Titik Kelemahanku

Alvin memakaikan jam tangan pada tangan Aya sesaat sebelum gadis itu menyantap sarapannya.

"Apapun yang terjadi jangan di lepas. Om antar jemput kamu tiap hari. Om ga mau kamu dekat dekat sama orang ga jelas. Ga boleh jajan sembarangan. Kalo kamu pulang lewat jam makan siang, nanti Om anterin makan siangnya." Semua keluarga sudah terbiasa mendengar omelan Alvin pada Aya sementara gadis itu hanya diam fokus dengan makanannya.

" Kamu dengerin Om kan By?"

"Denger."

"Bagus. Susunya di minum." perintah Alvin sambil mengusap kepala Aya.

"Kalo kamu begitu Aya gak akan punya temen Vin."

"Alvin cuman khawatir Bu."

"Iya, tapikan kalo temannya baik kan ga papa."

"Iya kalo baik Yah. Kalo enggak. Hati orang siapa yang tau." Alvin menjawab Ayahnya.

"Debat sama kamu emang ga ada yang bisa ngalahin Vin." Sahut Mommy.

"Itu tau. Ini semua kan demi kebaikan By."

"Ibu tau. Tapi setidaknya beri waktu Aya sedikit untuk main sama teman temannya."

"Ibu lupa kejadian yang lalu lalu."

Kata Alvin mengingatkan kejadian saat Aya di culik dulu.

Daddy menghembuskan nafas kasar. Sebenarnya Ia kasihan karena Aya tidak bisa menikmati waktunya sendiri. Tapi mau bagaimana lagi, kejadian itu begitu menyakitkan. 'Aku tak mau itu terulang lagi.' batin Daddy.

"Ayo berangkat By." Ajak Alvin setelah Aya menghabiskan Susunya.

"Aku berangkat dulu semua." pamit Aya sambil memberikan kecupan semua orang satu per satu.

"Hati hati sayang."

"Hati hati kak."

"Ok." jawab Aya mencubit gemas kedua adiknya.

"Ingat kata Om." Peringat Alvin setelah mobil sampai di halaman kampus.

"Iya iya. Aku turun dulu Om."

"Kamu ga lupa sesuatu?" tanya Alvin sebelum Aya membuka pintu mobil.

"Enggak kayanya. Udah Om aku turun dulu."

"By. Kamu ga pamitan dulu sama Om?"

"Kan udah Om."

"Kamu ga peka ya."

"Ih Om ga usah pake kode kode an. Ngomong aja."

"Cium dulu."

"Ih minta cium aja ribet. Sini...sini."

Aya mencium kedua pipi dan kening Alvin karena laki laki itu yang memintanya.

"Udah aku turun."

"Hati hati By."

"Om juga."

Aya turun dari mobil. Semua perhatian tertuju padanya. Kulit seputih susu dengan mata biru kehijauan serta rona merah muda di pipinya membuatnya begitu sempurna. Rambut coklat tuanya tergerai indah. Bibir pink Cherry itu tersenyum tipis membuat semua orang yang melihatnya berhenti sejenak. Alvin masih setia memperhatikan Aya dari dalam mobilnya. Pria itu mengepalkan tangannya. Melihat gadisnya dipandang dengan begitu intens oleh semua orang. "Aku tidak terima." katanya dengan sorot mata tajam.

Beberapa menit kemudian mobil mewah Alvin melaju meninggalkan kampus saat Aya sudah benar benar tak terlihat jangkauan matanya.

Aya mendudukkan diri di salah satu bangku setelah Ia memperkenalkan diri dan menjawab berbagai pertanyaan dari teman sekelasnya. "Hy Aya perkenalkan Aku Winda." sapa gadis berkacamata yang duduk di sampingnya sambil tersenyum.

"Aya." jawabnya sambil menerima uluran tangan gadis itu.

Banyak mahasiswa yang ingin berkenalan dengan Aya sampai Ia begitu risih. Untung dosen datang di saat yang tepat dan mereka kembali ke tempat duduk masing masing.

Jam mata kuliah hari ini telah usai, Aya sibuk membereskan bukunya sambil menjawab temannya yang berpamitan pulang.

"Aya, ayo makan siang." Ajak Winda saat mereka berjalan keluar kelas.

Belum sempat menjawab Ia sudah di kejutkan sebuah suara.

"Nona.Tuan sudah menunggu di mobil."

"Astaga. Mengagetkan saja." kata Aya sambil memegang dadanya karena kaget.

"Maaf Nona."

"Maaf ya. Mungkin lain kali. Aku udah di jemput." Kata Aya pada Winda yang masih berdiri di sampingnya.

"Iya. Hati hati."

"Kamu juga."

Alvin memutuskan untuk ke kamar Aya. Ingin melihat tidur tenang gadisnya setelah makan siang tadi.

Alvin mencari Aya di setiap ruangan kamar hingga kamar mandi namun gadis itu tidak ada.

"Ayah, By dimana?" tanya Alvin tergopoh gopoh menuruni tangga.

"Habis ketemu Mamanya dia pergi ke dapur sama Mommy sama adiknya."

"Ok makasih yah." Pria paruh baya itu menggelengkan kepalanya melihat tingkah Alvin yang tidak bisa pisah dari cucu perempuan satu satunya itu.

"By." Suara bariton Alvin membuat Aya mendongakkan kepalanya.

"Apa sih Vin. Ngagetin aja."

"Kakak yang ngapain ajak By masak segala. Nanti kenapa napa gimana?" Omel Alvin ikut duduk di samping Aya.

"Lihat baik baik. Nggak ada pisau, nggak ada api. Nggak ada barang berbahaya pokoknya. Kakak udah pikirkan itu. Kakak kan cuman ajak anak kakak bikin kue kering."

Alvin memperhatikan barang barang yang ada di atas meja dengan teliti.

Tidak ada yang berbahaya disana.

"Hm..ok."

Aya fokus membuat kue dan menatanya di loyang tidak peduli perdebatan Om dan Mommy nya.

"Kakak mau nginep lagi di rumah Tante?" tanya Ano yang sedang memarut keju.

"enggak. kata siapa?"

"lah tadi Tante kesini?"

"Oh itu cuman mau ketemu aja." Jawab Aya tanpa mengalihkan perhatiannya.

"By..."

"Hm."

"Temenin Om yuk."

"Kemana?"

"Pesen tanaman."

"Kalo mau pesen berangkat sendiri Vin. Jangan ganggu."

"Tuh dengerin Mommy Om." kata Darren.

"Ish...." Desis Alvin.

"Mom."

"Iya sayang." Mommy mengalihkan perhatiannya ke Aya.

"Aku pengen piara kucing."

"Ga boleh. Kotor." Cegah Alvin.

"Biarin Vin. Iya sayang, nanti Mommy suruh Daddy beliin."

"Kak, kok di izinin?"

"Biarin Om. Nanti beli 2 Mom." Kata Ano antusias.

"Enggak boleh." Tegas Alvin. Ia takut jika waktu bersama By nya akan berkurang jika gadis itu memelihara kucing.

"Boleh ya Om. Please......" Aya menatap Alvin dengan penuh harap. Alvin menghembuskan nafasnya mengusap lembut kepala Aya.

Ia menganggukkan kepalanya. Ia benar benar tak tega jika sudah dihadapkan dengan Puppy eyes Aya. Seakan terhipnotis oleh manik mata indah gadis itu.

'Titik Kelemahanku.' Batin Alvin.

"Makasih Om."

"Makasih Mom." Aya memeluk keduanya bergantian.

Terpopuler

Comments

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

CK am kucing aja cemburu om2

2023-01-11

0

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun

Om Alvin bkn kwtr tp jeles klo ada yg dkt by nya

2023-01-11

0

Lee Fay

Lee Fay

Fix ini mah obsesi🤣 tpi aku suka dgn cerita obsesi dan posesif gtu hehe

2022-05-09

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Tokoh
2 Selamat Tidur Malaikat Kecilku
3 Cokelat
4 Aku Mamamu
5 Dia Milikmu Namun Hatinya Bersamaku
6 Aku Tetap Anak Mommy
7 Semua Butuh Waktu
8 Maafkan Om Sayang
9 By Ku
10 Siapapun Tidak Boleh Menyentuhmu
11 Titik Kelemahanku
12 Tidak Akan Aku Biarkan
13 Milikku Adalah Hal Mutlak
14 You are Only Mine Baby
15 Takdirkan Aku Bersamanya Tuhan
16 Trauma itu kembali
17 Calon Bini
18 Sebentar Lagi
19 Menikahlah Dengannya
20 Aku Tidak Merestui
21 Aku Akan Memilikimu 'Belahan Jiwaku'
22 Pesan di Kala Malam
23 Jangan Macam Macam
24 Maafkan Aku Sering Membuatmu Menderita Karna Rasa Tak Rela
25 Dia Memang Sempurna, Dia Milikku
26 Karena Kamu Milik Om
27 Menghilang
28 Apa Kalian Memikirkan Hal yang Sama Denganku?
29 Tuhan Berkehendak Lain
30 Takdir Menyatukan Kita
31 Om Akan Memaksa
32 Hidupmu Adalah Milikku Sayang
33 Begini Cara Membuatnya
34 Tidak Berubah
35 Sudah Berakhir
36 Untuk Mengikatnya
37 Kamu Ngerti Kan?
38 Kau Harus Ingat Itu Sayang
39 Bukan Orang Sembarangan
40 Terimakasih dan Maaf
41 Semakin Hari Semakin Aku Tak Mengenalimu
42 Sedikit Kebebasan
43 Mari Bercerai
44 Kita Memang Tak Ditakdirkan Bersama
45 Memperbaiki
46 Dasar Posesif
47 Pengakuan
48 Lalu Siapa?
49 Hanya Untuknya
50 Dia Disini
51 Orang Dalam
52 Memperingati
53 Hari Tenang
54 Aku Yakin Kaulah Jodohku
55 Kau Cucuku
56 Teman Laknat
57 Tentang Rio
58 2A
59 Hukuman
60 Sebuah Fakta
61 Aku Izinkan
62 Kelewat Manja
63 I'am Back
64 Penyelesaian
65 Andaikan dari Dulu
66 Indahnya Hidup
67 Hati yang Saling Terikat
68 Percontohan
69 Aku Masih Muda, Masih Banyak yang Mau
70 Cintailah Aku Sewajarnya
71 Aku Minta Maaf
72 Kita Punya Luka Masing Masing
73 Om Siapa ya?
74 Memanfaatkan Suasana
75 Tidak Ada Spesifikasi Khusus
76 Nanti Kita Kangen Ibu
77 Ini Sama Ini Ditata Dulu
78 Ayah Ga Boleh Ikut
79 Aku Jawab Nanti. Sekarang Masih Malas
80 Astaghfirullah. Hampir Saja
81 Maaf Keputusanku Sudah Bulat
82 Jangan Cengeng. Aku Ga Suka
83 Bikin Candu
84 Alasan
85 "Aduh"
86 Silahkan di Atasi Sendiri Tuan
87 Uangnya Banyak. Habiskan Saja
88 Bisakah Aku Memiliki Suami Baru?
89 Tadi Pengen Masuk
90 Aku Pengen Punya Anak Lagi
91 Pasti Ada Maunya Kan?
92 Dasar Otak Bisnis
93 Mereka Jahat ya Ibu.
94 Kamu Tau Mau Aku Apa Mas?
95 Maaf Mas
96 Pengumuman
97 Ceraikan Putriku
98 Hampir Bertemu
99 Bertemu kembali
100 Aku Tunggu Jandanya
101 Kembali
102 Tunggu Dulu
103 Tamat
104 Novel Baru
105 Pengumuman
106 Part 2
107 Berkumpul
108 Kalian Sama aja
109 Kita kan Musuhan
110 Kita Udah Sepakat Kan
111 Kalian Benar Benar Keterlaluan
112 Kamu Jangan Pergi ya....
113 Cari Cogan
114 Kamu Pembohong Mas
115 Poliandri
116 Mau Alasan Apalagi Kamu?
117 Ibu Gagal Didik Kamu Jadi Anak Baik
118 Ara Minta Maaf
119 Kakak Ngebelain Ayah?
120 Kamu Hanya Milikku
121 Aku Mencintaimu Mas
122 Maafkan Aku Sayang
123 Demi Kamu. Istriku
124 Anak Kamu Tuh Yang
125 Kamu Ganteng deh...
126 Jangan usik kebahagiaan kami
127 Batas Kesabaran ku Sudah Habis
128 Dia Istriku
129 Sekali Buat Langsung Jadi
130 Dasar Ara
131 Apa Mama Puas Sekarang?
132 Hanya Kamu Alasan Aku Hidup
133 Dasar Bocah Tengil
134 Ayah Nggak Mau tau
135 Kamu Terlalu Baik
136 Selamat Malam Sayang
137 Daniel Muslim Ma
138 Jadi Ara Berfikir Seperti Itu?
139 Ara Menyesal
140 Makasih Ma
141 Terimakasih mau Menerima Daniel
142 Ini Kamar Kamu Niel?
143 Daniel Belum Pernah Puasa
144 Puasa Pertama Daniel
145 Aku Sayang Ibu
146 Mari Buka Puasa
147 Terimakasih Ya Allah
148 Hello MR. Alvin
149 Mertua Tuan
150 Emang Aku Lagi Bercanda?
151 Menyenangkan Sekali
152 Mas, Minta Uang.
153 Feeling
154 Pengumuman
155 Hamil?
156 Boleh Kenalan Dengan Anaknya?
157 Mas Jangan Lihat
158 Nggak Bisa Diem
159 Mas Bikin Malu
160 Belut Goreng
161 Bucin
162 Pertemuan
163 Tragedi
164 Aku Harus Gimana?
165 Ciuman Ganas
166 My Beloved Little Wife
167 Pengumuman
168 Pengumuman
169 Baru
170 Perjuangan Cinta Tuan Muda Andara
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Perkenalan Tokoh
2
Selamat Tidur Malaikat Kecilku
3
Cokelat
4
Aku Mamamu
5
Dia Milikmu Namun Hatinya Bersamaku
6
Aku Tetap Anak Mommy
7
Semua Butuh Waktu
8
Maafkan Om Sayang
9
By Ku
10
Siapapun Tidak Boleh Menyentuhmu
11
Titik Kelemahanku
12
Tidak Akan Aku Biarkan
13
Milikku Adalah Hal Mutlak
14
You are Only Mine Baby
15
Takdirkan Aku Bersamanya Tuhan
16
Trauma itu kembali
17
Calon Bini
18
Sebentar Lagi
19
Menikahlah Dengannya
20
Aku Tidak Merestui
21
Aku Akan Memilikimu 'Belahan Jiwaku'
22
Pesan di Kala Malam
23
Jangan Macam Macam
24
Maafkan Aku Sering Membuatmu Menderita Karna Rasa Tak Rela
25
Dia Memang Sempurna, Dia Milikku
26
Karena Kamu Milik Om
27
Menghilang
28
Apa Kalian Memikirkan Hal yang Sama Denganku?
29
Tuhan Berkehendak Lain
30
Takdir Menyatukan Kita
31
Om Akan Memaksa
32
Hidupmu Adalah Milikku Sayang
33
Begini Cara Membuatnya
34
Tidak Berubah
35
Sudah Berakhir
36
Untuk Mengikatnya
37
Kamu Ngerti Kan?
38
Kau Harus Ingat Itu Sayang
39
Bukan Orang Sembarangan
40
Terimakasih dan Maaf
41
Semakin Hari Semakin Aku Tak Mengenalimu
42
Sedikit Kebebasan
43
Mari Bercerai
44
Kita Memang Tak Ditakdirkan Bersama
45
Memperbaiki
46
Dasar Posesif
47
Pengakuan
48
Lalu Siapa?
49
Hanya Untuknya
50
Dia Disini
51
Orang Dalam
52
Memperingati
53
Hari Tenang
54
Aku Yakin Kaulah Jodohku
55
Kau Cucuku
56
Teman Laknat
57
Tentang Rio
58
2A
59
Hukuman
60
Sebuah Fakta
61
Aku Izinkan
62
Kelewat Manja
63
I'am Back
64
Penyelesaian
65
Andaikan dari Dulu
66
Indahnya Hidup
67
Hati yang Saling Terikat
68
Percontohan
69
Aku Masih Muda, Masih Banyak yang Mau
70
Cintailah Aku Sewajarnya
71
Aku Minta Maaf
72
Kita Punya Luka Masing Masing
73
Om Siapa ya?
74
Memanfaatkan Suasana
75
Tidak Ada Spesifikasi Khusus
76
Nanti Kita Kangen Ibu
77
Ini Sama Ini Ditata Dulu
78
Ayah Ga Boleh Ikut
79
Aku Jawab Nanti. Sekarang Masih Malas
80
Astaghfirullah. Hampir Saja
81
Maaf Keputusanku Sudah Bulat
82
Jangan Cengeng. Aku Ga Suka
83
Bikin Candu
84
Alasan
85
"Aduh"
86
Silahkan di Atasi Sendiri Tuan
87
Uangnya Banyak. Habiskan Saja
88
Bisakah Aku Memiliki Suami Baru?
89
Tadi Pengen Masuk
90
Aku Pengen Punya Anak Lagi
91
Pasti Ada Maunya Kan?
92
Dasar Otak Bisnis
93
Mereka Jahat ya Ibu.
94
Kamu Tau Mau Aku Apa Mas?
95
Maaf Mas
96
Pengumuman
97
Ceraikan Putriku
98
Hampir Bertemu
99
Bertemu kembali
100
Aku Tunggu Jandanya
101
Kembali
102
Tunggu Dulu
103
Tamat
104
Novel Baru
105
Pengumuman
106
Part 2
107
Berkumpul
108
Kalian Sama aja
109
Kita kan Musuhan
110
Kita Udah Sepakat Kan
111
Kalian Benar Benar Keterlaluan
112
Kamu Jangan Pergi ya....
113
Cari Cogan
114
Kamu Pembohong Mas
115
Poliandri
116
Mau Alasan Apalagi Kamu?
117
Ibu Gagal Didik Kamu Jadi Anak Baik
118
Ara Minta Maaf
119
Kakak Ngebelain Ayah?
120
Kamu Hanya Milikku
121
Aku Mencintaimu Mas
122
Maafkan Aku Sayang
123
Demi Kamu. Istriku
124
Anak Kamu Tuh Yang
125
Kamu Ganteng deh...
126
Jangan usik kebahagiaan kami
127
Batas Kesabaran ku Sudah Habis
128
Dia Istriku
129
Sekali Buat Langsung Jadi
130
Dasar Ara
131
Apa Mama Puas Sekarang?
132
Hanya Kamu Alasan Aku Hidup
133
Dasar Bocah Tengil
134
Ayah Nggak Mau tau
135
Kamu Terlalu Baik
136
Selamat Malam Sayang
137
Daniel Muslim Ma
138
Jadi Ara Berfikir Seperti Itu?
139
Ara Menyesal
140
Makasih Ma
141
Terimakasih mau Menerima Daniel
142
Ini Kamar Kamu Niel?
143
Daniel Belum Pernah Puasa
144
Puasa Pertama Daniel
145
Aku Sayang Ibu
146
Mari Buka Puasa
147
Terimakasih Ya Allah
148
Hello MR. Alvin
149
Mertua Tuan
150
Emang Aku Lagi Bercanda?
151
Menyenangkan Sekali
152
Mas, Minta Uang.
153
Feeling
154
Pengumuman
155
Hamil?
156
Boleh Kenalan Dengan Anaknya?
157
Mas Jangan Lihat
158
Nggak Bisa Diem
159
Mas Bikin Malu
160
Belut Goreng
161
Bucin
162
Pertemuan
163
Tragedi
164
Aku Harus Gimana?
165
Ciuman Ganas
166
My Beloved Little Wife
167
Pengumuman
168
Pengumuman
169
Baru
170
Perjuangan Cinta Tuan Muda Andara

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!