Dengan gontai, Shanum berjalan ke arah laki-laki di depannya. Ya, laki-laki yang dia rindukan. Laki-laki yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya. Laki-laki yang membuat dia menitikan airmata. Laki-laki yang dia tunggu dan tunggu kabarnya.
Dengan tatapan kosong, Shanum menatap ke arah kekasihnya. Sikapnya dingin diliputi perasaan yang campuraduk. Haruskah dia senang, haruskah dia marah? Yang pasti saat ini dia tidak mampu berkata apapun. Bibirnya terasa kelu, padahal ingin rasanya dia memeluk laki-laki dihadapannya itu dengan erat.
"Happy Birthday, sayang," ucap Abna sambil mendekatkan tubuhnya pada kekasihnya itu. Tanpa menunggu persetujuan, dia memeluk gadis tercintanya yang masih saja berdiri mematung, dengan erat.
"Kamu kemana aja, Na?" tanya Shanum tanpa membalas pelukan Abna.
"Pesan-pesanku nggak kamu baca. Telepon ku enggak kamu angkat. Kamu kemana, aja?" tanya Shanum lagi.
"Apa kamu nggak tahu, aku kangen banget sama kamu." Terdengar suara isakan disela pertanyaannya.
Abna semakin mempererat pelukannya. Dia benar-benar merasa bersalah. Tadinya dia hanya ingin memberikan kejutan pada kekasihnya, tapi di luar dugaan kedatangannya hari ini ditanggapi begitu dingin. Andaikan dia tahu akan berakhir seperti ini, tidak akan dia bersikap konyol untuk mengacuhkan Shanum selama 2 minggu.
"Maafkan aku, sayang. Aku cuman ingin memberikan kamu kejutan di hari ulangtahun kita," lirihnya dengan perasaan bersalah.
Dengan perlahan Abna melepas pelukannya dari tubuh kekasihnya lalu menggenggam kedua telapak tangannya dan menatap Shanum dengan perasaan bersalah.
"Dan selamat kamu berhasil, kamu berhasil membuat aku benar-benar terkejut, Abna Ibrahim!" ucapnya cepat dengan tatapan nanar ke arah lelakinya.
"Ehm..."
Tiba-tiba terdengar suara laki-laki dari arah dapur.
"Kalau mau berantem, jangan di sini. Menganggu tahu," protesnya dan berlalu begitu saja ke arah kamar dengan cueknya. Siapa lagi kalau bukan Yogi, laki-laki yang kemarin sore membuat wajah Shanum bak udang rebus.
"Ikut aku ke suatu tempat," ajak Abna.
Dan hanya dibalas anggukan pelan oleh Shanum. Tangannya meraih telapak tangan Shanum, menuntun dia ke arah di mana dia memakirkan motornya. Dengan lembut dia memakaikan helm ke kepala Shanum.
"Naiklah, dan pegangan dengan erat, aku gak mau kamu jatuh di jalan," titah Abna.
Tapi Shanum tetap tak bergeming. Dengan cepat tangannya meraih kedua tangan Shanum dan melingkarkan tangan lembut itu ke pinggangnya.
Dengan perasaan senang, Abna melajukan motornya ke arah Lembang, tidak tahu dia mau kemana membawa Shanum. Yang pasti ke tempat yang menurutnya romantis untuk dia bisa bicara dari hati ke hati bersama kekasihnya, melepas rindu sekaligus merayakan hari ulangtaun mereka.
...~~~...
Butuh waktu satu jam setengah untuk sampai ke tempat yang dituju. Udara sejuk mulai terasa menyapa dua sejoli ini. Angin meniup pelan, sedikit menyejukan hati keduanya yang sedang tak beraturan. Dengan lembut, Abna melepaskan helm dari kepala Shanum dan menyunggingkan senyum semanis mungkin. Perhatian-perhatian seperti inilah yang membuat Shanum selalu tersentuh.
"Yuk, sayang," ajaknya lalu meraih tangan kanan Shanum dan menggengamnya erat.
Ada perasaan kaget dengan sikap Abna hari ini, tapi sejujurnya membuat Shanum merasa senang. Karena baru kali ini kekasihnya mau menggenggam tangannya bahkan memeluknya.
"Kamu suka tempatnya?" tanya Abna yang lagi-lagi hanya dibalas anggukan. Terdengar dia membuang nafas dengan kasar, gusar dengan sikap kekasihnya saat ini yang mendiamkannya.
...***...
...• Terimakasih untuk yang sudah memberikan dukungan baik berupa like, comment, fav, gift ataupun rate 5 bintang•...
...aku cinta kalian semua :*...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
deg2an euyyyy🤔🤔
2022-02-16
0
💋ꪜꫝ𝓲ꍏ_ᵛʰⁱⁱ💋༆𝕷𝕶༄ˡᵒᵛᵉʳ༆🥀
ada jg cembokur😂🤣
2021-12-29
0
mrs.blue
cemungud kak senja...😘
aku masih jauuuh ini untuk tau nasib cinta abna dan shanum.yg pasti jempolku selalu mampir👍👍
2021-12-12
1