Xiaoqi dan Gaia dengan Snowy ditangannya menelusuri jalan setapak yang membawa mereka ke bukit tempat tujuan mereka. Ternyata Xiaoqi tidak berburu menggunakan panah atau pedang, melainkan ia menggunakan perangkap yang telah ia pasang sebelumnya. Jalan yang mereka lalui tampak tak asing bagi Gaia. Ia mencoba melihat kanan dan kiri, dan tersadar bahwa jalan ini yang ia lalui bersama dengan nyonya Mo malam itu.
Setelah berjalan hampir 30 menit, mereka tiba di depan sebuah pohon. Xiaoqi mendongakan kepala, dan melihat sesuatu di atasnya. Gaia mengikuti arah pandangan Xiaoqi. Dilihatnya sebuah jaring dengan Babi hutan didalamnya.
"waw... babi yang cukup besar. " Gaia terkejut akan ukuran babi yang berhasil mereka tangkap itu.
Segera Xiaoqi menebas tali di samping pohon, membuat jaring beserta isinya jatuh ke tanah. Lalu Xiaoqi menarik pedangnya, menusuk leher babi itu. Setelah dipastikan babi tersebut mati. Xiaoqi mengangkat dan membawa di pundaknya.
"Apa tidak berat? " Gaia kagum dengan kekuatan pria di sampingnya itu. Meski memiliki wajah tampan dengan karakter 'baby face'. Tapi ia tahu bahwa di balik bajunya itu terdapat otot dengan 6 kotak. Memikirkan hal itu, membuat Gaia tersenyum sedikit cabul. Snowy yang melihat ekspresi majikannya itu hanya bisa memutar matanya.
"Aku sudah terbiasa."
"Ow.. " karena Gaia tak tahu lagi apa yang harus dibicarakan. Sepanjang perjalanan hanya terdengar suara langkah kaki diantara mereka. Untuk menghilangkan kejenuhannya, Gaia memperhatikan sekitaran jalan yang ia lewati. Mata Gaia melihat ada sebuah Goa tersembunyi tertutup sedikit tanaman rambat. Setelah di perhatikan dengan cermat, bukit tempat mereka berada saat ini adalah salah satu kaki dari gunung berapi. Meski samar, namun tercium bau belerang.
"Xiaoqi. Apakah disekitar sini ada sumber air panas? "
"Iya ada. Tak jauh dari sini. Disebalah sana ada aliran kecil air panas." Xiaoqi menunjuk arah kanannya.
'Hm... tempatnya tak jauh dari mulut gua. Apakah ada mata air bawah tanahnya juga. Aku harus memeriksanya nanti.'
"Kenapa? Apakah kau ingin mandi disana nona". Xiaoqi melihat Gaia yang terus melihat ke arah sungai, Ia berpikir mungkin nona dihadapannya ini ingin berendam air panas.
" Tidak. Aku hanya mencium sedikit bau belerang disini. Jadi aku berpikir, apakah disini ada sumber air panas juga. "
"Kau sepertinya tahu banyak mengenai struktur daerah gunung nona".
" Tidak banyak. Aku hanya membacanya dari buku." Gaia memberikan jeda sebelum mengungkap pertanyaan berikutnya, " Apakah bukit ini milik keluarga Mo juga, atau milik kerjaan Jin? "
Sedikit terkejut dengan pertanyaan Gaia, membuat Xiaoqi tidak langsung memberikan jawabannya. "Tentu saja milik keluarga Mo. Tanah ini diberikan kaisar sebelumnya kepada leluhur keluarga Mo yang pada saat itu membantu kerajaan mengusir para pemberontak. Meski bukan lahan yang memiliki nilai produksi, tapi setidaknya masih sebuah lahan. "
' kata siapa lahan tanpa nilai produksi. Lahan ini adalah sebuah harta karun. ' Gaia mengikuti langkah xiaoqi yang sudah jalan terlebih dahulu dan segera menyusulnya.
*************************
Setelah makan malam, Gaia kembali ke kamarnya. Ditengah jalan, ia mendengar dua pelayan yang sedang mengobrol. Awalnya ia tidak peduli dengan obrolan tersebut. Namun saat mendengar nama Ziyan disebut. Rasa penasaran menghinggapi kepala Gaia. Ia berjalan mendekat dan bersembunyi di balik tiang besar.
"Itu benar. Mereka bahkan tidak menginginkan seorang pelayan pun selain Yaoyao. Padahal tuan besar akan datang. "
"Apakah rumor itu benar, Kalau nona muda mengidap penyakit aneh dan menular. " Pelayan yang lain memberi tanggapan.
"Mungkin.Tapi bukankah kau tadi lihat Nona kita baik-baik saja. Dia terlihat seperti orang sehat pada umumnya. Bahkan dia juga pergi mengambil hasil buruan dengan Xiaoqi."
"Sudahlah. Tugas kita yang penting sudah selesai. Kita bisa kembali ke keluarga cabang. "
Gaia memperhatikan keduanya yang pergi. Seperti yang ia pikirkan, banyak hal yang terjadi di sekitar nona muda keluarga Mo. Selain kematiannya yang masih jadi sebuah rahasia, masih ada rumor negatif juga. Ketika hendak berbalik pergi. Gaia melihat sosok lain tak jauh sedang memperhatikan kedua pelayan tersebut. 'itu bukankah Xiaoqi.'
Xiaoqi awalnya ingin menegur kedua pelayan tersebut. Namun perasaan itu ditahannya. mengingat pesan nyonya besarnya untuk tidak bersikap impulsif. 'pelayan sialan. Berani-beraninya menyebarkan rumor tentang Nona Ziyan'. Xiaoqi merasa sangat buruk, mengetahui bahwa hingga Nona mudanya tiada, dia masih menerima ke-tidak adilan. Wajah Xiaoqi menggelapkan, amarahnya tergambar jelas di wajahnya. Saat akan berbalik, ia melihat seseorang berjalan dari balik tiang tak jauh dari tempatnya berdiri. 'Dia... apakah dia mendengarnya juga. '
****************
Suasana siang ini sangat tenang, berbeda dengan suasana dua hari yang lalu. Semua pelayan yang bertugas membersihkan kediaman sudah dikirim kembali. Hanya menyisakan dua koki dan tiga pelayan. Persiapan untuk menyambut tuan Mo sudah selesai dilakukan. Berdasarkan surat yang diterima terakhir kali. Tuan Mo seharusnya tiba sebentar lagi. Surat merpati yang memberitahu posisi terakhir tuan Mo secara berkala.
"Nyonya. Itu kereta tuan. " seru Yaoyao penuh antusias. Sementara kegelisahan nyonya Mo makin bertambah meski raut mukanya masih memperlihatkan ketenangan khas nyonya rumah.
Nyonya Mo hanya tersenyum menanggapi pelayan di sampingnya itu.
Kereta kuda yang dari tadi diperhatikannya itu berjalan makin mendekat. Berhenti tepat di depan pintu gerbang kediaman. Seorang pria turun dari kereta. Meski usianya sudah mencapai hampir 40 tahun. Namun tak mengurangi kharisma pria tersebut. Bisa di lihat jelas, merupakan pria tampan saat dirinya muda.
" Istriku.... "
Tuan Mo langsung memeluk istri yang di rindukannya itu begitu turun dari kereta. Ia tak memperdulikan dua orang yang ada disamping istrinya dan beberapa pengawal di belakangnya.
"Ehem... " Xiaoqi kembali mengingatkan tuannya untuk tidak mengumbar kemesraan di depan para bawahannya.
Wajah nyonya Mo memerah, menyadari maksud Xiaoqi. Ia langsung melepas pelukan suaminya dan sedikit mendorongnya. " Kau pasti lelah suamiku. Ayo kita masuk terlebih dahulu. "
Menyadari sosok lain yang di rindukannya tidak ada. Tuan Mo bertanya, " Dimana Yaner? Kenapa dia tidak menyambutku. Apakah dia masih marah karena ayahnya tidak bisa menemaninya disini. "
Mendengar pertanyaannya suaminya, nyonya Mo hanya terdiam. Matanya yang tadi di selimuti kehangatan sedikit bergetar. " Kita masuk dulu saja. Ia sedang tidak bisa menyambutmu, sayang."
"Apakah sakitnya bertambah parah? " Terlihat kekhawatiran di wajah tuan Mo.
"Kita masuk dulu." Alih-alih menjawab, nyonya Mo langsung membimbing tuan Mo masuk ke dalam, diikuti yaoyao dan xiaoqi sementara pengawal lain yang dibawa tuan Mo mulai membereskan bawaan tuannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 434 Episodes
Comments
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
aduhh, saking bagusnya ini cerita. gak tahu mau komentar apa😁
2023-08-10
2
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
sempet2nya memikirkan roti sobek Xiaoqi😭😭
2023-08-10
1
nengkirana
40 mah masih muda gagah x😄😄😍😍
2023-01-23
3