Samar-samar Gaia mendengar seseorang berbicara. Tidak, tapi lebih dari satu orang, kemungkinan ada lebih dari dua orang.
Ia terkejut, karena melihat situasi pada dirinya sekarang. Matanya yang tertutup kain membuatnya tak tahu sekarang ada di mana. Kedua tangan dan kakinya terikat.
Ingatannya kembali pada beberapa jam yang lalu. Saat dirinya mulai terlelap, tiba-tiba jendela kamarnya terbuka. Terlihat tiga orang pria dengan wajah tertutup masker hitam masum. Karena sakit kepala dan rasa mualnya membuat reaksi Gaia sedikit lambat. Sebelum dirinya bergerak, Hidungnya sudah di sekap oleh kain yang diberi obat bius, dan pingsan. Snowy mencoba membantu, langsung dimasukan ke dalam kantong oleh pria yang lain. Merekapun kabur melalui jendela yang sama.
Gaia berusaha tetap tenang agar bisa menajamkan pendengaran, mencoba menerka siapa mereka dan apa gerangan yang mereka inginkan.
" Kakak pertama, kenapa kita tak jual gadis itu saja? gadis itu memiliki wajah cantik, pasti bisa menghasilkan banyak uang."
"Bodoh. Bos menyuruh kita hanya menculiknya. Jika kita melakukan hal lain diluar perintahnya. Kau mau kehilangan nyawamu. "
"Kakak ke dua, bagaimana menurutmu? "
"Sudah. Ikuti saja perintah bos. Sekarang kau periksa gadis itu. Apakah sudah sadar. "
Kreekkk
Pintu terbuka. Gaia yang dari tadi fokus mendengarkan percakapan mereka tahu jika orang yang diminta memeriksa dirinya sudah di dalam.
"Siapa? " Gaia pura-pura terkejut dan panik.
Mengetahui bahwa gadis yang diculiknya sudah sadar. Pria pendek agak gemuk itu berjalan mendekati Gaia dan menarik penutup matanya.
Mata Gaia yang melihat cahaya secara tiba-tiba kembali terpenjam untuk menyesuaikan pupil matanya. Setelah matanya mulai terbiasa, ditatapnya pria dihadapannya.
'Jelek sekali. ' itulah yang dipikirkannya pertama kali saat melihat pria yang menculiknya itu. Dasar babi gemuk, beraninya menculikku.
"Siapa kalian? kenapa menculikku? " Gaia pura-pura memasang ekspresi panik dan ketakutan.
"Cantik. Jangan takut, kami tidak akan menyakitimu. Tentu saja itu jika kau bersikap patuh. " pria itu menarik dagu Gaia dan mendekatkan wajahnya yang secara otomatis membuat Gaia menjauhkan wajahnya.
'Ck... Wajah jelek, bau ini benar-benar minta di hajar.' Gaia memandang jijik pria tersebut yang sedang melihat dirinya dengan pandangan dan senyum penuh *****.
"Hentikan. Aku menyuruhmu untuk mengecek dia bukan untuk menyentuhnya. " Suara bass pria dibelakangnya membuat pria sebelumnya terkejut. Pria yang baru masuk ruangan tersebut berjalan mendekati mereka berdua.
Gaia memperhatikan pria tersebut, pria yang lebih tinggi dan bertubuh kekar dengan bekas luka sayat di mata kanannya membuat wajahnya tampak lebih menyeramkan. Jika pria pertama cenderung memiliki wajah cabul, maka pria kedua ini memiliki wajah yang menyeramkan. 'pria ini lebih berbahaya'.
Pria itu menatap tajam Gaia yang sedang memperhatikan dirinya. "Nona. Jika kau bersikap patuh. Kau akan baik-baik saja. Meskipun itu hanya sampai kami menerima perintah selanjutnya." Bibirnya menyeringai mengejek.
Saat hendak menjawab kembali kata-kata pria kedua itu. Gaia mendengar suara kucing. Ia memindai pandangannya pada ruangan tersebut.
Pria tinggi itu melihat Gaia yang sedang mencari sesuatu, Lalu ia berbalik dan membawa sebuah karung yang bergerak-gerak. "Apakah kau mencari ini. "
"Kucingku." Gaia menatap tajam pria itu memberikan isyarat agar melepaskannya.
Pria itu mendengus lalu membuka ikatan karung di tangannya. Seketika itu juga seekor kucing putih meloncat keluar dan Langsung memasang gerakan defensive.
"Snowy... " Gaia berusaha menenangkan kucingnya agar tidak perlu membuang tenaga melawan mereka. Belum saatnya.
Snowy yang melihat tatapan Gaia mengerti maksud gadis itu. Segera ia menenangkan dirinya dan berjalan menghampiri Gaia.
" Da Ge* ... bisakah kau melepaskan tanganku. Di ikat seperti membuat tanganku sakit dan lecet. Seorang wanita tidak akan terlihat cantik jika memiliki bekas luka. Lagi pula kalian berjaga di pintu. Tidak mungkin aku akan bisa kabur. " Gaia memasang tampang memelas dan lemah.
" Apakah kau pikir kami bodoh. Jika kami melepaskanmu, kau pasti akan mencoba kabur. " Pria tinggi itu berbicara dengan sarkas.
"Aku baru saja membaik dari penyakitku, dan masih belum benar-benar sembuh. Jika tiba-tiba penyakitku kambuh dan terjadi sesuatu denganku bukankah Bos kalian tidak akan menyukainya. " Gaia mengeluarkan air mata buayanya.
Kedua pria itu yang melihat gadis di depannya menangis, terkejut. Si pria tinggi meski merasa sedikit kesal, akhirnya membuka suaranya.
"Lepaskan dia. " perintah pria tinggi tersebut. Segera pria lain bergerak untuk melepaskan ikatan pada tangan dan kaki Gaia.
" Terima kasih Da ge. " Gaia langsung mengusap air matanya ketika tangannya sudah terlepas.
"Ck... Kau duduk saja disini. Jangan bertindak sembarangan. Jika kau banyak bertingkah dan mencoba untuk kabur. Akan ku pastikan kau menyesal. " Ancam pria tinggi itu sembari memberikan tatapan tajam pada Gaia.
"A, aku tidak berani. " tubuh Gaia gemetar ketakutan.
Keduanya pergi dan meninggalkan Gaia sendiri di kamar.
Brakk. Pintu tertutup cukup keras.
Pandangan Gaia yang semula ibarat kucing yang ketakutan berubah tajam. Ekspresinya tenang namun tetap memancarkan aura dingin.
"Kenapa kau tak langsung menghajar mereka setelah talinya lepas? " Snowy masih tidak habis pikir Gaia yang melepaskan mereka tanpa menghajarnya.
Gaia menatap kucingnya, lalu memberikan sentilan kecil di keningnya. "Kucing bodoh. Jika aku menghajarnya, maka secara tak langsung aku juga harus Membunuhnya. Jika tidak, mereka pasti akan melaporkan pada bos mereka. Dan kalau hal itu sampai terjadi. Kemungkinan akan membangkitkan kecurigaan mereka tentang identitasku sebagai Mo ziyan."
Gaia berdiri lalu berjalan menuju jendela kamar dan membukanya. Melihat situasi di luar yang ternyata mereka berada di lantai dua. Dikelilingi beberapa ruangan dengan halaman ditengahnya. 'Sepertinya ini bangunan terbengkalai. '
" Apa kau tidak mendengar pembicaraan mereka. Mereka hanya menjalankan perintah dari bos mereka. Kemungkinan besar, bos mereka adalah orang yang meracuni Ziyan atau orang yang berkomplot dengannya. " Gaia berbalik dan kembali berjalan ke tempat tidurnya. "Kau tahu kenapa mereka tidak langsung membunuhku. "
"Sepertinya agar terlihat seperti kasus penculikan atau kasus lain agar tidak membuat kecurigaan bahwa ini juga berhubungan dengan kasus sebelumnya. " Snowy menjelaskan kesimpulannya dengan wajah serius.
" Itu Benar. Mereka ingin menyamarkan jejak." Sebuah senyum licik tersimpul di bibirnya. " The game has started."
***************
Da ge \= artinya seperti big bro.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 434 Episodes
Comments
Nana
Gaia-nya cerdas, sukaaaa
2023-09-02
2
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
bab* gemukk😆😆
2023-08-10
1
Shinta Dewiana
ah aku syuka sepertnya gaiya emang kuat..
2023-05-12
3