Renna kembali dari toilet melihat Liton dan Abi bersama adiknya,Renna memilih duduk di kursi kosong yang tak jauh dari mereka.
Entah apa yang sedang mereka bicarakan biarlah mereka menyelesaikan masalahnya sendiri.
"Hai, boleh aku temani,?" Sapa seorang pria yang kini duduk di hadapan Renna tanpa permisi.
Dia sudah mengamati Renna dengan adiknya sedari tadi sejak mereka berdua datang.
Yang di sapa hanya diam tak bersuara Renna seperti mengenal wajah laki laki ini Tapi siapa dia ya.
"Kenalkan, Aku Martin,,,Aku temannya Hardzian Abang mu," mengulurkan tangannya seakan tau yang di pikirkan Renna.
Gadis cantik itu menerima uluran tangan Martin.
"Nama ku, Renata,,,"
"Aku ingat, kita pernah bertemu saat pelantikan Abang mu, dia memilih menjadi ABRI di antara kami setelah lulus SMA, itu cita cita dia mengabdi untuk negara," cerita Martin. tak lupa mengukir senyum menawan untuk Renna.
"Ya, Abang ku memilih melanjutkan perjuangan kakek ku," Renna tersenyum membanggakan kakeknya.
Mereka mulai akrab dan bercerita sesekali terdengar tawa Renna.Ternyataa Martin juga memiliki selera humor yang tinggi.
Renna baru tau kalau Santika yang berulang tahun adalah ponakan Martin.
Sementara di meja sana tinggal Ranny dan Liton,
Abi sudah turun kebawah setelah menjalankan tugasnya.
Ya setelah Abi dan Alvin melihat kehadiran Ranny dan Renna, yang tidak di ketahui Liton, mereka berdua segera menyusun rencana agar Abi segera menemui Ranny.
Sebelum Liton menyadari kehadirannya bisa gawat kalau Tiara tau ada pacar Lition di pesta ini.Bakalan ada kekacauan nantinya,mereka mulai berakting seakan Ranny pacarnya Abi.
Ya trio cassanova itu soal saling menutupi mereka jagonya.
Dan itulah yang membuat Liton menyukai sikap dari kedua temannya itu.
Sementara Alvin berhasil membawa Tiara entah kemana agar dia tidak curiga pada Liton.
Merekapun membiarkan Liton bersama Ranny,
agar mereka punya waktu berdua, karena Liton belum pernah datang ke pesta bersama Ranny.
Kalaupun di ajak Ranny selalu menolak dengan alasan tidak hoby.
Liton tidak lepas menatap wajah Ranny yang terlihat cantik malam ini. Matanya yang indah dengan pupil caklat bening,bulu matanya yang panjang lentik. bibir yang seksi dan menggairahkan bila di *****. serasa ingin menciumnya membuat dirinya berfantasi liar.
"Mata mu di kondisi kan, ***** amat tatapan mu itu." ujar Ranny.
Liton yang ketahuan segara membuang pandanganya kebawah sana di mana orang orang asyik berdansa.
"Kamu Teramat cantik malam ini, hingga aku ingin terus menatap mu,"
" Aku tidak punya uang koin, untuk membayar pujian mu itu."
"Aku tidak ingin uang koin mu, aku ingin kamu jadi bintang di hati ku, biar aku tidak gelisah merindukan mu,Ranny,,,,?!" Tatapannya melembut dan tersenyum pada Ranny.
"Aku tidak bisa menjadi bintang di hati mu, karena aku hanyalah siang yang tak punya bintang bintang,,,,!"kata Ranny pelan.
"Kalau kamu tidak mau jadi bintang, jadilah matahari yang menerangi setiap nafas kehidupan ku."
"Aku tidak bisa berjanji untuk mu, biarlah kita jalani apa adanya, karena aku masih mengejar cita cita ku, ku harap kamu mengeri."
"Aku mengerti, dan akan menunggu sampai kamu siap,ok," Liton tersenyum mengedipkan matanya.
Ranny tertawa menanggapinya, keduanya asyik cerita sampai Ranny merasa ngantuk dan ingin pulang.
Ranny melihat ke arah kakaknya yang duduk dengan seorang pria.
Mereka nampak akrab bercerita sesekali tertawa
entah apa yang mereka ceritakan.
Renna melihat Ranny yang menatapnya dia tau adiknya itu ingin pulang.
"Maaf Martin,adik ku sudah ingin pulang, lain waktu kita bisa bertemu lagi." ujar Renna.
"Apakah dia adik mu,?" Tanya Martin tak percaya. Yang dia tau Hardzian hanya punya dua adik cewek.
" Ya itu adik ku, dia di besarkan Oma dari papa ku, dan sekarang berkuliah di sini." Terang Renna yang melihat Martin agak bingung.
"Soalnya wajah kalian beda,"
"Orang tidak akan mengira kalo kami kakak beradik,"
Kalau di perhatikan wajah Renna dan Ranny memang tidak ada kemiripan. Ranny mewarisi sebagian wajah Omanya, dengan netra yang coklat kulit yang tidaklah terlalu putih.Rambut hitam yang panjang, Tergerai indah hingga mencapai betisnya.
Sedangkan Renna memiliki wajah yang mirip dengan ketiga saudaranya.
Kulit Renna lebih putih dari Ranny tapi kecantikan mereka membuat para cowok ingin menjadikan mereka miliknya.
Mata Ranny yang indah dengan senyum yang menawan orang akan jatuh cinta bila melihatnya.
Penampilannya yang modis dengan sifatnya yang dewasa dengan kebikkan hatinya banyak teman yang menyukainya.
Sejak datang tadi mereka sudah menjadi pusat perhatian,ada yang ingin mendekat tapi sayang sudah ada Martin dan Liton yang bersamanya.
Siapa sih yang tidak mengenal dua pria itu?
Martin yang berkesan kejam tak pandang bulu. laki laki berwajah datar dengan sikap yang dingin.
CEO ternama dari HEYGELD GROUP.
Sedangkan Liton, CEO dan seorang boss mafia dengan kinerja yang licin.
Cowok yang berkesan santai dengan sifat Casanova mendapat predikat laki laki termacho di antara kaum Hawa. Sifat kejam dan menyeramkan akan terlihat bila ada yang mengusik dirinya.
"Maaf ya, kami harus pulang,?". Renna berpamitan pada Martin.
"Bisa pinjami aku ponsel mu sebentar?" pintanya.
Renna pun memberikan ponselnya pada Martin.
cowok itu nampak mengetik nomornya dan melakukan panggilan.
"Ok, Trims ya,? sudah ada kontak aku di situ.
Gadis itu berdiri dari kursinya dan melangkah ke arah adiknya. Sementara martin mengangguk dia terseyum meng iyakan. Di tatapnya langkah sosok cantik yang anggun itu.
"Gadis gadis yang unik,' Desisnya.
Kedua gadis itu melangkah keluar setelah mengucapkan selamat Ulang Tahun kepada Santika.
Liton mengantar mereka keluar sementara Martin menatap mereka dari atas sana.
Sebelum mencapai pintu keluar Renna sempat menengok ke atas meliahat Martin yang tersenyum dan mengedipkan mata padanya.
Renna pun membalasnya dengan senyuman sebelum benar menghilang keluar.
"Biarkan aku yang mengantarkan kalian pulang," Tegas Liton.
"Kami bisa pulang sendiri." Tolak Renna.
"Aku tidak mau kalian menolak,lagian tidak aman kalau wanita bawa mobil malam malam."
Liton meraih kunci dari tangan Renna ketika akan membuka pintu mobilnya. dirinya pun masuk dan duduk di belakang setir.
"Apa kalian mau berdiri sampai pagi di situ? ayo masuk,,,!. Liton keluarkan kepalanya di jendela.Lalu menghidupkan mesin mobil.
Mereka berdua masuk dan duduk di kursi belakang.
"Ranny,? sini duduk di depan temani aku.Aku bukan sopir pribadi kalian."
"Sapa juga yang suruh kamu jadi sopir kami,,,,,? " Ranny terekeh lalu pindah duduk di depan.
Sepanjang jalan Ranny hanya diam sementara di kursi belakang Renna sudah tertidur.
Liton melirik Ranny yang duduk di sampingnya.
Merekapun sampai di depan rumah Ranny, tak lupa pula ucapan terimakasih.
Liton memilih pulang ke rumah neneknya dia menginap di sana.
Liton membaringkan dirinya di kasur empuk miliknya. kamar ini hanya di tempati Liton bila sewaktu waktu dia datang ke rumah ini.
"Tiara,? sedang apa gadis itu ya ku tinggal tadi."
Liton tiba tiba teringat akan Tiara yang tadi datang bersamanya.
Hatinya kini mulai mendua antara Ranny dan Tiara.
Ranny yang cantik lincah dan cerdas dengan gayanya yang selalu modis. bikin penasaran.
Sementara Tiara yang lembut dan penurut tipe cewek yang tidak banyak menuntut.
Liton benar benar pusing memikirkan dua wanita yang kini hadir di kehidupannya.
Inikah yang di namakan Hati yang Mendua????
Pusing akhirnya dia pun menutup mata dan terbawa mimpi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
meli meilia
msh nyicil baca yaa Kak.. semangatt up
2022-04-19
0
Mega Ackerman
Like
2022-04-06
0
syafridawati
hadeh seharusna dibantai lau oacar mendua
2022-03-24
0