Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian. Gaia membaringkan tubuhnya di tempat tidur, sementara snowy sudah tertidur di sisi dalam tempat tidur. Gaia memandang langit-langit kamarnya. Kembali ia teringat dengan wajah ibunya dan pesan terakhir yang ia ucapkan. ' Aku merindukanmu bu, aku pasti akan hidup dengan baik. ' Matanya yang lelah perlahan terpenjam membawa Gaia ke alam bawah sadarnya.
’Ini....bukankah ini pangkalan militer. Kenapa aku ada disini.' Gaia melihat kekacauan di depannya. Kengerian melihat mayat tentara yang tumbang akibat tembakan peluru, beberapa bahkan ada yang tubuhnya tampak tak utuh akibat serangan bom. Keringat dingin merembes di punggung Gaia. Meski dia beberapa kali pernah melihat kejadian serupa. Namun itu bukanlah hal yang layak untuk di pandang. Bau darah tercium di sepanjang langkah Gaia. Ia mempercepat langkahnya menuju sebuah tempat yang ia ketahui. Itu adalah laboratorium tempat ayah dan ibunya bekerja, Laboratorium pengembangan teknologi dan senjata. Lorong demi lorong ia lewati, Hingga akhirnya ia tiba di sebuah pintu besi yang tampak tak asing baginya.
Pintu terbuka, dan mata Gaia menangkap sosok yang ia cari. ” Ibu ... ” segera ia berlari untuk memeluk ibunya. Namun saat jaraknya semakin dekat dan hampir menyentuhnya. Gaia merasakan hanya udara kosong yang ia rasakan. ’ Apa ini ' . Kenapa aku tidak bisa menyentuh ibu. Gaia mencoba menyentuh ibunya beberapa kali, tapi tetap saja hanya udara kosong yang ia tangkap. ’Apakah ini ilusi?' . Dipandangnya sosok ibunya yang memandang lurus pada cincin besi besar di belakang Gaia, tangannya menghapus air mata yang sesekali menetes. Tidak lama kemudian, terdengar suara ledakan. satu, dua, tiga, dan masih berlanjut. Segera Gaia menyadari bahwa bahaya akan segera datang.
" Bu. Cepat pergi. Tempat ini akan segera meledak.” sekeras apapun Gaia berteriak, Rosy tetap diam, kakinya tidak bergeming. ” Bu. Kenapa diam. Cepat pergi." Tangannya mencoba meraih tubuh ibunya, namun tetap itu tak tersentuh olehnya.
Ruangan tersebut bergetar karena suara ledakan yang semakin mendekat. Kekhawatiran dan ketakutan terlihat di wajah Gaia. Punggungnya merasakan keringat dingin yang makin mengucur. Sementara Rosy yang terlihat tenang hanya memejamkan matanya, seakan siap menerima kedatangan sang malaikat maut.
Boom ! ! !
Bersamaan dengan suara ledakan, Gaia melihat kobaran api datang dari belakang Rosy. Ketika tangannya mencoba kembali menggapai sosok di depannya, tubuh Gaia bergerak menjauh seakan sesuatu menariknya, "Ibuuuuu ! ! ! ".
Gaia terbangun. Keningnya basah penuh keringat. 'Ternyata mimpi. tapi kenapa begitu nyata.’
" Gaia apakah kau bermimpi buruk?" Snowy yang terbangun karena teriakannya memandang dengan penuh kekhawatiran.
Gaia mengangguk pelan." Aku memimpikan ibuku. Aku bermimpi laboratorium meledak dan ibu masih ada disana."
Snowy terdiam sejenak, Ia berjalan ke pangkuan Gaia dan merebahkan kepalanya. " Aku tidak tahu itu hanya bunga tidur atau pertanda dari ibumu. Tapi yang aku tahu, lebih baik kita berdoa saja agar orang tuamu baik-baik saja." Snowy paham betul bagaimana situasi terakhir pangakalan militer yang ia ingat. Memang bukan tidak mungkin Ledakan itu
benar-benar terjadi. Tapi apa yang bisa mereka lakukan sekarang. Terjebak di masa lalu dan menerima kemungkinan tidak bisa lagi kembali ke masa depan. Jika Snowy yang seekor kucing saja sadar akan hal ini. Sudah pasti, demikian pula dengan Gaia.
”Sekarang apa yang akan kau lakukan Gaia?".
Gaia berpikir sejenak memikirkan langkah apa yang akan ia ambil. "Aku akan melihat situasi terlebih dahulu. Kita tidak tahu masyarakat di masa sekarang bagaimana. Jika kita ingin bertahan hidup. Kita harus bisa beradaptasi. Mungkin akan sangat berbeda dengan kehidupan kita di Britania."
End of Flashback ,
Fokus Gaia kembali pada pelayan didepannya. Yaoyao sedang membantunya mengganti pakaian. Peralatan make up dan aksesoris tertata rapi di meja rias yang terbuat dari kayu dengan ukiran disetiap pinggirannya. Tepat ditengah meja berdiri cermin agak kekuningan yang membuat Gaia berpikir, ' Apakah bercermin dengan cermin seperti ini tidak akan merusak mata.'
Setelah memoleskan sedikit bedak dan lipstik, Yaoyao mengambil sebuah Tusuk konde emas motif bunga dengan lima kelopak putih dan sebuah mutiara berwarna peach. Terdapat tiga untaian seperti tetesan air di bawah bunganya. membuat tampilannya semakin terlihat elegan. "Tusuk konde yang cantik." Gaia melihat tusuk konde yang terpasang di rambutnya.
Yaoyao tersenyum melihat pantulan wajah Gaia di cermin, wajahnya menyiratkan kerinduan. Yaoyao sadar betul bahwa Nona di depannya sekarang bukanlah nona mudanya. Hanya saja melihat Penampilan Gaia saat ini seperti dia melihat Nona mudanya. "Ini adalah tusuk konde kesayangan Nona muda. Dia hampir setiap hari memakainya. Jadi ketika Anda memakainya, aku seperti melihat sosok Nona muda. Maafkan aku Nona Gaia. Aku tidak bermaksud menyamakanmu dengan Nona muda."
Gaia menggelengkan kepalanya, " Tidak apa-apa. Tapi apakah aku boleh memakainya. Bukankah ini barang-barang Nona Ziyan. "
"Nyonya mengatakan anda boleh memakai barang-barang Nona." Setelah selesai menyisir rambut Gaia, Yaoyao menuntun Gaia ke ruang makan untuk sarapan bersama Nyonya Mo.
Jarak dari kamar Gaia ke ruang makan tidak jauh. Hanya melewati dua lorong dan kita sudah sampai di tempat tersebut. Memasuki ruang makan, Gaia disambut nyonya mo yang sedang duduk.
Nyonya Mo yang melihat penampilan Gaia, diam terpaku. Ia mengira bahwa itu putrinya, tak lama kesadarannya kembali. Ia pun mempersilahkan Gaia untuk diduduk disampingnya.
"Cobalah. Aku tidak tahu apakah kau akan menyukainya."
" Terima kasih nyonya." Gaia melihat semua makanan yang tersedia di depannya. Matanya menangkap sebuah hidangan, 'ikan goreng'.
"Nyonya maaf. Apakah masih ada lagi ikan goreng ini. aku ingin memberikannya pada Snowy."
Nyonya mo yang mendengar pertanyaan Gaia terkejut dan tertawa kecil. Dia tidak menyangka bahwa permintaannya ternyata untuk kucingnya."Yaoyao. Apakah masih ada ikan goreng di dapur. Tolong berikan pada snowy. Sekalian, tolong kau panggil Xiaoqi kemari."
"Baik nyonya." yaoyao segera menjalankan perintah nyonyanya.
Nyonya mo mengambil beberapa potong daging lalu meletakkannya diatas nasi Gaia. "makanlah yang banyak. Kau lebih kurus dari kucingmu Snowy."
Gaia terkekeh mendengar penilaian wanita disampingnya itu, tak menyangka akan dibandingkan dengan kucing gemuk miliknya.
"Nama 'snowy' terdengar asing. Apakah itu ada artinya?"
Gaia berpikir sejenak mencoba mencari kata yang tepat untuk mempermudah menjelaskannya. Ia tahu pada zaman ini, mereka belum mengerti bahasa asing. Jangankan mengerti bahasa itu, bahkan melihat orang Eropa kemungkinan besar belum.
"Itu adalah bahasa asing nyonya. Karena tempat tinggalku dekat laut. Jadi banyak pedagang asing yang sering datang untuk melakukan perdagangan. Aku membeli snowy juga dari seorang pedagang asing dan mengatakan bahwa namanya snowy. Dia mengatakan itu berarti salju. Untuk kenapa dinamakan salju, mungkin itu karena bulunya yang seputih salju."
"Tempat tinggalmu dekat dengan Laut? apakah itu berarti kau dari negara Shu, Nona Gai ya. "
'Waduh negara apa itu. Aku sendiri bahkan tidak tahu sekarang ada di negara apa.' Dibalik wajah tenang Gaia, sebenarnya Ia sedang memutar otak kecilnya mengingat negara Shu. Dia tidak ingat tentang dinasti Shu. Sekolahnya yang ada di Britania, tak pernah mengajarkan pelajaran mengenai dinasti negara china. Dia hanya mendapatkan pengetahuan tentang dinasti dari buku yang ia baca dirumah.
"Hm.. iya nyonya. Anda sepertinya tahu banyak tentang negara Shu. Apakah anda pernah kesana nyonya?". Gaia mencoba mencari informasi dari pertanyaannya.
" Tidak. Jarak negara Jin dan Shu sangat jauh. Hanya saja di ibukota ada sebuah pelelangan yang sering melelang barang-barang asing. Dan katanya semua itu dari negara Shu. Mungkin mereka mendapatkannya dari pedagang asing juga. "
"Negara Jin? apakah ini negara Jin nyonya?"
"Benar. apakah kau tidak tahu kau sedang berada di negara Jin? "
Gaia menggelengkan kepalanya." Aku hanya ingat, ketika berhasil lolos dari para prajurit. Aku mencoba terus berlari dan berlari, melewati gunung, dan lembah. Hingga akhirnya berada di bukit belakang."
'Benar juga. Dia pasti sangat ketakutan saat itu'. Nyonya mo merasa iba akan nasib Gaia. Dia ingat bagaimana penampilannya saat pertama kali mereka bertemu. Pakaiannya berantakan dan kotor, tidak sanggup membayangkan apa saja yang sudah gadis muda ini alami.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 434 Episodes
Comments
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
Gaia cerdas banget yaj, TOP deh👍👍
2023-08-10
2
mama yuhu
aku suka ceritanya thor
2023-03-18
4