Satu minggu kemudian,,,,,,,,
Seperti biasa malam berganti pagi, matahari menyapa penduduk bumi yang enggan membuka mata.
Karena ini hari minggu, ani sedang menemani Apri bermain mobil mobilan di teras rumah.
Ani yang masih sekolah SMP kelas 3, yang lagi di sibukan dengan ulangan, tidak menyia nyiakan waktu libur untuk bermain dengan adiknya. Sambil meledek Apri yang masih belum jelas bicaranya, maklum anak umur 3 tahun, masih ada pelo dikit.
Sedangkan ayah, sedang mengelap motor yang baru selesai di cucinya.
Bunda yang asik menyiram tanaman di taman. Karna pekarangan yang kecil, tidak di sia sia kan oleh ayah untuk membuat taman mini agar indah di pandang mata. Dengan warna warni bunga, dan hijaunya daun daun, serta rumput hijau di tengah taman terdapat air mancur buatan ayah.
Sedangkan Naya sudah rapih dengan kaosnya yang panjang warna biru dan celana panjangnya. Dengan tas ransel yang ta pernah tertinggal nangkring di bahunya.
Naya keluar menghampiri bunda yang tengah asik bersenandung kecil sambil tangan kanan memegang selang air yang di arahkan untuk menyirami tanaman,,,,,,,
"Naya berangkat bun?" Ucap Naya setelah berdiri di samping bunda.
Setelah mendengar kata kata Naya, bunda pun memindahkan selang yang tadi di pegang di tangan kanan, kini selang itu pindah ke tangan kiri bunda.
"Hati hati ya sayang?" Ucap bunda setelah tangan kanannya di salami oleh Naya.
"Iya bun." Lalu Naya menghampiri ayah yang sudah siap duduk di atas motor revo silvernya.
Lalu Naya duduk di belakang motor yang di kendarai ayah.
"Kakak tunggu,,,,," Ucap Apri sambil berlari menghampiri motor yang baru di hidupkan mesinnya oleh ayah.
"Apaaaa Apri....?" Ucap Naya yang gemes dan mencubit pipi gembul Apri.
"Itut yah itut,,," Sambil merengek minta ikut, Apri terus menarik ujung baju yang sedang di pakai ayah.
"Sini Apri duduk di belakang sama kakak?" Ucap ku setelah turun dari motor.
"Enda mau, Pi mao ma ayah di depan Naaaa,,,,," Ucap Apri sambil menggerakkan tangan tanda tidak mau.
Naya pun naik lagi di belakang dan Apri duduk di depan seperti keinginannya itu.
Sambil melambaikan tangan pada bunda dan Ani, Apri yang duduk di depan bernyanyi riang, entah apa yang di nyanyikannya, hanya Apri yang mengerti bahasanya karna dengan ciri khas Apri, suara pelonya.
Setelah sampai di gerbang pabrik, ayah menghentikan laju motornya dan Naya pun langsung turun dari motor. Setelah salaman dengan ayah, Naya mencubit gemas pipi gembul Apri dan menciumnya. Lalu Naya masuk ke dalam pabrik, melewati gerbang.
Hari ini hanya ada sebagian karyawan pabrik yang masuk untuk bekerja. Karena sebagian dari mereka ada yang lebih memilih untuk meliburkan diri.
Ketika jam istirahat tiba, ada yang memilih untuk makan siang di dalam pabrik, entah itu makanan yang baru di beli di dekat warung sekiran pabrik dan ada juga yang membawa bekal dari rumah.
Naya pun menyantap makan siangnya dengan di temani Sani, Egi, Nur, Maya dan teman lainnya. Sesekali mereka tertawa, bercanda, meledek dan ta lupa pula untuk menawarkan makanan yang di bawa masing masing. Suana itu terasa hangat seperti sedang makan bersama dengan keluarga, yaaaa keluarga kedua.
Setelah selesai makan, Naya memutuskan untuk sholat Zuhur bersama dengan Maya.
Setelah sholat Zuhur selesai, Naya dan Maya berkumpul kembali bersama dengan Sani, Egi dan Nur yang ta bergeser dari tempat semula tadi saat Naya dan Maya meninggalkannya tadi untuk sholat Zuhur.
Sambil menunggu jam istirahat usai, kami pun mengobrol ringan, membahas kegiatan apa yang dilakukan saat pulang nanti sambil memainkan ponsel tentunya. Karena jam istirahat itu sama artinya jam bebas main ponsel.
Cling cling,,,
Suara notifikasi pesan dari ponsel ku berbunyi.
Surya
Kamu lagi apa?
Begitu kira kira isi pesan yang dikirim Surya.
Naya
Istirahat.
Surya
Sama siapa?
Naya
Temen.
Surya
Cewek apa cowok?
Naya
Cewek.
Surya
Nanti kamu pulang sama siapa?
Naya
Ayah
Surya
Gak di jemput pacar?
Teng teng teng,,,,,
Bel berbunyi, tanda jam istirahat pun sudah usai. Kami kembali meletakkan ponsel ke dalam loker, sebelum akhirnya memulai kembali pekerjaan yang belum di selesaikan.
Di sela sela Naya dan Egi melakukan aktivitas menempel undangan, Sani dan Maya menggulung kertas kado. Datang Fitri yang di pindah tugaskan untuk menempel undangan bersama dengan ku dan Egi.
Kami pun menempel undangan bertiga. Hanya Egi dan Fitri yang saling banyak tanya, mungkin karna sudah lama kenal, dan aku hanya menyimak sambil tangan ku sibuk menempel undangan.
"Lu masih Fit sama Surya?" Tanya Egi pada Fitri.
"Masih dong,,," Jawab Fitri.
Deg "Jantung ku berdetak kencang".
" Apa mungkin Surya yang baru aku kenal itu adalah Surya yang sedang di bicarakan mereka ya?" dalam hati tiba tiba Naya berfikir begitu.
"Udah lah bodo amat. Emang aku pikirin." Ucap Naya dalam hati lagi, yang tidak mau ambil pusing.
🌹🌹🌹🌹
Jadi setelah Surya mengirim pesan pada Naya, mereka jadi berteman.
Biar pun hanya bertukar kabar lewat pesan.
Dan di sini yang udah tau seperti apa rupa Naya ya hanya Surya itu pun lewat foto yang di ambil diam diam oleh Sani. Atas permintaan Surya tentunya.
Naya sendiri di sini yang belum tau seperti apa rupa dari Surya itu sendiri.
"Wiiiiih awet juga lu? Semalam jalan dong sama Surya?" Tanya Egi lagi.
Fitri hanya menggelengkan kepalanya, sambil memanyunkan bibirnya.
"Diiiih ngapa lu?" Tanya Egi lagi sambil tangan tetap sibuk dengan menempel undangan.
Karna milikku sudah habis, aku pun bangun dari dudukku, berjalan menghampiri rak undangan, lalu mencari kode undangan yang akan aku tempel.
Setelah mendapatkan apa yang aku cari. Aku pun kembali lagi duduk ke tempat ku dan menempel kembali undangan yang baru ku bawa itu.
"Jadi ceritanya lagi ngambek lu sama Surya ya Fit?" Ucap Egi pada Fitri.
Fitri hanya menganggukakan kepala tanda membenarkan perkataan Egi.
"Jangan lama lama ngambeknya. Nanti Surya pindah ke laen hati aja lu. Nyesel baru tahu rasa." Ucap Egi.
"Ya gak mungkin lah. Secara gitu Surya cinta sama gw." Dengan pede'nya Fitri berkata seperti itu.
Teng teng teng
Hingga bel berbunyi yang menandakan jam kerja telah usai. Dan para karyawan pabrik berhambur untuk keluar dari tempat mereka mencari uang untuk membuat dapur mereka tetap ngebul.
"Duluan ya ka Sani, Egi semuanya." Sapa ku saat melihat ayah sudah datang menjemput bersama dengan adik pipi gembul ku Apri.
"Oke, hati hati." Ucap Sani.
Dan aku pun pulang bersama dengan ayah dan adik ku, melewati teman yang lain aku pun ta lupa untuk menyapa sambil tersenyum dan berkata " duluan ya" Ucap ku.
bersambung.........
Gimana kelanjutan Naya dengan Surya?
Dukung author dengan like, komen dan jangan lupa beri vote yaaaa
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
Ni.Mar
Keren thorrrr semungut ada bunga buat otor
2022-08-29
1
Love You
Aku datang bersama dengan boom like, pav and komenku aka😁😁😁
2022-03-15
2
R_armylove ❤❤❤❤
hay ka... bagus lho ceritanya ❤
2022-01-10
1