Cinta Tak Terpisahkan
Naya gadis 18 tahun yang memiliki rambut panjang sepinggang, mata coklat, hidung mancung, kulit kuning langsat.
Anak perempuan tertua di keluarganya. Memiliki sifat yang pendiam, berpenampilan kuno, serba kebesaran, mungkin bisa di bilang all size kalo buat baju ya gays.
Beda hal dengan Surya. Di usianya yang baru menginjak 16 tahun. Sudah harus mandiri karna keadaan.
Bagaimana cerita selanjutnya ? Langsung di baca aja ya 😊
**** Di pabrik percetakan
"Ka, kenalin cowo dong. Abis putus nih gw semalem." Sambil merangkul tangan kanan Sani, Egi terus mengatakannya sesekali merengek.
"Cari dewek napa." Sani berucap sambil berusaha melepas tangan Egi yang menggelayut manja padanya.
"Semalam aku liet kamu masih jalan sama pacarmu itu Gi ?" Tiba-tiba Fitri dateng dari belakang Sani dan Egi.
"Bohong lu ya ?" Ucap Sani pada Egi, setelah mendengar ucapan Fitri.
"Lemes lu." Sambil kesel Egi melepaskan tangannya dari Sani.
"Dasar play girl." Ucap Sani pada Egi.
"Masih pacar mah gak apa-apa kali ka. Kalo udah nikah tuh baru setia." Jelas Egi yang tau mau di salahkan.
"Dasar lu mak lampir." Sambil mengucapkan itu, Fitri langsung menoyor ke pala Egi.
Treng treng treng
Pukul 5 sore pun tiba, Anak pabrik berhambur ke luar untuk meninggalkan tempat mereka mencari uang, membuang peluh lelah.
"Kamu gak pulang Naya ?" Ucap Sani saat melihat Naya yang masih berdiri di dekat gerbang pabrik.
"Belum ka, nunggu ayah jemput." Ucap Naya dengan sopan.
"Kalo gitu. Kaka dan yang lain, duluan ya. Kamu gak apa-apa nunggu sendiri ?" Ucap Sani yang melihat sekeliling mulai sepi.
"Gak apa-apa ka. Kalian duluan aja." Ucap ku lagi.
Dan ta berapa lama ayah ku pun datang menjemput ku.
"Maaf ya nak, tadi ayah ke kantor bos dulu, nganter surat." Ayah ku pun berusaha menjelaskan kenapa telat menjemput ku.
"Iya yah, gak apa-apa." Aku pun langsung naek motor yang di kendarai ayah ku.
Motor melaju melalui jalan, menghambur dengan kendaraan lain.
Begitu sampai di rumah, aku pun bersalaman dengan bunda.
Lalu langsung menuju kamar dan membersihkan badan yang lengket dengan keringat.
Pukul 7 malam keluarga ku makan bersama, hanya lauk sederhana dan sambil makan kami berbincang ringan membahas kegiatan tadi siang yang kami lalui.
Di rumah sederhana ini, aku tinggal bersama ayah, bunda, adik perempuan ku Ani dan adik laki-laki ku apri.
Setelah selesai makan malam, aku masuk ke kamar untuk istirahat.
Tok tok tok
"Kaaa, boleh masuk gak ?" Suara Ani dari balik pintu kamar ku.
"Masuk dek." ucap ku, sambil tangan kanan ku meraih buku novel yang ada di meja dekat tempat tidur ku.
"Kaka lagi apa ?" Tanya Ani pada ku. Lalu duduk di bibir ranjang tidur ku.
"Baca koran dek." Sambil tangan ku memperlihat kan buku yang sedang ingin ku baca.
"Itu novel kaaaa." Ucap Ani yang tau kalau aku sedang membohonginya.
"Hahahaha, udah tau nanya." Ucap ku sambil tertawa.
"Kaaa." Rengek Ani.
"Apa dek." Ucap ku lagi.
Belum aku jawab, bunda ku datang menghampiri kami yang lagi berbicara.
"Ani di sini ? Dari tadi bunda cari, ga taunya disini. " Ucap bunda, karna tadi pintu kamar ku tidak di tutup lagi oleh Ani.
"Kenapa bun ?" Tanya ku.
"Pasti mau nyuruh Ani nih ." Dengan bibir manyunnya Ani yang menjawab pertanyaan ku tadi.
"Ko Ani tau ?" Ucap bunda sambil menggaruk kepalanya yang ta gatal.
"Ani gitu, anak nya bunda." Sambil membanggakan diri. Ani memeluk bunda.
"Tolong ya ka, ke warung mang Amar beli telur 1 kilo. Buat nanti malam kalo Apri laper, minta telor dadar. tinggal goreng ka." Ucap bunda sambil menjelaskan panjang lebar maksudnya.
"Berdua kk ya bun ?" Ucap Ani.
"Boleh." Ucap bunda.
***** Di jalan menuju warung ****
"Ka, malam minggu kaya malam biasa aja ya ka? Besok kaka libur gak ?" Tanya Ani.
"Besok gak libur dulu dek. Mau kejer target." Ucap ku pada Ani.
"Besok Ani pengen maen ka ke rumah temen. Kira kira boleh gak ya sama bunda ?" Ucap Ani dengan suara yang lesu.
"Coba aja bilang dulu. Pasti di bolehin ko." Ucap ky menyemangati Ani adik ku.
,,,,,,Di tempat lain,,,,,,
"Nyoh, bagi gw nomor hp cewek dong?" Ucap Surya pada kaka perempuannya.
"Buat apaan ?" Sani pun menjawabnya.
"Ya buat di deketin lah." Ucap Surya lagi.
"Itu si Fitri mau lu kemanain ?" Ucap Sani lagi sambil duduk di teras depan rumah mereka.
"Ah dia ( Fitri ) mah gampang." Ucap Surya sambil memain kan kucing yang lewat di depannya.
"Jangan bilang lu lagi marahan sama itu anak?" Ucap Sani yang melihat gelagat adiknya ada yang gak beres.
"Ya gak lah. Lagi bosen aja gw sama dia ( fitri )." Ucap Surya yang kini menyeruput kopi yang tadi sempat di bawanya.
"Ni nomornya....." Ucap Sani sambil menunjukkan layar handphonenya pada Surya.
"Jangan aneh-aneh lu, tu kayanya anak gak kebanyakan kaya anak lainnya." Ucap Sani lagi lalu menarik layar handphonenya dari hadapan Surya.
"Mang namanya sapa ini bocah?" Ucap Surya penasaran.
"Cari tahu sendiri aja. Kan gw udah kasih tau itu nomornya." Jawab Sani acuh pada Surya.
"Ah gak asik lu nyoh?" Seru Surya, saat di abaikan oleh kakaknya Sani.
"Yang sopan lu sama yang tuwaan?" Ucap Sani sambil mendaratkan jitakan di kepala sang adik Surya.
Pletak (Sani menjitak judat Surya)
"Aduh, sakit tau. Itu tangan apa batu kali si?" Ucap Surya sambil mengelus jidatnya yang tadi di jitak oleh Sani.
"Batu kali." Ucap Sani kesal, lalu berdiri dari duduknya.
Sani menghampiri Surya yang masih asik mengetik pesan di layar handphonenya, dan
Pletak pletak (dua jitakan di layangkan di jidat Surya lagi)
Lalu Sani masuk ke dalam rumah meninggalkan Surya di luar.
"Kurang asem lu jadi kaka." Kesel Surya dengan kelakuan kakanya yang suka menjitak jidatnya.
Surya
Cantik, boleh kenalan gak?
Begitu sekiranya pesan yang di ketik dan bethasil di kirim ke nomor Naya
Surya
Ko gak di bales si cantik? Udah tidur ya?
Karna belum juga ada balesan dari Naya. Surya pun memutuskan untuk masuk ke dalam rumah, menuju kamarnya yang pasti.
Tidak lupa meletakkan handphonenya di meja dekat tempat tidurnya. Baru saja mau memejamkan mata, handphone Surya berbunyi notifikasi pesan masuk.
Naya
Maaf, ini siapa ya?
Balasan pesan Naya pada nomor handphone yang ta di kenalnya.
Bagaikan di sinari matahari yang cerah, yang tadinya mata Surya mengantuk, berubah menjadi seger seketika membaca pesan yang masuk di handphonenya.
bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Fitray Uni
di tunggu kunjungan baliknya kak Lina
2024-02-06
1
sasip
wah rupanya seperti ini ya contoh percakapan cewe² pab.. (pabrik maksudnya), ga jauh beda ternyata sama obrolannya anak² pub ya? ✌🏻
2022-12-07
3
Ni.Mar
BOM like dulu oleh lah Thor bacanya nyicil heee
2022-08-29
1