Takdirkan Aku Bersamanya Tuhan

Aya kembali diam setelah kepergian Mommy dan Daddy yang berkunjung tadi.

"By..." Suaranya mengalun lembut. Alvin sadar Aya telah marah padanya. Gadis itu diam dari semalam. Sepatah kata pun tak diucapkannya untuk Alvin.

Alvin mendekati Aya dan duduk di sampingnya. Ia menggenggam tangan gadis itu dan mencium pipinya beberapa kali.

"Om minta maaf By....Jangan marah lagi. Om jadi sedih." rangeknya.

Kedua tangannya memeluk Aya. Ia sungguh frustasi saat ini. By nya marah, tidak mengomel. Hanya diam. Namun diam inilah yang Alvin takutkan.

"Om minta maaf. Om ajak kamu jalan jalan. Mau...?"

Aya mendongakkan kepala menatap Omnya yang menyebalkan itu.

"Pantai." katanya masih dengan wajah cemberut. Alvin malah gemas, mencubit hidung gadisnya pelan. Senyum mengembang menghiasi bibir Alvin, kepalanya mengangguk dengan cepat.

"Ayo.."

Keduanya bergegas berangkat setelah berganti baju.

Alvin menggenggam tangan Aya erat saat keduanya berjalan menyusuri tepian pantai yang sepi.

Senyum tercetak jelas di bibir gadis cantik yang mengenakan dress selutut itu. Cukup jelas untuk mengungkapkan kondisi hatinya saat ini.

"Kamu senang?"

Aya mengangguk menatap Om nya.

"Aku mau ke sana." kata Aya menunjuk sebuah Ayunan.

Aya menggandeng tangan Alvin sambil berlari. "hati hati By. Nanti jatuh." Kata Alvin mengimbangi langkah gadisnya.

Aya duduk di Ayunan sementara Alvin di belakangnya mendorong dengan pelan.

Benak pria itu menerawang.

'Gila' pikir Alvin. Ia jatuh cinta dengan keponakannya yang telah dirawat sejak bayi itu. Wangi tubuh Aya menyeruak ke Indra penciumannya terbawa angin yang menerpa wajahnya. Ia menghirup aroma itu dalam dalam sambil memejamkan mata.

"By..." panggilnya lembut.

"Ya Om?"

"Kamu ga marah lagi kan sama Om?" tanya Alvin merubah posisinya duduk berjongkok di depan Aya.

Aya menggeleng pelan.

"Makasih By." kata Alvin memeluk Aya.

"Pulang yuk..."

"Iya..."

Aya sudah kembali seperti semula, moodnya sudah membaik. Kini mereka tengah menikmati makan siang di apartemen.

"Om aku mau es krim."

"Di kulkas, tapi habiskan dulu makan siang kamu."

"Iya Om." Aya dengan cepat menghabiskan makan siangnya. Gadis itu berlari ke arah kulkas setelah piringnya benar benar kosong. Sebuah kertas tertempel di pintunya. Aya meraih kertas itu dan membacanya.

'Untuk By.'

Aya membuka kulkas dengan cepat. Matanya berbinar melihat satu kulkas penuh dengan es krim dan coklat kesukaannya. Alvin hanya tersenyum melihat tingkah gadis kecilnya yang kegirangan.

"Om ini untuk aku?"

Alvin mengangguk dan bangkit dari duduknya. Ia memeluk Aya dari belakang memberikan kehangatan di depan pintu pendingin yang masih terbuka. "Makasih Om." Aya berbalik memeluk Om nya erat.

"Sama sama sayang." balas Alvin mengecup kening Aya.

Alvin selesai dengan pekerjaannya memutuskan untuk melihat Aya.

"By kamu belum tidur juga." Omel Alvin bersungut sungut pada Aya yang tengah berbaring santai di sofa ruang tengah. Sejak tadi gadis itu menatap fokus layar besar yang ada di depannya.

"Nanti Om. Filmnya belum habis."

"Ini jam berapa kamu belum tidur?"

"Besok kan libur."

"Kamu pinter kalo di suruh jawab.Tidur By." Perintah Alvin yang sudah berada di depan Aya yang tidak merespon.

"Ih Om ganggu deh. Aku ga keliatan nih."

Alvin memilih duduk di samping Aya. Membiarkan gadis itu menikmati waktu menontonnya.

"By. Mau Om tunjukkan sesuatu?" Tanya Alvin merasa di abaikan.

"Apa?"

"Ikut Om." kata Alvin mematikan Tv dan menggandeng tangan Aya untuk mengikutinya.

Alvin mengajak Aya memasuki kamar dan membuka salah satu pintu kaca besar di sana. Sebuah balkon dengan dua kursi dan satu meja di tengah. Memang di setting hanya untuk mengobrol dua orang. Aya mendekatkan diri di pagar pembatas. Menikmati angin malam yang berhembus menerpa wajah cantiknya. Mata Aya berbinar melihat cahaya lampu kota yang begitu indah dari atas sana.

"Kamu suka?"

Aya mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya.

"Om." panggil Aya sambil membalikkan badannya menatap Alvin yang berdiri beberapa senti di belakangnya.

"Ya. By." Jawab Alvin menyibakkan rambut Aya ke belakang telinga.

"Kapan Om nikah?" tanya Aya to the point.

Tangan Alvin beralih memegang pembatas di belakang Aya membuat gadis itu terkurung di dalamnya. Otaknya berpikir keras ketara dari kerutan yang tercetak cukup jelas di dahinya. Mau jawab 'Om hanya ingin menikah denganmu.' Tapi ini belum waktunya. Ia takut Aya akan menjauh darinya. Alvin tak mau hal itu terjadi. Strateginya pelan namun mendapatkan hal yang pasti. "Kenapa kamu tanya begitu?" putus Alvin setelah berdiskusi dengan otaknya sendiri.

"Umur Om kan udah 36. Temen temen Om kan udah pada nikah. Udah punya anak. Kok om belum nikah juga."

"Karena Om belum mau."

"Oh...aku kira."

"kamu kira kenapa?" Tanya Alvin mengangkat salah satu alisnya.

"Om ga normal." jawab Aya pelan. Alvin seketika tersentak mendengar ucapan gadis itu. Wajar saja Aya berfikir begitu karena selama ini Alvin tak pernah dekat dengan wanita manapun. 'kau tak tau By. Selama ini aku menahannya mati matian saat bersamamu. Hanya bersamamu.' batin Alvin.

"Astaga By Om normal tau." jelas Alvin mencubit hidung Aya. 'Bahkan aku bisa membuat selusin anak setelah kita menikah nanti.' lanjutnya dalam hati sambil tersenyum.

"Om kesambet setan?" tanya Aya.

"Kamu udah nuduh Om gay sekarang bilang Om kesambet."

"La Om senyum senyum sendiri."

"Udah. Masuk yuk. Di sini dingin. kamu sakit nanti."

"Sebentar lagi. Aku masih pengen di sini."

Alvin membalut tubuh Aya dengan selimut dan memeluknya dari belakang. "Om ga kedinginan?"

"Enggak."

"Bohong." Aya melepaskan selimutnya memakaikan pada Alvin dan dirinya. Alvin tersenyum memeluk Aya. Keduanya merasa hangat. 'Takdirkan aku bersamanya Tuhan. Jika tidak, Jangan biarkan siapapun memilikinya.' Doa Alvin dalam hati sambil mengeratkan pelukannya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

😳😳😳 ku pikir Alvin masih 30-32 gitu.. Udah 36 aja..🤦🏻‍♀️

2023-05-04

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Nikah apaan..Pacar aja gak punya..dr dulu waktu nya banyak tersita hanya pada mu Aya..Gak peka kamu..

2023-05-04

0

Nuranita

Nuranita

doax ngeri!!!bnget cuy

2023-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Selamat Tidur Malaikat Kecilku
3 Cokelat
4 Aku Mamamu
5 Dia Milikmu Namun Hatinya Bersamaku
6 Aku Tetap Anak Mommy
7 Semua Butuh Waktu
8 Maafkan Om Sayang
9 By Ku
10 Siapapun Tidak Boleh Menyentuhmu
11 Titik Kelemahanku
12 Tidak Akan Aku Biarkan
13 Milikku Adalah Hal Mutlak
14 You are Only Mine Baby
15 Takdirkan Aku Bersamanya Tuhan
16 Trauma itu kembali
17 Calon Bini
18 Sebentar Lagi
19 Menikahlah Dengannya
20 Aku Tidak Merestui
21 Aku Akan Memilikimu 'Belahan Jiwaku'
22 Pesan di Kala Malam
23 Jangan Macam Macam
24 Maafkan Aku Sering Membuatmu Menderita Karna Rasa Tak Rela
25 Dia Memang Sempurna, Dia Milikku
26 Karena Kamu Milik Om
27 Menghilang
28 Apa Kalian Memikirkan Hal yang Sama Denganku?
29 Tuhan Berkehendak Lain
30 Takdir Menyatukan Kita
31 Om Akan Memaksa
32 Hidupmu Adalah Milikku Sayang
33 Begini Cara Membuatnya
34 Tidak Berubah
35 Sudah Berakhir
36 Untuk Mengikatnya
37 Kamu Ngerti Kan?
38 Kau Harus Ingat Itu Sayang
39 Bukan Orang Sembarangan
40 Terimakasih dan Maaf
41 Semakin Hari Semakin Aku Tak Mengenalimu
42 Sedikit Kebebasan
43 Mari Bercerai
44 Kita Memang Tak Ditakdirkan Bersama
45 Memperbaiki
46 Dasar Posesif
47 Pengakuan
48 Lalu Siapa?
49 Hanya Untuknya
50 Dia Disini
51 Orang Dalam
52 Memperingati
53 Hari Tenang
54 Aku Yakin Kaulah Jodohku
55 Kau Cucuku
56 Teman Laknat
57 Tentang Rio
58 2A
59 Hukuman
60 Sebuah Fakta
61 Aku Izinkan
62 Kelewat Manja
63 I'am Back
64 Penyelesaian
65 Andaikan dari Dulu
66 Indahnya Hidup
67 Hati yang Saling Terikat
68 Percontohan
69 Aku Masih Muda, Masih Banyak yang Mau
70 Cintailah Aku Sewajarnya
71 Aku Minta Maaf
72 Kita Punya Luka Masing Masing
73 Om Siapa ya?
74 Memanfaatkan Suasana
75 Tidak Ada Spesifikasi Khusus
76 Nanti Kita Kangen Ibu
77 Ini Sama Ini Ditata Dulu
78 Ayah Ga Boleh Ikut
79 Aku Jawab Nanti. Sekarang Masih Malas
80 Astaghfirullah. Hampir Saja
81 Maaf Keputusanku Sudah Bulat
82 Jangan Cengeng. Aku Ga Suka
83 Bikin Candu
84 Alasan
85 "Aduh"
86 Silahkan di Atasi Sendiri Tuan
87 Uangnya Banyak. Habiskan Saja
88 Bisakah Aku Memiliki Suami Baru?
89 Tadi Pengen Masuk
90 Aku Pengen Punya Anak Lagi
91 Pasti Ada Maunya Kan?
92 Dasar Otak Bisnis
93 Mereka Jahat ya Ibu.
94 Kamu Tau Mau Aku Apa Mas?
95 Maaf Mas
96 Pengumuman
97 Ceraikan Putriku
98 Hampir Bertemu
99 Bertemu kembali
100 Aku Tunggu Jandanya
101 Kembali
102 Tunggu Dulu
103 Tamat
104 Novel Baru
105 Pengumuman
106 Part 2
107 Berkumpul
108 Kalian Sama aja
109 Kita kan Musuhan
110 Kita Udah Sepakat Kan
111 Kalian Benar Benar Keterlaluan
112 Kamu Jangan Pergi ya....
113 Cari Cogan
114 Kamu Pembohong Mas
115 Poliandri
116 Mau Alasan Apalagi Kamu?
117 Ibu Gagal Didik Kamu Jadi Anak Baik
118 Ara Minta Maaf
119 Kakak Ngebelain Ayah?
120 Kamu Hanya Milikku
121 Aku Mencintaimu Mas
122 Maafkan Aku Sayang
123 Demi Kamu. Istriku
124 Anak Kamu Tuh Yang
125 Kamu Ganteng deh...
126 Jangan usik kebahagiaan kami
127 Batas Kesabaran ku Sudah Habis
128 Dia Istriku
129 Sekali Buat Langsung Jadi
130 Dasar Ara
131 Apa Mama Puas Sekarang?
132 Hanya Kamu Alasan Aku Hidup
133 Dasar Bocah Tengil
134 Ayah Nggak Mau tau
135 Kamu Terlalu Baik
136 Selamat Malam Sayang
137 Daniel Muslim Ma
138 Jadi Ara Berfikir Seperti Itu?
139 Ara Menyesal
140 Makasih Ma
141 Terimakasih mau Menerima Daniel
142 Ini Kamar Kamu Niel?
143 Daniel Belum Pernah Puasa
144 Puasa Pertama Daniel
145 Aku Sayang Ibu
146 Mari Buka Puasa
147 Terimakasih Ya Allah
148 Hello MR. Alvin
149 Mertua Tuan
150 Emang Aku Lagi Bercanda?
151 Menyenangkan Sekali
152 Mas, Minta Uang.
153 Feeling
154 Pengumuman
155 Hamil?
156 Boleh Kenalan Dengan Anaknya?
157 Mas Jangan Lihat
158 Nggak Bisa Diem
159 Mas Bikin Malu
160 Belut Goreng
161 Bucin
162 Pertemuan
163 Tragedi
164 Aku Harus Gimana?
165 Ciuman Ganas
166 My Beloved Little Wife
167 Pengumuman
168 Pengumuman
169 Baru
170 Perjuangan Cinta Tuan Muda Andara
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Selamat Tidur Malaikat Kecilku
3
Cokelat
4
Aku Mamamu
5
Dia Milikmu Namun Hatinya Bersamaku
6
Aku Tetap Anak Mommy
7
Semua Butuh Waktu
8
Maafkan Om Sayang
9
By Ku
10
Siapapun Tidak Boleh Menyentuhmu
11
Titik Kelemahanku
12
Tidak Akan Aku Biarkan
13
Milikku Adalah Hal Mutlak
14
You are Only Mine Baby
15
Takdirkan Aku Bersamanya Tuhan
16
Trauma itu kembali
17
Calon Bini
18
Sebentar Lagi
19
Menikahlah Dengannya
20
Aku Tidak Merestui
21
Aku Akan Memilikimu 'Belahan Jiwaku'
22
Pesan di Kala Malam
23
Jangan Macam Macam
24
Maafkan Aku Sering Membuatmu Menderita Karna Rasa Tak Rela
25
Dia Memang Sempurna, Dia Milikku
26
Karena Kamu Milik Om
27
Menghilang
28
Apa Kalian Memikirkan Hal yang Sama Denganku?
29
Tuhan Berkehendak Lain
30
Takdir Menyatukan Kita
31
Om Akan Memaksa
32
Hidupmu Adalah Milikku Sayang
33
Begini Cara Membuatnya
34
Tidak Berubah
35
Sudah Berakhir
36
Untuk Mengikatnya
37
Kamu Ngerti Kan?
38
Kau Harus Ingat Itu Sayang
39
Bukan Orang Sembarangan
40
Terimakasih dan Maaf
41
Semakin Hari Semakin Aku Tak Mengenalimu
42
Sedikit Kebebasan
43
Mari Bercerai
44
Kita Memang Tak Ditakdirkan Bersama
45
Memperbaiki
46
Dasar Posesif
47
Pengakuan
48
Lalu Siapa?
49
Hanya Untuknya
50
Dia Disini
51
Orang Dalam
52
Memperingati
53
Hari Tenang
54
Aku Yakin Kaulah Jodohku
55
Kau Cucuku
56
Teman Laknat
57
Tentang Rio
58
2A
59
Hukuman
60
Sebuah Fakta
61
Aku Izinkan
62
Kelewat Manja
63
I'am Back
64
Penyelesaian
65
Andaikan dari Dulu
66
Indahnya Hidup
67
Hati yang Saling Terikat
68
Percontohan
69
Aku Masih Muda, Masih Banyak yang Mau
70
Cintailah Aku Sewajarnya
71
Aku Minta Maaf
72
Kita Punya Luka Masing Masing
73
Om Siapa ya?
74
Memanfaatkan Suasana
75
Tidak Ada Spesifikasi Khusus
76
Nanti Kita Kangen Ibu
77
Ini Sama Ini Ditata Dulu
78
Ayah Ga Boleh Ikut
79
Aku Jawab Nanti. Sekarang Masih Malas
80
Astaghfirullah. Hampir Saja
81
Maaf Keputusanku Sudah Bulat
82
Jangan Cengeng. Aku Ga Suka
83
Bikin Candu
84
Alasan
85
"Aduh"
86
Silahkan di Atasi Sendiri Tuan
87
Uangnya Banyak. Habiskan Saja
88
Bisakah Aku Memiliki Suami Baru?
89
Tadi Pengen Masuk
90
Aku Pengen Punya Anak Lagi
91
Pasti Ada Maunya Kan?
92
Dasar Otak Bisnis
93
Mereka Jahat ya Ibu.
94
Kamu Tau Mau Aku Apa Mas?
95
Maaf Mas
96
Pengumuman
97
Ceraikan Putriku
98
Hampir Bertemu
99
Bertemu kembali
100
Aku Tunggu Jandanya
101
Kembali
102
Tunggu Dulu
103
Tamat
104
Novel Baru
105
Pengumuman
106
Part 2
107
Berkumpul
108
Kalian Sama aja
109
Kita kan Musuhan
110
Kita Udah Sepakat Kan
111
Kalian Benar Benar Keterlaluan
112
Kamu Jangan Pergi ya....
113
Cari Cogan
114
Kamu Pembohong Mas
115
Poliandri
116
Mau Alasan Apalagi Kamu?
117
Ibu Gagal Didik Kamu Jadi Anak Baik
118
Ara Minta Maaf
119
Kakak Ngebelain Ayah?
120
Kamu Hanya Milikku
121
Aku Mencintaimu Mas
122
Maafkan Aku Sayang
123
Demi Kamu. Istriku
124
Anak Kamu Tuh Yang
125
Kamu Ganteng deh...
126
Jangan usik kebahagiaan kami
127
Batas Kesabaran ku Sudah Habis
128
Dia Istriku
129
Sekali Buat Langsung Jadi
130
Dasar Ara
131
Apa Mama Puas Sekarang?
132
Hanya Kamu Alasan Aku Hidup
133
Dasar Bocah Tengil
134
Ayah Nggak Mau tau
135
Kamu Terlalu Baik
136
Selamat Malam Sayang
137
Daniel Muslim Ma
138
Jadi Ara Berfikir Seperti Itu?
139
Ara Menyesal
140
Makasih Ma
141
Terimakasih mau Menerima Daniel
142
Ini Kamar Kamu Niel?
143
Daniel Belum Pernah Puasa
144
Puasa Pertama Daniel
145
Aku Sayang Ibu
146
Mari Buka Puasa
147
Terimakasih Ya Allah
148
Hello MR. Alvin
149
Mertua Tuan
150
Emang Aku Lagi Bercanda?
151
Menyenangkan Sekali
152
Mas, Minta Uang.
153
Feeling
154
Pengumuman
155
Hamil?
156
Boleh Kenalan Dengan Anaknya?
157
Mas Jangan Lihat
158
Nggak Bisa Diem
159
Mas Bikin Malu
160
Belut Goreng
161
Bucin
162
Pertemuan
163
Tragedi
164
Aku Harus Gimana?
165
Ciuman Ganas
166
My Beloved Little Wife
167
Pengumuman
168
Pengumuman
169
Baru
170
Perjuangan Cinta Tuan Muda Andara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!