"Jadi menurutmu seperti itu. " Wajah Tuan Mo kembali serius. Setelah sebelumnya dibuat terkejut karena mengetahui asal usul Gaia yang sebenarnya.
" Tentunya, itu hanya kesimpulanku saja. Aku tidak berani mengatakan itu sebuah kebenaran atau bukan. " Gadis muda itu menyesap teh yang sudah disiapkan sebelumnya. 'Tawar'.
Mereka sedang berdiskusi perihal kematian Yaner. Setelah menilai dan mengamati Gaia, tuan Mo yakin bahwa gadis di depannya ini cerdas. Dan terbukti dari kesimpulan yang baru saja didengarnya. Awalnya tuan Mo tidak yakin akan mendiskusikan hal ini padanya, mengingat dirinya yang belum lama tinggal di kediaman Mo. Namun ternyata ia mampu menyimpulkan sebuah kejadian meski dengan keterbatasan informasi.
"Menyimpulkan sebuah kejadian seperti halnya menarik sebuah benang dari titik satu ke titik lain." Ia meletakan cangkir tehnya. Dengan wajah tenang, Gaia kembali membuka suaranya. " Awalnya aku juga tidak yakin, namun setelah mendengar cerita dari nyonya Mo bahwa Yaner sakit tak lama setelah raja memberikan pertunangan padanya dan Pangeran pertama, kecurigaanku mulai muncul. Apalagi saat ia bersikeras untuk menyembunyikan perihal kematiannya. Mungkin ia ingin menurunkan kewaspadaan musuhnya. " Gaia terdiam sejenak, lalu wajah yang tadinya tenang berubah. Ia mengerutkan keningnya, " Hanya saja... aku masih tidak mengerti, semua tindakan Yaner, seperti dirinya tahu bahwa akan ada orang yang akan menggantikannya. Maksudku apa langkah selanjutnya jika aku tidak muncul. Bukankah berita kematiannya pasti akan diketahui juga. "
"Setidaknya itu tidak akan diketahui sampai penyelidikanku selesai. aku sudah mengetahui beberapa orang yang terlibat, terlalu banyak tangan dalam kasus ini. " ekspresi tuan mo berubah sedih. "Bahkan hingga kematian putriku, aku masih belum bisa mengetahui tersangka dalam dalam kasus ini. "
"Kalau boleh tahu, racun apa yang mereka gunakan pada Yaner. Kenapa hampir tidak ada tabib yang bisa menyembuhkannya? ".
" Racun pelahap jiwa. Jenis racun lambat yang begitu masuk akan langsung terserap oleh organ dalam tubuh namun tidak mengalir di peredaran darah. Jadi ketika kita melakukan pemeriksaan darah.... "
"kita tidak akan menemukan apapun. " Gaia memotong penjelasan tuan Mo.
Tuan Mo mengangguk, "benar."
'orang yang melakukannya benar-benar licik.' batin Gaia.
" Yaoyao akan memberitahumu semua tentang Yaner. Minggu depan kita akan kembali ke ibu kota. Aku harap kau sudah siap. Dan mengenai asal usul dan rahasia snowy. " tuan Mo menatap kucing putih yang sedang merebahkan tubuhnya di kursi lain samping Gaia. "aku akan merahasiakannya. Jadi jika kau butuh sesuatu, katakan saja pada 'ayahmu' ini. "
Gaia dan tuan Mo tersenyum.
**********************
𝙸𝚜𝚝𝚊𝚗𝚊 𝚃𝚒𝚊𝚗𝚢𝚊𝚗𝚐,
Pria dengan jubah naga dan mahkota di kepalanya sedang duduk dengan sebuah gulungan di tangannya. matanya fokus memindai setiap kata pada perkamen tersebut.
"ehem..Wangshang*" Kasim disamping pria yang ternyata seorang kaisar itu memberikan sinyal pengingat pada tuannya.
"Ada apa Kasim Liu? " Mata kaisar masih tetap fokus pada gulungan ditangannya.
"Yang Mulia, pangeran Rui masih menunggu ijin bertemu anda."
"Rui er masih disini?....persilahkan dia masuk kalau begitu. "
Kasim Liu segera menjalankan perintah tuannya itu. Karena terlalu fokus pada laporannya, ia lupa bahwa putra sulungnya sudah dari tadi menunggu untuk bertemu dengannya. Kaisar meletakan perkamennya, tangannya beralih mengambil cangkir didepannya dan menyesapnya.
" Ananda memberi hormat pada ayahanda. " Sima Rui membungkukan sedikit badannya memberi salam pada sang ayah.
Wajahnya tampan, mirip dengan sang ayah. Hanya saja sifat mereka bertolak belakang. Jika sang ayah mempunyai sifat yang santai, namun tegas. berbeda dengan Sima Rui yang dingin dan tidak banyak bicara. Itulah kenapa ia mendapat julukan 'si jenderal es'. Memiliki wajah tampan tentu saja menjadi sebuah nilai lebih, apalagi ditambah dengan kedudukan, dan harta. Pastinya membuat banyak wanita menginginkannya. Namun karena sikap dinginnya tersebut, para wanita memilih mundur sebelum melancarkan serangannya. Mereka tidak ingin berakhir dengan kehilangan wajah mereka karena hal memalukan yang akan mereka dapatkan. Pernah sekali, seorang putri salah satu pejabat kementerian yang memiliki paras sangat cantik nekat mendekatinya dan mencoba merangkak naik ke atas tempat tidurnya dengan memberikan Sima Rui obat perangsang. Namun pada akhirnya menjadi senjata makan tuan bagi dirinya. Gadis itu di seret keluar dari kamar Sima Rui dengan hanya memakai pakaian tipis yang hampir tidak bisa menutupi tubuhnya, lalu di tinggalkannya di gerbang istana. Banyak wanita sejak itu tahu, tidak hanya dingin. Sima Rui juga seorang yang kejam. Karena memberikan gadis itu hukuman yang lebih buruk dari kematian. Mungkin karena besar di medan perang membuatnya memandang sama pria maupun wanita. Bagi wanita, dipermalukan seperti itu membuat mereka merasa lebih baik mati, dari pada harus menanggung rasa malu. Sementara ayah gadis tersebut, meski dirinya seorang Menteri kerajaan namun tidak bisa berbuat banyak. Ia tahu perbuatan putrinya. Ia juga tahu betul sifat Sima Rui. Maka dari itu ia memilih mengorbankan putrinya dari pada menyinggung Sima Rui. Karena akibat kebodohan putrinya itu hampir membuat dirinya kehilangan jabatan dan dukungan di istana. Sekarang, gadis tersebut telah dikirim ke kampung halaman. Namun seperti yang kebanyakan orang pikirkan, gadis itu sebenarnya sudah dibuang oleh Keluarganya.
Kaisar memperhatikan putranya tersebut. 'Tampan sepertiku, tapi kenapa sifatnya tidak sepertiku. Sifatnya ini dingin seperti Xin er.' Kaisar hanya bisa mengeluh dalam hati.
Fu Xin, istri Kaisar yang merupakan Huang Guifei dan sekaligus ibu Sima Rui memang terkenal dingin dan tidak banyak bicara. Karena sifatnya itu banyak yang berpikir bahwa ia adalah selir yang kejam. Namun justru sebaliknya. Ia perhatian dan baik terhadap mereka yang 'pantas' mendapatkannya.
Kaisar mengangguk menerima salam putranya. "Apa ada yang ingin kau laporkan? "
" Benar. Laporan baru saja diterima dari wilayah perbatasan dengan suku bar-bar. Pasukan kita berhasil memukul mundur mereka. Jadi sementara waktu ini mereka tidak akan melancarkan serangan."
"Bagus." kaisar tersenyum puas mendengar laporan putranya itu. "Kerja bagus anakku." senyum kaisar berubah menjadi tawa, hingga membuat kasim Liu menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah tuannya itu.
" Kalau begitu, ananda ijin undur diri dulu. "
Ketika hendak berbalik, kaisar menghentikannya. "Tunggu. Ada hal yang ingin aku bahas denganmu, Rui er. "
"Apa itu ayahanda? "
" Ini mengenai pertunanganmu dengan putri Mo Yincheng. Saat ulang tahun ibumu, aku berencana mengundangnya untuk hadir di istana. Bagaimana menurutmu Rui er. " Kaisar penasaran dengan jawaban apa yang akan diberikan putranya yang dingin ini.
" Ananda akan mengikuti apapun yang ayahanda atur. Hanya saja, bukannya putri menteri Mo kabarnya sedang sakit parah dan berada di tempat peristirahatan keluarga Mo di kota Jianjing. "
"Aku baru mendapatkan kabar dari Yincheng, bahwa mereka akan kembali minggu depan. Sepertinya kesehatan putrinya sudah membaik." Kaisar memberikan jeda sebelum melanjutkan ucapannya. " Apa kau tahu, alasan kenapa aku memberikan titah pertunangan ini padamu Ruier? "
Ekspresi Rui masih tampak tenang cenderung datar saat menjawab pertanyaan sang ayah tersebut. "Jika ananda tidak salah menebak, selain karena tuan Mo Yincheng adalah sahabat ayahanda dan memenuhi wasiat mendiang kaisar, ini juga merupakan rencana untuk menghindari usaha 'mereka' mendapatkan dukungan kekuatan militerku. "
"Itu benar. Terlepas dari wasiat kakekmu, meskipun Yincheng sahabatku. Jika ada menteri lain yang tulus dengan Kerajaan ini tanpa mengejar kekuasaan. Aku pasti akan mempertimbangkannya. Sayangnya kau tahu sendiri bagaimana situasinya. Jika bukan karena kekuatan permaisuri saat itu, mungkin aku tidak akan bisa mempertahankan tahta ini sampai sekarang, dan membiarkan orang-orang serakah itu membuat rakyat Jin menderita."
" Keputusan Ayahanda sudah benar. "
Kaisar Yang mendengar jawaban putranya itu hanya bisa menghela napas, " Rui er. Apakah kau sama sekali tidak keberatan dengan keputusan ayahmu ini. Apakah kau tak memiliki gadis yang kau cintai. "
********************
sekilas info:
wangshang : sebutan untuk raja bisa juga di panggil Yang mulia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 434 Episodes
Comments
Kartika Lina
kaisarnya bijaksana sekali,, menanyakan pendapat putra nya,,
2023-11-13
2
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
nanti juga cinta kalo bener2 berjodoh😁
2023-08-10
1
Bibirnya Kyung-soo🐧🍉
akur bener yah hubungan ini😌
2023-08-10
1