Ranny terbangun dari tidurnya ketika cacing cacing di perutnya mulai berdemo minta jatah makan malam.
Dia bangun dan merenggangkan tubuhnya yang agak lemas tentu saja karena lapar.
Langkahnya menuju dapur dengan lahap di santapnya ikan bakar sesuai dengan selera makannya, makanan kesukaannya sejak kecil.
Dia percaya bila banyak makan ikan akan memperkuat tulang dan sistem kekebalan tubuh.
Di depan rumah terdengar ribut,Ranny keluar menemui kakak dan adiknya serta beberapa teman mereka yang laki asyik bermain catur.
Sayup sayup di sebrang sana tepatnya tetannga depan,terdengar petikan gitar dan sebuah lagi yang dinyanyikan Liton bersama dua temannya itu.
Lagu dengan judul Terlanjur yang di populerkan oleh penyanyi Rudiath RB.
sejenak menghanyutkan bila mendengar alunan lagu lagu Melayu di masa kejayaannya kala itu.
Sederetan penyanyi yang lagi populer dengan lagu lagu pop rock yang tak pernah hilang walau beganti masa.
Dengan sederetan penyanyi yang amat populer di jaman orde baru dulu.
Liton begegas menyebrang ketika di lihatnya Ranny keluar di teras rumahnya.
Ya apa lagi tujuannya selain bertamu dadakan ke yang empunya rumah.
kebetulan kedua orang tua Ranny lagi keluar kota.
jadi semua anak anaknya bebas. mereka juga tidak melarang anak anak nya untuk bergaul dengan siapa saja.
meskipun mereka tergolong orang yang kaya tapi itu tidak menjadikan mereka sombong.
Ranny mengajak Liton ke gazebo yang ada di samping rumahnya. keduanya duduk santai menikmati malam yang kebetulan langit cerah dengan ribuan bintangnya.
Sementara di depan sana terdengar riuh suara tawa anak anak yang biasanya datang mangkal di situ.
"Ranny kenapa ya aku merasa merindukan mu." ucap Liton.
"itu tandanya kamu masih hidup."kekehnya.
"Aku serius."
"Aku malah lebih dari akuarius."
"Ranny."
"Hmm Liton."
"Ranny dengarkan aku dulu."
"Dari tadi aku dengarin kamu,mau aku dengar Yang bagaimana lagi?"
"Ya tapi kamu dengar aku ngomong dulu." pinta Liton.
"Baiklah ayo ngomong.Aku siap mendengarkan ."
"Ranny aku ingin kamu jadi pacar aku,Temani aku di setiap waktu seperti masa kecil kita dulu." pintanya. merah jemari Ranny.
Berhasil membuat mata Ranny membola alias melotot.
"Aku malah jadi takut."
"Apa yang kamu takutkan?".
"Aku takut di serang wanita wanita mu di luar sana."
"Yang saat ini ada di hati dan pikiran aku itu kamu."
"setelah saat ini yang lain ya." Ranny malah tertawa.
Membuat Liton malah berpikir tentang watak wanita satu ini.
Di luaran sana banyak wanita dengan senang hati
rela antri menanti untuk bisa jadi pacarnya.
Bahkan mereka mau maunya di ajak bermain di atas ranjang.
Tapi untuk merengkuh hati wanita yang satu ini rasanya sulit. setiap kata yang di ucapkan berhasil di tangkisnya dengan lihai.
Liton menghembuskan nafasnya yang terasa menyesakan dada.
"Ranny."
"Hmmm."
"Kalau memang kamu belum siap.aku akan menunggu saat di mana kamu akan siap untuk aku mengisi di sisi lain sudut hati mu."
"Beri aku waktu untuk bisa bertanya apakah ada nantinya bayang diri mu di tempat spesial itu. karena saat ini aku belum kepikiran sampai kesitu.yang ada hanya masa depan.yang ada di angan dan impian ku saat ini Lit."
Ditatapnya wajah Ranny yang nampak anggun.
Di usianya yang masih belia gadis itu nampak lebih dewasa.
Pantas saja kalau semua orang menyukai sosoknya. sikap dan tutur katanya yang terkadang humoris dan bersahaja.
Itulah yang membuat perhatian Liton terfokus padanya belakangan ini.
Keduanya asyik bercerita di selingi tawa ketika Liton mengingatkan bagaimana tangannya sampai berdarah hadiah dari gigitan Ranny bila Liton membuatnya marah.
Tak terasa waktu cepat berlalu dia pun harus pamit pulang.
"Selamat malam,mimpi kan aku ya," Bisiknya sebelum pergi.
Ranny tersenyum menanggapinya ada rasa yang dia sendiri tak memahaminya namun hatinya terasa menghangat.
Perasaan yang entah apa namanya karena kedekatannya dengan Liton pun belum terlalu lama, hingga malam membawanya terbuai mimpi.
Kesibukannya di kampus sebagai murid yang berprestasi membuat Ranny benar benar harus ekstra mengikitu segala kegiatan yang menyangkut studynya itu.
Hari yang melelahkan.Dia hampir tak punya waktu untuk bersantai.ingin terbebas dari tugas tugas kampusnya dia memilih tempat yang selalu membuatnya merasa damai dan tenang.Bersantai di pantai tempat yang paling di sukainya.segala beban akan lebur di sini bersama deburan ombak. Tatapannya tertuju ke laut lepas di mana ombak saling berkejaran dan terhempas menjadi buih di bibir pantai.
Bersantai sambil dengar musik merupakan salah satu hobbynya.
Kesibukannya sebagai seorang CEO di kantor dan urusan bisnisnya benar benar menguras tenaga dan pikirannya membuat liton harus bekerja keras menstabilkan perusahannya.
Hari ini Dia baru bisa berernafas lega setelah selesai mengadakan rapat di kantornya.
Pulang kerumah setelah jam makan siang.Hari ini dia memilih pulang lebih awal untuk beristirahat.
Setelah melepas pakaian Liton memilih berendam dengan air hangat dengan aroma terapi yang membuat dirinya kembali merasa segar.
Ingatan melayang pada sosok wanita yang belakangan ini selalu ada pikirannya. entah sedang apa dia sekarang.
Liton mengambil dompet dan meraih kunci mobilnya.
Lalu meluncur menuju rumah neneknya. untuk mengetahui kabarnya Ranny dia harus mengunjungi sang nenek.
"Tumben cucu nenek hari ini nampak lebih ganteng." puji sang nenek ketika Liton memeluk dan mencium pipinya. Kebiasaan ketika mengunjungi sang nenek.
"Nek, tau tidak siapa yang ingin aku temui saat ini selain nenek,?"
"Hmmm cucu nenek pasti lagi jatuh cinta ceritanya nih," tebak sang nenek. "siapa ya gadis yang beruntung itu. nenek harap kali ini kamu tidak lagi bermain main Lit,?"
" Tuh anak tetangga depan rumah nenek,"
"eh yang mana,? kan ada tiga cewek di rumah itu?' Nenek menatap serius wajah Liton.
"Anak kedua dari keluarga Laowrens itu nek. teman masa kecil aku."
"Ooooh yang namanya Ranny gadis yang belum lama ini kembali ke sini itu.?"
"Betul nek.gimana apa nenek suka sama gadis itu.?"Liton meminta pendapat neneknya.
"Siapa pun yang kamu suka nenek tak akan melarang mu. tapi kamu harus ingat keluarga itu bukan sembarangan.jaga anak gadis orang, mereka anak anak yang baik."nasihat nenek sambil tersenyum pada cucu satu ini yang kalibernya soal waniat tidak bisa di hitung.
"Tapi sayang,gadis itu tidak berada di rumah,tadi nenek dengar dia mau kepantai,"
"Benar nek?' Aku akan kesana menyusul dia" Liton segera memeluk erat neneknya dan mencium pipi nenek sebelum pergi.
Dengan bersiul Liton melajukan mobilnya menuju pantai.
"Apa aku yang lagi kamu lamunkan,?"bisik Liton di telinga Ranny, membuat gadis itu terlonjak kaget.
matanya melotot ketika melihat sosok laki laki yang kini duduk santai di sampingnya.
"Liton?,
"Apa kabar mu,?"tanya Liton.
"Seperti apa yang kamu lihat."
"Gimana kegiatan kampus mu?"
"Lumayan biking capek,otak aku hampir melebur rasanya,"
Liton tersenyum menatap raut wajah yang beberapa hari ini dia rindukan.lngin di peluk dan ******* bibir seksi yang kini ada dihadapannya.
Tapi sayang dia belum tau seperti apa perasaan Ranny padanya.
Sementar detak jantung Ranny berdebar aneh.
kenapa persaan jadi aneh gini di tatap Liton.
"Ranny,"
"Napa,?
"Aku suka kamu,aku mau kamu jadi pacar aku. temani hari hari ku kedepannya." Ujar Liton tulus di tatapnya wajah Ranny.
Ranny tersenyum mendengarnya "Apa kamu tak salah memilih, aku bukanlah wanita yang sempurna masih banyak kekurangan aku. mungkin suatu saat nanti pasti kamu akan menyesalinya."
" Tidak semua orang itu sempurna, masih ada kekurangannya juga. mereka akan sempurna bila saling melengkapi, kamu ngerti apa yang ku ucapkan,?" Liton meraih tangan Ranny lalu menciumnya lembut.
Ranny memejamkan matanya ada gelayar aneh yang menghangat di hatinya.
Mungkin hatinya mulai bisa mengartikan perasaan yang saat ini bermakna cinta.
Membiarkan Liton memeluknya menyusupkan wajahnya di dada bidang milik cowok yang kini resmi menjadi pacarnya.
Hingga senja akan berganti malam membiaskan lembayung cinta yang akan mereka lalui nantinya.
Tidak ada jadwal ke kampus hari ini Ranny dengan kakaknya memilih berolah raga.
"Ran, belakangan ini ku lihat kamu lagi dekat sama Liton iya.kakak hanya mau bilang agar kamu jangan terlalu dekat sama dia, hidupnya tuh di kelilingi banyak wanita. setidaknya harus ada spasi lah biar kamu tidak kecewa belakangan." ujar Rena kakaknya. mereka berdua berjalan santai di taman perumahan kompleks.
Ranny memikirkan kata kata kakaknya barusan.
mungkin juga ada benarnya.Karena diakan belum lama mengenal Liton,serperti apa pribadinya dia.
"Kakak tidak mau kalau sampai dia kecewain kamu nantinya, sebaiknya kamu harus tau gimana dia kesehariannya.ntar malam kita ke tempat nongkrongnya biar kamu tau apa yang dia lakukan di sana." terang Rena karena dia pernah lihat liton dengan kedua temannya itu.
waktu di ajak pacarnya ketemu rekan bisnisnya di sebuah club'. Liton juga ada di sana dengan seorang wanita mereka terlihat intim.
"Oke kak ntar malam kita ciduk dia aja gimana,?" Ranny nampak bersemangat.' Kita jadi detektf cinta dong." Ranny tertawa dengan ucapannya.
Keduanya pun berlari sambil tertawa, "Aku jadi penasaran ni gimana kalo ketahuan kita ciduk ya, apa kata dunia,,,," jahahahaaaa.
"Huuuu cowok kalo ada maunya ya,bisa aja musang menjelma domba lembut amit. ih aku jadi pengen tonjok kali ya," Ranny ngedumel sapanjang langkah kakinya.
Sesuai rencana dua bersaudara ini melangkah kakinya masuk ke club' yang di katakan Renna.
Bau minuman keras merebak masuk di penciuman .Ranny segera memakai maskernya.
Hingar bingar suara musik menghentak memekakkan telinga.mengiringi pasangan manusia yang lagi asyik berjoget.
"Bising amat,aku bisa tuli nih.apa orang orang ini tidak tuli apa,?"
Rena mengajak adiknya duduk di salah satu pojok di ruangan itu yang kursinya kebetulan kosong.dari tempat ini mereka bisa dengan jelas melihat orang yang keluar masuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
meli meilia
salam kenal kakak dr cinta sang maharani.. sy nyicil baca yaa kakk
2022-04-18
0
pensi
Ranny
Rena
2022-04-09
0
pensi
bagus dong
2022-04-09
0