Jam menunjukkan puluk 2 lewat 10 menit. Naya menyiapkan segala sesuatunya yang akan dia kenakan nanti.
Setelahnya Naya menuju kamar mandi dan membawa serta kemeja putih dan juga celana hitam bahan yang akan ia kenakan.
20 menit kemudian Naya pun selesei dengan ritual mandi dan keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang sudah rapih.
Naya berjalan melangkah ke kamar dan memoles tipis bedak ke wajahnya dan lip gos agar bibirnya tidak terlihat pucat, Naya juga sudah mengenakan harnet di kepalanya.
Naya melangkah keluar dan memakai sepatu dan juga tas ranselnya.
"Bun, Naya berangkat dulu ya. Do'ain Naya tar di tempat kerja yang baru lancar ga ada masalah ya bun." Ucap Naya sambil tidak lupa mencium punggung tangan kanan bundanya.
"Iya Nay, tanpa kamu minta. Pasti akan bunda do'ain buat kamu." Kata bunda sambil mengelus kepala Naya.
"Ayah ayo anterin Naya." Kata Naya yang melihat ayah masih mengelap motornya dengan kanebo.
"Tadi Fifi kesini Nay. Katanya nunggu kamu di depan gang." Kata bunda menyampaikan pesan Fifi pada Naya.
"Iya bun." Ucap Naya.
Naya pun langsung di bonceng oleh ayah.
Naya melihat Fifi di depan gang dengan memakai seragam hitam, Fifi tengah duduk di bonceng juga dengan motor oleh bapaknya.
"Fifi cantik banget, dandanan aku masih kalah sama Fifi." Kata Naya dalam hati.
Fifi pun jalan di depannya Naya dengan di bonceng oleh bapaknya, sedangkan Naya di belakang dengan di bonceng juga oleh ayah Adi.
Akhirnya Naya dan juga Fifi sampai di tempat yang mereka tuju. Bintaro sektor 9, terpampang jelas nama restoran itu Dapur Bebek, karna posisinya yang berada persis di depan pintu masuk parkir, hingga tidak sulit untuk di temukan.
Naya pun turun dari motor mengikuti langkah Fifi.
"Nanti kalo mau pulang, sms ayah atau kalo ga telpon ayah ya Nay!" Pinta ayah saat Naya mencium punggung tangan kanan ayah Adi.
"Beres yah. Do'ain Nay ya yah." Kata Naya.
"Pasti Nay, yang semangat ya Nay." Kata ayah.
Setelah ayah melihat Naya berjalan mendekati tempat kerjanya yang baru. Ayah pun memutar motornya untuk kembali pulang ke rumah.
Fifi pun melangkah menuju restoran tempatnya bekerja lebih tepatnya bisa di bilang ini taman jajan Bintaro 9 walk yang berada di belakang McDonald's.
Fifi mengajak Naya untuk menghampiri dua orang wanita yang memakai seragam hitam dan celana bahan hitam, namun bedanya ada yang memakai jilbab dan yang satunya lagi berambut pendek sebahu. Mereka seperti sedang mengerjakan laporan.
"Permisi bu. Ini saya mengajak teman saya yang kemaren saya bilang ke ibu." Ucap Fifi pada wanita yang berambut sebahu.
"Kamu duduk di sana dulu ya!" Kata wanita yang di panggil ibu itu pada Naya.
Naya pun duduk di bangku yang tadi di tunjuk oleh ibu berambut pendek.
"Kamu langsung beres beres aja ya Fi." Ucapnya pada Fifi.
Fifi pun langsung menyimpan tasnya di kolong meja dapur dan beralih memegang sapu dan pengki plastik untuk menyapu lantai.
Sedangkan kakak yang berjilbab masih sibuk dengan laporan yang di kerjakannya. Sesekali melihat ke arah Naya dan tersenyum ramah.
Setelah memberi arahan pada Fifi, wanita yang di panggil ibu oleh Fifi itu pun duduk di meja yang sama dengan Naya hanya saja ia duduk di kursi depan Naya.
"Kamu bawa lamaran kerjakan Nay?" Tanya ibu itu.
"Bawa bu. Ini surat lamaran kerja saya." Ucap Naya setelah itu memberikan surat lamaran kerja yang ia bawa.
Wanita yang kini duduk di depan Naya pun langsung membuka dan membaca isi surat lamaran kerja yang tadi Naya berikan padanya.
"Kamu bisa panggil saya bu Rani, saya suverpaiser disini. Kamu bener mau kerja disini Nay?" Kata bu Rani.
"Mau bu." Ucap Naya.
"Kalo kamu kerja hari ini, bisa Nay?" Tanya bu Rani lagi.
"Bisa bu." Jawab Naya dengan mantap tanpa ragu.
"Kamu langsung ganti baju aja ya Nay. Nanti kamu ganti di toilet umum. Biar ibu ambil seragam buat kamu dulu ya." Kata bu Rani yang langsung berdiri meninggalkan Naya.
Bu Rani pun menyerahkan baju seragam yang akan di kenakan oleh Naya.
"Langsung kamu ganti ya Nay." Kata bu Rani lafi mengingatkan Naya.
Setelah menyerahkan seragam pada Naya, bu Rani pergi ke arah dapur yang hanya di sekat dengan papan putih tinggi sebagai dinding penghalang agar tidak terlihat oleh orang yang sedang duduk di bangku yang berada di depan dapur.
Naya pun menghampiri Fifi yang lagi mengepel lantai.
"Fi, toilet di sebelah mana ya?" Tanya Naya saat sudah berdiri di dekat Fifi.
"Dari sini, kamu tinggal jalan lurus aja Nay, nanti di ujung sana toiletnya." Ucap Fifi sambil menunjukkan arah toilet pada Naya.
Naya pun langsung berjalan menuju toilet, yang letaknya ternyata lumayan jauh, hanya saja untungnya letak toilet berada satu jalur dari tempat Naya bekerja. Jadi tidak perlu belak belok.
Menuju arah toilet Naya melewati beberapa stan yang kosong, kemungkinan besar stand itu belum ada penyewanya. Hanya ada beberapa stand yang sudah terisi dan ada juga yang sudah buka.
Saat sampai di toilet, Naya pun langsung masuk ke dalam salah satu toilet, terlihat rapih dan bersih serta wangi toilet umum yang Naya masuki.
Saat sudah akan keluar dari toilet, ponsel Naya yang di letakkan di saku celananya bergetar. Naya pun langsung melihat ponselnya. Ternyata ada pesan dari Surya.
Surya
Kamu lagi apa yank?
Naya
Udah di tempat kerja yang baru. Ini abis ganti baju, aku langsung di kasih seragam.
Surya
Kamu jangan aneh aneh ya yank.
Naya
Ada juga kamu jangan aneh aneh 😋.
Surya
Tadi kamu di antar sama siapa yank?
Naya
Sama ayah.
Surya
Semangat kerja yank.
Naya
Iya.
Naya langsung menyimpan ponselnya ke dalam saku baju kerjanya, kebetulan seragam yang Naya kenakan memiliki dua saku depan. Mungkin saku bajunya sengaja di buat dua. Biar bisa di gunakan untuk menyimpan pulpen dan kertas untuk mencatat setiap pesanan yang di terima dari kastamer.
Naya meletakkan juga tas ranselnya ke bawah kolong meja dapur.
"Kamu lap meja dan bangku ya Nay." Bu Rani menyerahkan lap dan semprotan air pada Naya.
Naya pun mengerjakan apa yang di suruh bu Rani padanya.
Sedangkan Fifi sedang mengelap buku menu dengan lap lain.
Sore itu restoran masih terlihat sepi, jadi bisa di gunakan untuk priper dan beres beres.
Naya, Fifi, ka Tika (kasir dan dapur), a awan (bagian yang membuat bebek asap), Ipul dan Dika (dapur) sedang di brifing oleh bu Rani di meja yang bisa memuat enam kursi.
Bu Rani menjelaskan setiap tugas dan tanggung jawab dari masing masing bagian agar malam ini berjalan dengan lancar, apa lagi ada Naya yang masih baru bergabung dan belum mengerti apa apa.
Fifi dan Naya pun di ajarkan lagi cara menyambut kastamer, mencatat setiap pesanan, cara menawarkan makanan, memberi tahu juga cara kerja tim.
"Jadi kalian sudah mengertikan apa yang saya sampaikan tadi?" Tanya bu Rani pada kami semua.
"Ngerti bu." Ucap kami semua dengan serempak.
"Oke kalo gitu kita do'a dulu sesuai agama dan kepercayaannya masing-masing." Kata bu Rani.
bersambung.......
terimakasih sudah mampir untuk membaca 😊😊😊😊
ayo mohon 🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻 dukung author dengan 👍 like, komen dan vote 😊😊
jangan lupa tinggalkan ⭐⭐⭐⭐⭐ juga ya guys 😊😊😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
DEBU KAKI
mantap
2022-02-26
3
𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪🇱❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐
like saya masih berlangsung samapi 20 episode
2022-02-24
4
Ara Aulia
semangat ✍️
2021-12-04
2