Hari ini Liton sibuk di kantornya setelah Meeting dia harus periksa dan tanda tangan beberapa berkas yang di berikan Linda sekretarisnya.
Pintu ruangannya terbuka dan muncul sosok laki laki tinngi besar yang tingginya lebih dari Liton.
"Hay brengsek? Rasanya aku ingin membunuh mu sekarang,.." ujar Danis sepupnya yang datang bagai hantu.
"Anjir lu,lain kali kalau bertamu itu yang sopan. Mau ku tendang kau keluar jendela ya."
Danis malah terkekeh dan duduk seenaknya di sudut meja kerja Liton.
Liton berdiri dari duduknya tangannya menarik paksa Danis lalu membawanya duduk di sofa.
"Katakan hai siluman ada apa kamu tiba tiba menampakan wujud mu di kantor ku hah?".Geramnya bernada canda.
Danis malah menatapnya serius Lalu berjalan ke jendela melihat keluar sana.
"Jauhi,,,,Berlian Maharanny." Danis berbalik menatapnya.
"Apa maksud mu berkata begitu? apa kamu suka dia juga hah,,,,?" bentak Liton.
"Aku tidak ingin dia jadi koleksi wanita mu entah yang nomor berapa lagi.karena gadis itu terlalu baik untuk kamu hancurkan, Tiara juga terlalu sayang kalau kamu sakiti, bila karma berlaku menyesal pun tidak ada gunanya." Danis berkata bijak.
"Aku mencintai Ranny, sangat mencintainya, itulah alasan aku untuk tidak menyentuhnya." Liton berkata jujur.
Liton ikut berdiri di samping Danis dan menatap keluar sana.
"Aku harap kamu tidak akan menyesal nantinya, Karena aku tau Tiara sangat mencintai mu. Dia juga tau tentang hubungan mu dengan Ranny saat ini."
Liton kini jadi dilema bagai makan buah simalakama. Dia yang sudah memberi harapan pada Tiara dan juga membuat janji cinta dengan Ranny. Sudah sering dia menghabiskan waktu belakangan ini bersama Ranny.
"Semalam Tiara ke tempat ku mengadukan semuanya.Akupun tau seperti apa hubungan mu dengan Ranny."
"Semoga kamu tidak menghancurkan diri mu sendiri, Harliton Odizgeraldian." Danispun pergi begitu saja.
Saat Liton sadar dari lamunannya Danis sudah tidak ada.
"Dasar siluman," Umpatnya.
Sepeti itulah sosok Danis dia datang dan pergi sekejap saja. Dia datang untuk memberi nasihat lalu pergi.
Liton meninggalkan kantornya hari ini dia akan mengajak Ranny kepantai.
Seperti biasa mereka berdua akan menghabiskan waktu di pantai dengan bernyanyi, tempat yang paling di sukai Ranny.
Liton menjemput Ranny di kampus, sebelum masuk ke mobil Liton,mata jeli Ranny sempat melihat tatapan cemburu seseorang yang mencoba sembunyi di balik dinding.
Ranny sempat melihat Tiara yang mulai membencinya.
Tapi dia cuek saja baginya siapapun yang membencinya, biar kan saja selama itu tidak merugikan dirinya.
Liton memetik senar gitarnya dan terdegar lah alunan sebuah lagu.
Sementara Ranny yang lagi bersandar di belakangnya menyodorkan permen lolipop ke bibir Liton..namun Liton mengatupkan bibirnya.
"Ayo lah buka mulut mu,aku tidak memberi mu racun,,,,!"
" Kamu tidak beri aku racun,tapi kamu sudah meracuni hati ku, sehingga aku begitu merindukan mu," Liton malah berbalik dan berbisik di telinga Ranny.
Ranny merasa ngeri sendiri dan menjauhkan wajahnya sambil mengerucutkan bibirnya. matanya membola molotot padanya.
"jangan menatap aku seperti itu, aku bisa menghabisi mu sekarang," Liton menatap dalam mata ranny, wajah dengan mata indah itu selalu membuatnya bergairah.
Mata yang selalu menantangnya membuat sesuatu dalam dirinya begejolak.
Itu kelemahannya bila bersama dengan sosok wanita muda yang tampak lebih dewasa dari usianya yang masih belia ini.
wanita yang selalu bersikap cuek bila tau apa yang sudah terjadi dalam diri Liton.
Tangan Ranny masih memegang permen dan memaksa Liton menerimanya memasukan kedalam mulut.
Ranny lalu berdiri dan melangkah menjauh dari Liton yang masih menatapnya.
Hati Ranny terasa nyeri mengingat kehidupan Liton yang dia tau di kelilingi wanita wanita cantik,
terkadang dia harus menahan rasa yang entah pada siapa dia harus marah.
Ranny akan tetap pada prinsipnya selama janur kuning belum melingkar tiadak ada larangan untuk dekat dengan siapapun.
Langkahnya terhenti dia menoleh kebelakang dan tersenyum pada Liton yang dengan gagahnya melangkah kearahnya.
Cowok macho dengan otot ototnya yang kekar itu membuat para wanita menggilainya.
Liton tak berkedip menatap kerlingan mata wanita yang kini menghipnotis hidupnya.
Rambut panjang Ranny yang terbuai di tiup angin membuat Liton semakin terpesona menetapnya.
Liton segera meraih tangan Ranny menariknya masuk dalam pelukan.
"Kamu bisa membuatku gila Ran,,,",Bisiknya serak lalu menciumi ceruk leher gadis itu.
Ranny pun tertawa geli,suara tawanya semakin membangkitkan gairah Liton.
Ranny terpekik kaget ketika Liton tiba tiba menggigit lehernya.
"Aku tak akan mampu dan bisa menerkam diri mu di sini, Aku sangat mencintai mu Ranny," Suaranya serak dan seksi itu membuat Ranny tertegun.
Dia menatap wajah tampan di hadapannya yang kini berkabut gairah.
Tangannya mengelus sayang wajah Liton, Cowok itu memejamkan matanya merasakan sesuatu yang menggelayar aneh di hatinya.
Sesuatu yang menghentak dalam dirinya membuatnya hampir menggila saat itu, namun mati Matian dia berusaha meredamnya.
Berkali kali Liton menelan Saliva nya nafasnya serasa ingin berhenti dirinya terbuai perasaan
gejolak yang semakin bergelora.
Segera di raihnya tangan Ranny dia menatap dalam wajah gadis itu.
Meraih pinggangnya dengan cepat mengecup bibirnya. lalu melepas pelukannya dia berbalik melangakah pergi. Dia tak ingin mengumbar nafsunya akibat ulah dari seorang Berlian Maharanny yang kini Ter,amat di cintanya.
"Shitt,,,Aku bisa mati menahan gairah ini." Umpatnya.
Sementara Ranny tersenyum dia tau apa yang sedang di rasakan Liton.
Dia sengaja mamancing gairah Liton laki laki yang dia tau sang cassanova itu.
HP Liton berdering tertera nama Tiara di layar itu.
Liton segera menggeser tombol hijau terdengar suara manja gadis itu, yang mengatakan dirinya sedang sakit.
Dia meminta Liton menemaninya kedokter.
" oke, tunggu aku,kita kedokter." mau tak mau dia harus mengantar gadis itu ke dokter.
Gadis yang kini bersamanya setelah sarah, Tiara yang kini menjadi wanitanya di atas ranjang.
gadis yang terlihat lembut namun sangat liar mengimbangi permainan ranjang Liton.
Langkah Ranny perlahan mendekatinya dengan senyum yang masih menghiasi bibirnya.
"Kita pulang sekarang." Liton sudah berdiri menenteng gitar kesayangannya itu.
Dirinya menggandeng tangan Ranny mereka melangkah bersama semua mata yang memandang mereka berdecak kagum.
"ceweknya cantik, cowoknya juga tampan, mereka pasangan serasi ya, Liton tersenyum demi mendengar puji pujian orang orang itu.
Liton mengendarai mobilnya dengan santai di liriknya wajah Ranny yang kini bersandar di jok dengan matanya yang terpejam.
Wajah yang tak akan bosan untuk di pandang Liton masih ingin terus bersamanya.
Tapi teringat dengan janjinya untuk mengantar Tiara ke dokter.
"perhatikan jalanan,aku tidak mau mati muda," Ranny berkata dengan matanya yang masih tertutup.
Liton malah menepikan mobilnya ternyata Ranny tau kalau dirinya sedang menatap terus wajahnya.
"Sebanarnya aku ingin kamu ada selamanya di sisi ku. menua bersama ku dengan anak anak ku nanti." kata Liton.
"Ooooh jadi kamu berencana menjadi bapak nih,
tunggu sampai aku selesai kan study ku. saat itu janur kuning akan melingkar untuk mu" Ranny terkekeh dengan kata katanya.
membuat hati Liton terasa menghangat,ya gadis di sampingnya ini begitu lihai memainkan perasaanya.
Liton tersenyum lalu kembali melajukan mobilnya.
Setelah mengantarkan Ranny pulang Liton menjemput Tiara dan membawanya ke Dokter.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Mega Ackerman
Next, semangat
2022-04-06
0
💮Aroe🌸
harusnya gk boleh gitu....😑
2022-03-14
0
Putri Handayani
aku mampir kak, semangat selalu semoga bisa salingendukung🙏
2022-03-14
1