bab#18

"lo berani sama gue??" ucap Keysia menendang kasar tulang kering kaki Lawra, membuatnya meringis kesakitan.

Lawra ingin melawan tapi tenaganya nggak sekuat dulu sebelum kejadian ayahnya menyiksanya.

Lawra terhempas ketembok, dan meringis kesakitan,

kulit tulang keringnya tergores, karna tendangan itu kuat.

"berani melawan gue lagi??" Keysia mengangkat dagu Lawra dan menekan rahangnya kuat.

"gue nggak takut sama lo" ucap Lawra dengan santainya tanpa ekspresi.

kali ini, kedua tangan Keysia terkepal kuat.

PLAK! PLAKK..

"gue nggak suka dilawan!.." ucap Keysia dengan kedua tangan menampar pipi kanan dan pipi kiri Lawra bergantian.

kekuatan Keysia begitu besar, sehingga mampu membuat Lawra tersiksa.

tapi sakit seperti ini sudah biasa bagi Lawra, bahkan tangannya tak terulur menyeka bekas tamparan bahkan darah dibibirnya akibat tamparan itu,

membuat Keysia tidak pernah puas menyiksa Lawra.

seperti biasa, Lawra hanya terkekeh saat merutuki nasibnya yang begitu buruk.

hal ini membuat Lawra teringat saat ayahnya menyiksanya dulu.

sepertinya kebahagiaan tak berpihak padanya.

niat Lawra ingin sekolah didesa hanya menghindari ayahnya.

supaya ayahnya merindukannya,

sekaligus terhindar dari hasutan ibu tirinya yang membuat ayahnya terus-terusan menyiksanya.

BYURRR..

Lawra terkejut dari lamunannya, ketika Keysia menyiramnya dengan air

"apa maumu" ucap Lawra yang sudah terduduk, tak kuat menahan tubuhnya.

BUGH..

kembali Keysia menendang tubuh Lawra hingga terjungkang.

disisi lain..

lonceng masuk sudah berbunyi,

Devano yang dari tadi menunggu Lawra, kelamaan, langsung bergegas menuju kamar mandi.

Lawraaa..

"jauhin.. " ucapan Keysia terpotong ketika terdengar suara orang memanggil Lawra.

kedua gadis yang ada di dalam kamar mandi yang pintunya tak tertutup terlonjak kaget.

terlebih Keysia yang baru saja ingin menampar Lawra dan menyuruh Lawra menjauhin Devano.

atas kedatangan Devano, Keysia langsung menjauh dari Lawra, jika dilihat dari ekspresinya, Keysia sudah mengenal siapa Devano kalau lagi marah.

"Devano.." lirih Lawra yang sudah terduduk di lantai, dengan penampilan yang menggenaskan.

Devano tidak tinggal diam, kakinya melangkah mendekat ke sisi pojok dimana Keysia, yang tengah berdiri di sudut tembok.

"lo apain dia?" ucap Devano sangat berani.

"cih..selera lo modelan Lawra sekarang?..kek orang nggak laku aja" cibir Keysia tersenyum miring dan melipat tangannya di dadanya untuk menutupi kegugupannya.

"NGAK USAH BASA-BASI" teriak Devano penuh penekanan.

"nggak ngapa ngapain, gue cuman ajak dia main" ucap Keysia tidak merasa bersalah sedikitpun.

"main lo bilang" marah Devano, rahangnya mengeras, matanya memerah dan tangannya mengepal sudah menunjukkan betapa besar kemarahan Devano pada gadis yang kini berdiri dipojok memampang wajah tanpa dosa.

Devano bukan nggak berani menghabisi Keysia, tapi Devano punya batasan, Keysia itu cewek, andaikan dia laki-laki mungkin sudah kelar gidup Keysia.

belum sempat mendengar respon Keysia, Devano tersentak saat melihat Lawra yang gemetar hebat, wajahnya pucat pasi, dengan mata sayunya yang sudah memerah.

"Law kamu diapain hm." ucap Devano mengubah volume suaranya menjadi lembut, Devano membawa Lawra kepelukannya untuk memberi ketenangan.

baru pertama kali Devano melihat Lawra menggenaskan seperti ini.

sungguh, dia tidak akan membiarkan gadis yang menyakiti Lawra hidup tenang.

Devano menggedong Lawra.. ingin membawanya ke ruang UKS.

"urusan kita belum selesai" ucap Devano menatap tajam Keysia.

sementara yang ditatap masih menampilkan wajah santainya, sambil tersenyum miring.

padahal yang sebenarnya, dia sangat ketakutan melihat Devano yang menatapnya tajam.

Devano langsung berlari, membawa Lawra ke ruang UKS, dengan wajah paniknya yang ikut serta.

sesampai diruang UKS, Devano terkejut melihat Lawra yang sudah tidak sadarkan diri.

Law.." ucap Devano sambil menepuk-nepuk pipi Lawra pelan.

Devano tampak berpikir.....tadi pagi Devano menjemput Lawra pakai motor, gimana cara bawa Lawra pulang??..

tuutttt..

"iya tuan muda" ucap seorang diseberang telepon.

"Ilham, tolong antarkan mobilku kesekolah." ucap Devano langsung to the point.

"baik tuan" ucap Ilham dan segera melaksanakan perintah Devano.

lima menit menunggu....akhirnya mobil Devano datang.

Devano langsung menggendong Lawra dan membawa Lawra pulang.

Devano membawa Lawra kerumahnya, disana udah ada dokter yang menunggu didepan pintu rumah Devano.

"Devano, siapa yang kau bawa itu" tanya seseorang yang duduk di sofa ruang tengah,

ditangannya terlihat gelas yang berisi kopi.

membuat Devano terkejut dikala melihat Rafa berada dirumahnya.

Devano tidak menggubris pertanyaan Rafa dan berlalu pergi membawa Lawra ke kamar tamu,

diikuti oleh dokter dibelakangnya.

"bagaimana keadaannya dokter" tanya Devano disaat dokter itu sudah selesai memeriksa Lawra.

"tidak apa-apa, tidak usah terlalu panik...

dia hanya syok, daya tahan tubuhnya juga sangat lemah, sepertinya, gadis ini masih tahap penyembuhan" ucap dokter itu ramah.

Devano mengerutkan keningnya..

"tahap penyembuhan?...penyembuhan apa dokter??.."tanya Devano bingung sekalius penasaran.

sementara Rafa sudah meminum kandas kopinya.

kakinya melangkah berjalan menuju kamar tamu dimana Devano berada.

penasaran, siapa gadis yang digendongnya...melihat wajah khawatir Devano, membuat Rafa semakin penasaran.

"seberapa berharganya sih gadis itu, hingga seorang Devano sekhawatir itu" batin Rafa.

kreeit..

Rafa mendorong pintu kamar tamu, ingin memastikan dengan mata kepalanya sendiri, dan segera masuk.

terlihat Devano dan dokter itu melihatnya.

"Devano..gadis itu siapa?" tanya Rafa mengulang pertanyaannya.

"LAWRA.."

"Lawra kenapa Vano?.."

"kamu apain dia.."

ucap Rafa terkejut dan langsung melempar pertanyaan bertubi-tubi pada adiknya itu.

"kakak ngapain sih disini??.." tanpa menjawab pertanyaan Rafa, Devano malah berbalik bertanya

Terpopuler

Comments

alvano

alvano

semangat thorr

2021-09-19

0

alvano

alvano

semangat thorr

2021-09-19

0

𝗦𝗦𝗖࿐𝙇⃝𝙂.ͩ𝘽𝙪ᷡ𝙡𝙚ᷜ

𝗦𝗦𝗖࿐𝙇⃝𝙂.ͩ𝘽𝙪ᷡ𝙡𝙚ᷜ

like!

2021-09-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!