Semua Butuh Waktu

Suasana tampak berbeda Tanpa kehadiran Aya di tengah tengah keluarga. Gadis itu sudah di jemput Mamanya sejak pagi tadi.

Huft..... hembusan nafas kabur dari mulut Alvin.

"Harusnya kakak ga usah izinin By menginap di rumah Mamanya."

"Mau bagaimana lagi Vin. Dia Mamanya. Kalo kakak ga kasih izin takutnya Mamanya malah mengambil Aya dari Kakak." Kata Mommy dengan raut wajah khawatir.

"Tapi kita yang rawat By dari kecil."

"Kakak tau Vin."

"Uh... ga ada kak Aya rasanya sepi." Keluh Ano.

"Iya." sahut Darren membenarkan.

Aya baru saja turun dari mobil bersama Mamanya. Kakinya melangkah memasuki rumah mewah namun lebih kecil dari mansion yang di tempati bersama keluarganya. Papa, Kakak dan Iparnya menyambut dengan pelukan hangat dan ciuman.

"Selamat datang sayang." Kata mereka dijawab senyuman oleh Aya.

"Mari Mama tunjukkan kamar kamu sayang. Mama sendiri yang menatanya. Mama tanya dulu sama Nenek tipe kamar yang kamu sukai seperti apa." Kata Mama menggandeng tangan Aya sambil menapaki satu per satu anak tangga.

Sebuah pintu terbuka lebar. Kamarnya sama persis seperti kamar Aya. Hanya saja lebih banyak tanaman hijau di sana. "Kamu suka?"

Aya mengangguk pelan dan melangkahkan kakinya menuju balkon yang menghadap langsung ke kolam renang. Aya menyentuh daun tanaman yang di gantung di atas tempatnya berdiri. "Itu kakak dan istri kakak yang beli sayang. Supaya suasana lebih segar." Kata Adam tersenyum tulus sambil merangkul adiknya.

Aya kini tengah berada di dapur bersama Mama dan kakak Iparnya setelah melihat lihat seisi rumah.

"Kamu sering masak sayang?" Tanya Mama yang sedang masak di dapur bersama Aya dan Zahwa. Hari ini Mama sengaja memasak makan siang sendiri sesuai dengan permintaan putrinya. "Jarang Mam. kalo lagi ga ada Om Alvin aja aku curi curi kesempatan buat masak." Jawab Aya masih fokus memotong bawang dengan lihainya.

"Memangnya kalo ada Alvin kenapa?"

"Ga boleh Mam. Katanya nanti kalo kena pisau lah, kena minyak lah. Banyak pokoknya."

Mama tersenyum melihat Aya yang bercerita sambil memanyunkan bibirnya.

"Hari ini kita masak apa?"

"Kita masak makanan yang belum pernah kamu coba sebelumnya." Jawab Zahwa tersenyum pada Aya.

"Aku ga ngerti masaknya gimana. Menu di sini sangat berbeda. Aku cuma bisa bantu potong potong aja. Ini di apain?" Tunjuk Aya pada telur di mangkuk.

"Ini di kupas. Gini caranya." Zahwa menjelaskan. Aya mengikuti apa yang dilakukan Iparnya itu sampai telur terkupas semua.

Semua makanan sudah tersaji di meja makan. Mama menjelaskan satu per satu menu makanan tersebut dan Aya hanya bisa manggut manggut.

"By." Mendengar itu Aya langsung menoleh ke sumber suara.

"Om Alvin."

"Geser kak, aku mau duduk di samping By."

"Kamu kenapa sih Vin. Kursi kan masih banyak."

"Aku mau ngomong penting. Geser."

Dengan terpaksa Papa pindah ke bangku sebelahnya. Ia cukup sadar diri jika tidak akan menang jika berdebat dengan adiknya itu.

Alvin mendudukkan diri setelah kakaknya pindah. Ia memeluk Aya cukup lama dan melepaskannya.

"Ada apa Om?"

"Obat kamu ketinggalan. Ini." Sambil menyerahkan paper bag kecil.

"Makasih Om."

Mereka yang ada di sana hanya memperhatikan interaksi kedua orang itu.

"Obat apa sebenarnya?" Batin mereka bertanya tanya.

Hal ini pernah di tanyakan namun mereka tidak mendapatkan jawaban yang pasti.

"Vin, kamu hutang penjelasan sama Kakak." Kata Mama.

"Kita bahas nanti." Kata Alvin tetap Fokus pada gadis kecilnya.

"Sudah makan By?"

"Baru saja mau makan. Om sudah makan?"

"Belum."

"Makan di sini sekalian Vin. Tadi Aya....hm" Mama membekap mulut Papa sambil melotot.

Aya melirik Papanya dengan wajah kesal.

"Kamu tadi masak By?"

"Enggak kok Om. Aku cuman bantu dikit."

"Sudah Om bilang jangan masak. Bahaya. Jangan diulangi lagi."

"Iya iya... Om aku mau makan, lapar."

"Maaf."

Alvin Makan sambil menyuapi Aya. Mereka makan sepiring berdua.

Selesai makan mereka semua berkumpul di ruang tengah. "Om aku udah kenyang." Kata Aya yang sehabis minum obat tadi Alvin menyuapinya salad buah yang Ia bawa dari rumah.

"Sesuap lagi dah habis. Ini Om sama Mommy kamu lo yang buat."

Alvin mengecup pipi Aya gemas setelah menghabiskan salad nya. "Om Mommy ga papa kan? dari tadi kok cuman kirim pesan aja. Biasanya kan telfon."

"Mommy kamu ga papa." Kata Alvin menyembunyikan fakta bahwa kakak Iparnya tidak baik baik saja. Wanita itu akan menangis bila menelfon Aya. Ia tak mau putrinya bersedih dan hanya mengiriminya pesan untuk menanyakan kabar.

Beberapa menit berlalu, Aya tertidur pulas di bahu Alvin. "Cepat sekali tidurnya. biasanya juga begitu ya Om?" tanya Adam mendekat dan mengelus lembut pipi merah jambu adiknya.

"Biasa habis minum obat pasti ngantuk."

"Jangan ganggu adikmu nanti dia terbangun." Kata Mama memperingati.

"Vin. Soal obat itu. Pasti ada yang kalian sembunyikan."

"Jangan bahas itu dulu kak. Kamar By dimana?" tanya Alvin mengalihkan topik pembicaraan.

Alvin menggendong Aya dan membaringkannya di ranjang dengan hati hati. "Om pulang dulu sayang." Satu kecupan Ia berikan pada Aya sebelum benar benar pergi. Mama membaringkan tubuhnya di samping Aya. Memeluk putrinya dengan nyaman. Satu bulir bening lolos dari matanya. "Pa, Mama ingin terus bersama putri kita."

"Papa tau Ma. Papa juga begitu."

"Namun semua butuh waktu." Kata Adam melengkapi ucapan papanya dengan pancaran Matanya yang penuh tekad.

Terpopuler

Comments

Al hale Hale

Al hale Hale

lanjut....

2021-09-30

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Selamat Tidur Malaikat Kecilku
3 Cokelat
4 Aku Mamamu
5 Dia Milikmu Namun Hatinya Bersamaku
6 Aku Tetap Anak Mommy
7 Semua Butuh Waktu
8 Maafkan Om Sayang
9 By Ku
10 Siapapun Tidak Boleh Menyentuhmu
11 Titik Kelemahanku
12 Tidak Akan Aku Biarkan
13 Milikku Adalah Hal Mutlak
14 You are Only Mine Baby
15 Takdirkan Aku Bersamanya Tuhan
16 Trauma itu kembali
17 Calon Bini
18 Sebentar Lagi
19 Menikahlah Dengannya
20 Aku Tidak Merestui
21 Aku Akan Memilikimu 'Belahan Jiwaku'
22 Pesan di Kala Malam
23 Jangan Macam Macam
24 Maafkan Aku Sering Membuatmu Menderita Karna Rasa Tak Rela
25 Dia Memang Sempurna, Dia Milikku
26 Karena Kamu Milik Om
27 Menghilang
28 Apa Kalian Memikirkan Hal yang Sama Denganku?
29 Tuhan Berkehendak Lain
30 Takdir Menyatukan Kita
31 Om Akan Memaksa
32 Hidupmu Adalah Milikku Sayang
33 Begini Cara Membuatnya
34 Tidak Berubah
35 Sudah Berakhir
36 Untuk Mengikatnya
37 Kamu Ngerti Kan?
38 Kau Harus Ingat Itu Sayang
39 Bukan Orang Sembarangan
40 Terimakasih dan Maaf
41 Semakin Hari Semakin Aku Tak Mengenalimu
42 Sedikit Kebebasan
43 Mari Bercerai
44 Kita Memang Tak Ditakdirkan Bersama
45 Memperbaiki
46 Dasar Posesif
47 Pengakuan
48 Lalu Siapa?
49 Hanya Untuknya
50 Dia Disini
51 Orang Dalam
52 Memperingati
53 Hari Tenang
54 Aku Yakin Kaulah Jodohku
55 Kau Cucuku
56 Teman Laknat
57 Tentang Rio
58 2A
59 Hukuman
60 Sebuah Fakta
61 Aku Izinkan
62 Kelewat Manja
63 I'am Back
64 Penyelesaian
65 Andaikan dari Dulu
66 Indahnya Hidup
67 Hati yang Saling Terikat
68 Percontohan
69 Aku Masih Muda, Masih Banyak yang Mau
70 Cintailah Aku Sewajarnya
71 Aku Minta Maaf
72 Kita Punya Luka Masing Masing
73 Om Siapa ya?
74 Memanfaatkan Suasana
75 Tidak Ada Spesifikasi Khusus
76 Nanti Kita Kangen Ibu
77 Ini Sama Ini Ditata Dulu
78 Ayah Ga Boleh Ikut
79 Aku Jawab Nanti. Sekarang Masih Malas
80 Astaghfirullah. Hampir Saja
81 Maaf Keputusanku Sudah Bulat
82 Jangan Cengeng. Aku Ga Suka
83 Bikin Candu
84 Alasan
85 "Aduh"
86 Silahkan di Atasi Sendiri Tuan
87 Uangnya Banyak. Habiskan Saja
88 Bisakah Aku Memiliki Suami Baru?
89 Tadi Pengen Masuk
90 Aku Pengen Punya Anak Lagi
91 Pasti Ada Maunya Kan?
92 Dasar Otak Bisnis
93 Mereka Jahat ya Ibu.
94 Kamu Tau Mau Aku Apa Mas?
95 Maaf Mas
96 Pengumuman
97 Ceraikan Putriku
98 Hampir Bertemu
99 Bertemu kembali
100 Aku Tunggu Jandanya
101 Kembali
102 Tunggu Dulu
103 Tamat
104 Novel Baru
105 Pengumuman
106 Part 2
107 Berkumpul
108 Kalian Sama aja
109 Kita kan Musuhan
110 Kita Udah Sepakat Kan
111 Kalian Benar Benar Keterlaluan
112 Kamu Jangan Pergi ya....
113 Cari Cogan
114 Kamu Pembohong Mas
115 Poliandri
116 Mau Alasan Apalagi Kamu?
117 Ibu Gagal Didik Kamu Jadi Anak Baik
118 Ara Minta Maaf
119 Kakak Ngebelain Ayah?
120 Kamu Hanya Milikku
121 Aku Mencintaimu Mas
122 Maafkan Aku Sayang
123 Demi Kamu. Istriku
124 Anak Kamu Tuh Yang
125 Kamu Ganteng deh...
126 Jangan usik kebahagiaan kami
127 Batas Kesabaran ku Sudah Habis
128 Dia Istriku
129 Sekali Buat Langsung Jadi
130 Dasar Ara
131 Apa Mama Puas Sekarang?
132 Hanya Kamu Alasan Aku Hidup
133 Dasar Bocah Tengil
134 Ayah Nggak Mau tau
135 Kamu Terlalu Baik
136 Selamat Malam Sayang
137 Daniel Muslim Ma
138 Jadi Ara Berfikir Seperti Itu?
139 Ara Menyesal
140 Makasih Ma
141 Terimakasih mau Menerima Daniel
142 Ini Kamar Kamu Niel?
143 Daniel Belum Pernah Puasa
144 Puasa Pertama Daniel
145 Aku Sayang Ibu
146 Mari Buka Puasa
147 Terimakasih Ya Allah
148 Hello MR. Alvin
149 Mertua Tuan
150 Emang Aku Lagi Bercanda?
151 Menyenangkan Sekali
152 Mas, Minta Uang.
153 Feeling
154 Pengumuman
155 Hamil?
156 Boleh Kenalan Dengan Anaknya?
157 Mas Jangan Lihat
158 Nggak Bisa Diem
159 Mas Bikin Malu
160 Belut Goreng
161 Bucin
162 Pertemuan
163 Tragedi
164 Aku Harus Gimana?
165 Ciuman Ganas
166 My Beloved Little Wife
167 Pengumuman
168 Pengumuman
169 Baru
170 Perjuangan Cinta Tuan Muda Andara
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Selamat Tidur Malaikat Kecilku
3
Cokelat
4
Aku Mamamu
5
Dia Milikmu Namun Hatinya Bersamaku
6
Aku Tetap Anak Mommy
7
Semua Butuh Waktu
8
Maafkan Om Sayang
9
By Ku
10
Siapapun Tidak Boleh Menyentuhmu
11
Titik Kelemahanku
12
Tidak Akan Aku Biarkan
13
Milikku Adalah Hal Mutlak
14
You are Only Mine Baby
15
Takdirkan Aku Bersamanya Tuhan
16
Trauma itu kembali
17
Calon Bini
18
Sebentar Lagi
19
Menikahlah Dengannya
20
Aku Tidak Merestui
21
Aku Akan Memilikimu 'Belahan Jiwaku'
22
Pesan di Kala Malam
23
Jangan Macam Macam
24
Maafkan Aku Sering Membuatmu Menderita Karna Rasa Tak Rela
25
Dia Memang Sempurna, Dia Milikku
26
Karena Kamu Milik Om
27
Menghilang
28
Apa Kalian Memikirkan Hal yang Sama Denganku?
29
Tuhan Berkehendak Lain
30
Takdir Menyatukan Kita
31
Om Akan Memaksa
32
Hidupmu Adalah Milikku Sayang
33
Begini Cara Membuatnya
34
Tidak Berubah
35
Sudah Berakhir
36
Untuk Mengikatnya
37
Kamu Ngerti Kan?
38
Kau Harus Ingat Itu Sayang
39
Bukan Orang Sembarangan
40
Terimakasih dan Maaf
41
Semakin Hari Semakin Aku Tak Mengenalimu
42
Sedikit Kebebasan
43
Mari Bercerai
44
Kita Memang Tak Ditakdirkan Bersama
45
Memperbaiki
46
Dasar Posesif
47
Pengakuan
48
Lalu Siapa?
49
Hanya Untuknya
50
Dia Disini
51
Orang Dalam
52
Memperingati
53
Hari Tenang
54
Aku Yakin Kaulah Jodohku
55
Kau Cucuku
56
Teman Laknat
57
Tentang Rio
58
2A
59
Hukuman
60
Sebuah Fakta
61
Aku Izinkan
62
Kelewat Manja
63
I'am Back
64
Penyelesaian
65
Andaikan dari Dulu
66
Indahnya Hidup
67
Hati yang Saling Terikat
68
Percontohan
69
Aku Masih Muda, Masih Banyak yang Mau
70
Cintailah Aku Sewajarnya
71
Aku Minta Maaf
72
Kita Punya Luka Masing Masing
73
Om Siapa ya?
74
Memanfaatkan Suasana
75
Tidak Ada Spesifikasi Khusus
76
Nanti Kita Kangen Ibu
77
Ini Sama Ini Ditata Dulu
78
Ayah Ga Boleh Ikut
79
Aku Jawab Nanti. Sekarang Masih Malas
80
Astaghfirullah. Hampir Saja
81
Maaf Keputusanku Sudah Bulat
82
Jangan Cengeng. Aku Ga Suka
83
Bikin Candu
84
Alasan
85
"Aduh"
86
Silahkan di Atasi Sendiri Tuan
87
Uangnya Banyak. Habiskan Saja
88
Bisakah Aku Memiliki Suami Baru?
89
Tadi Pengen Masuk
90
Aku Pengen Punya Anak Lagi
91
Pasti Ada Maunya Kan?
92
Dasar Otak Bisnis
93
Mereka Jahat ya Ibu.
94
Kamu Tau Mau Aku Apa Mas?
95
Maaf Mas
96
Pengumuman
97
Ceraikan Putriku
98
Hampir Bertemu
99
Bertemu kembali
100
Aku Tunggu Jandanya
101
Kembali
102
Tunggu Dulu
103
Tamat
104
Novel Baru
105
Pengumuman
106
Part 2
107
Berkumpul
108
Kalian Sama aja
109
Kita kan Musuhan
110
Kita Udah Sepakat Kan
111
Kalian Benar Benar Keterlaluan
112
Kamu Jangan Pergi ya....
113
Cari Cogan
114
Kamu Pembohong Mas
115
Poliandri
116
Mau Alasan Apalagi Kamu?
117
Ibu Gagal Didik Kamu Jadi Anak Baik
118
Ara Minta Maaf
119
Kakak Ngebelain Ayah?
120
Kamu Hanya Milikku
121
Aku Mencintaimu Mas
122
Maafkan Aku Sayang
123
Demi Kamu. Istriku
124
Anak Kamu Tuh Yang
125
Kamu Ganteng deh...
126
Jangan usik kebahagiaan kami
127
Batas Kesabaran ku Sudah Habis
128
Dia Istriku
129
Sekali Buat Langsung Jadi
130
Dasar Ara
131
Apa Mama Puas Sekarang?
132
Hanya Kamu Alasan Aku Hidup
133
Dasar Bocah Tengil
134
Ayah Nggak Mau tau
135
Kamu Terlalu Baik
136
Selamat Malam Sayang
137
Daniel Muslim Ma
138
Jadi Ara Berfikir Seperti Itu?
139
Ara Menyesal
140
Makasih Ma
141
Terimakasih mau Menerima Daniel
142
Ini Kamar Kamu Niel?
143
Daniel Belum Pernah Puasa
144
Puasa Pertama Daniel
145
Aku Sayang Ibu
146
Mari Buka Puasa
147
Terimakasih Ya Allah
148
Hello MR. Alvin
149
Mertua Tuan
150
Emang Aku Lagi Bercanda?
151
Menyenangkan Sekali
152
Mas, Minta Uang.
153
Feeling
154
Pengumuman
155
Hamil?
156
Boleh Kenalan Dengan Anaknya?
157
Mas Jangan Lihat
158
Nggak Bisa Diem
159
Mas Bikin Malu
160
Belut Goreng
161
Bucin
162
Pertemuan
163
Tragedi
164
Aku Harus Gimana?
165
Ciuman Ganas
166
My Beloved Little Wife
167
Pengumuman
168
Pengumuman
169
Baru
170
Perjuangan Cinta Tuan Muda Andara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!