Malam itu Surya benar benar dateng ke rumah Naya dengan perasaan harap harap cemas sekaligus senang.
Cemas karena Surya akan mengatakan yang sebenarnya tentang hubungannya dulu dengan Fitri. Entah Naya akan memaafkan dirinya atau tidak karena sudah menutupi hubungannya dulu. Dulu dan sekarang Surya sudah tidak memiliki hubungan dengan Fitri.
Senang karena Surya akan mengatakan isi hatinya pada Naya. Surya sangat yakin kalo Naya akan menerimanya jika di lihat dari kedekatannya dengan Naya sebelum Naya ngambek dan tidak membalas pesan yang selalu di kirim Surya.
Mengingat tadi sore Naya sudah mau membalas pesan Surya, maka itu membuat Surya bertambah yakin jika Naya sudah tidak marah lagi pada dirinya.
"Assalamualaikum,,, Naya..." Ucap Surya saat sampai di depan rumah Naya, dengan tangan kanannya mengetuk pintu yang di tutup rapat.
"Waalaikum salam.." Suara bunda dari balik pintu.
Kreeeeek... suara pintu di buka oleh bunda..
"Eh nak Surya ya? Mau cari siapa nak.?" Tanya bunda.
"Nayanya ada bun..?" Kata Surya, sembari mencium punggung tangan kanannya bunda.
"Ada itu lagi nonton televisi sama Apri. Sebentar ya, biar bunda panggilin.." Kata bunda dan kembali masuk ke dalam rumah.
Bunda berjalan menuju kamar Naya, di mana di sana ada Apri dan Naya yang sedang nonton televisi di kamar sambil tidur tiduran.
"Naya, ada Surya di depan." Kata bunda.
"Oh iya bun.." Naya pun bangun dari posisinya dan berjalan ke luar untuk menemui Surya.
"Apri mau kemana..?" Kata bunda saat melihat Apri yang ikut berjalan ke luar.
"Ikut Nay.." Kata Apri.
"Sama bunda aja sini Pri nonton televisi. Ada kartun upin ipin ni Pri." Kata bunda lagi.
"Benel bun ada upin ipin.?" Tanya Apri serius sambil berbalik jalan kembali ke kamar.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Kreeeek,,,,
Suara pintu terbuka.
Hati Surya seperti terhembus angin malam saat melihat siapa yang keluar dari balik pintu itu.
Naya keluar dengan senyum yang mengembang di bibir pinknya tanpa sentuhan lipstik. Naya keluar dengan membawa segelas kopi hitam di tangan kanannya.
"Di minum Ya kopinya.." Kata Naya setelah meletakkan gelas kopi, Naya langsung mengikuti Surya yang lebih dulu duduk lesehan di teras.
Surya lebih memilih duduk di teras sambil kakinya ia luruskan. Sesekali Surya merenggangkan kakinya karena pegal.
Surya harus berjalan kaki untuk bisa sampai ke rumah Naya, karena mobil angkot yang di tumpangi Surya hanya mengantarnya sampai jalan raya.
Sedangkan untuk sampai ke rumah Naya harus melewati kampung dan jalannya juga tidak di lewati angkutan umum saat malam hari.
Surya harus berjalan kaki karena saat ini tabungan yang di milikinya belum cukup untuk membeli motor.
"Enak Nay.." Kata Surya sambil menyeruput kopi hitamnya.
"Iya.." Ucap Naya singkat.
"Kamu masih marah Nay.?" Tanya Surya.
"Ga tau ya." Kata Naya.
"Ko ga tau si Nay.?" Tanya Surya sambil menatap Naya.
" Ya terus aku harus jawab apa.?" Tanya balik Naya sambil menatap Surya juga.
"Bener kamu ga marah Nay.?" Ucap Surya.
"Mau marah pun, sapa aku.? Toh cuma temen. Mau kamu gimana juga.." Kata Naya sambil membuang pandangan ke jalan.
"Maaf Nay.." Ucap Surya lirih.
"Maaf untuk apa.?" Tanya Naya.
"Maaf karena aku udah bohongin kamu. Tapi sekarang aku beneran udah putus sama Fitri.." Kata Surya menjelaskan.
"Oooh.." Naya hanya ber oh riya.
"Ko cuma oh si Nay..?" Tanya Surya sambil menggaruk kepalanya yang ta gatal.
"Terus aku harus jawab apa..?" Lagi lagi Naya bukan menjawab malah balik bertanya pada Surya.
"Kamu ga seneng kalo aku putus sama Fitri..? Tanya Surya.
"Seneng..? Buat apa..?" Tanya Naya.
"Seneng karena aku maunya kamu yang jadi pacar aku.. Kamu mau kan Nay..?" Tanya Surya to the poin.
"Kamu..?" Tanya Surya.
"Iya Nay, mau kan Nay..?" Tanya Surya.
"Kamu sama Fitri gimana..? Fitri kan masih sayang sama kamu.." Kata Naya.
"Fitri itu ga sayang sama aku, ga serius juga sama aku.." Kata Surya.
"Kamu kata sapa..?" Ucap Naya.
"Kata aku lah. Kan aku yang lagi ngomong sama kamu Nay.." Kata Surya sambil senyum.
"Au amat.." Naya cemberut.
"Aku liet sendiri di ponselnya, Fitri udah punya cowok lagi, bahkan dari sebelum aku sama dia (Fitri) putus.." Ucap Surya lagi.
"Kapan..?" Tanya Naya ta percaya.
"Tadi sore waktu aku kirim pesan ke kamu Nay. Itu lagi ada Fitri di rumah lagi pada ngerujak sama Sani, sama..." Ucap Surya.
"Sama kamu..? Kamu ngerujak sama Fitri.?" Kata Naya memotong ucapan Surya. Sambil terlihat kesal.
"Makanya dengerin aku dulu Nay."Kata Surya sambil mengacak acak rambut Naya.
"Apaan si." kata Naya sambil menyingkirkan tangan Surya dari rambut Naya.
"Ini tuh tandanya sayang.." Ucap Surya.
"Tadi sore tu yang dateng ke rumah ga cuma Fitri aja, tapi ada Egi sama Maya juga. Mereka pada ngerujak, kalo aku mah ga, aku ke rumah temen." Ucap Surya menjelaskan pada Naya.
"Ooooh gitu yaa.." Kata Naya lega.
"Iya lah.." Kata Surya.
"Nay.. Kita jadian kan..?" Kata Surya lagi.
"Iya.." Kata Naya singkat.
"Aku cium kamu ya Nay.." Kata Surya lagi.
Naya langsung bangun dari duduknya.
"Kenapa Nay..?" Tanya Surya yang melihat Naya malah berdiri.
"Kalo kamu mau cium, kamu salah orang. Mending ga usah jadian.." Ucap Naya.
"Ko gitu si.?" Tanya Surya bingung.
"Ya kamu kalo mau ini itu sama pacar, salah kalo sama aku. Aku mah ga mau. Kalo serius tu baru. Baru juga jadian.." Ucap Naya.
"Ya udah maaf. Kirain aku, kamu sama kay Fitri, kaya cewek aku sebelumnya.." Ucap Surya lagi.
"Ga lah, beda. Aku ya aku, dia ya dia. Jangan samain aku sama dia. Toh orangnya juga beda ka..?" Kata Naya lagi.
"Iya, aku ga minta lagi. Tapi masih jadi kan.?" Ucap Surya.
"Iya. Tapi kalo sampe kaya tadi lagi, mending kamu cari cewek laen ja." Kata Naya.
"Iya udah sini duduk lagi. Ga usah bahas yang tadi.." Kata Surya. Sambil menarik tangan kanannya agar Naya duduk.
Setelah Naya duduk lagi. Surya terus melihat wajah Naya.
"Aku boleh tanya ga Nay..?" Tanya Surya lagi.
"Apa.?" Kata Naya.
"Kenapa kamu ga mau di cium Nay.. Kan wajar kalo cium mah.." Kata Surya.
"Buat aku ya ga lah. Kalo udah nikah tu baru boleh.." Ucap Naya.
"Waktu sama mantan kamu yang dulu, gimana Nay..?" Tanya Surya.
"Ga juga.." Ucap Naya.
"Beneran Nay..?" Surya seperti ta percaya dengan ucapan Naya.
Secara zaman sekarang masa iya masih ada yang mau pacaran tanpa cipika cipiki, cium bibir, entah lah apa lagi, author bingung jelasinnya, yang pasti gaya pacaran anak sekarang kan rada rada berani. Biar pembaca traveling sendiri deh sama pemikiranya masing masing.
Naya hanya menarik nafas dan mengangguk kepalanya.
Naya dan Surya menghabiskan malam jadian mereka sampe jam sembilan malam dengan canda tawa.
Dengan di hiasi bintang yang bertaburan di langit, hembusan angin malam yang menyejukkan. Suara daun yang terkena tiupan angin seperti sedang menari nari.
❤️❤️❤️❤️❤️
bersambung......
🙏🙏🙏🙏 dukung author dengan like, komen dan vote dan jangan lupa beri bintang buat author. 😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Ni.Mar
di cium ko gk mau sih nay kan sbg tanda awal jadian heeee
2022-09-05
1
Conny Radiansyah
Naya juga suka sama Surya ya
2022-07-11
2
lina
🤣🤣🤣🤣🤣
2022-01-11
1