Liton menamani Tiara di ruang tunngu mengantri namanya di panggil.
Wajah gadis itu nampak pucat sudah beberapa hari ini Dia mual dan muntah muntah.
Sehingga dia begitu lemas bagai tak bertulang membuat Liton terpaksa harus menggendongnya.
Sementara semua urusan kantor di serahkan sepenuhnya pada Abi dan Alvin untuk mengurusnya.
Sejak kehadiran Ranny Liton benar benar berubah urusan kantor sering terabaikan.
Dia banyak sibuk di kampus dan juga sibuk dengan siapa lagi kalau bukan Ranny dengan Tiara sebagai selingan seperti reklame.
Kini tiba giliran Tiara di periksa ,Liton memilih untuk tunngu di luar.
Dia tidak ingin mengetahui urusan dokter dengan pasiennya itu.
Hati Liton jadi was was ketika sang dokter memanggil dirinya ikut ke ruangan.
" Apa penyakitnya Dok,?"
"Selamat ya anda akan segera menjadi bapak." kata sang dokter menyalami Liton.
Kepala Liton bagai di palu Godam besar sehingga dirinya limbung terduduk lemas di kursi.
" Anda tidak apa apa? biasa para lelaki akan syok bila mendengar istri mereka hamil." Kata kata dokter itu terdengar seperti ejekan di pendengaran Liton, sehingga rahangnya menggeram keras.
Ingin rasanya dia mencekik wanita yang berprofesi sebagai dokter itu dan melemparnya ke tembok ruangan tersebut.
Bergegas dia keluar dan menarik tangan Tiara dengan kasar untuk pulang.
Di perjalanan Liton malah diam matanya menatap tajam jalanan di depan sana. tangannya mencengkeram erat stir mobilnya.
" Liton, a aku harap kamu mau bertanggung jawab menikahi aku." kata Tiara terbata.
"Diam!" Bentak Liton gusar, dirinya benar bingung. dirinya teringat Ranny, apa jadinya kalau dia tau Tiara kini hamil.
Liton malajukan mobilnya kencang setalah Tiara turun di depan rumahnya.
Tujuannya kini ke rumah Danis, dia turun terburu buru masuk dan mencari Danis bagai orang gila.
Sementara Danis yang lagi berenang di sore itu merasa heran dengan kedatangan sepupunya yang tampak kacau.
"Hai jagoan,apa markas mu di serang ataukah Si Ranny memutuskan tali cinta mu?,,,"Tebak Danis asal.
Liton malah melangkah kearah samsak yang tak jauh dari kolam itu.
Rumah rumah mereka memang menyiapkan semua peralatan olah raga.
Tangannya terkepal dan samsak itu menjadi sasaran tinjunya.
Di serangnya samsak itu habis habisan sampai nafasnya ngos ngosan.
Danis malah tertawa terbahak bahak"Kuch kuch Hota Hay,?"
bahasa India itu terdengar mengejek Liton.
Dia memandang Danis dengan tatapan membunuh, tinjunya melayang kearah muka Danis namun laki laki tinngi besar itu dengan santai mengelak serangan itu.
Mereka pun terlibat adu kekuatan hingga bogem Danis berhasil membuat bibir Liton berdarah.
"Jadilah laki laki sejati, nikahi Tiara.!"
Mata Liton menyipit sebelah alisnya ter,angkat demi mendengar ucapan Danis.
"Jadi kamu sudah tau,kalau Tiara hamil,?" tanya Liton.
"Dia datang menangis nangis mengatakan kondisinya dan ingin menggugurkan janin mu itu."
"Cih, kamu sudah seperti bapaknya saja," Cibir Liton.
"Aku melarangnya,diapun tau kalau di hati mu bertahta Nama Ratu "Berlian Maharanny Lawrans."Kamu semakin menjadi laki laki brengsek yang selalu melampiaskan ***** bejad mu pada wanita dan menyebut nama wanita lain saat pelepasan mu." Geram Danis.
"Aaarrrg,,,,,!," Liton berteriak dadanya terasa sesak. Mengetahui apa yang sudah dia lakukan saat mabuk.
inilah awal dari sebuah kehancuran dirinya yang tanpa sadar sudah dia buat sendiri.
Dirinya teringat Ranny wanita masa kecilnya yang kini hadir dalam hidupnya sebagai kekasih.
Apa jadinya kalau dia tau dirinya kini menghamili wanita lain?
"Arrrgg, samakin pusing di buatnya.
"Obati bibir mu, sebelum aku membuatnya lebih benyot lagi sehingga kau tak lagi bisa mencumbu para ****** itu." Danis melempari obat dengan santai di tangkap Liton.
Denis melilitkan handuk di pinggangnya. Tubuh kekarnya nampak sempurna.
Dua pria tampan itu kini duduk di gazebo dekat kolam renang.
"Sudah aku peringati kamu, untuk tidak bermain main. Bahkan Ranny pun tau semua sepak terjang mu selama ini.
Gadis itu bukanlah wanita bodoh, dia sangat cerdas. Pewaris keluarga Lawrans.
Liton hanya diam, ya di akui diri paling lemah soal wanita.
"Apapun yang terjadi kamu harus menikahi Tiara, jaga reputasi kamu sebagai mahasiswa, seorang CEO dan ketua mafia mu itu." Nasihat Danis.
Liton nampak melamun bayang Ranny menari dalam memonya.
Ya dia harus menikahi Tiara meskipun keluarga besarnya harus kecewa nantinya.
Karena mereka semua menyukai Ranny wanita itu menempati posisi istimewa di hati keluarganya.
Siapa yang tidak menyukai gadis itu,Selain cantik dia juga ramah dan supel.
Keramahannya itu membuat semua orang jatuh hati padanya.
"Aku akan menikahi mereka berdua."
"Apa?gila kamu sudah tidak waras ya.?" Danis tidak habis pikir dengan sepupunya ini.
"Apa kamu pikir,Keluarga Lawrans dengan senang hati akan memberikan putri mereka untuk laki laki sebrengsek kamu gila? " Teriak Danis marah.
" Aku akan jujur mengatakan semuanya, meskipun aku tau itu akan sulit baginya." Liton menarik nafasnya yang terasa menyesakan dada.
"Ya jadilah laki laki sejati, ya laki laki perkasa yang berhasil menanam benihnya di rahim seorang wanita." Danis malah tertawa megejeknya dirinya.
"Dasar siluman, semua masalah pribadi ku di ketahui ya" Desis Liton.
Masih sempat di dengar Danis yang masih tertawa.
Liton pun berpamit pulang.
"Hati hati di jalan,jangan sampai kamu melamun dan tabrak tiang listrik." Teriak Danis ketika Liton memasuki mobilnya.
" Sial." Liton menggeram dan memukul stir mobilnya.
Dia menjadi frustasi menghadapi masalah yang pelik ini.
Lebih baik menghadapi lawan dan seribu musuhnya tidak sepusing ini.
Malam ini Liton memilih pulang ke Apartemennya.
Dia memikirkan bagaimana besok menhadapi kemarahan Ranny bila tau Tiara kini sedang hamil anaknya.
Malam ini Ranny di ajak temannya ke bioskop mereka akan pergi nonton film yang katanya lagi viral itu.
Ranny pergi dengan Audrey cowok yang sudah lama menaruh hati padanya.
Dia selalu menolak bila di ajak Audrey, kalaupun cowok itu berusaha untuk mendekatinya, Ranny dengan halus menghindarinya.
Namun malam ini Ranny terpaksa menerima ajakan nya.
Saat masuk mereka berpapasan dengan Abi dan Alvin yang hendak keluar.
Hingga Abi sempat berbisik kepada Audrey. entah apa yang dia bisikkan hanya mereka yang tau.
Liton yang baru selesai mandi dan membaringkan tubuhnya dengan kasar di tempat tidur.
Suara dering HP mengganggu waktu istirahatnya.
Dia meraih HP nya yang berada di atas nakas dan melihat nama Abi tertera di sana.
Dengan malas Dy mengangkat panggilan itu.
"Ada apa,?"
"Boss, kami bertemu Ranny dengan Audrey masuk bioskop." Lapor Abi.
" Apa? aku akan segera kesana." Teriaknya lalu memutuskan panggilan Abi.
Abi nampak bengong menatap HP nya sambil geleng geleng kepala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
meli meilia
kembali hadirr kakk.. semangat up yaa
2022-04-21
0
YouTrie
Hadir langsung vaforit
2022-03-18
0
💮Aroe🌸
harus bertanggung jawab😑
2022-03-14
0