongak menatap sang Oma dengan tatapan sayu. Wajah sedihnya tak bisa lagi ia sembunyikan di depan wanita yang begitu ia cintai sama halnya dengan mamanya itu.

“Apa kamu merindukan Marisa?” pertanyaan Oma sontak membuat kedua matanya berkaca-kaca. Entah kenapa ketika keluarganya menyinggung soal Marisa, ia tak bisa membendung rasa haru. Ia bahkan terpaksa harus mendongak agar air mata itu tak jatuh.

Kecelakaan dua tahun silam memang sangat menyisakan luka dalam di hatinya, ia begitu terluka ketika orang yang sangat ia cintai pergi untuk selama-lamanya dalam kecelakaan tunggal.

“Menangislah, menangis bukan berarti kamu lemah. Tapi karena kamu sudah tidak bisa menahan rasa sesak yang memenuhi dadamu, setidaknya dengan menangis perasaanmu pasti akan lebih baik.”

Zac hanya bisa mengulas senyum. Tanpa terasa air matanya keluar dari kedua sudut matanya, wanita di hadapannya ini memang paling mengerti dirinya seperti halnya mamanya. Oma selalu tahu ketika ia sedang tidak baik-baik saja.

“Ini adalah takdir, sama halnya dengan kepergian Om Rino tiga tahun yang lalu. Kamu lihat betapa kehilangannya tante Daisy dan Lily, begitu juga dengan kita semua. Kita begitu kehilangan sosok hangat Om Rino yang selalu berusaha tegar di hadapan kita semua, tapi sebenarnya dia sedang melawan rasa sakit yang sudah lama di deritanya. Namun, lihatlah sekarang tante Daisy mulai bangkit. Dia bisa bertahan sejauh ini demi Lily dan kita semua. Oma yakin kamu juga bisa tegar seperti kedua wanita hebat itu, kehilangan adalah perihal yang sangat menyakitkan bagi kita semua. Tidak ada orang yang mau kehilangan, kita semua akan berusaha agar orang yang kita cintai tetap bisa hidup di samping kita. Namun, semua itu sudah menjadi takdir. Ketetapan Tuhan, tidak ada yang bisa melawan takdir.”

Zac menggeser tubuhnya agar bisa lebih dekat dengan Oma, tangannya mulai mengusap wajah wanita yang masih terlihat cantik di usianya itu. Sama halnya dengan dirinya, air mata Oma terus mengalir dari kedua sudut matanya yang sayu.

“Terima kasih, Oma. Aku sangat beruntung lahir di tengah keluarga yang di kelilingi dengan wanita hebat. Oma tenang saja, aku sekarang sudah ikhlas melepas Marisa. Aku tak ingin melihatnya bersedih di sana,” ucapnya seraya merengkuh tubuh renta sang Oma.

“Syukurlah kalau begitu, Oma harap kamu akan segera menemukan gadis baik yang bisa mendampingi hidupmu.”

Zac melepaskan pelukannya, menatap sang Oma dengan wajah sendu. “Oma, jika aku jatuh cinta dengan gadis lain. Apa artinya aku sudah menyakiti Marisa?”

Oma mengulas senyum seraya menepuk tangannya. “Zac, Marisa akan bersedih jika melihatmu tetap sendiri seperti ini. Oma yakin, Marisa akan bahagia jika melihatmu bahagia. Kamu tidak pernah menyakiti Marisa, dia sudah tenang di sana. Sekarang kamu harus menjalani hidupmu, masa depanmu.” Oma menjeda kalimatnya, ia mengamati dengan saksama wajah cucu pertamanya itu. “Zac, apa sudah ada gadis lain yang sekarang mengusik hatimu?”

Pertanyaan Oma membuatnya menunduk dengan tersenyum. “Aku belum terlalu yakin, Oma. Hanya saja rasanya begitu berbeda ketika aku bertemu dengannya.”

Sekali lagi wanita paruh baya di hadapannya itu mengulas senyum tulus, terlihat binar bahagia di kedua netranya. “Oma benar-benar bahagia mendengarnya, Zac. Setelah dua tahun kamu menutup diri dari gadis lain, kini akhirnya ada seorang gadis yang menarik perhatianmu. Siapa namanya?” tanya Oma antusias.

“Sena, nama gadis itu Sena, Oma.”

“Sena ... Nama yang bagus. Boleh Oma menebak, apa dia gadis tangguh seperti mamamu?” ucap Omanya seraya tertawa lirih.

Zac pun ikut tertawa bersama Omanya, ia mengangguk. Membenarkan tebakan Omanya. “Oma benar, dia gadis yang sangat tangguh. Tapi entah kenapa, dia selalu menghindar ketika bertemu denganku.”

“O ya, pasti dia gadis yang tidak hanya memandang fisik. Buktinya cucu Oma yang sangat tampan ini tak membuatnya tertarik?!” seloroh Omanya seraya terkekeh.

“Sepertinya begitu, Oma. Dia gadis yang berbeda dari kebanyakan gadis yang aku temui.”

“Oma mendukungmu, Oma yang akan menjadi orang pertama yang akan merestui hubungan kalian. Jika kamu berhasil mendapatkan Sena.”

“Tapi Oma belum mengenalnya, bagaimana mungkin Oma merestuinya?”

“Zac, seorang gadis yang tak hanya memandang fisik dan latar belakang seorang pria itu adalah gadis yang harus diperjuangkan. Kamu mengerti, 'kan?”

Zac setuju dengan kalimat Oma, ia juga merasa bahwa Sena adalah gadis yang tak mudah untuk ditaklukkan dan sekarang setelah mendapat dukungan dari Oma, ia semakin yakin harus memperjuangkan gadis itu.

Terpopuler

Comments

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️

aku like lagi

2022-11-04

0

༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜

༄༅⃟𝐐•ωαƒєяqυєєη❤💜

ayo semangat Zac 💪💪 berjuanglah untuk mendapatkan cintanya Sena...😊😊

2022-03-04

3

🌌SLEEP

🌌SLEEP

selamat berjuang zac😎😎

2022-02-25

2

lihat semua
Episodes
1 Gadis yang Malang
2 Pria Arogan
3 Gadis Itu!
4 Kebetulan yang Menyebalkan
5 Don't Want to Meet You
6 Persiapan Rapat Penting
7 Merutuki Kebodohan
8 Perasaan Bersalah
9 Dukungan Oma
10 Resign
11 Nasi Uduk
12 Benarkah Dia?
13 Healing Smile
14 Menahan Kesal
15 Ikuti Aku!
16 Tawaran yang Menggiurkan
17 Sekretaris Pribadi
18 Tak Tinggal Diam
19 Kejahatan akan Mendapat Balasannya
20 Menolak Tawaran
21 Kenangan Masa Lalu
22 Tamu tak Diundang
23 Hadiah
24 Obsesi
25 Obsesi Part. 2
26 Biarkan Aku Menyukaimu
27 Bagai Langit dan Bumi
28 Ucapan Terima Kasih
29 Warung Apung
30 Terpesona
31 Menepati Janji
32 Lounge and Bar
33 Panik
34 Salah Paham
35 Merindukan Ayah
36 Sangat Menyakitkan
37 Petuah dari Wanita Luar Biasa
38 Keputusan yang Sulit
39 Restu Mama
40 Maling
41 Berubah
42 Jangan Seperti Ini!
43 Stupid Girl!
44 Tidak Terlalu Menyakitkan
45 Wanita dengan Segala Kerumitannya
46 Hari yang Berat
47 Bersyukur
48 Membatalkan Lamaran
49 Because It's You
50 Anniversary Opa dan Oma
51 Yes, I Will
52 si Dokter dan si Pasien
53 Belum Terbiasa
54 Jalan-jalan ke Mall
55 Untuk Ibu
56 Thank You for Coming Into My Life
57 Hari yang dinanti
58 Hari Bahagia
59 Hanya Ingin Berduaan
60 Panik
61 Hal Memalukan
62 Kita di Rumah Sakit!
63 Jangan Memanjakanku!
64 Penyihir Cinta
65 Penyesalan
66 Aku Malu!
67 Motif Natasha
68 Warung Bakso
69 Nomor Tidak Dikenal
70 Kamu Jangan Khawatir
71 Jangan Pernah Menggangguku Lagi!
72 Kita ke Bali
73 Welcome to Bali
74 Kamu tak Menginginkanku!
75 Aku Sangat Mencintaimu, Sayang!
76 Siapa Wanita Itu?!
77 Gadis yang Manis
78 Emosi
79 Apa Kamu Cemburu?
80 Semoga Dia Tenang di Sana
81 Ada Apa Lagi Ini?
82 Salah Sangka
83 Mantan Rama
84 Gadis Kecil
85 Bandara
86 Rumah Makan Nasi Uduk
87 Jangan Menatap Istriku!
88 Bersikap Dingin
89 Aku Tak Cemburu!
90 Apa Kamu Masih Marah?
91 Ide Gila!
92 Tak Ingin Pergi
93 Black Line
94 Bubur Ayam
95 Kamu yang Memulai
96 Kabar Membahagiakan
Episodes

Updated 96 Episodes

1
Gadis yang Malang
2
Pria Arogan
3
Gadis Itu!
4
Kebetulan yang Menyebalkan
5
Don't Want to Meet You
6
Persiapan Rapat Penting
7
Merutuki Kebodohan
8
Perasaan Bersalah
9
Dukungan Oma
10
Resign
11
Nasi Uduk
12
Benarkah Dia?
13
Healing Smile
14
Menahan Kesal
15
Ikuti Aku!
16
Tawaran yang Menggiurkan
17
Sekretaris Pribadi
18
Tak Tinggal Diam
19
Kejahatan akan Mendapat Balasannya
20
Menolak Tawaran
21
Kenangan Masa Lalu
22
Tamu tak Diundang
23
Hadiah
24
Obsesi
25
Obsesi Part. 2
26
Biarkan Aku Menyukaimu
27
Bagai Langit dan Bumi
28
Ucapan Terima Kasih
29
Warung Apung
30
Terpesona
31
Menepati Janji
32
Lounge and Bar
33
Panik
34
Salah Paham
35
Merindukan Ayah
36
Sangat Menyakitkan
37
Petuah dari Wanita Luar Biasa
38
Keputusan yang Sulit
39
Restu Mama
40
Maling
41
Berubah
42
Jangan Seperti Ini!
43
Stupid Girl!
44
Tidak Terlalu Menyakitkan
45
Wanita dengan Segala Kerumitannya
46
Hari yang Berat
47
Bersyukur
48
Membatalkan Lamaran
49
Because It's You
50
Anniversary Opa dan Oma
51
Yes, I Will
52
si Dokter dan si Pasien
53
Belum Terbiasa
54
Jalan-jalan ke Mall
55
Untuk Ibu
56
Thank You for Coming Into My Life
57
Hari yang dinanti
58
Hari Bahagia
59
Hanya Ingin Berduaan
60
Panik
61
Hal Memalukan
62
Kita di Rumah Sakit!
63
Jangan Memanjakanku!
64
Penyihir Cinta
65
Penyesalan
66
Aku Malu!
67
Motif Natasha
68
Warung Bakso
69
Nomor Tidak Dikenal
70
Kamu Jangan Khawatir
71
Jangan Pernah Menggangguku Lagi!
72
Kita ke Bali
73
Welcome to Bali
74
Kamu tak Menginginkanku!
75
Aku Sangat Mencintaimu, Sayang!
76
Siapa Wanita Itu?!
77
Gadis yang Manis
78
Emosi
79
Apa Kamu Cemburu?
80
Semoga Dia Tenang di Sana
81
Ada Apa Lagi Ini?
82
Salah Sangka
83
Mantan Rama
84
Gadis Kecil
85
Bandara
86
Rumah Makan Nasi Uduk
87
Jangan Menatap Istriku!
88
Bersikap Dingin
89
Aku Tak Cemburu!
90
Apa Kamu Masih Marah?
91
Ide Gila!
92
Tak Ingin Pergi
93
Black Line
94
Bubur Ayam
95
Kamu yang Memulai
96
Kabar Membahagiakan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!