Shanum menghembuskan napasnya dengan kasar. Harusnya hari ini adalah jadwalnya melepas rindu dengan kedua orangtua tapi harus dia pendam karena seseorang menahannya untuk pulang. Sementara teman-temannya di kosan, tak bersisa satu pun. Itu dikarenakan Long Weekend. Mereka manfaatkan waktu libur panjang untuk bertemu keluarganya.
Hari libur kali ini dia gunakan untuk membereskan kamar dan menggosok pakaian-pakaian kusutnya. Di kamar seharian membuatnya merasa bosan, langsung teringat kekasihnya. Dia meraih ponsel untuk mengajaknya jalan, bermalam minggu seperti pasangan pada umumnya.
Tapi seperti dua minggu yang lalu, ponselnya tidak bisa dihubungi. Begitupun sahabatnya, sejak terakhir perbincangannya via chat, nomornya bahkan selalu di luar jangkauan.
Tapi bukan Shanum namanya, kalau tidak punya stok prasangka baik di otaknya. Dia selalu berfikiran positif kepada siapa pun dan sikapnya ini malah dimanfaatkan seseorang pada akhirnya.
Karena kelelahan, Shanum pun tertidur. Disela tidurnya dia merasakan ada sesuatu yang hangat di atas payud*ranya. Dengan cepat dia langsung beranjak menjauhkan diri. Seseorang itu mendekatinya dengan mimik yang menjijikan.
"Nanti malam tidurlah di kamar ku, kita habiskan waktu bersama," ucap seseorang dengan setengah berbisik di telinga kanan Shanum.
Shanum bergeming, karena pikirannya kalut seketika. Seseorang itu beranjak dari tempat tidurnya, lalu melangkahkan kakinya ke luar. Sebelum membuka pintu dia menoleh ke arah Shanum.
"Aku tunggu ya sayang, dandanlah yang cantik. Dan satu lagi aku enggak menerima penolakan," ucapnya tegas.
Shanum dengan wajah frustasi, dia menarik rambutnya dengan kedua tangannya dan sedikit berteriak sekedar melepaskan kekesalan di hatinya.
...~~~...
Tok-tok-tok
Tak lama pintu terbuka dan terlihat wajah orang yang dia sangat benci saat ini.
"Kamu cantik sekali malam ini sayang," pujinya.
"Masuklah..." Clara mempersilakan Shanum memasukinya kamarnya.
Shanum mengikuti langkah wanita di depannya untuk masuk ke dalam kamar. Matanya langsung terfokus pada potret-potret wanita cantik di kamar mewah bernuansakan warna merah.
Ada sekitar 50 potret terpajang di sana dan salah satunya potretnya sendiri waktu mengenakan dress warna maroon.
"Itu foto mantan-mantan aku, kalau kamu risih bisa aku buang semuanya. Asal kamu mau jadi milikku!" ucap Clara menggoda.
"Wanna be mine, Baby?" tanyanya dengan mengedipkan mata dan bibir dibuat sensual.
Shanum menggelengkan kepala sebagai bentuk penolakan. Clara menyunggingkan senyumannya.
"Oh, enggak apa-apa, berarti kamu jadi mainanku sampai aku merasa bosan Shanum," ucapnya dengan berbisik.
Shanum hanya bisa tertunduk dan memegang jari-jarinya. Dan perlahan dia menjawab perkataan Clara.
"Aku nggak mau terjebak dalam hubungan cinta terlarang. Aku masih takut akan Tuhan, Kak!" tolak Shanum.
"Cih," cibir Clara.
"Kamu masih percaya, Tuhan? Dimana Tuhan waktu mereka membuatku jadi wanita sakit seperti sekarang hah?" tanyanya dengan berteriak.
Seketika Clara mengingat hal yang membuatnya trauma dan menjadikan Ia seperti sekarang ini. Itu bermula ketika seniornya di Junior High School menyekapnya di sebuah ruangan selama tiga hari.
Mereka menelanjangi dan menikmati tubuhnya secara bergantian. Merampas miliknya dengan paksa. Lalu merekam setiap apa yang mereka lalukan dan menjadikan itu sebagai ancaman untuk terus menundukannya. Selama satu tahun ia mendapatkan pelecehan sek-sual. Mereka memaksanya untuk melakukan apa yang mereka suruh tanpa luput dari perlakuan kasar.
Sikap Clara bisa berubah dalam hitungan detik. Setelah dia berteriak seperti orang yang lost control, dengan sekejap dia kembali menjadi wanita yang lembut.
"Kemarilah sayang, tidur di sampingku," ajak Clara sambil menepuk bantal di sampingnya. Shanum menurutinya begitu saja seperti kerbau yang dicucuk hidungnya, meski dalam hati dia takut setengah mati.
...~~~...
"Selamat pagi sayang," sapa Clara dan langsung mengecup bibir Shanum.
Tanpa menjawab sapaannya, Shanum turun dari tempat tidur dengan tubuh ditutupi selimut. Dia beranjak pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Di bawah kucuran air dingin, dia mengingat kejadian semalam yang membuat dirinya merasa kotor.
Dia sungguh menyesali yang terjadi semalam, ketika mulutnya berkata jangan, tapi tubuhnya malah mengkhianatinya. Dia merutuki dirinya sendiri yang hanya berdiam diri, setiap Clara menyentuhnya.
Berkali-kali dia mendapatkan pelepasan karena permainan yang diberikan oleh Clara dibagian vital miliknya. Permainan Clara benar-benar membuat Shanum terlena dan ketagihan.
"Tuhan, ampuni aku..." gumam Shanum sambil terisak.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
ngeri2 sedap.. malangnya nasibmu Shanum
2022-02-17
0
auliasiamatir
Cakra Taruma sama cowok
2022-01-01
0
Sophia Verheyden✨
ganti nama jadi clar idup u
2021-12-14
0