" Huwah... ini enak sekali nona. " Yaoyao yang terlihat sangat menyukai minuman yang pertama kali di minumnya itu. Rasa manis dan gurih serta suhunya yang hangat membuat badan lebih rileks.
" Apa yang aku katakan benar bukan. Kita tidak akan tahu jika tidak mencobanya. Terkadang sesuatu yang kita pikir aneh atau tidak mungkin bisa jadi merupakan hal yang bagus dan baik untuk kita." Gaia menyeruput milktea miliknya, pikiran dan perasaannya menjadi lebih tenang. Sudah lama ia tak menikmati tea time-nya, padahal dulu ia sering melakukannya hampir setiap sore.
Nyonya Mo yang melihat dari kejauhan, putri angkatnya sedang bersantai bersama Yaoyao memutuskan untuk menghampirinya.
" Apakah kau sedang istirahat Yaner? " Nyonya Mo yang sudah mulai memanggilnya Yaner sejak hari dimana Gaia menjadi putrinya. Begitu pula dengan Yaoyao dan Xiaoqi, atas perintah tuan Mo mereka pun sekarang memanggil Gaia dengan Yaner.
Gaia melihat arah sumber suara dan melihat ibunya sedang berjalan menghampirinya." Iya bu. Terlalu lama duduk dan belajar membuatku merasa jenuh. jadi aku ingin mengistirahatkan sejenak pikiranku. Apakah ibu ingin bergabung? "
" Nyonya silakan duduk. " Yaoyao bangkit dari kursinya untuk mempersilahkan majikannya duduk. Namun sebelum dirinya berdiri, nyonya Mo sudah menahannya.
"Kau duduklah yaoyao. Bukankah lebih seru jika bisa mengobrol bersama. " Nyonya Mo duduk di kursi lain. Ia melihat minuman yang belum pernah ia lihat sebelumnya. "Apa ini? "
" Ini teh susu bu. " Gaia membuatkan satu gelas lain untuk ibunya. "Cobalah bu. Ini enak. "
Nyonya Mo mengambil gelas tersebut dan menyesapnya. Ekspresinya sedikit terkejut, namun bukan terkejut karena rasanya tidak enak. Lebih pada terkejut karena rasa unik yang indra pengecapnya rasakan. "Ini enak, tapi jika sedikit tidak terlalu manis mungkin ibu akan sangat menyukainya.
" Ibu tidak suka manis? " Gaia masih belum memahami selera ibu barunya ini. Namun ada perasaan lain yang menggelitik di hatinya saat mengetahui kenyatan itu.
" Begitulah. "
Gaia terdiam memandang ibu barunya itu. Tiba-tiba ia merasa sebuah kerinduan menyusup dihatinya. Ia teringat dengan ibunya, Rosy, yang secara kebetulan juga tidak begitu menyukai makanan manis.
Snowy melirik Gaia, ia paham apa yang sedang gadis itu pikirkan.
"Tapi karena Yaner yang membuat, ibu rasa ibu menyukainya." Nyonya Mo tersenyum hangat dan lanjut menyesap teh susunya.
'Benar, sekarang mereka adalah keluargaku.' Kehangatan teh yang ia teguk, membawa sebuah perasaan hangat juga ke dalam hatinya.
*******************
" Benar ini tempatnya. " Gaia menyentuh permukaan mulut gua yang sebelumnya ia lihat saat mengambil hasil buruan dengan Xiaoqi.
"Apakah kau yakin di Gua ini ada sesuatu yang kau pikirkan Gaia. " Snowy melihat dengan seksama ke arah dalam gua, ragu akan penilaian gadis itu.
"Kita tidak tahu jika tidak memeriksanya. Ayo masuk. " Gaia menyalakan obornya dan melangkah maju diikuti Snowy yang berjalan di belakangnya.
Mereka berjalan perlahan, semakin dalam masuk ke perut gua. Gaia menghentikan langkahnya ketika di lihatnya sudah tidak ada jalan lagi di depannya. Gaia menyentuh dinding gua di depannya itu, tangannya menelusuri setiap sisi dinding tersebut hingga akhirnya berhenti ketika melihat sebuah lubang kecil sebesar telapak tangan. Gaia mengintip lubang tersebut.Tak bisa melihat apapun, ia pun mendekatkan telinganya dan mendengar beberapa suara yang tak asing baginya. Ia mengeluarkan pisau kecil yang dibawanya dan mulai mengikis sedikit demi sedikit lubang kecil itu. Saat ukuran lubangnya cukup besar, ia mengarahkan obornya ke dalam lubang tersebut. Mata Gaia melebar melihat pemandangan di depannya. beberapa bebatuan Stalaktit dan stalakmik dengan sungai kecil.
" Ada sungai kecil di dalam sana, Apakah menurutmu sungai itu tersambung dengan sungai di belakang gua, snowy? "
"Aku tidak tahu dan aku tidak ingin berenang. " Snowy buang muka menunjukan keengganannya.
"Dasar kau. Kucing memang takut air. " Gaia merasa sia-sia bertanya dengan kucing gemuknya itu.
Gaia kembali berjalan keluar untuk memeriksa luar gua dan memperhatikan tebing yang tak jauh situ. "Ini batu granit. Seperti yang aku pikirkan. " Bibir Gaia melengkung puas.
"Jadi apa kesimpulanmu? "
"Sudah jelas, tanah ini bukanlah tanah tak bernilai ekonomi, justru sebaliknya. Tanah ini adalah emas. mula-mula kita bisa menjadikan tanah ini sebagai tambang batu granit. Sambil menambang kita bisa menggali untuk menambang... " Bibir Gaia menyeringai, ia mendekatkan bibirnya di telinga Snowy lalu berbisik. " Emas. "
Snowy tersenyum licik, ia tahu bahwa Gaia pasti sedang memikirkan hal besar di otak kecilnya itu. Gaia yang melihat senyum Snowy tahu jika kucing gemuknya ini mengerti isi pikirannya.
"Orang biasa takut dengan orang kaya, sementara orang kaya takut dengan orang berkuasa. Kenapa kita tidak menjadi orang berkuasa dan kaya kalau begitu." Matanya memperlihatkan kilatan ambisi.
"Kita bicarakan lagi saat di rumah. Ayo kita kembali. Jangan sampai membuat orang lain berpikir kau kabur. " Snowy berjalan mendahului Gaia.
Ketika hampir tiba di kediaman, Gaia bertemu dengan Xiaoqi.
"Nona. Anda dari mana? "
" Aku baru jalan-jalan sekalian mengunjungi makam Ziyan. Besok kita akan kembali ke ibu kota. Jadi aku ingin berpamitan dengannya. Kau mau kemana Xiaoqi?" Gaia melihat bungkusan kain ditangannya.
"Aku baru mengambil barang pesanan nona." Xiaoqi mengambil sebuah kotak, lalu memberikannya pada Gaia. "Ini barang yang nona minta buat di pandai besi kemarin. "
Gaia membuka kotak kayu tersebut. Ia melihat pena yang ia pesan, persis sama dengan yang ia gambar pada cetak birunya.
"Apakah itu sudah benar nona? "
" Sudah. Maaf sudah merepotkanmu, dan Terima kasih ya. "
Xiaoqi mengangguk, " Senang bisa membantu nona. Kalau begitu saya undur diri dulu. Permisi." Setelah berkata, Xiaoqi segera melangkah pergi.
Snowy memandang Xiaoqi pergi, hal itu tidak menghentikannya untuk memberikan komentarnya. "Sepertinya dia masih belum terlalu menerimamu. "
Gaia memandang Xiaoqi dengan ekspresi tak peduli, lalu berjalan kembali masuk ke dalam. "Aku tahu. Hanya masalah waktu."
*********************
Gaia dan Snowy berada di ruang kerja bersama dengan tuan Mo.
" Bagaimana persiapannya? "
" Semuanya sudah siap. Hanya tulisan tangan yang tidak bisa sama. Karena sebelumnya tidak pernah menggunakan kuas, jadi aku mememutuskan untuk menggunakan ini. " Gaia mengeluarkan pena dari balik lengan bajunya.
"Ini...?" Tuan Mo mengambil benda yang baru saja di keluarkan oleh Gaia. Diperhatikannya barang itu dengan seksama. Barang yang sama sekali belum pernah dilihatnya.
"Ini pena. Saat di Britania, kami sering menggunakannya untuk menulis."
"Hm.... " Tuan Mo masih memperhatikan pena ditangannya. "Bagaimana menggunakannya? "
Gaia pun memberikan demonstrasi cara menggunakan penanya, dan menulis beberapa kata sebagai contoh.
" Kita bisa menggunakan sakit Ziyan sebagai alasan. Karena sakit menyebabkan beberapa saraf di tangannya melemah, akibatnya tulisan tangannya pun berubah."
Tuan Mo mengangguk setuju dengan saran Gaia. "Itu juga boleh. sekarang kembalilah untuk istirahat. Perjalanan besok akan sangat melelahkan. "
Gaia mengangguk kemudian berbalik untuk kembali ke kamarnya.
Tuan Mo melihat kembali tulisan yang tadi ditulis Gaia. 'Tidak buruk. Semoga semuanya berjalan sesuai rencana. '
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 434 Episodes
Comments
Kartika Lina
berpindah ke masa lampau pasti akan menjadi kaya,, apa aq harus pindah juga ya 🤔🤔🤭😁😁
2023-11-13
2
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
harta karun,,, batu batu bumi😁😁
2023-08-10
3
Viktor Zaan
dapet gk hadiahnya
2023-06-05
1