Rombongan kereta kuda keluarga Mo baru saja melewati gerbang ibu kota. Setelah melewati kejadian tak terduga kemarin, akhirnya mereka tiba di kota Shangjing. Ibu kota negara Jin itu tampak lebih ramai dan hidup dibandingkan dengan kota-kota sebelumnya yang Gaia lewati. Sepanjang jalan banyak lalu lalang pejalan kaki, toko-toko yang berjejer dan stan-stan penjual kaki lima menghias jalanan ibu kota tersebut.
Gaia membuka tirai jendelanya sedikit, melihat suasana kota yang pertama kali di injaknya itu. Pupil matanya menatap kagum suasananya kota itu. Ingin rasanya ia turun dari kereta dan berjalan menyusuri jalanan sedang ia lalui ini.
"Hei yaoyao. Bisakah kita turun sebentar. Disini sangat ramai, berbeda sekali dengan kota jianjing. "
Yaoyao tertawa, memperhatikan antusia nonanya itu. "Tidak sekarang nona. Aku akan mengajakmu jalan-jalan setelah kita tiba di kediaman. "
Benar juga, Gaia tersadar bahwa ada hal yang lebih penting yang harus di lakukannya terlebih dahulu. Ia harus fokus dengan permainan yang menantinya di depan.
Setelah melewati jalanan ibu kota yang ramai selama beberapa saat. Rombongan tiba di sebuah gerbang yang bertuliskan 'Kediaman Mo'. Seorang pria paruh baya berdiri dengan beberapa pelayan menyambut kedatangan mereka. Sepertinya dia kepala pelayan kediaman.
Yaoyao turun terlebih dahulu, ia mengulurkan tangannya membantu Gaia turun, disusul snowy yang melompat turun. Beberapa pelayan terkejut melihat kehadiran kucing putih itu. Tampilannya tidak seperti kucing pada umumnya yang ada di negara ini.
Setelah semuanya turun, Kepala pelayan dan pelayan yang lain membungkuk sedikit tanda menyambut kedatangan sang kepala keluarga.
" Selamat datang tuan. Nyonya tua dan yang lainnya sudah menunggu di ruang tengah. " ucap kepala pelayan sembari mengantar tuannya masuk, di ikuti langkah semua orang.
Gaia mengambil napas panjang, kemudian melangkah masuk ke dalam ruangan. Diruang tengah itu sudah menunggu, nyonya tua Mo, adik ayah dan istrinya, serta 2 sepupu perempuan dan 1 sepupu laki-laki.
Sesuai arahan yang diberikan yaoyao saat di kereta, ia akan di sambut oleh orang-orang yang sekarang ada di hadapannya ini. Setelah pasangan Mo dan Gaia memberikan hormat pada nyonya tua. Gaia harus memberikan salam pada paman dan bibinya. tak perlu hormat seperti pada nyonya tua. Cukup salam saja. Mengingat dirinya adalah Nona pertama, sedangkan paman dan bibinya adalah keluarga samping atau cabang. Sementara untuk ketiga saudaranya. Gaia lah yang harus menerima salam mereka, bukan dirinya yang memberikan salam.
Setelah acara pemberian hormat dan salam, Gaia duduk di samping ibunya. Ia menyesap teh yang sudah di siapkan yaoyao. Sekilas Gaia melirik ke tiga sepupu yang duduk di depannya. Mengamati satu persatu reaksi dan tindak tanduk mereka.
Bibirnya terangkat sedikit menyadari sesuatu yang menarik. Sepertinya kehidupannya yang tenang sudah berakhir, dan permainan seru segera dimulai.
"Yaner. Bagaimana dengan Kesehatanmu? " nyonya tua menatap cucunya Ziyan. Sorot matanya yang lembut dan perhatian segara ditangkap oleh Gaia.
Benar, sekarang peranku sebagai Mo ziyan dimulai.
Ziyan membalas perhatian neneknya dengan senyum hangat. "Aku sudah tidak apa-apa nek. Sekarang aku sudah bisa melakukan aktifitas seperti biasa. "
Neneknya tersenyum mendengar jawaban cucunya itu. Ketika ia melihat ada sesuatu yang lain di pangkuan cucunya. Nyonya tua tak sabar untuk mengutarakan rasa penasarannya.
"Kucing ini. Apakah milikmu Yaner. "
Melihat kucing yang sedang merebahkan badannya dengan nyaman di pangkuan Yaner, merasa itu sangat menggemaskan.
"iya nek. Seseorang memberikannya ketika kami berada di tempat peristirahatan." Yaner mengelus bulu halus snowy. " Tidak apa-apa kan nek jika aku merawatnya. "
"Aku tidak keberatan. Kucing ini sangat menggemaskan. aku tidak pernah melihat kucing seperti ini di Kerajaan Jin. "
"Aku juga berpikir begitu nek. Mungkin kucing ini di dapatkan dari negara lain. "
Perbincangan ringan membuat ruangan itu menjadi lebih hidup. Tuan Mo melihat ziyan sekilas kemudian berbicara pada ibunya.
"Ibu.Yaner baru sembuh dan baru saja melewati perjalanan jauh. Aku harap ibu tidak keberatan jika Yaner kembali ke kamarnya terlebih dahulu. " Dengan alasan ini tuan mo ingin Yaner kembali ke kamarnya. Putri barunya ini belum terlalu mengenal keluarga Mo yang lain. Jika terlalu lama berbicara, takutnya akan menimbulkan kecurigaan.
" Benar juga. Yaner, kau kembalilah istirahat. "
Sebuah perasaan lega mengalir di hatinya. Ia memang sedang mencari alasan untuk pergi dari sini. Ayahnya memang yang paling mengerti. Segera ziyan bangkit dari kursinya memberikan salam undur dirinya lalu pergi meninggal ruangan tersebut. Snowy dan yaoyao mengikutinya di belakang.
"Kakak tunggu. " Sebuah suara terdengar saat ziyan dan yaoyao berjalan di taman dekat kediaman tempat tinggalnya.
Terlihat seorang wanita dan pelayan berjalan menghampiri mereka. ziyan berbicara pelan, berbisik pada yaoyao. " Dia siapa? "
Yaoyao pun menjawab dengan pelan. "Dia Mo Yuefeng. "
Oh jadi gadis ini yang bernama Mo Yuefeng, anak kedua pamannya. Pamannya mempunyai 3 anak. Putra pertamanya Mo Yingfeng, dan putri bungsunya Mo Chufeng.
" Apa kabar kak, bagaimana kabarmu? tadi kita belum sempat mengobrol. Apakah kakak ada waktu, aku ingin mengundang kakak minum teh denganku. "
Ziyan diam, menatap gadis yang sekarang sudah berdiri di depannya ini. Wajahnya cantik tapi tidak dengan yang lain. 'Gadis ini tidak sesederhana kelihatannya. Seru juga. '
"Baiklah. Kau tentukan saja waktunya. " Ziyan memandangnya dengan senyum penuh makna.
"Baiklah. Aku akan mengirim Xun ai saat menemukan waktu yang pas. Kalau begitu aku permisi dulu kak." Keduanya pergi dengan cepat dari hadapan Yaner.
Yanyao dan ziyan kembali berjalan menuju kamarnya.
" Sepertinya nona kedua masih perhatian seperti biasanya. "
ziyan melipat keningnya saat mendengar apa yang baru saja diucapkan pelayan pribadinya itu.
"Seperti biasanya? Apakah dulu dia selalu baik dengan Ziyan? " Ziyan merasa ada sesuatu yang salah.
Yaoyao mengangguk, " Iya nona, saat mendiang nona masih hidup. Nona kedua hampir tiap hari menjenguknya. Ia juga sering membawakan makanan ringan untuknya. "
"Bagaimana dengan Mo yingfeng dan Mo Chufeng?"
"Nona ketiga dan tuan muda Chufeng selalu datang bersama ketika menjenguk mendiang nona. "
Ziyan semakin merasa ada kejanggalan dalam informasi yaoyao. Sepertinya dia harus memeriksa sesuatu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 434 Episodes
Comments
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
humm, aku mencium bau bangkai disini😌
2023-08-10
2
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
emang pasangan ayah anak ini sudah bener2 klop lah😁😁
2023-08-10
1
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
gak ada anak selir jadi anak Paman lah yg berulah😌😌.... gak ada kata damai dalam hidup bangsawan
2023-08-10
4