Calon Bini

Aya baru saja keluar dari kelasnya.

"Nona. Nyonya sudah mengunggu di mobil." Kata supir pribadi Mommy Aya.

"Iya pak."

Aya beralih kepada dua temannya.

"Aku duluan ya." Pamitnya pada Winda dan Yusuf.

"Iya hati hati."

"Kalian juga."

Kakinya melangkah meninggalkan keduanya setelah berpamitan.

"Sayang." Mommy mencium kening Aya.

"Kita ke salon dulu atau makan siang dulu?"

"Ke salon dulu aja Mom. Aku juga belum lapar."

"Ok. kalo gitu."

Mobil melaju meninggalkan kampus.

Sekitar 15 menit perjalanan mereka telah sampai. Keduanya langsung masuk dan di sambut ramah oleh para pegawai.

"Bu Alya, Nona Aya." Sapa mereka.

"Panggil Aya saja." Mereka hanya menanggapi gadis cantik itu dengan senyuman.

"Mbak tolong rapikan rambut anak saya ya."

"Baik Bu."

"Sayang, kamu ikut mbak nya dulu ya."

"Lah. Mommy mau kemana?"

"Mommy mau ke atas sebentar."

"Iya deh."

"Mari Nona." Aya mengangguk dan mengikuti karyawan itu.

"Silahkan duduk Nona."

Aya mendudukkan diri di kursi sementara pegawai itu memulai pekerjaannya. Ia melakukannya dengan hati hati takut membuat kesalahan pada putri bosnya. Aya memandangi wajah karyawan wanita itu dari pantulan kaca di depannya.

"Biasa saja mbak. Jangan grogi. Saya gak makan orang kok." Kata Aya sambil tersenyum.

"Iya Nona."

"Sudah lama bekerja di sini?"

"lumayan Nona."

"Oh."

Aya terus mengajaknya mengobrol agar tidak merasa bosan.

Karyawan bernama Alvi itu sangat antusias untuk bercerita sementara Aya hanya mendengarkan sambil sesekali menanggapinya.

"Sudah selesai Nona. Nona sangat cantik."

Katanya sambil tersenyum berharap Aya menyukai hasil kerjanya.

"Terimakasih Mbak. Aku suka." melihat bayangannya dalam cermin.

"Sama sama Nona. Saya merasa senang jika Anda menyukainya." Jawabnya jujur.

"Jangan terlalu formal. Panggil Aya saja. Saya ke Mommy dulu ya. Sekali lagi terimakasih." kata Aya tersenyum.

"Sama sama."

"Sudah cantik, Kaya, Baik lagi." batinnya melihat kepergian Aya.

"Mom. kita langsung pulang." tanya Aya melihat Mommynya menuruni tangga.

"Wih anak Mommy cantik banget." mencubit gemas pipi Aya.

"Ih malu." lirih Aya karena di perhatikan para pengunjung dan karyawan.

"Maaf. Maaf. Kita ke butik Mommy dulu ya sekalian makan siang di sana. Om kamu pesen baju tadi. Nanti katanya mau ketemu di butik."

"Ok."

"Saya pulang dulu ya. Terimakasih sudah rapikan rambut anak saya. Jangan lupa istirahat dan makan siang."

"Sama sama Bu. Hati hati di jalan."

Alvin tergesa gesa memasuki butik.

"Kakak saya mana?" tanyanya pada salah seorang pegawai.

"Di ruangannya tuan. Mau saya antar?"

"Tidak." jawab Alvin singkat dan bergegas pergi ke ruangan Iparnya.

"Kak." kata Alvin sambil mendorong pintu cukup kuat.

"Kamu kenapa sih Vin. Ngagetin aja."

"By mana?"

"Lagi sholat. Nih baju kamu."

Menyerahkan paper bag.

"Memangnya mau kemana sih pesen batik sama kebaya?"

"Mau kondangan." Jawab Alvin sambil mendudukkan diri di sofa.

"Kapan?"

"Nanti malem."

Pandangan Alvin beralih ke meja.

"Siapa yang pesen pizza?"

"Aku Om." Jawab Aya yang baru datang.

Alvin terdiam sesaat memperhatikan gadis cantik dengan rambut sebahu itu. Biasanya sudah cantik dan kali ini 'Sempurna'.

"Om kemasukan setan ya?" tanya Aya sambil menjentikkan jarinya di depan wajah Alvin.

"Enggak." kata Alvin yang baru saja tersadar.

"Wih kamu makin cantik By." Katanya sambil mencubit kedua pipi Aya.

"Ih aku mau makan."

"Jangan makan itu. Ga sehat."

"Mommy ngebolehin." sambil membuka box pizzanya.

"ga boleh By."

"Biarin Vin. Sesekali."

"Kakak emang gitu."

"Om udah makan?" tanya Aya dengan mulut yang penuh.

"Belum."

"Mau?"

"Suapin."

"Tadi katanya ga sehat." sindir Mommy.

"Biarin." kata Alvin menerima suapan dari Aya.

"By. Ntar malem temenin Om ya."

"Kemana?"

"Ke nikahan orang."

"Vin...Vin.. kakak kira tadi kamu pesen kebaya mau ajak pacar. Ujung ujungnya ajak Aya juga."

"Ya ga papa dong."

"Ih males Om."

"Ayo dong By..." Mohon Alvin.

"Upahnya apa?"

"Kamu maunya apa?"

Aya tampak berfikir.

"Sepeda."

"Nggak kamu dulu pernah jatuh. Inget ga kepala kamu dulu berdarah darah gitu."

"Ih yaudah kalo gitu aku ga ikut."

"Ok...ok..." Putus Alvin menyetujuinya.

Malam hari Alvin menunggu Aya di ruang tengah bersama keluarga.

ctak....ctakk...ctak...

Suara hills beradu menuruni tangga. Pandangan mereka teralihkan. Sosok gadis cantik dengan kebaya berwarna pastel. Rok batik dengan belahan tinggi menampakkan kaki jenjangnya. Leher mulus terekspose sempurna dengan kalung berlian cantik bertengger di sana. Rambutnya di tata rapi dengan make up natural menyempurnakan tampilannya. "Kenapa harus pakai ginian sih Om?" tanya Aya menyadarkan lamunan mereka.

"Wih cantiknya cucu Nenek."

" Kakak Cantik."

"Ya namanya hadir di orang nikahan biasanya pakaiannya gitu sayang?"

"Emang Daddy pernah?"

"Pernah dong."

"yaudah kita berangkat dulu. Keburu malam."

"Hati hati."

"Iya."

Alvin menghentikan mobilnya di sebuah gedung. Pandangannya sedari tadi terbagi antara menyetir dan melirik Aya.

"Ayo By." Alvin mengajak Aya untuk masuk ke dalam. Semua pandangan tertuju pada keduanya. Tepatnya pada Aya. Alvin merangkul pinggang Aya dan bejalan berdampingan. Tatapannya tajam pada laki laki yang memandang lapar gadisnya. Alvin mengajak Aya menghampiri temannya untuk memberi selamat.

" Alvin." kata Doni sambil berjabat tangan dengan temannya itu.

"Selamat Ya." Alvin dan Aya menyalami kedua pengantin.

"Makasih ya udah dateng. Gue kira Lo sibuk terus."

"Sama sama. Masa iya gue ga dateng di nikahan Lo."

"Siapa Vin? Cantik banget." Tanya Mia.

"Calon Bini." Jawab Alvin karena Aya tidak tahu apa artinya itu.

"Wih..kapan nyusul?"

"Secepatnya. Doain aja." Jawab Alvin menepuk punggung Doni.

"Nama kamu siapa? Aku Mia. Temen SMP nya Alvin dulu."

"Aku Aya kak." Menyambut tangan Mia.

Mereka mengobrol cukup lama dan berpamitan untuk pulang.

Tepat tengah malam pria itu masih belum tertidur di atas ranjangnya. Setelah memastikan gadisnya sudah terlelap. Manik matanya masih setia menatap lekat foto di layar ponselnya. Foto yang diambilnya setelah kondangan tadi. Lengkap dengan setelan kebaya dan batik yang melekat di keduannya. Senyum Alvin merekah. Membayangkan dia akan bersanding dengan gadisnya di pelaminan nanti. Pikirannya melayang untuk berangan angan. Memiliki keluarga kecil dengan gadis yang dicintainya. Tinggal berdua sebagai suami istri yang saling melengkapi. "Selamat tidur Calon Bini." kata Alvin mencium foto itu sebelum memejamkan matanya.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kok aku nya ke pikir kalo Alvin yg mau nikahin Aya ya..🤫🤫😅

2023-05-04

0

Npy

Npy

hayoo ini keponakan rasa calon bini atau calon bini rasa ponakan 🤣🤭🤭

2021-09-25

4

Choi Nna

Choi Nna

halu bagus untuk kesehatan. semangat Alvin...... semangat author.....

2021-09-18

2

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Selamat Tidur Malaikat Kecilku
3 Cokelat
4 Aku Mamamu
5 Dia Milikmu Namun Hatinya Bersamaku
6 Aku Tetap Anak Mommy
7 Semua Butuh Waktu
8 Maafkan Om Sayang
9 By Ku
10 Siapapun Tidak Boleh Menyentuhmu
11 Titik Kelemahanku
12 Tidak Akan Aku Biarkan
13 Milikku Adalah Hal Mutlak
14 You are Only Mine Baby
15 Takdirkan Aku Bersamanya Tuhan
16 Trauma itu kembali
17 Calon Bini
18 Sebentar Lagi
19 Menikahlah Dengannya
20 Aku Tidak Merestui
21 Aku Akan Memilikimu 'Belahan Jiwaku'
22 Pesan di Kala Malam
23 Jangan Macam Macam
24 Maafkan Aku Sering Membuatmu Menderita Karna Rasa Tak Rela
25 Dia Memang Sempurna, Dia Milikku
26 Karena Kamu Milik Om
27 Menghilang
28 Apa Kalian Memikirkan Hal yang Sama Denganku?
29 Tuhan Berkehendak Lain
30 Takdir Menyatukan Kita
31 Om Akan Memaksa
32 Hidupmu Adalah Milikku Sayang
33 Begini Cara Membuatnya
34 Tidak Berubah
35 Sudah Berakhir
36 Untuk Mengikatnya
37 Kamu Ngerti Kan?
38 Kau Harus Ingat Itu Sayang
39 Bukan Orang Sembarangan
40 Terimakasih dan Maaf
41 Semakin Hari Semakin Aku Tak Mengenalimu
42 Sedikit Kebebasan
43 Mari Bercerai
44 Kita Memang Tak Ditakdirkan Bersama
45 Memperbaiki
46 Dasar Posesif
47 Pengakuan
48 Lalu Siapa?
49 Hanya Untuknya
50 Dia Disini
51 Orang Dalam
52 Memperingati
53 Hari Tenang
54 Aku Yakin Kaulah Jodohku
55 Kau Cucuku
56 Teman Laknat
57 Tentang Rio
58 2A
59 Hukuman
60 Sebuah Fakta
61 Aku Izinkan
62 Kelewat Manja
63 I'am Back
64 Penyelesaian
65 Andaikan dari Dulu
66 Indahnya Hidup
67 Hati yang Saling Terikat
68 Percontohan
69 Aku Masih Muda, Masih Banyak yang Mau
70 Cintailah Aku Sewajarnya
71 Aku Minta Maaf
72 Kita Punya Luka Masing Masing
73 Om Siapa ya?
74 Memanfaatkan Suasana
75 Tidak Ada Spesifikasi Khusus
76 Nanti Kita Kangen Ibu
77 Ini Sama Ini Ditata Dulu
78 Ayah Ga Boleh Ikut
79 Aku Jawab Nanti. Sekarang Masih Malas
80 Astaghfirullah. Hampir Saja
81 Maaf Keputusanku Sudah Bulat
82 Jangan Cengeng. Aku Ga Suka
83 Bikin Candu
84 Alasan
85 "Aduh"
86 Silahkan di Atasi Sendiri Tuan
87 Uangnya Banyak. Habiskan Saja
88 Bisakah Aku Memiliki Suami Baru?
89 Tadi Pengen Masuk
90 Aku Pengen Punya Anak Lagi
91 Pasti Ada Maunya Kan?
92 Dasar Otak Bisnis
93 Mereka Jahat ya Ibu.
94 Kamu Tau Mau Aku Apa Mas?
95 Maaf Mas
96 Pengumuman
97 Ceraikan Putriku
98 Hampir Bertemu
99 Bertemu kembali
100 Aku Tunggu Jandanya
101 Kembali
102 Tunggu Dulu
103 Tamat
104 Novel Baru
105 Pengumuman
106 Part 2
107 Berkumpul
108 Kalian Sama aja
109 Kita kan Musuhan
110 Kita Udah Sepakat Kan
111 Kalian Benar Benar Keterlaluan
112 Kamu Jangan Pergi ya....
113 Cari Cogan
114 Kamu Pembohong Mas
115 Poliandri
116 Mau Alasan Apalagi Kamu?
117 Ibu Gagal Didik Kamu Jadi Anak Baik
118 Ara Minta Maaf
119 Kakak Ngebelain Ayah?
120 Kamu Hanya Milikku
121 Aku Mencintaimu Mas
122 Maafkan Aku Sayang
123 Demi Kamu. Istriku
124 Anak Kamu Tuh Yang
125 Kamu Ganteng deh...
126 Jangan usik kebahagiaan kami
127 Batas Kesabaran ku Sudah Habis
128 Dia Istriku
129 Sekali Buat Langsung Jadi
130 Dasar Ara
131 Apa Mama Puas Sekarang?
132 Hanya Kamu Alasan Aku Hidup
133 Dasar Bocah Tengil
134 Ayah Nggak Mau tau
135 Kamu Terlalu Baik
136 Selamat Malam Sayang
137 Daniel Muslim Ma
138 Jadi Ara Berfikir Seperti Itu?
139 Ara Menyesal
140 Makasih Ma
141 Terimakasih mau Menerima Daniel
142 Ini Kamar Kamu Niel?
143 Daniel Belum Pernah Puasa
144 Puasa Pertama Daniel
145 Aku Sayang Ibu
146 Mari Buka Puasa
147 Terimakasih Ya Allah
148 Hello MR. Alvin
149 Mertua Tuan
150 Emang Aku Lagi Bercanda?
151 Menyenangkan Sekali
152 Mas, Minta Uang.
153 Feeling
154 Pengumuman
155 Hamil?
156 Boleh Kenalan Dengan Anaknya?
157 Mas Jangan Lihat
158 Nggak Bisa Diem
159 Mas Bikin Malu
160 Belut Goreng
161 Bucin
162 Pertemuan
163 Tragedi
164 Aku Harus Gimana?
165 Ciuman Ganas
166 My Beloved Little Wife
167 Pengumuman
168 Pengumuman
169 Baru
170 Perjuangan Cinta Tuan Muda Andara
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Selamat Tidur Malaikat Kecilku
3
Cokelat
4
Aku Mamamu
5
Dia Milikmu Namun Hatinya Bersamaku
6
Aku Tetap Anak Mommy
7
Semua Butuh Waktu
8
Maafkan Om Sayang
9
By Ku
10
Siapapun Tidak Boleh Menyentuhmu
11
Titik Kelemahanku
12
Tidak Akan Aku Biarkan
13
Milikku Adalah Hal Mutlak
14
You are Only Mine Baby
15
Takdirkan Aku Bersamanya Tuhan
16
Trauma itu kembali
17
Calon Bini
18
Sebentar Lagi
19
Menikahlah Dengannya
20
Aku Tidak Merestui
21
Aku Akan Memilikimu 'Belahan Jiwaku'
22
Pesan di Kala Malam
23
Jangan Macam Macam
24
Maafkan Aku Sering Membuatmu Menderita Karna Rasa Tak Rela
25
Dia Memang Sempurna, Dia Milikku
26
Karena Kamu Milik Om
27
Menghilang
28
Apa Kalian Memikirkan Hal yang Sama Denganku?
29
Tuhan Berkehendak Lain
30
Takdir Menyatukan Kita
31
Om Akan Memaksa
32
Hidupmu Adalah Milikku Sayang
33
Begini Cara Membuatnya
34
Tidak Berubah
35
Sudah Berakhir
36
Untuk Mengikatnya
37
Kamu Ngerti Kan?
38
Kau Harus Ingat Itu Sayang
39
Bukan Orang Sembarangan
40
Terimakasih dan Maaf
41
Semakin Hari Semakin Aku Tak Mengenalimu
42
Sedikit Kebebasan
43
Mari Bercerai
44
Kita Memang Tak Ditakdirkan Bersama
45
Memperbaiki
46
Dasar Posesif
47
Pengakuan
48
Lalu Siapa?
49
Hanya Untuknya
50
Dia Disini
51
Orang Dalam
52
Memperingati
53
Hari Tenang
54
Aku Yakin Kaulah Jodohku
55
Kau Cucuku
56
Teman Laknat
57
Tentang Rio
58
2A
59
Hukuman
60
Sebuah Fakta
61
Aku Izinkan
62
Kelewat Manja
63
I'am Back
64
Penyelesaian
65
Andaikan dari Dulu
66
Indahnya Hidup
67
Hati yang Saling Terikat
68
Percontohan
69
Aku Masih Muda, Masih Banyak yang Mau
70
Cintailah Aku Sewajarnya
71
Aku Minta Maaf
72
Kita Punya Luka Masing Masing
73
Om Siapa ya?
74
Memanfaatkan Suasana
75
Tidak Ada Spesifikasi Khusus
76
Nanti Kita Kangen Ibu
77
Ini Sama Ini Ditata Dulu
78
Ayah Ga Boleh Ikut
79
Aku Jawab Nanti. Sekarang Masih Malas
80
Astaghfirullah. Hampir Saja
81
Maaf Keputusanku Sudah Bulat
82
Jangan Cengeng. Aku Ga Suka
83
Bikin Candu
84
Alasan
85
"Aduh"
86
Silahkan di Atasi Sendiri Tuan
87
Uangnya Banyak. Habiskan Saja
88
Bisakah Aku Memiliki Suami Baru?
89
Tadi Pengen Masuk
90
Aku Pengen Punya Anak Lagi
91
Pasti Ada Maunya Kan?
92
Dasar Otak Bisnis
93
Mereka Jahat ya Ibu.
94
Kamu Tau Mau Aku Apa Mas?
95
Maaf Mas
96
Pengumuman
97
Ceraikan Putriku
98
Hampir Bertemu
99
Bertemu kembali
100
Aku Tunggu Jandanya
101
Kembali
102
Tunggu Dulu
103
Tamat
104
Novel Baru
105
Pengumuman
106
Part 2
107
Berkumpul
108
Kalian Sama aja
109
Kita kan Musuhan
110
Kita Udah Sepakat Kan
111
Kalian Benar Benar Keterlaluan
112
Kamu Jangan Pergi ya....
113
Cari Cogan
114
Kamu Pembohong Mas
115
Poliandri
116
Mau Alasan Apalagi Kamu?
117
Ibu Gagal Didik Kamu Jadi Anak Baik
118
Ara Minta Maaf
119
Kakak Ngebelain Ayah?
120
Kamu Hanya Milikku
121
Aku Mencintaimu Mas
122
Maafkan Aku Sayang
123
Demi Kamu. Istriku
124
Anak Kamu Tuh Yang
125
Kamu Ganteng deh...
126
Jangan usik kebahagiaan kami
127
Batas Kesabaran ku Sudah Habis
128
Dia Istriku
129
Sekali Buat Langsung Jadi
130
Dasar Ara
131
Apa Mama Puas Sekarang?
132
Hanya Kamu Alasan Aku Hidup
133
Dasar Bocah Tengil
134
Ayah Nggak Mau tau
135
Kamu Terlalu Baik
136
Selamat Malam Sayang
137
Daniel Muslim Ma
138
Jadi Ara Berfikir Seperti Itu?
139
Ara Menyesal
140
Makasih Ma
141
Terimakasih mau Menerima Daniel
142
Ini Kamar Kamu Niel?
143
Daniel Belum Pernah Puasa
144
Puasa Pertama Daniel
145
Aku Sayang Ibu
146
Mari Buka Puasa
147
Terimakasih Ya Allah
148
Hello MR. Alvin
149
Mertua Tuan
150
Emang Aku Lagi Bercanda?
151
Menyenangkan Sekali
152
Mas, Minta Uang.
153
Feeling
154
Pengumuman
155
Hamil?
156
Boleh Kenalan Dengan Anaknya?
157
Mas Jangan Lihat
158
Nggak Bisa Diem
159
Mas Bikin Malu
160
Belut Goreng
161
Bucin
162
Pertemuan
163
Tragedi
164
Aku Harus Gimana?
165
Ciuman Ganas
166
My Beloved Little Wife
167
Pengumuman
168
Pengumuman
169
Baru
170
Perjuangan Cinta Tuan Muda Andara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!