Sebentar Lagi

Hari ini untuk pertama kalinya Aya menjalankan puasa di Indonesia. Gadis itu masih tertidur pulas meski sudah memasuki waktu sahur.

"By... Bangun. Sahur..." Alvin mencium pipi Aya beberapa kali.

"Aku nggak sahur Om."

"Mana boleh begitu. Ayo dong By....kamu susah banget di bangunin. Atau mau makanannya di bawa ke sini?"

"Ih...Aku ga lapar Om. Aku mau tidur aja."

"Belum bangun juga Vin?" tanya Mommy.

"Lihat sendiri. Susah banget di banguninnya."

"Sayang bangun dong. Sahur, kamu harus minum obat juga. Masa kalah sama Adek Adek kamu."

"Aku ngantuk Mom. Minum obat aja. Ga usah makan."

"Mana boleh begitu."

"By..bangun dong."

"Iya iya...."

Aya baru selesai cuci muka langsung menuju ke ruang makan bersama Omnya.

"Kakak masih ngantuk?" Tanya Darren.

"Iya...."

"Ayo makan. Keburu Imsak nanti."

"Iya Mom."

" Vin. Kapan kamu nikah?"

"Ya nanti Yah."

'Kalo sama By' lanjutnya dalam hati.

"Dari dulu bilangnya nanti mulu. Ujung ujungnya juga ga nikah nikah."

"Mau nikah sama siapa calon aja ga punya." kata Dady menyahuti Ibunya.

"Kamu cari yang gimana sih Vin?"

" Kenapa sih tanya tanya itu mulu. Aku bakalan nikah kok. Santai aja."

"Enak kamu bilang santai aja. Ibu sama Ayah kamu ini udah tua. Pengen punya cucu juga."

"Kan udah punya cucu banyak Kek."

"Dari Om kamu kan belum."

"Iya iya nanti. Tenang aja aku bakalan nikah kok."

"Udah udah, bahas Alvin mau nikah bisa panjang ceritanya." Tutur Daddy menyudahi obrolan mereka.

Siang hari tampak terik. Selesai sholat dhuhur tadi Aya bermalam malasan dengan kedua adiknya di ruang keluarga sambil menonton TV.

"By. Kamu ga tidur siang?"Tanya Alvin sambil duduk di samping Aya.

"Belum ngantuk."

"Adek kamu ketiduran tuh." tunjuknya pada Darren dan Ano yang tertidur pulas di sofa.

"Iya mereka dari tadi emang tidur."

"By..ikut Om yuk."

"kemana?"

"Ke apartemen Om."

"Enggak ah. Enakan di rumah."

"Ayo dong By. Nanti kamu boleh minta apapun."

"Alah Om emang gitu. Kemaren kemaren aku minta sepeda di tarik lagi."

"Kamu kan jatuh waktu itu."

"ya maklum dong. Terakhir aku naik sepeda umur 7 tahu. Om yang ga ngebolehin. Lagian cuman lecet sedikit. Balikin Om sepedanya." Rengek Aya.

"Enggak By." Tegas Alvin.

"Yaudah."

"By ayo dong temenin Om. please...."

Alvin terus merengek minta ditemani Aya untuk pergi ke apartemennya hingga gadis itu merasa jengah.

"Yaudah Ayo." putus Aya.

"Ayok berangkat sekarang."

Alvin melajukan mobilnya menuju ke apartemen setelah berpamitan pada semua orang.

Perjalanan memakan waktu cukup lama karena lalu lintas sedikit padat hari ini.

Aya langsung mendudukkan diri di sofa ruang tengah setelah sampai di sana.

"By Om mau cari berkas dulu ya."

"Iya. Aku tunggu sini."

Alvin memasuki ruang kerjanya. Laki laki itu tampak mencari sesuatu.

Ia mendudukkan diri di kursinya setelah mendapat apa yang di cari. Senyum mengembang menghiasi wajahnya yang tampan. "Sebentar lagi." gumamnya.

"Aku akan mendapatkanmu malaikat kecilku." lanjutnya dengan tatapan penuh tekad.

Tangannya bergerak meraih ponsel yang tergeletak di atas meja kerjanya.

"Atur strategi agar wasiat itu dibaca oleh Ibuku." perintahnya pada orang di ujung sana. Beberapa saat kemudian panggilan di akhiri sepihak olehnya.

Alvin keluar dari ruang kerjanya. Kakinya melangkah menuju ruang tengah untuk melihat apa yang dilakukan Aya sekarang. Alvin berjongkok menatap lekat gadis yang tengah tertidur pulas di sofa itu. "Sabar Vin. Lagi puasa." Tuturnya pada diri sendiri.

Ia menggendong Aya. Memindahkannya ke ranjang agar tidurnya lebih nyaman. Alvin keluar, tak menunggu atau ikut tidur seperti biasanya. Ia cukup tau diri sekarang harus menahan dirinya untuk sekedar mencium atau mendekap seperti yang Ia biasa lakukan. Ia sebisa mungkin menahan diri selama berdekatan dengan Aya.

Alvin mengajak Aya pulang setelah selesai sholat ashar.

"Lagi bikin apa Mom?" Tanya menghampiri Mommy nya yang sedang sibuk di dapur.

"Eh sayang udah pulang. Mommy lagi bikin sup buah buat buka puasa."

"Aku bantuin Mom."

"Ga usah. Ini udah mau selesai tinggal kasih susu aja."

"By. Kamu belum mandi juga?"

"Belum."

"Mandi gih. Keburu magrib."

"Ntar dulu."

"By..."

"Iya iya mandi." Aya bergegas pergi untuk mandi daripada harus berdebat dengan Om nya.

Selesai sholat magrib semua keluarga besar dan para pekerja berkumpul untuk buka puasa bersama. Mama, Papa, Kakak dan Ipar Aya juga datang. "Sayang kapan kamu nginep lagi di rumah Mama?"

"Belum tau." Jawab Aya masih fokus menyantap makanannya.

"Gimana kalo malam ini dek, besok kan masih libur."

"Enggak."

"Om kenapa sih. Aya kan belum jawab. Gimana dek?"

"Aku tidur di rumah." putus Aya membuat raut wajah mereka sedih seketika.

Memasuki waktu Isya semuanya menuju ke masjid rumah.

"By jangan lari nanti jatuh." Tegur Alvin melihat Aya berlari kegirangan bersama kedua adiknya untuk sholat tarawih bersama keluarga dan pekerja.

Gadis cantik yang tengah memakai mukena itu tidak menanggapi sama sekali.

"By..." Suara Alvin sedikit meninggi.

"Iya Om..." Aya berjalan, menuruti perintah Omnya.

Pukul 10 malam Alvin ingin melihat Aya. Menghawatirkan gadis itu dihantui mimpi buruk lagi. Ia membuka pintu, Aya masih duduk di ranjangnya.

"Belum tidur By?" tanya Alvin memasuki kamar Aya.

"Belum Om."

"Ini udah jam 10 Lo. kamu belum tidur, nanti sahurnya males bangun."

"Ngga bisa tidur Om."

Alvin duduk di samping Aya.

"Kenapa?? Mimpi buruk lagi?"

Aya mengangguk pelan. Akhir akhir ini Ia pergi ke psikiater namun traumanya belum hilang juga.

"Om temenin kamu sampai tidur. Om disini. Om ga akan pergi By."

"Makasih Om." Aya membaringkan tubuhnya sedangkan Alvin masih duduk di ranjang Aya.

Ia mencium kening gadis itu dan menepuk punggungnya lembut. Beberapa saat berlalu, Aya sudah tertidur pulas. Alvin membaringkan tubuhnya menghadap Aya. Menatap gadis itu dengan lekat. kedua tangannya bergerak merangkul Aya dalam dekap nya. Alvin memejamkan mata merasakan kenyamanan yang tiada duanya. Perlahan tapi pasti manik matanya semakin dekat dengan gadis itu. Dan kini, tepat saat ini bibirnya telah menyatu dengan bibir manis yang membuatnya selalu menginginkan. Bukan hanya sekali. Alvin mengulangi kecupannya beberapa kali. Angan angan yang Ia pendam sedari siang sudah terlaksanakan. Ada rasa puas dan lega di dalam hatinya. Bibir mungil itu bukan hanya sebuah keinginan. "Bibir cantikmu adalah sebuah kebutuhan. Menjadi candu yang membuat aku ketergantungan." batinnya sambil mengusap bibir Aya lembut dengan ibu jarinya.

Terpopuler

Comments

Ina Karlina

Ina Karlina

bibir Aya udah ga perwan lagi tanpa sepengetahuan nya dan Alpin selalu mencurinya

2025-02-26

0

Dewi

Dewi

Aya karakternya kayak masih SMA

2025-03-14

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Apa jangan2 Alvin nih anak angkat ibu dan ayah nya ya??🤫🤫

2023-05-04

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Selamat Tidur Malaikat Kecilku
3 Cokelat
4 Aku Mamamu
5 Dia Milikmu Namun Hatinya Bersamaku
6 Aku Tetap Anak Mommy
7 Semua Butuh Waktu
8 Maafkan Om Sayang
9 By Ku
10 Siapapun Tidak Boleh Menyentuhmu
11 Titik Kelemahanku
12 Tidak Akan Aku Biarkan
13 Milikku Adalah Hal Mutlak
14 You are Only Mine Baby
15 Takdirkan Aku Bersamanya Tuhan
16 Trauma itu kembali
17 Calon Bini
18 Sebentar Lagi
19 Menikahlah Dengannya
20 Aku Tidak Merestui
21 Aku Akan Memilikimu 'Belahan Jiwaku'
22 Pesan di Kala Malam
23 Jangan Macam Macam
24 Maafkan Aku Sering Membuatmu Menderita Karna Rasa Tak Rela
25 Dia Memang Sempurna, Dia Milikku
26 Karena Kamu Milik Om
27 Menghilang
28 Apa Kalian Memikirkan Hal yang Sama Denganku?
29 Tuhan Berkehendak Lain
30 Takdir Menyatukan Kita
31 Om Akan Memaksa
32 Hidupmu Adalah Milikku Sayang
33 Begini Cara Membuatnya
34 Tidak Berubah
35 Sudah Berakhir
36 Untuk Mengikatnya
37 Kamu Ngerti Kan?
38 Kau Harus Ingat Itu Sayang
39 Bukan Orang Sembarangan
40 Terimakasih dan Maaf
41 Semakin Hari Semakin Aku Tak Mengenalimu
42 Sedikit Kebebasan
43 Mari Bercerai
44 Kita Memang Tak Ditakdirkan Bersama
45 Memperbaiki
46 Dasar Posesif
47 Pengakuan
48 Lalu Siapa?
49 Hanya Untuknya
50 Dia Disini
51 Orang Dalam
52 Memperingati
53 Hari Tenang
54 Aku Yakin Kaulah Jodohku
55 Kau Cucuku
56 Teman Laknat
57 Tentang Rio
58 2A
59 Hukuman
60 Sebuah Fakta
61 Aku Izinkan
62 Kelewat Manja
63 I'am Back
64 Penyelesaian
65 Andaikan dari Dulu
66 Indahnya Hidup
67 Hati yang Saling Terikat
68 Percontohan
69 Aku Masih Muda, Masih Banyak yang Mau
70 Cintailah Aku Sewajarnya
71 Aku Minta Maaf
72 Kita Punya Luka Masing Masing
73 Om Siapa ya?
74 Memanfaatkan Suasana
75 Tidak Ada Spesifikasi Khusus
76 Nanti Kita Kangen Ibu
77 Ini Sama Ini Ditata Dulu
78 Ayah Ga Boleh Ikut
79 Aku Jawab Nanti. Sekarang Masih Malas
80 Astaghfirullah. Hampir Saja
81 Maaf Keputusanku Sudah Bulat
82 Jangan Cengeng. Aku Ga Suka
83 Bikin Candu
84 Alasan
85 "Aduh"
86 Silahkan di Atasi Sendiri Tuan
87 Uangnya Banyak. Habiskan Saja
88 Bisakah Aku Memiliki Suami Baru?
89 Tadi Pengen Masuk
90 Aku Pengen Punya Anak Lagi
91 Pasti Ada Maunya Kan?
92 Dasar Otak Bisnis
93 Mereka Jahat ya Ibu.
94 Kamu Tau Mau Aku Apa Mas?
95 Maaf Mas
96 Pengumuman
97 Ceraikan Putriku
98 Hampir Bertemu
99 Bertemu kembali
100 Aku Tunggu Jandanya
101 Kembali
102 Tunggu Dulu
103 Tamat
104 Novel Baru
105 Pengumuman
106 Part 2
107 Berkumpul
108 Kalian Sama aja
109 Kita kan Musuhan
110 Kita Udah Sepakat Kan
111 Kalian Benar Benar Keterlaluan
112 Kamu Jangan Pergi ya....
113 Cari Cogan
114 Kamu Pembohong Mas
115 Poliandri
116 Mau Alasan Apalagi Kamu?
117 Ibu Gagal Didik Kamu Jadi Anak Baik
118 Ara Minta Maaf
119 Kakak Ngebelain Ayah?
120 Kamu Hanya Milikku
121 Aku Mencintaimu Mas
122 Maafkan Aku Sayang
123 Demi Kamu. Istriku
124 Anak Kamu Tuh Yang
125 Kamu Ganteng deh...
126 Jangan usik kebahagiaan kami
127 Batas Kesabaran ku Sudah Habis
128 Dia Istriku
129 Sekali Buat Langsung Jadi
130 Dasar Ara
131 Apa Mama Puas Sekarang?
132 Hanya Kamu Alasan Aku Hidup
133 Dasar Bocah Tengil
134 Ayah Nggak Mau tau
135 Kamu Terlalu Baik
136 Selamat Malam Sayang
137 Daniel Muslim Ma
138 Jadi Ara Berfikir Seperti Itu?
139 Ara Menyesal
140 Makasih Ma
141 Terimakasih mau Menerima Daniel
142 Ini Kamar Kamu Niel?
143 Daniel Belum Pernah Puasa
144 Puasa Pertama Daniel
145 Aku Sayang Ibu
146 Mari Buka Puasa
147 Terimakasih Ya Allah
148 Hello MR. Alvin
149 Mertua Tuan
150 Emang Aku Lagi Bercanda?
151 Menyenangkan Sekali
152 Mas, Minta Uang.
153 Feeling
154 Pengumuman
155 Hamil?
156 Boleh Kenalan Dengan Anaknya?
157 Mas Jangan Lihat
158 Nggak Bisa Diem
159 Mas Bikin Malu
160 Belut Goreng
161 Bucin
162 Pertemuan
163 Tragedi
164 Aku Harus Gimana?
165 Ciuman Ganas
166 My Beloved Little Wife
167 Pengumuman
168 Pengumuman
169 Baru
170 Perjuangan Cinta Tuan Muda Andara
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Selamat Tidur Malaikat Kecilku
3
Cokelat
4
Aku Mamamu
5
Dia Milikmu Namun Hatinya Bersamaku
6
Aku Tetap Anak Mommy
7
Semua Butuh Waktu
8
Maafkan Om Sayang
9
By Ku
10
Siapapun Tidak Boleh Menyentuhmu
11
Titik Kelemahanku
12
Tidak Akan Aku Biarkan
13
Milikku Adalah Hal Mutlak
14
You are Only Mine Baby
15
Takdirkan Aku Bersamanya Tuhan
16
Trauma itu kembali
17
Calon Bini
18
Sebentar Lagi
19
Menikahlah Dengannya
20
Aku Tidak Merestui
21
Aku Akan Memilikimu 'Belahan Jiwaku'
22
Pesan di Kala Malam
23
Jangan Macam Macam
24
Maafkan Aku Sering Membuatmu Menderita Karna Rasa Tak Rela
25
Dia Memang Sempurna, Dia Milikku
26
Karena Kamu Milik Om
27
Menghilang
28
Apa Kalian Memikirkan Hal yang Sama Denganku?
29
Tuhan Berkehendak Lain
30
Takdir Menyatukan Kita
31
Om Akan Memaksa
32
Hidupmu Adalah Milikku Sayang
33
Begini Cara Membuatnya
34
Tidak Berubah
35
Sudah Berakhir
36
Untuk Mengikatnya
37
Kamu Ngerti Kan?
38
Kau Harus Ingat Itu Sayang
39
Bukan Orang Sembarangan
40
Terimakasih dan Maaf
41
Semakin Hari Semakin Aku Tak Mengenalimu
42
Sedikit Kebebasan
43
Mari Bercerai
44
Kita Memang Tak Ditakdirkan Bersama
45
Memperbaiki
46
Dasar Posesif
47
Pengakuan
48
Lalu Siapa?
49
Hanya Untuknya
50
Dia Disini
51
Orang Dalam
52
Memperingati
53
Hari Tenang
54
Aku Yakin Kaulah Jodohku
55
Kau Cucuku
56
Teman Laknat
57
Tentang Rio
58
2A
59
Hukuman
60
Sebuah Fakta
61
Aku Izinkan
62
Kelewat Manja
63
I'am Back
64
Penyelesaian
65
Andaikan dari Dulu
66
Indahnya Hidup
67
Hati yang Saling Terikat
68
Percontohan
69
Aku Masih Muda, Masih Banyak yang Mau
70
Cintailah Aku Sewajarnya
71
Aku Minta Maaf
72
Kita Punya Luka Masing Masing
73
Om Siapa ya?
74
Memanfaatkan Suasana
75
Tidak Ada Spesifikasi Khusus
76
Nanti Kita Kangen Ibu
77
Ini Sama Ini Ditata Dulu
78
Ayah Ga Boleh Ikut
79
Aku Jawab Nanti. Sekarang Masih Malas
80
Astaghfirullah. Hampir Saja
81
Maaf Keputusanku Sudah Bulat
82
Jangan Cengeng. Aku Ga Suka
83
Bikin Candu
84
Alasan
85
"Aduh"
86
Silahkan di Atasi Sendiri Tuan
87
Uangnya Banyak. Habiskan Saja
88
Bisakah Aku Memiliki Suami Baru?
89
Tadi Pengen Masuk
90
Aku Pengen Punya Anak Lagi
91
Pasti Ada Maunya Kan?
92
Dasar Otak Bisnis
93
Mereka Jahat ya Ibu.
94
Kamu Tau Mau Aku Apa Mas?
95
Maaf Mas
96
Pengumuman
97
Ceraikan Putriku
98
Hampir Bertemu
99
Bertemu kembali
100
Aku Tunggu Jandanya
101
Kembali
102
Tunggu Dulu
103
Tamat
104
Novel Baru
105
Pengumuman
106
Part 2
107
Berkumpul
108
Kalian Sama aja
109
Kita kan Musuhan
110
Kita Udah Sepakat Kan
111
Kalian Benar Benar Keterlaluan
112
Kamu Jangan Pergi ya....
113
Cari Cogan
114
Kamu Pembohong Mas
115
Poliandri
116
Mau Alasan Apalagi Kamu?
117
Ibu Gagal Didik Kamu Jadi Anak Baik
118
Ara Minta Maaf
119
Kakak Ngebelain Ayah?
120
Kamu Hanya Milikku
121
Aku Mencintaimu Mas
122
Maafkan Aku Sayang
123
Demi Kamu. Istriku
124
Anak Kamu Tuh Yang
125
Kamu Ganteng deh...
126
Jangan usik kebahagiaan kami
127
Batas Kesabaran ku Sudah Habis
128
Dia Istriku
129
Sekali Buat Langsung Jadi
130
Dasar Ara
131
Apa Mama Puas Sekarang?
132
Hanya Kamu Alasan Aku Hidup
133
Dasar Bocah Tengil
134
Ayah Nggak Mau tau
135
Kamu Terlalu Baik
136
Selamat Malam Sayang
137
Daniel Muslim Ma
138
Jadi Ara Berfikir Seperti Itu?
139
Ara Menyesal
140
Makasih Ma
141
Terimakasih mau Menerima Daniel
142
Ini Kamar Kamu Niel?
143
Daniel Belum Pernah Puasa
144
Puasa Pertama Daniel
145
Aku Sayang Ibu
146
Mari Buka Puasa
147
Terimakasih Ya Allah
148
Hello MR. Alvin
149
Mertua Tuan
150
Emang Aku Lagi Bercanda?
151
Menyenangkan Sekali
152
Mas, Minta Uang.
153
Feeling
154
Pengumuman
155
Hamil?
156
Boleh Kenalan Dengan Anaknya?
157
Mas Jangan Lihat
158
Nggak Bisa Diem
159
Mas Bikin Malu
160
Belut Goreng
161
Bucin
162
Pertemuan
163
Tragedi
164
Aku Harus Gimana?
165
Ciuman Ganas
166
My Beloved Little Wife
167
Pengumuman
168
Pengumuman
169
Baru
170
Perjuangan Cinta Tuan Muda Andara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!