Dua bulan berlalu, tapi Shanum tidak pernah mendapatkan kabar apapun lagi dari Abna. Jiwanya terombang-ambing dalam kebingungan. Dia hanya ingin kepastian dan kejelasan dari hubungannya yang baru terjalin seumur jagung.
Abna cinta pertama Shanum yang juga pemberi luka pertama.
Clara tahu betul apa yang dirasakan Shanum saat ini, karena keretakan hubungannya dengan Abna, tidak lain adalah skenario dari Clara sendiri.
Dalam kondisi Shanum yang rapuh, Clara memanfaatkannya sebaik mungkin untuk memperdaya gadis itu. Dan dia berhasil menjerat Shanum kedalam permainannya.
Semakin lama mereka sudah seperti sepasang kekasih. Kini Shanum tidak pernah lagi menolak di saat Clara menyentuhnya. Dia menikmati setiap pergumulannya dengan Clara. Desahann demi desahann, lenguhann demi lenguhann setiap malam menghiasi kamar mereka.
Shanum sudah terjerat begitu dalam.
...~~~...
Terdengar samar-samar ada suara keributan dari ruang tamu.
Shanum yang kebetulan sedang berada di dapur mendengar keributan itu, langsung bergegas mengeceknya. Matanya terbelalak di saat dua sejoli sedang dimabuk asmara.
Mereka sama-sama mabuk dalam artian sebenarnya. Clara dan seorang laki-laki yang wajahnya asing diingatan Shanum. Mereka asik bergumul dan melepaskan pakaian satu dengan yang lainnya di atas sofa, tanpa memperdulikan apapun disekitarnya. Mereka sudah dikuasai n*fsu.
Minuman keras sudah menghilangkan akal sehat dan rasa malu mereka.
Mata Shanum mulai berkabut, seketika dia menyadari kalau selama ini dia hanya dimanfaatkan oleh Clara. Clara hanya memanfaatkan tubuhnya untuk mencari kepuasan dan kesenangan.
Shanum berdiri mematung melihat adegan di depannya yang semakin menggila. Tak berselang lama ada yang menarik tangannya dari arah belakang. Dia menarik Shanum untuk keluar dari rumah itu.
"Kak, Yogi?"
" Ikut gue!" Serunya.
"Tapi kemana, Kak?"
"Ke tempat di mana orang-orang enggak akan lihat Elu menangis," jawab Yogi.
Yogi terus menarik tangan Shanum, seperti enggan melepasnya. Dia membawanya ke taman ujung jalan. Taman yang dikelilingi pohon rindang dengan pencahayaan yang sangat remang. Memang cocok untuk kondisi Shanum saat ini yang ingin melampiaskan perasaannya dengan menangis.
"Duduk di sini," titahnya.
Shanum lalu terduduk di kursi taman. Pikirannya tidak tahu melayang ke mana.
Tidak tahu apa yang dia pikirkan saat ini. Yang dia inginkan saat ini, dia ingin menangis sejadi-jadinya, melepaskan segala beban di hatinya.
"Menangislah, aku ada di sini untukmu, Shanum Melodia."
Shanum sudah tidak kuat lagi menahan tangisnya, dan benar saja tangisnya pecah seketika. Dia tidak peduli kalau ada orang yang mendengarnya, yang dia butuhkan saat ini hanya menangis.
Yogi yang sedari tadi berdiri, ikut duduk di samping Shanum, lalu memeluknya. Dia membelai lembut kepala gadis di depan itu. Membelai punggungnya, memberikan ketenangan.
Kedua tangannya menelungkup kedua pipi Shanum lalu menatap kedua bola matanya dengan dalam.
"Gue tahu hubungan Lu sama Clara."
"Jujur gue kaget, gue nggak percaya Lu bisa seceroboh itu."
"Lu terlalu lugu jadi perempuan."
"Please, lu pergi jauh dari Clara sebelum dia membuat lu semakin rusak," pintanya.
Dan kembali Shanum terisak. Isakannya kali ini semakin histeris. Yogi membenamkan kepala Shanum ke dalam dadanya, memeluk gadis pujaannya sambil mencium puncak kepalanya.
"Gue sayang sama Lu, Shanum."
"Gue cinta sama lu, dari pertama gue melihat lu."
Itulah pengakuan cinta yang paling konyol buat Yogi. Tidak ada bouquet bunga, boneka ataupun cokelat.
Shanum tidak mempedulikan apa yang barusan didengarnya. Dia hanya butuh rasa nyaman dan terlindungi. Meski dalam hatinya berkata,
"Maafkan gue Kak, gue belum bisa membuka hati buat siapapun."
Yah, itu karena cintanya untuk Abna terlalu besar.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
tata 💕
shanum... shanum jd orang jgn bodoh2 banget x 😕
2022-06-25
0
buk e irul
astaghfirullah
2022-03-17
1
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
sakit sakit banget
2022-02-17
0